Terimakasih untuk yang sudah bersedia mampir ke Novel ini.
Sebelum itu, tolong dukungan kalian dengan like cerita ini 🙏🏻
Sebuah cahaya putih menyilaukan mata, menyelimuti tubuh Katasya. Mata Devide yang sipit melebar, ini adalah sesuatu yang selalu dia tunggu-tunggu. Akhirnya, seorang jenius dari desa Batalion akan lahir dan itu adalah keturunannya sendiri.
Suasana ketika sunyi, mereka terdiam melihat sesuatu di belakang Katasya. Jelas itu adalah wujud dari spirit milik Katasya. Sebuah cahaya indah bersinar di belakang Katasya membentuk sebuah bunga teratai raksasa berwarna putih yang indah.
"Wow, bukankah itu sangat indah?"
"Kepala desa, spirit apa yang dimiliki oleh Nona Katasya?"
"Sangat cantik, persis seperti Nona Katasya."
Suara orang-orang mulai bersahutan. Devide mengelus jenggotnya yang putih. Tersenyum dengan bangga.
Setelah beberapa saat, cahaya itu menghilang begitu juga bunga teratai raksasa yang ada di belakang Katasya. Katasya membuka matanya, wajahnya terlihat pucat. Tentu saja dia sangat takut dengan hasil yang dia dapatkan. Meskipun dia dapat merasakan hawa dingin yang begitu luar biasa. Sayangnya, dia tidak mengetahui apa itu.
"Kakek bagaimana hasilnya, apakah aku bisa menjadi seorang kesatria sihir?" Katasya menghampiri Devide yang sedang terdiam menatapnya. Menyadari gadis kecilnya sedang berlari menghampirinya, Devide merentangkan kedua tangannya. Memdekap tubuh kecil Katasya dalam pelukannya.
"Anak baik, kamu berhasil," ucap Devide, Katasya yang mendengar kata-kata itu tersenyum. Dia memeluk balik Devide dengan erat.
Sayangnya, ini belum berakhir. Katasya melepaskan pelukannya, dia menyeka air matanya yang keluar karena terharu, lalu menatap cahaya redup yang menyelimuti Aster.
"Aster... Kamu pasti bisa."
...✨✨✨...
Aster menatap sekelilingnya dengan tatapan linglung. Bukankah dia sedang melakukan upacara pembangkitan, tadi?
Kenapa dia malah berada di sebuah ruangan gelap ini. Tidak ada pijakan di tempat ini, dia seolah-olah sedang melayang di sebuah tempat di sebuah ruangan hampa tanpa batas.
"Dimana ini..." Alis Aster berkerut, dia merasakan ada sesuatu yang aneh dengan tempat ini. Seolah-olah menjawab rasa bingung Aster, tiba-tiba sebuah bola yang diselimuti oleh api hitam mendekatinya.
"Tidak ku sangka, hari ini benar-benar akan datang." Bola hitam itu mengelilingi tubuh Aster.
"Siapa kau? Dan bagaimana bisa aku berada di sini?"
"Bocah, apakah kau tidak mengenalku? Aku adalah orang yang selalu bersama dengan mu."
Aster menatap bola itu tak tertarik, apa dia sedang terkena sihir ilusi?
"Hei, apa-apaan dengan tatapan tidak berminat mu itu? Aku adalah spirit mu, apa kau segitunya tidak mengenalku?"
"Spirit ku? Jadi itu bentuk mu? Aku baru tahu kalau spirit itu bisa bicara. Tapi, melihat tampilan mu... Sepertinya aku hanya bisa menjadi seorang pemain sepak bola," ucap Aster. Benar-benar sesuatu yang tidak masuk akal. Dia sudah hidup selama 8 tahun di dunia aneh ini, dan dia baru tahu kalau spirit memiliki kesadaran mereka sendiri. Dia sudah banyak belajar bersama dengan Katasya dan ini adalah ilmu baru yang dia dapatkan.
"Tentu saja ini bukanlah bentuk asliku. Dan pemain sepakbola? Apa itu? Apa itu hebat?"
"Yah, itu cukup keren. Tapi, bola berapi seperti mu ini memangnya bisa di tendang?"
Aster menatap bola api hitam itu, meskipun Aster tidak merasa takut namun, dia dapat merasakan tekanan yang luar biasa dari bola api hitam yang sebesar bola pingpong itu.
Tunggu sebentar, bukankah dia akan menjadi seorang pemain pingpong nanti, kenapa dia malah berpikir akan menjadi seorang pemain sepakbola?
"Apa yang kau pikirkan, bocah tengil? Biar ku beri tahu sesuatu. Wujud ku sekarang bukanlah wujud asliku. Dan tubuh mu saat ini sangatlah lemah. Namun, memiliki lautan spiritual yang begitu luas... Itu sangatlah aneh. Saat ini, aku memanfaatkan cahaya dari monumen batu itu untuk mengundangmu ke sini. Waktu ku terbatas, jadi persiapkan telinga mu untuk mendengarkannya." Bola api hitam itu mengeluarkan tekanan yang membuat tubuh Aster merasa lemas. Jika saja saat ini dia sedang berdiri, pasti dia sudah berlutut di hadapannya.
"Setelah upacara ini, berangkatlah menuju gunung. Kau harus masuk ke inti hutan, aku ingin kau berlatih di sana dan menguatkan kekuatan fisikmu. Kau tidak bisa menolak, karena kita berdua sama-sama diuntungkan...," ucap bola api hitam itu cepat, ketika melihat raut wajah Aster tidak setuju.
"Kau tidak meminta persetujuan ku, atas dasar apa aku harus mengikuti permintaan mu?" Wajah tidak terima Aster terlukis dengan jelas. Tentu saja dia tidak setuju. Siapa orang bodoh yang ingin mengantar nyawa seperti itu, terlebih lagi dia adalah anak laki-laki yang baru berumur 8 tahun. Yah, meskipun jiwanya adalah remaja berusia 15 tahun, sih.
Namun, perlawanan Aster terlihat tidak berguna. Terbukti dengan tekanan yang dikeluarkan bola api hitam itu semangkin besar. Keringat membasahi wajah Aster, dia merasakan hawa membunuh yang luar biasa dari bola api hitam itu.
"Kau tidak punya hak untuk membantah. Sekarang kembalilah!"
...✨✨✨...
Aster menatap langit-langit kamarnya yang reyot. Sejak upacara Kebangkitan malam itu, Aster tidak lagi menghabiskan waktunya bersama dengan Katasya. Dia juga sudah lama tidak bertemu dengan Katasya, meskipun Aster tidak terlalu memikirkannya. Sayangnya, dia tidak bisa membohongi dirinya kalau dia merasa sedikit kesepian.
Aster bangkit, dia menatap keluar jendela. Jauh di sana terlihat warna hijau dari pepohonan yang lebat. Jelas itu adalah hutan yang dikatakan oleh si blacky.
Itu adalah nama yang diberikan Aster untuk si bola hitam yang tidak tahu sopan santun yang mengaku sebagai spirit miliknya, dia sudah mencari nama yang cocok untuknya. Dan dari sekian banyaknya nama, si Blacky ini adalah yang paling cocok.
Aster lalu menutup kedua matanya, dia mengonsentrasikan mana yang dia miliki ke telapak tangannya. Sebuah cahaya berwarna ungu muncul di telapak tangannya lalu berubah menjadi sebuah belati kecil yang tumpul.
"Hais... Spirit ini bahkan tidak bisa digunakan untuk memotong sayur." Aster menatap belati tumpul di telapak tangannya. Di benua Aquilani, spirit seseorang dibagi menjadi 3 bentuk. Ada spirit yang berbentuk hewan atau tumbuhan, spirit yang berbentuk alat dan yang melekat dalam diri manusia itu sendiri. Dan yang dimiliki Aster adalah yang berwujud alat dan satunya belum diketahui.
Sedikit rahasia yang dimiliki oleh Aster, dia memiliki spirit ganda yang jarang terjadi kepada orang-orang, bahkan seorang jenius sekalipun.
Ini sangatgat mirip seperti komik yang selalu dia baca. Seandainya saja dia bereinkarnasi ke dunia komik itu. Pasti akan menyenangkan.
Aster kembali menatap keluar, matanya yang berwarna semerah darah itu terlihat berkilau. Sepertinya dia sudah membulatkan tekad untuk pergi ke Evil Forest. Jika dia ingin menjadi kuat, dia harus mengorbankan sesuatu. Jika dia terus seperti seekor burung dalam sangkar dia tidak akan bisa melihat dunia. Lagi pula dunia ini terlalu luas untuk tidak dijelajahi.
...~To Be Continued~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
PEROA
aster gigih sekali. 🔥🔥🔥
2022-06-05
0
PEROA
bingung dia bolanya.. 😆😆😆
2022-06-05
0
My Imagination
Biar beda aja
2022-05-22
0