Chapter 3 - Terhianati [REVISI]

Setelah makan siang Aster memutuskan untuk pergi ke pasar untuk membeli senjata yang dapat ia gunakan besok.

Kata Blacky, dia harus bersiap-siap, bagaimana pun juga ini adalah sesuatu yang cukup bahaya. Aster yang tidak mau memulai perdebatan setuju-setuju saja.

Hanya saja dia butuh uang untuk membeli senjata, dan dia sama sekali tak punya uang. Tidak mungkin untuknya meminta uang kepada Pic.

Pic adalah seorang biarawati yang sudah menjaganya bersama anak-anak lainnya di panti asuhan ini.

Dia tidak mau membebani Pic lagi, mungkin dia harus menjual sesuatu atau bekerja untuk mendapatkan uang lebih untuk membeli senjata.

Panti asuhan ini sudah banyak berjasa bagi Aster, sudah memungutnya dan membesarkannya, juga membiarkan dia tinggal secara gratis saja sudah membuatnya sangat berterima kasih, ia tidak mau semangkin merepotkan Pic untuk memberinya uang.

Ditambah dengan keperluan anak-anak lainnya, juga untuk makan saja mereka sudah sangat kesusahan.

Setelah berpikir panjang, ia hanya dapat satu ide. Katasya. Mungkin gadis itu bisa meminjaminya beberapa koin.

"Kau mau kemana?" Suara Blacky membuat Aster menghentikan langkahnya. Dia menutup matanya agar bisa masuk ke lautan spiritualnya dan bertemu dengan Blacky.

"Kau masih terlalu lemah untuk melakukan itu," potong Blacky cepat. Membuat Aster dengan segera menjadi sebuah patung, cukup memalukan rasanya.

"Blacky apa kau bisa membantu ku mendapatkan beberapa uang untuk membeli senjata?" tanya Aster, mungkin saja si Blacky ini punya sesuatu yang bisa ditukarkan dengan uang atau sebuah kemampuan yang bisa membuat uang.

"Kau pikir aku adalah semacam sistem, hah? Aku adalah sebuah spirit yang hebat yang malah terperangkap di tubuh lemah mu ini. Dan apaan nama Blacky itu, sepertinya kau sudah tidak sayang dengan nyawa mu lagi ya?!"

"Baiklah-baiklah. Sepertinya tidak ada cara lain." Arai bergegas keluar kamar. Ia memutuskan untuk mencari Pic dan meminta bantuannya.

...✨✨✨...

Pasar terlihat cukup ramai, mungkin karena ini adalah musim panen, jadi semua orang sedang berada di pasar menjual hasil panen mereka.

Ada juga beberapa orang dari luar desa Batalion, mereka membeli banyak sekali hasil panen penduduk untuk kembali dijual di kota. Hal inilah yang membuat desa Batalion bisa bertahan hidup meskipun desa mereka kecil dengan penduduk yang sedikit.

Mereka memanfaatkan kondisi tanah yang sangat cocok untuk bercocok tanam untuk bertahan hidup. Hasil panen akan mereka jual ke kota dan sisanya di jual di desa.

Saat ini Aster sedang berbelanja untuk malam malam, karena Pic sangat sibuk jadi dia meminta Aster untuk membeli beberapa bahan makanan.

Aster bahkan tidak sempat mengatakan kalau dia ingin meminta bantuan, karena gadis berusia dua puluh tahunan itu, terlihat cukup kerepotan mengurus anak-anak.

Uang koin ditangannya yang begitu sedikit, Aster merasa sedikit iba. Dia lalu memutuskan untuk meminta bantuan Katasya saja, mengingat hubungan mereka cukup dekat.

Setelah berbelanja beberapa sayuran untuk makan malam, fokus Aster teralih ke seorang pedagang yang menjual beberapa barang lama.

Dia menghampiri pedagang itu dan melihat-lihat apakah ada sesuatu yang berguna. Dia lalu tertarik untuk membeli sebuah pedang yang sudah berkarat.

Pedang itu terlihat sudah tidak dapat digunakan lagi. Namun, ada sesuatu yang menarik Aster untuk memiliki pedang itu.

"Nak kau memiliki penglihatan yang bagus," ucap pedagang itu. Aster tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya karena dia memakai tudung yang menutupi wajahnya.

"Pak aku akan mengambil pedang ini."

Pedagang itu mengangguk, "Tentu, harganya hanya 100 koin tembaga."

Aster terkejut, bagaimana bisa pedang yang sudah tidak bisa digunakan lagi harganya 100 koin tembaga. Itu sama saja dengan 1 koin perak. Sekarang uang yang dimilikinya hanya 3 koin tembaga.

Apakah dia harus berhutang, sangat tidak lucu bukan?

"Apa pendapatmu tentang Aster, Katasya."

Suara yang sangat dikenalnya membuat Aster dengan segera berbalik. Itu Katasya dan Rachel. Saat upacara kebangkitan itu, hanya mereka berdua yang berhasil memiliki spirit yang hebat. Mereka berdua adalah seorang jenius di desa Batalion.

"Pak tunggu sebentar, biarkan aku menghampiri temanku." Aster melepaskan pedang yang dia pegang dan menghampiri Katasya dan Rachel. Pedagang itu sedikit mengintip dari balik tudungnya untuk melihat kemana Aster pergi.

"Anak yang cukup sopan," gumamnya.

Tangan Aster yang terangkat untuk menyapa Katasya seketika jatuh, senyumnya yang lebar itu menghilang seketika.

Langkahnya terhenti dan tatapan matanya seketika kosong. Apa yang gadis itu katakan benar-benar menghancurkan hatinya.

"Maksudmu sampah tidak berguna dengan spirit cacat itu? Huh, apa bagusnya dia. Sia-sia saja aku berteman dengan seorang sampah dan menghabiskan waktu bersamanya. Jika, waktu bisa diulang aku pasti akan mendengarkan kakekku untuk tidak berteman dengan orang seperti itu."

Rachel tersenyum mendengar kata-kata yang keluar dari bibir manis Katasya. Mereka baru saja selesai dari latihan khusus dan memutuskan untuk jalan-jalan ke pasar.

Rachel tidak sengaja melihat Aster yang sedang melihat barang-barang rongsokan yang dijual oleh seorang berjubah hitam.

Sebelumnya, Rachel sangat iri dengan Aster karena bisa begitu dekat dengan Katasya. Bagaimanapun Rachel mencoba mendekatinya, Katasya tetap saja memilih Aster dan bukan dirinya.

Tapi, sekarang berbeda. Aster yang merupakan sampah itu sudah menjadi semangkin sampah dengan spirit cacat yang dimilikinya.

Hal ini tentu saja membuat Katasya perlahan menjauh darinya.

Namun, sekarang berbeda. Katasya sekarang sudah bukan lagi milik Aster, dengan sentuhan terakhir akhirnya Rachel berhasil membuat mereka semakin saling membenci.

"Kau sudah dengar, Aster. Seperti itulah dirimu di mata Katasya," ucap Rachel kepada Aster yang memang sudah berada dibelakangnya.

Sontak, Katasya dengan segera berbalik. Begitu terkejutnya dirinya mendapati Aster yang sudah berada di belakangnya.

"Aster... A-Aku tidak bermaksud untuk...." Gadis itu berbicara dengan gugup, seolah-olah baru saja tertangkap basah karena selingkuh.

Aster mengepalkan tangannya kuat-kuat, hatinya benar-benar terluka karena ucapan gadis itu. Aster pikir, Katasya berbeda dengan orang-orang yang hanya tahu menjilat orang-orang kuat.

Tapi, kenyataannya sama saja. Aster berusaha tersenyum kepada mereka, "Aku hanya ingin menyapa dan mengungkapkan selamat untuk kalian."

Setelah mengatakan itu, Aster segera berbalik pergi.

...✨✨✨...

"Ugh!" Aster membaringkan tubuhnya dengan kasar ke kasur membuatnya sedikit merintih karena kasur yang keras telah melukainya.

Namun, dia tidak mengambil pusing. Rasa sakit itu tidak seberapa dengan rasa sakit dihatinya. Dia tidak pernah berpikir kalau sehina itu, dirinya di mata Katasya.

Aster pikir Katasya adalah seorang yang polos dan baik hati, dia adalah orang yang sangat baik dengannya. Meskipun Kakeknya selalu menentang dia berteman dengan Aster, tapi Katasya dengan sembunyi-sembunyi selalu menemuinya dan mengajaknya untuk bermain bersama.

Plak!

Aster menghela napas panjang, dia bangun dan menepuk kedua pipinya keras sehingga meninggalkan bekas merah di kedua pipi itu.  Tidak ada gunanya menangis, sekarang yang harus dia lakukan adalah menjadi kuat secepat mungkin.

Jika dia kuat, maka semua orang akan menghormatinya.

Aster meletakkan selembar kertas di atas nakas, meninggalkan pesan untuk Pic dan anak-anak. Aster tidak berani untuk meminta izin secara langsung, jadi hanya dengan pergi diam-diamlah jawabannya agar dia bisa pergi ke evil forest.

Tidak ada yang istimewa dari bekal yang dibawanya saat ini, hanya beberapa roti keras untuk mengisi perut dengan satu pakaian ganti, juga sebuah pedang rongsokan yang entah sejak kapan berada di kantong belanjaannya.

...~To Be Continued~...

Jangan lupa, tinggalkan jejak😊

Terpopuler

Comments

Iroshiki

Iroshiki

denger kata arai jd inget tokoh anime, tp... anime apa y?

2022-06-24

0

Iroshiki

Iroshiki

kok semangkin y kak?

2022-06-24

0

PEROA

PEROA

berani loh dia si aster. sopan juga. bagus penokohannya.

2022-06-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!