*flashback on*
Lily POV
"Lu tega Vin sama gue, waktu itu lu marah pas gue deket sama Aldo, padahal itu cuma salah paham. Trus sekarang apa bedanya sama lu". Batin Lily sambil mengusap air matanya
Lily sedang berada didalam taksi. Entah kemana tujuan Lily saat ini, yang jelas Lily sedang tidak ingin melihat Kevin
"Neng, maaf ini kita mau kemana. Sudah sejam jalan tapi gak ada tujuannya". Ucap pak sopir
"Jalan aja pak,kemana aja. Nanti saya tambahin". Ucap Lily lalu menatap keluar jendela mobil
"Baik neng".
"Lucu ya,lu larang-larang gue. Tapi lu malah seenaknya. Egois". Batin Lily
"Gue kerumah mama aja kali ya".
"Gue gak mau pulang, males liat Kevin". Batin Lily
"Pak, kita ke jalan Apel nomer 10 pak, cluster XXX". Ucap Lily
"Nah. Siapp neng". Ucap supir taksi
Lily pov end
--
Setelah satu jam setengah taksi Lily berjalan tanpa tujuan, akhirnya Lily memutuskan untuk kerumah mertuanya
Taksi pun tiba didepan rumah Bastian
"Ini neng? ".
"Iya pak".
"Wah besar banget rumahnya neng". Ucap pak supir takjub
Lily hanya tersenyum dan memberi uang kepada supir taksi
"Pak, ini. Terimakasih ya pak". Ucap Lily sambil membuka pintu mobil
Supir taksi itu terbelalak melihat uang yang diberikan Lily. 7 lembar pecahan 100ribuan.
"Neng tunggu. Maaf neng ini kebanyakan". Ucap pak supir
"Gak apa-apa pak. Saya udah buang-buang bensin bapak. Ambil aja pak". Ucap Lily
"Subhanallah Alhamdulillah. Makasih banyak neng". Ucap pak supir sambil menunduk-nundukkan kepalanya
"Iya pak, sama-sama".
Lily keluar dari taksi dan segera menuju gerbang rumah Bastian
Tingnong *suara bel di gerbang rumah Bastian
Bapak penjaga gerbang pun berlari kecil dan membukakan gerbang untuk Lily
"Ehh non Lily, silahkan non". Ucap bapak itu
"Terimakasih pak". Ucap Lily
Lily pun segera menuju pintu utama
"Eehh belum di kunci". Batin Lily saat mencoba mendorong pintu utama
Lily pun masuk kedalam dan duduk diruang tamu
Lily pun melirik arlojinya, sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Non Lily".
Lily menoleh kesumber suara, ternyata itu Bi Sari. Art dirumah Bastian
"Eehh bibi. Papa sama mama udah tidur belum ya bi?". tanya Lily
"Kalo nyonya saya lihat sudah keatas non, tapi tuan ada diruang kerjanya non". Ucap bi Sari.
"Mau saya panggilin non? ".
"Eungg gausah bi. Biar saya aja". ucap Lily
Lily pun berjalan keruang kerja Bastian yang berada di samping ruang keluarga
Tok tok tok
"Papa, ini Lily..."
Tanpa berlama-lama Bastian membuka pintu ruangannya
"Loh Lily, kamu disini. Sama siapa? Kevin mana". Tanya Bastian
Lily pun langsung memeluk ayah mertuanya dan menangis
"Lily sendiri pah. Lily gak mau pulang, Lily gak mau ketemu Kevin". Ucap Lily dan melepas pelukannya
"Ayok kita ke kamar Kevin, nanti papa panggilkan mama kamu".
Mereka pun naik keatas menuju kamar Kevin
"Kamu masuk dulu, papa akan panggilkan mama". Ucap Bastian yang meninggalkan Lily di depan pintu kamar Kevin
Ceklek
Lily masuk ke kamar Kevin
"Jadi ini kamar lu". Batin Lily
Lily melihat beberapa foto Kevin saat masih kecil, saat beranjak remaja sampai sekarang
"Ganteng tapi nyebelin". Batin Lily sambil menekan nekan salah satu foto Kevin dengan telunjuknya
"Lily". Ucap Anita
Lily pun menoleh dan langsung memeluk Anita
"Mamaaa".
"Kenapa sayang, kamu lagi berantem sama Kevin?". Tanya Anita
Lily menggeleng
"Lily lagi kesel sama Kevin ma, Lily gak mau ketemu Kevin". Ucap Lily dipelukan mama mertuanya
"Kevin gak tau kamu kesini? "
"Engga".
"Biar papa telfon Kevin dulu". Ucap Bastian
Lily langsung menoleh ke papa mertuanya
"Jangan pa, jangan kasih tau Kevin. Lily gak mau liat Kevin". Ucap Lily
"Tapi sayang, Kevin pasti lagi pusing nyariin kamu". Ucap Anita sambil merapihkan anak rambut Lily yang acak-acakan
"Biarin aja, Kevin jahat udah bikin Lily sedih".
"Emang ada masalah apa sih sayang". Tanya Anita
"Ssttt". Bastian memberi kode kepada Anita untuk tidak bertanya soal masalah kedua anaknya
"Biarkan Lily tenangin diri dulu. Mungkin Lily butuh waktu buat sendiri". Ucap Bastian
"Yaudah mama ke kamar ya sayang, kamu istirahat aja disini. Kalo butuh apa-apa panggil mama ya". Ucap Anita mengusap kepala Lily
Lily mengangguk
Bastian dan Anita keluar dari kamar Kevin
"Kamu tu jangan suka nanya-nanya ke mereka kalo lagi ada masalah. Itu urusan rumah tangga mereka". Ucap Bastian pada Anita
"Ya kan mama pengen tau pa".
"Papa mau nelfon Kevin ,Kevin harus tau istrinya ada disini". Ucap Bastian
Anita masuk ke kamar sedangkan Bastian turun ke bawah untuk menelfon dan menunggu kedatangan Kevin.
*flashback off*
--
Kevin tiba dirumah Bastian
Kevin segera menuju pintu utama
Ternyata Kevin sudah disambut dengan tatapan membunuh dari Bastian
"Paaa, Lily mana pa". Ucap Kevin
Bastian menjewer telinga Kevin dengan kencang
"Awww aww pa sakit pa aww sakit sakit". Kevin meringis sambil memegangi tangan Bastian
Bastian pun melepas tangannya dari telinga Kevin
"Sakit tau pa".
"Kamu apain Lily sampe nangis gitu". Tanya Bastian
"Lily nangis pa?. Kevin mau susul Lily pa. Lily dimana pa".
"Dikamar kamu".
Tanpa babibu Kevin langsung ke lantai atas menuju kamarnya.
Ceklek
Kevin membuka pintu kamar dan melihat Lily sedang tengkurap sambil terisak
"Lily...sayang". Ucap Kevin diambang pintu
Lily yang mendengar samar-samar seperti suara Kevin pun terdiam.
Kevin masuk kamar dan segera menyusul Lily
"Sayang, jangan nangis". Ucap Kevin sambil berjalan ke ranjang
"Sayang".
"Iya aku salah aku minta maaf". Ucap Kevin
"Nyadar juga lu. Sok manis banget lagi aku aku-an". Batin Lily
Lily tidak menoleh ke Kevin yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Jangan marah lagi, jangan diemin aku". Ucap Kevin
"Egois". Ucap Lily
Kevin terdiam setelah mendengar satu kata yang keluar dari mulut Lily itu.
"Lu ngelarang gue buat gak deket-deket sama cowok. Tapi lu sendiri apa". Ucap Lily
"Kamu salah pah-"
"Kalo lu udah ada janji sama cewek lu, lu bilang, jadi gue gak minta lu buat temenin gue jalan jalan".
"Ya Tuhan itu bukan ce-"
"Dan lu bohongin gue Vin, lu bilang kalo lu serius sama pernikahan kita. Tapi buktinya mana, manis omongannya doang. Semua cowok tu sama aja".
"Lily. Dengerin aku dulu". Kevin perlahan naik ke ranjang dan mendekat ke Lily
Tetapi Lily tetap menghiraukan Kevin
"Itu bukan cewek aku. Dia itu ceweknya sahabat aku, Tommy". Ucap Kevin meyakinkan Lily
"Bukan cewek lu kenapa dia nungguin lu. Bohong terus".
"Ya Allah sayang, dengerin aku ya. Tadi waktu kita dirumah mama,aku nerima telfon dari Tommy,dia minta aku buat jemput ceweknya di basecamp,Tommy gak bisa jemput karna lagi siapin kejutan buat ceweknya itu, lagi ulang tahun. Tommy minta aku buat anterin ceweknya ke lokasi kejutannya".
"Please. Percaya sama aku".
"Kamu salah paham".
Kini Kevin memegang tangan Lily dan menjauhkan bantal yang sedang dipeluk Lily
"Jujur, aku lupa kalo aku harus jemput dia makanya aku iya-in permintaan kamu buat jalan-jalan. Dan tadi dia nelfon aku, aku suruh dia kesana sendiri karena aku sibuk cari kamu kemana-mana. Aku hampir gila karena nyari kamu tapi gak ketemu"
"Aku khawatir,udah malem. Aku takut kamu kenapa-napa".
"Tapi syukurlah kamu baik-baik aja disini".
Lily masih diam mendengarkan cerita Kevin
"Aku bener-bener serius sama pernikahan kita. Aku sedikit-sedikit belajar buat sayang sama kamu, karena jujur aku kaku kalo sama cewek, udah 4 tahun gak pacaran lagi, dan gak pernah deketin cewek, ya karena aku asik sama dunia aku sendiri. Dan sekarang tiba-tiba aku udah jadi suami. Apa iya kalo udah nikah bisa main-main? Please, kita jalanin pernikahan ini pelan-pelan. Aku yakin kita bisa saling sayang, saling cinta. Ya kan".
..
Hening
"Ekheemm"
Kevin menelan ludahnya susah payah
"Aku aus Ly. Daritadi belum minum". Ucap Kevin
Tanpa sadar Lily terkekeh dan tersenyum mendengar ucapan Kevin
"Aku ambilin minum". Ucap Lily yang ingin bangkit dari kasur
Tapi Kevin menahan tangan Lily
"Aku?". Tanya Kevin
Lily mengangguk
"Aku ambilin minum buat kamu, kamu tunggu sini". Ucap Lily
Kevin pun tersenyum dan melepas tangan Lily
Lily pun keluar kamar
Kevin pun berbaring di ranjang sambil tersenyum
"Apa dia udah maafin gue. Dan dia ngomong aku kamu? ini keajaiban coy". batin Kevin
Kevin merebahkan dirinya di ranjang
"Gue kangen sama ni kamar. Apa gue sama Lily tidur disini aja ya".
Tidak berselang lama Lily datang dan membawa segelas air dingin untuk Kevin
"Nih". Lily menyodorkan gelas ke Kevin
"Makasih sayang". Ucap Kevin
"Kamu mau tidur disini gak?". Tanya Kevin
"Kita nginep? ".
Kevin mengangguk
"Hmm yaudah". Jawab Lily
"Sini samping aku". Kevin menepuk-nepuk sisi sebelahnya
Lily pun naik ke ranjang dan duduk disamping Kevin
"Tiduran sayang ngapain duduk".
Lily pun perlahan membaringkan tubuhnya disamping Kevin
"Kamu maafin aku kan? ". Tanya Kevin yang sudah mengubah posisinya miring menghadap Lily
Sedangkan Lily menatap lurus keatas
"Iya". Jawab Lily
Kevin pun tersenyum dan langsung memeluk Lily
"Makasih sayang". Ucap Kevin dan mengecup pipi Lily bertubi-tubi
"Seneng deh aku, sekarang aku punya istri yang bebas aku peluk dan aku cium kapan aja". Ucap Kevin
"Lebay". Ucap Lily
"Kamu mau tau gak . bahkan first kiss ku aja sama kamu".
"Hmm? Masa sih? ". Tanya Lily
"Asli. Kalo kamu sih aku yakin udah sering kan sama mantan-mantan kamu? "
Pletak
Lily menjitak kepala Kevin
"Aku gak kaya gitu ya, aku juga sama kok kaya kamu". Jawab Lily
"Hmmm masa siihh? ".
"Iyaaa iihhh". Ucap Lily
"Hahaha yaudah ayo tidur".
"Aku mau ganti baju Vin. Masa tidur kaya gini. Gak enak". Ucap Lily
"Oh iya ya, tapi disini kan gak ada baju kamu. Bentar deh aku ke kamar mama dulu" . Ucap Kevin sambil beranjak dari ranjang
"Eh jangan, mama pasti udah tidur,jangan di ganggu".
"Kamu gak ada kaos yang gede gitu?atau celana pendek yang penting gak pake levis kaya gini". Ucap Lily
"Aku cari dulu".
Kevin berjalan menuju lemari pakaiannya dan memilih-milih kaos yang cocok untuk Lily
Setelah dirasa menemukan kaos yang cocok, Kevin membawanya ke Lily
"Ini coba deh, kayanya di kamu gede, kaya daster kali hahahaa".
Lily mendengus dan mengambil kaos tersebut dan berjalan ke kamar mandi
"Ih sayang, disini aja nyobanya". Ucap Kevin
"Ngga mau. Malu". Ucap Lily sambil terus berjalan
"Sama suami aja malu..Lily..Lily ". Ucap Kevin
--
Lily sudah memakai kaos Kevin yang memang sangat besar ditubuh Lily namun tidak terlalu panjang,hanya sebatas setengah paha Lily
Lily keluar dari kamar mandi dan segera berlari ke ranjang. Lily takut kalo Kevin melihatnya dengan kondisi begini
"Eh. Udah belum? Coba liat".
"Nggak mau, muat kok, kegedean malah". Ucap Lily
"Tapi kependekan ya?". Tanya Kevin
Lily mengangguk
"Yaudah, cuma buat tidur doang kan. Besok minta anterin baju sama mbok Minah buat pulang". Ucap Kevin
Mereka pun segera tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari
Seperti biasa, Kevin memeluk Lily saat tidur karena Lily adalah obat tidur bagi Kevin .
--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Devan itu kakak tirinya Kevin kan??yg mau di jodohin ama Lily??
Mereka kan blom pernah ketemu,,Duh deg degan nih, jangan sampe Devan nikung Kevin…
2022-11-29
3
Cantika Putri
semakin seru.. la jut
2022-07-10
1
azril arviansyah
lanjut lagi dong seru ni
2022-06-27
0