Dirumah
Lily memasuki rumah dan segera menuju kamar
Lily melihat Kevin yang berbaring dikasur sambil memainkan game di ponselnya.
"Game teruuss nih bapak Kevin, gak pernah belajar gue liat-liat". Ucap Lily sambil meletakkan tas sekolah dan beberapa barang belanjaannya di sofa
Kevin tidak menanggapi ucapan Lily. Karena bagi Kevin dia sudah pintar jadi buat apa belajar.
"Widihh nyonya besar abis ngeborong". Ucap Kevin yang seketika terduduk melihat belanjaan Lily
"Beli apaan sih banyak amat? ". Tanya Kevin sambil menghampiri sofa untuk melihat isi tas belanjaan Lily
"Eitss kepo deh. Belanjaan cewek". Ucap Lily sambil meraih isi tas belanjaannya
"Lah emang apaan? " . Tanya Kevin
"Cuma beha". Ucap Lily singkat
Kevin terdiam
"hahhhhahaha". kemudian Lily tertawa karena melihat Kevin tiba-tiba terdiam .
"Dah ah gue gerah mau mandi" . Lily pun segera masuk ke kamar mandi
"Masa sih beha, gue liat dah mumpung Lily dikamar mandi". Batin Kevin
Kevin pun melihat isi tas belanjaan Lily dengan seksama
"Hah? dress? bando? makeup? novel? kaos kaki? jaket?? ini doang? mana beha nya?" Batin Kevin
"Hah pake boong segala tu anak. Awas lu ya Ly".
--
Di kamar mandi
"Yahh sial kan, gue lupa bawa baju lagi. Ini gue gimana keluarnya kalo pake anduk gini ntar Kevin....". Batin Lily sambil geleng-geleng
"Minta Kevin ambilin aja kali ya".
Lily teriak dibalik pintu kamar mandi memanggil Kevin
"Vin.. ambilin baju gue dong, gue lupa bawa". teriak Lily
"Apa sih". Sahut Kevin agak teriak
"Ihhh ambilin baju buru, gue kedinginan". Ucap Lily
Bukannya mengambil baju Lily Kevin malah menghampiri Lily didalam kamar mandi
"Loh.. loh Kevin lu ngapain masuk-masuk. Baju gue mana". Ucap Lily kikuk
Kevin memperhatikan Lily yang hanya menggunakan handuk sedada dan sebawah bokong.
Lily jadi teringat kejadian kemarin, bagaimana kalo keadaan Lily saat ini membuat Kevin 'bangkit' lagi.
"Nanti aja pake bajunya". Ucap Kevin berbisik
"Iihh mesum lu yaaa". Ucap Lily mendorong tubuh Kevin sampai tembok
"Lah kan mesum sama istri sendiri. emang gak boleh?" Tanya Kevin
"Ya boleh sih, tapi gue belum siap" . Batin Lily
"Gak gak". Jawab Lily dan meninggalkan Kevin dikamar mandi
"Aduh emang segitu pengennya ya Kevin? ". Batin Lily
Lily berjalan kearah lemari baju dan segera masuk ke kamar mandi lagi
Sedangkan Kevin sudah keluar berjalan menuju ranjang.
--
Lily sudah memakai piyamanya dan menguncir rambutnya
Seperti biasa waktunya Lily belajar, mengerjakan tugas dan mencoba latihan-latihan soal
"Ly jam 10 gue keluar ya. Mau nongkrong". Ucap Kevin
Lily yang mendengarnya pun langsung menoleh ke Kevin
"Apa, nongkrong? Mau tawuran lu ya? Nggak nggak!" . Jawab Lily
"Ya elah enggak Ly, nongkrong doang di basecamp. Sebentar". Ucap Kevin lagi
"Gak! Lu boong kan. Alesan doang nongkrong".
"Gak tawuran sumpah Ly. Yaaa?" . Ucap Kevin memohon.
"Halah batu. Yaudah sono. Baliknya jangan malem-malem".
"Terus kapan? pagi? hahahha" . Jawab Kevin
"Yeeeee... besok kan sekolah. Nongkrong sejam aja. Kalo lewat sejam bakal gue kunci pintu depan". Ancam Lily
"Uuuhh galak banget sih Nyonya Kevin..... Iya-iya siap" .
Lily hanya mendengus lalu melanjutkan belajarnya.
--
Sudah hampir jam 10 malam
Lily membereskan buku-bukunya dan segera menuju ke ranjang
Lily melihat Kevin yang sedang bersiap untuk keluar rumah.
Hanya menggunakan kaos putih polos dan jaket dark blue serta jeans hitam sudah membuat Kevin sangat sempurna dimata Lily
"Kevin kok makin cakep ya,keren lagi. Ini sebenernya mau nongkrong apa mau nge-date". Batin Lily
Tiba-tiba Lily teringat kejadian kemarin dan tadi saat di dalam kamar mandi.
Lily takut jika Kevin keluar dan berkata ingin nongkrong dengan temannya adalah sebuah alasan supaya Kevin bisa bertemu dengan cewek lain diluar sana.
Lily menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menepis pikiran buruknya
"Hmm Vin.. Lu beneran ke basecamp kan?". Tanya Lily dengan suara pelan
"Iyaa Lily sayang,cuma sebentar. Tidur duluan aja". Jawab Kevin sambil memakai arlojinya
"Lu gak boong kan. Lu gak ketemuan sama...cewek...kan..Vin...?". Ucap Lily dengan hati-hati
Kevin yang terkejut mendengar pertanyaan Lily pun tersenyum dan menghampiri Lily yang sedang duduk ditepi ranjang
Kevin berlutut lalu memegang tangan Lily
"Kok nanya-nya gitu? Nih liat cincin yang di jari manis gue". ucap Kevin sambil mengangkat tangannya dan menunjuk ke jari manisnya
"Ini tandanya kalo gue udah ada yang punya. Jadi lu gak usah mikirin yang aneh-aneh. Punya lu aja gue udah seneng banget. Gak mau yang lain". Ucap Kevin lalu mencium punggung tangan Lily
"Gue otw ya. Tidur gih". Kevin mencium kening Lily sekilas lalu mengusap-usap puncak kepala Lily
Sementara Lily pun hanya tersenyum, Lily bingung harus berkata apa. Karena perlakuan Kevin padanya barusan membuat Lily percaya pada Kevin kalau Kevin tidak berbohong . -semoga.
Selepas kepergian Kevin dari kamar, Lily pun menjatuhkan dirinya ke ranjang sambil tersenyum-senyum
"Duh kalo dia so sweet terus, lama-lama bisa bucin nih gue".
"Huuftt" Lily membuang nafas kasar
"Tapi semoga omongan lu bener Vin". Batin Lily
Tak perlu waktu lama, Lily pun tertidur
--
Gluduk Gludukk
*Anggap suara gemuruh petir
Lily terbangun karena mendengar suara petir yang cukup mengganggu tidurnya
Lily mengucek-ngucek matanya dan melihat jam di dinding
"Jam 12. Kevin belum pulang?".
Lily samar-samar seperti melihat kunci mobil diatas meja riasnya
"Itu kunci mobil bukan sih" .
Lily bangun dan menuju meja riasnya. Dan benar saja itu adalah kunci mobil Kevin
"Loh kunci mobilnya disini. Berarti Kevin bawa motor dong. Ya ampun hujan deres lagi,Kevin neduh dulu apa ujan-ujanan ya" . Batin Lily dengan rasa khawatir.
Lily duduk di sofa sambil terus menghubungi Kevin tetapi nihil. Tetap tidak ada jawaban
"Ya Allah kemana ini manusia". Ucap Lily dan mengusap wajahnya dengan kasar
Sudah hampir satu jam Lily terjaga. Lily sangat gelisah,sesekali Lily mondar-mandir,duduk di sofa,duduk di tepi ranjang,duduk di kursi rias.
Sungguh Lily tidak bisa tenang
Sedangkan diluar hujan masih turun dengan sangat deras
"Hoaamm". Lily menguap
Lily kembali duduk di sofa.
10 menit kemudian tanpa terasa Lily tertidur dengan tangan masih memegang ponselnya.
--
Sementara di sisi lain
"Ah anji*g, tau ujan gini mah tadi gue bawa mobil aja". Ucap Kevin pada Rian
Kini hanya tersisa Kevin dan Rian di basecamp karena yang lain sudah pulang duluan
"Trobos lah beg*. Lu takut sama air? Hahahaha". Ucap Rian yang duduk dimotornya
"Ayo,gue juga nrobos nih. Ini hujannya gak berhenti-berhenti. Lu mau nginep disini?". Tanya Rian yang sudah menghidupkan motornya
Dengan terpaksa Kevin pun menuju motornya dan segera melajukan motornya menuju rumah dengan kecepatan penuh
--
Sesampainya dirumah
"Sial. basah kuyup. Kepala puyeng lagi". Batin Kevin
Kevin pun segera masuk kerumah dan menuju kamar
Ceklek *suara pintu kamar
Kevin melihat Lily tertidur di sofa sambil memegang ponselnya
"Lah Lily tidur di sofa?". Batin Kevin
"Ganti baju dulu deh".
Kevin segera mengganti bajunya di kamar mandi.
Setelah selesai, Kevin berjalan kearah Lily dan menggendong Lily ala bridal style ke ranjang mereka.
"Ngapain sih tidur di sofa, pasti nungguin gue ya". Ucap Kevin berbisik di samping wajah Lily
Kevin mendekatkan dirinya pada Lily dan memeluk Lily dengan erat
Entah kenapa rasanya malam ini sangat dingin. Apa karena diluar sedang hujan deras dan Kevin pun juga habis hujan-hujanan
Entahlah, intinya saat ini Kevin hanya mencari kehangatan dengan cara memeluk Lily dibalik selimut mereka.
Kevin pun terpejam dan menyusul Lily kealam mimpinya.
--
Pagi hari
Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi.
Waktunya Lily bangun dan sholat subuh
"Eh, kok ini...... ". Batin Lily
Lily merasakan badannya sulit di gerakkan dan ternyata ada tangan Kevin yang melingkar di pinggang rampingnya
"Kevin... lohh pulang jam berapa semalem. Kok gue gak tau". Batin Lily
Lily mendongak melihat wajah Kevin
Dan....
Lily terkejut mendapati bibir Kevin yang pucat dan sedikit bergetar karena rasa dingin seperti sedang menggigil
Lily pun memegang kening Kevin dan ternyata Kevin demam
Demam tinggi
"Ya Allah Kevin, lu demam". ucap Lily
Lily pun segera turun dari ranjang dan ke lantai bawah untuk menyiapkan kompresan
Dengan sigap Lily meletakkan handuk kecil di kening Kevin
"Bener kan feeling gue, lu pasti kehujanan. pantesan semalem perasaan gue gak enak, rasanya khawatir banget sama lu". Ucap Lily sambil menggosok-gosokan telapak tangan Kevin untuk memberi sedikit rasa hangat
"Ly.. Lily.. jangan pergi". Ucap Kevin sambil membuka matanya
"Eehhh..Kevin... kenapa? Pusing ya" . Ucap Lily cemas
"Ly, disini aja". Pinta Kevin
"Tapi gue harus sekolah" . Jawab Lily
"Please Ly, hari ini aja. Jangan tinggalin gue, gue butuh lu". Ucap Kevin
Jujur saat ini Lily tidak tega melihat kondisi Kevin. Biarpun diluar sana Kevin adalah anak yang sangar dan bandel, tetapi saat sedang sakit seperti ini Kevin tetaplah anak manja yang lemah.
Apalagi ini sudah menjadi kewajiban Lily mengurus Kevin yang notabene-nya adalah suaminya
Tentu saja Lily harus merawat Kevin sampai sembuh
"Hmm iyaa yaudah gue disini, gue gak ke sekolah". Ucap Lily kemudian tersenyum.
"Makasih" . Ucap Kevin mengelus tangan Lily
"Lu mau sarapan apa? Gue beliin bubur ayam ya? Mau gak?". Tanya Lily
Kevin meng-angguk
"Hati-hati" .
"Iyaa". Jawab Lily.
Lily memakai jaket dan mengambil kunci motornya
--
Setelah sampai dirumah Lily segera masuk ke kamar dan menyuapi Kevin sarapan bubur.
"Aaa"
Kevin pun membuka mulutnya dan melahap buburnya
Hanya 3 menit Lily menyuapi Kevin
"Udah Ly, kenyang". Ucap Kevin
"Heh abisin, lagi sakit tu harus makan yang banyak". Perintah Lily sambil menyodorkan sendok lagi
"Gak mauuuuu" . Kevin mendorong pelan tangan Lily
"Iyaa yaudah, minum obat ya. Gue ada obat sirup penurun panas". Ucap Lily
"Kayak bocah aja gue minum obat sirup". Ucap Kevin
"Tapi ini bukan obat buat bocah, ini buat dewasa". Sanggah Lily
"Yaudah terserah lu". Ucap Kevin
"Lah lu yang mau minum obat kok terserah gue".
"Udah buru ambilin, bawel ih". Ucap Kevin
"Huh kalo lagi gak sakit udah gue pukul lu". Ucap Lily dengan suara kecil sambil berjalan keluar kamar untuk menaruh mangkok di dapur
"Gue denger sayang hahaha". Ucap Kevin kemudian tertawa
--
Setelah ke dapur, Lily berjalan menuju kotak P3K yang tergantung di tembok ruang keluarga.
Dan Lily segera menuju kamar
"Nih minum sendiri". Lily melempar botol obat itu ke samping Kevin
"Iihh tega, suapin obatnya". Rengek Kevin dengan wajah memelas
"Manja". Ucap Lily
Lily pun menuang obat itu dan menyuapi ke mulut Kevin
"Dah.. Tidur gih. Gue mau mandi" .
"Lu gak mandi kan? ". Tanya Lily
"Pengen mandi sih. Pake air anget ,tapi mandiin". Ucap Kevin
"Gila lu, kayak mayat aja dimandiin". Ucap Lily asal sambil berjalan menuju lemari pakaian
Bugh
Sebuah bantal sukses mendarat di punggung Lily
Siapa lagi kalau bukan Kevin yang melempar bantal itu
"Kebiasaan nih kalo ngomong gak di saring dulu".
"Ntar kualat sama suami baru tau rasa". Ucap Kevin
"Yaa yaa sorry, canda doang kali". Jawab Lily dan melempar kembali bantal itu ke ranjang
Dan Lily pun segera masuk ke kamar mandi
--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Dewi Nuraeni
kocak/Facepalm/
2024-07-20
1
Qaisaa Nazarudin
Harusnya setelah hujan hujanan tuh Kevin mandi air hanget,jadi gak demam..
2022-11-29
1
Elizabeth Zulfa
keknya si Kevin biar bandel tp g bs kena Aer ujan dech... makanya langsung demam
2022-09-16
1