cerita Adel dan Shanum

mengasuh adel sendirian dengan dibantu mbok sari yang waktu itu bekerja sebagai ART ditempat Tuan Riki Agasta ayahnya Adel.

hingga saat Adel berusia 10 tahun, datang Shanum sebagai kaka angkat Adel.

waktu itu Adel begitu bahagia mendapat saudara perempuan.

flasback on

"baby ayah pulang" teriak Tuan Riki saat sampai dirumah

"ayah bawa kejutan untuk anak cantik ayah" teriak ayahnya lagi sambil menggandeng Shanum yang waktu itu baru berusia 15 tahun.

Adel dan Shanum selisih umur 5 tahun.

mendengar kata kejutan Adel berlari keluar kamar menuruni tangga,

"pelan-pelan non" teriak mbok sari ketika melihat adel berlari-lari ditangga.

tak digubris teriakan mbok sari, adel tetap berlari memghampiri ayahnya.

"surprise" teriak ayahnya sambil tangannya diarahkan ke arah Shanum ketika melihat adel semakin mendekat.

Adel berhenti seketika, melihat oleh-oleh yang dibawa ayahnya.

kemudian melanjutkan berlari kearah Shanum memeluknya erat seakan mendapat mainan baru.

Shanum yang dari tadi tegang, mengendur seketika setelah mendapat respon positif dari adel.

"ini kakanya Adel namanya shanum, adel bisa memanggilnya ka Shanum" kata ayahnya mengenalkan Shanum pada Adel anak kesayangannya

adel mengangguk tersenyum bahagia lalu memanggil "ka shanum"

sedangkan shanum yang merasa namanya dipanggi hanya menjawab "iya"

dan sejak saat itu merek menjadi akrab, tuan Riki tak pernah membedakan keduanya.

Shanum diangkat menjadi anak, Shanum yang nama Aslinya Sani diganti menjadi Shanum Agasta.

Shanum sangat menyayangi adel, dengan umur 5 tahun lebih tua membuat Shanum memiliki pikiran yang lebih dewasa.

Shanum memiliki sifat keibuan menggantikan peran seorang ibu.

tak ingin sedikitpun melihat Adel kecewa.

flash back off.

☆☆☆

Shanum mencerna kata-kata Adel, mulai berfikir apakah Adel sudah tau tentang kisahnya denga Devan.

"Kamu ngomong apa sih de?" Shanum menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi

"Adel ingin mengembalikan apa yang memang sudah jadi hak kaka dari dulu"

"kaka tak pernah mau menerima kembali apa yang sudah kaka berikan" jawab Shanum tegas,

"sudah jangan dibahas, teruskan dulu makannya, sayangkan nanti kentang gorengnya dingin ga enak" sebelum Adel sempat menjawab, Shanum sudah keburu memperingati.

Adel diam tak melanjutkan obrolannya, mungkin ini bukan waktu yang tepat pikirnya.

lain kali Adel pasti akan mengatakan kebenaran yang ia rasakan..

Adel menghabiskan makan secepat yang ia bisa, bahkan sekarang terlihay seperti orang kelaparan.

"de pelan-pelan" Shanum memperingati dan benar saja baru selesai Shanum berkata adel tersedak kentang goreng.

Shanum mengambil minuman kemudian memberikannya pada Adel.

Adel meminumnya seperti habis maraton. jus dalm gelas habis dalam sekali minum.

"kaka jalan lagi yu" ajak Adel

"cuss" jawab Shanum sambil bangun dari duduknya menggandeng tangan Adel.

mereka keluar dari restoran cepat saji menuju wahana bermain.

Adel ingin menaiki roller coaster, ingin berteriak tanpa menahan untuk menghilangkan beban.

setelah puas bermain Adel dan Shanum istirahat sebentar, Adel menikmati boba yang dijual dikedai tidak jauh dari tempat bermain.

sedangkan Shanum hanya menikmati air mineral

Selain boba Adel juga membeli jajanan lainnya, seperti cilok kuah kacang, arum manis, bakso pentol, dan lain sebagainya.

hidup dalam keluarga bergelimang harta tak menjadikan adel sombong.

ia tetap mau menikmati jajanan yang dijual dipinggir jalan.

Adel begitu mencintai kuliner Indonesia. setiap berlibur kesuatu tempat ia pasti mencicipi jajan khas daerah tersebut.

"kemana lagi de" tanya shanum

"nonoton yuk"

"oke" jawab Shanum

"tapi nanti ya, abis shalat maghrib, tanggung de"

"siap ka"

Shanum sedikit merasa lega melihat adel kembali ceria.

sedangkan dirumah Dev sudah pulang kerja tak mendapati istrinya.

"mbok, Adel dimana?" tanya Dev pada mbok sari yang sedang menyiapkan makan malam untuk Dev.

"pergi dengan non Shanum, katanya mau pulang larut, mbok juga disuruh tidur duluan kalo ngantuk" mbok sari menjelaskan.

"terimakasih mbok"

setelah mengucap terimakasaih Dev berlalu kekamar, mencoba menghubungi Adel maupun Shanum.

Namun tak ada yang menjawab panggilannya.

Adel dan Shanum sengaja mengatur ponselnya dalam mode senyap, mereka tak ingin ada yang mengganggu waktunya.

bagi Shanum ini Adalah quality time, karena tidak setiap saat bis bersama Adel.

"Adel laper lagi ka" kata Adel setelah mereka selesai nonton

"mau makan apa?"

"bakso mang asep" adel ingat tadi sebelun berangkat kakanya berjanji akan mampir bakso mang asep

"baiklah" mereka menuju parkiran, Shanum mengendarai mobilnya menuju bakso mang asep.

hanya memerlukan waktu 15 menit mereka sampai di tujuan.

"mang asep how are you?" teriak Adel kegirangan begitu memasuki warung bakso.

"baik neng, neng sendiri apa kabar?" tanya mang asep sambil meracik bakso pesanan pelanggan.

"baik juga mang"

"lama neng ga keliatan"

"sibuk mang" jawab Adel asal sambil cengengesan

sedangkan mang asep hanya geleng-geleng kepala.

"biasa mang, 2 porsi ya"

"iya neng ditunggu ya"

"asyiap mang"

adel dan shanum memilih tempat lesehan, karena lebih nyaman untuk makan.

"silahkan neng" tak butuh waktu lama bakso urat jumbo tersaji diatas mangkok dengan toping pangsit diatasnya.

"makasih mang"

"sama-sama neng"

mereke menikmati bakso dengan khidmat,

"setelah ini kemana lagi?" tanya Shanum

"pulang ka, adel udah cape"

"baiklah kita pulang"

"makasih ka untuk waktunya"

"bahagiamu prioritas kaka" sambil tersenyum kearah adel.

setelah puas dengan seporsi bakso, Shanum menyerahkan selembar kertas bergambar presiden dan wakil presiden pertama.

"kembalinya neng" kata mang asep sambil menyerahkan uang kembalian.

"ambil saja mang" Shanum sambil berlalu pergi.

Shanum memang terkenal dermawan, dia selalu membayar dengan uang lebih yang jika ada kembalian ia tak akan pernah mau menerima.

setiap hari jum'at bahkan ia sering membagi-bagikan makanan untuk anak-anak yang ia temui di pinggir jalan.

entah pemulung entah pengamen, tukang parkir dan masih banyak lagi yang lain.

Shanum selalu peduli dengan sesama, ia ingin berbagi kebahagiaan yang ia miliki.

"pulang kerumah ya ka" adel berkata setelah sanum melajukan mobilnya

"iya lah, emang pulang kemana lagi kalo ga kerumah" jawan shanum sambil tersenyum

"pulang kerumah kaka"

"kenapa?" tanya sanum sambil mengernyitkan kening, bingung.

"rindu rumah" jawab singkat adel.

tak menanyakan apa-apa lagi Shanum mengemudikan mobilny menuju rumah peninggalan ayah mereka.

sesampainya dirumah Adel langsung masuk kekamar, membersihkan diri setelah selesai ia menuju kamar kakanya.

"ka,, adel boleh masuk?" tanyanya sambil mengetuk pintu

"masuk dek ga dikunci" Shanum menyahut dari dalam.

"Ada apa" tanya Shanum melihat adel begitu masuk langsung rebahan dikasur

"Adel tidur bareng kaka ya?"

Shanum berfikir sebentar lalu menjawab "oke"

"ka" adel memanggil Shanum yang masih mengoleskan nightcream kewajahnya

"iya, kenapa de"

"sini duduk, adel pengin bicara" kata adel sambil bangun dari rebahan.

Shanum menghampiri adel setelah selesai dengan ritualnya.

Terpopuler

Comments

Rismayeisrai

Rismayeisrai

Awal Cerita Yang Menarik, semangat💪

2022-04-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!