Menikah Dengan Paman Sahabatku
...Selamat membaca...
Ceria, usil, manja, penyayang dan lemah lembut adalah gambaran dari Amera Dwi Ratna. Amera adalah seorang gadis yang berumur 20 tahun dia kuliah di jurusan Fashion design. Dia mempunyai seorang sahabat yaitu Aiba putri yang seumuran dengan Amera, mereka kuliah di jurusan yang sama.
Mereka bersahabat baik dan sering dibilang kembar saking dekatnya mereka. Amera diam-diam mencintai paman dari sahabatnya itu, yaitu Pria matang yang berumur 30 tahun. Dia adalah Devan Alexander seorang CEO terkenal di dunia terutama di Jakarta, dia adalah pengusaha terkaya di jakarta.
Dia memiliki wajah yang tampan, rahang yang tegas, hidung yang mancung dan memiliki Daya tarik yang kuat. Namun dibalik itu semua dia terkenal sangat dingin, cuek, dan jarang tersenyum. Dia juga memiliki tatapan mata yang tajam sehingga orang akan merasa takut ketika bertatapan dengan mata itu. Tapi itu tidak berlaku untuk Amera karena dia malah jatuh cinta pada paman sahabatnya itu.
********
Amera dan Aiba baru saja tiba di kampus, Aiba tadi menjemput Amera di rumahnya.
"Yuk buruan kita ke kelas bentar lagi pak Indramayu masuk lo, serem kalo kita sampai telat dia kan dosen ter killer di kampus ini" ujar Amera pada Aiba.
"Kau benar banget Mera ayo cepat" ujar Aiba mulai menarik tangan sahabatnya itu.
Skip sampai kelas.
"Hu....nasib baik bapaknya belum masuk kalo gak mati kita" ujar Amera terkekeh.
"Benar banget mana pak Indramayu selalu bertanya padaku padahal aku kan gak paham" lirih Aiba.
"Sabar, itu kayaknya pak Indramayu suka sama kamu lo. Lagian dia kan masih lajang, umur bapak kan 31 tahun cocoklah untukmu hahaha..."ujar Amera merayu Sahabatnya itu.
"Mera ih !!! kamu apa apaan si, gak maulah aku sama pak Indramayu. Jarak dari aku aja 10 tahun, lagian aku udah punya pacar kamu tau kan pacar aku damar" ujar Aiba cemberut.
"Aku kan hanya bercanda sayang jangan marah, aku doakan semoga kamu sama Damar bakal langgeng sampai ke pelaminan" tersenyum.
"Amin, oh iya kamu masih suka ya sama paman aku??" tanya Aiba.
Seketika pipi Amera bersemu merah, karena bagaimanapun dia memang menyukai dan mencintai paman sahabatnya itu.
Melihat pipi Amera yang merah Aiba pun tersenyum, sejujurnya dia setuju kalau pamannya itu sama sahabatnya. Tetapi pamannya itu udah punya kekasih dan kekasihnya itu adalah orang yang paling Aiba benci.
"Aku si masih suka sama om Devan tapi dia kan sudah punya kekasih" ujar Mera sedih.
Aiba ingin sekali menghibur Amera tapi dosen mereka masuk dan itu membuat Aiba seketika menegang karena dosen itu adalah dosen killer.
2 jam dikelas dosen Manajemen pemasaran akhirnya mereka terbebas dari jerat kebosanan, sekarang mereka sedang menuju kantin untuk mengganjal perut mereka yang sedari tadi berbunyi.
(Kantin)
Saat mereka masuk kedalam kantin mereka langsung menjadi bahan gosip karena mereka berdua adalah primadona di kampus tersebut.
"Aduh, ayang Amera akhirnya kau datang ke kantin juga Dimas udah lelah menunggu mu" ujar Dimas salah satu cowok yang suka Amera.
"Lebai, awas lo. Lo ganggu gue sama Mera makan tau gak"kesal Aiba.
"Lo punya masalah apa si sama kami, lo iri ya karena Dimas suka sama sahabat Lo" ujar Reyhan musuh Aiba.
Reyhan sebenarnya suka dan cinta sama Aiba, tapi ego mengalahkan semuanya sehingga dia memilih menutup hatinya.
"Gue suka sama dia huek....huek..pengin muntah gue, gak banget ya. Mendingan lo pergi deh dari sini, lo bikin nafsu makan gue hilang.
Setelah perdebatan sengit akhirnya Mera dan Aiba bisa makan dengan tenang.
Pukul 15.00 sore Mera dan Aiba pun pulang dari kampus, dan memutuskan jalan-jalan ke taman.
Di taman mereka memutuskan untuk mengobrol disana, membahas masalah hati.
"Mera, paman gue 2 bulan lagi nikah lo. Gue gak mau paman nikah sama si meli gaya itu, lo suka dan cinta kan sama paman gue. Gue mohon lo bantu gue buat misahin mereka, mbak Meli bukan wanita yang baik untuk om Devan"ujar Aiba lirih.
"Maksud kamu apa Aiba??. Terus bagaimana aku bisa membantu mu, iya aku memang mencintai om Devan. Tapi gak mungkin aku bisa menggagalkan pernikahan itu, apa lagi om Devan cinta banget sama mbak Meli" ujar Mera lirih.
"Lihat ini, ini adalah selingkuhan mbak Meli dia gak benar-benar cinta sama om aku. Kita bisa menjebak om Devan"ujar Aiba tersenyum penuh arti.
"Eh....menjebak bagaimana maksudmu! jangan aneh-aneh dehba"ujar Mera.
Aiba langsung membisikan rencananya pada Mera sahabatnya dia ingin Mera yang menjadi tantenya.
"Gak Aiba aku gak mau melakukan itu, itu dosa aku gak bisa menjebak om Devan"ujar Mera sedih.
"Terus kamu mau om Devan nikah sama mbak Meli? dia itu tukang selingkuh mera aku gak mau om aku terjebak sama dia. Kalau kamu gak mau ya gak apa-apa aku akan mencari wanita lain untuk menjadi istri Om aku," ujar Aiba.
Aiba sengaja mengatakan itu dia ingin membuat Mera termakan bujukannya untuk menggagalkan pernikahan pamannya.
"Jangan Aiba, aku gak mau om Devan nikah sama orang lain. Aku mau kok walau berat hati"
ujar Mera.
"Nah, ini baru teman aku, pokoknya kamu ikuti saja arahan aku ok", tersenyum manis.
Setelah merasa cukup waktu mengobrol dan membujuk, Aiba lantas mengantar Amera kerumahnya.
Diperjalanan Amera hanya diam saja dia masih terpikir dengan rencana sahabatnya itu.
"Ya Allah apa keputusan ku menuruti Aiba sudah benar, tapi itu adalah tindakan yang jahat bagaimana mungkin aku menjebak om Devan. Bagaimana kalau om Devan jadi benci sama aku" ujar Mera dalam hati.
"Tapi aku juga gak mau om Devan nikah sama orang lain" ujar Mera lagi dalam hati.
Setelah menempuh perjalanan 40 menit akhirnya mereka tiba di rumah Amera.
"Aiba gak masuk dulu??", ajak Amera
"Lain kali aja mera aku mau pulang dulu, soalnya malam nanti mau ke rumah om devan. Pokoknya Minggu depan kita akan melancarkan rencana kita dihari ulang tahunku, kamu jangan berubah pikiran ya, awas kalo berubah"ancam Aiba.
"Hehehe... gak lah Aiba, lagian aku udah memantapkan itu untuk merebut om Devan dari mbak meli yang tukang selingkuh itu" tersenyum.
"Ini baru sahabat aku, aku pulang dulu ya. Bye"
ujar Aiba lalu mulai melajukan mobil miliknya.
Sedangkan Mera dia langsung masuk kedalam rumahnya, disana dia sudah disambut mamanya.
"Assalamualaikum ma", ujar Mera lalu mencium tangan mamanya.
"Walaikumsalam sayang, kamu sudah pulang sayang. Bagaimana kuliahnya hari ini??" ujar mama Sarah.
"Baik ma, semuanya berjalan lancar" tersenyum.
"Baguslah kalau begitu, sekarang kamu bersih-bersih terus makan " ujar mama Sarah.
"Oke ma" ujar Mera lalu menuju kamarnya.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
semangat kak ...
Mampir juga yuk ke karyaku
Don't leave me my dear.
Ditunggu dan saling mendukung ya.
Terima kasih😊
2022-07-30
0
Anti Veryanty S
aku udah hadir juga thor. terima kasih jg dukunganmu thor di novelku.
2022-07-21
0
gegechan (ig:@aboutgege_)
Wahh rumit juga ya... tapi gakpapa Ameera, kalo om om nya kayak om Devan yang tampan dan juga seorang CEO aku pasti juga sukakk hehe😁
Semangat kak Salam dari "Mystery" mari mampir
2022-07-02
1