...Selamat membaca 😊😊...
********
Hari Minggu.
Hari yang ditunggu-tunggu. Mera akhirnya tiba, hari ini adalah hari pernikahannya dan juga Devan pria yang sangat dia cintai.
Keluarga pengantin pria sudah datang semua dikediaman Amera, pernikahan Amera dan Devan dilaksanakan dengan sangat meriah. Banyak tamu undangan yang datang di pesta pernikahan itu, Taulah orang calon suami Amera adalah seorang pengusaha sukses.
"Tan apa Aiba boleh menemui Amera?? dia pasti sangat gugup untuk menunggu om Devan ijab qobul" ujar Aiba.
"Tentu boleh sayang, kamu langsung aja ke kamar Amera" ujar mama Amera.
Setelah mendapat persetujuan Aiba langsung menemui Amera di kamarnya, dia sangat bersemangat untuk menemui sahabatnya itu.
Skip kamar Amera.
"Wah....apa ini lo mera?? gue sampai pangling melihat lo, lo benar benar sangat cantik hari ini. Om Devan pasti langsung klepek-klepek sama lo" goda Aiba.
"Ehe iyalah Aiba siapa lagi kalau bukan gue, benar kalau gue cantik?" tanya Amera.
"Iya lo sangat cantik" puji Aiba.
20 menit kemudian acara ijab Kabul pun dimulai, Amera deg-degan menunggu Devan ijab qobul.
"Saya terima nikah dan kawinnya Amera Dwi Ratna bin damba Santosa dengan seperangkat mas 500 gram dan uang 5 miliar dibayar tunai" ujar Devan lantang
"Bagaimana saksi??" ujar penghulu.
"Sah....!!" ujar penghulu
"Sah...." ujar para undangan dan keluarga.
"Alhamdulillah, kalian berdua sudah resmi menjadi suami istri" ujar penghulu.
Setelah itu Amera menuju tempat suaminya, untuk meminta restu pada orang tua dan juga untuk bertukar cincin.
"Kenapa dengan hatiku ini, kenapa berdetak dengan begitu kencang"ujar Amera.
Setelah bertukar cincin Devan dan Amera langsung berjalan menuju orang tua mereka untuk meminta restu dan doa. Mama Mera menitikkan air mata dia gak pernah menyangka putri kecilnya sudah menjadi istri orang lain, dan dia harus merelakan putrinya menjadi milik keluarga suaminya.
Setelah acara meminta restu Devan dan Amera menuju singgasana raja dan ratu, mereka menyambut banyak ucapan selamat dari para tamu dan undangan.
Acara selesai pukul 9 malam, Ampera sudah terlihat sangat letih.
"Om apa acaranya masih lama" lirih Amera.
"Ada apa??" tanya Devan.
"Kakiku sangat sakit, dan juga aku sangat capek" ujar Amera.
"Kalau begitu kamu duluan aja ke kamar nanti saya akan menyusul, saya masih ada urusan dengan teman teman saya" ujar Devan dingin.
"Baiklah om" ujar Mera dan mulai beranjak.
"Sayang mau kemana??" tanya mama Devan.
"Ke kamar ma, Amera merasa capek dan kaki Amera juga sakit.
"Aiba temani Amera bajunya itu berat kasihan menantu nenek" ujar mama Devan.
"Siap nek Aiba bakal bantu" ujar Aiba.
*****
Skip kamar Amera.
Amera langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Aiba dia berbaring di ranjang milik sahabatnya itu.
"Lucu banget dari sahabat sekarang malah jadi bibi, bibi kesayangan pastinya" ujar Aiba sambil melihat Poto sahabatnya itu.
Aiba memutuskan memainkan hpnya selagi Amera mandi, dia memposting Poto pernikahan Amera dan omnya.
"Ini pasti akan menjadi berita yang menghebohkan, aku jadi penasaran sama wajah wanita ular itu sekarang " tersenyum penuh arti.
1 jam dikamar mandi akhirnya acara mandi Amera selesai, Amera keluar dengan baju tidurnya.
"Ada apa Aiba kok muka kamu kusut gitu??" tanya Amera.
"Gue lagi kesal ni Ra, masa damar gak balas balas chat dari dari. Apalagi ini, lihat ini dia jalan sama cewek lain, siapa dia apa mungkin damar selingkuh dari gue" ujar Aiba mulai menitihkan air mata.
"Sudah Lo jangan sedih gitu, coba besok Lo samperin dikelasnya kita kan masih satu kampus. Udah jangan ada air mata ini kan pernikahan gue, kita harus merayakan rencana kita bukankah rencana kita berhasil" ujar Mera sambil memainkan matanya.
"Iya Lo benar Lo harus semangat buat dapatin hati om gue, dia itu baik kalo udah bucin susah buat lupain orang yang disayanginya. Dan gue ingin Lo nyingkirin si ular itu dalam hati om gue, gue pergi dulu ya ditunggu ponakan gue"ujar Aiba lalu pergi.
Mendengar ucapan Aiba seketika Amera menyentuh perut ratanya, dia langsung tersenyum.
"Mama harap kamu akan segera hadir sayang, biar mama bisa dapatin hati papa kamu"sambil mengusap perutnya sendiri.
Mera memutuskan untuk langsung istirahat dia sangat capek, saat mau menutup mata pintu kamar ada yang buka.
Cklik..../bunyi pintu dibuka.
"Acaranya sudah selesai om" tanya Ampera yang tadinya berbaring jadi duduk kembali.
"Iya,katanya capek kok belum tidur??" tanya Devan.
"Tadi mau tidur om tapi dengan suara kamar dibuka Mera jadi terbangun lagi" ujar Mera .
"Tidurlah lagi,aku mau bersih-bersih dulu" ujar Devan menuju kamar mandi.
Setelah kepergian Devan ke kamar mandi Mera langsung memukul pipinya pelan, dia masih tidak menyangka bisa mendapatkan om yang sangat dia cintai.
"Ini masih seperti mimpi, gue harus mencari cara agar om Devan bisa menerima gue dan juga mencintai gue" ujar Mera semangat.
Dia memutuskan untuk tidur dia tidak mau ditanya lagi sama suaminya itu kalau dia belum tidur sekarang.
45 menit kemudian.
****
Devan baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya, dia melihat ketempat tidur sudah terlihat Mera yang sudah terlelap dalam mimpi.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang,Mera sudah menjadi istriku dan tidak mungkin aku mendiamkan dia. Sebaiknya aku besok langsung saja mengajak Mera pindah ke rumah baru saja, mungkin disitu kami bisa saling mengenal lebih jauh lagi" ujar Devan pada dirinya.
Devan langsung menuju ranjang sebelah kanan yang kosong, dia akan beristirahat karena dia juga sudah sangat capek.
******
Paginya Mera terbangun seperti biasanya pukul 4.00 WIB, Mera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri .
Setelah selesai mandi dan berpakaian mera langsung membangunkan Devan, walau dia tidak berhijab tapi dia sangat tekun dalam beribadah tidak pernah tinggal sholat.
"Om bangun sudah subuh, sebentar lagi masuk waktu untuk sholat subuh" ujar Mera lembut.
"Mm...jam berapa sekarang" ujar Devan khas suara bangun tidur.
"jam 4.40 wib"ujar Mera.
Lalu devan langsung bergegas kekamar mandi, setelah selesai mandi mereka langsung sholat berjamaah.
Setelah sholat Mera langsung mencium tangan suaminya, dan Devan langsung mencium kening istrinya.
"Aku ke dapur dulu ya om, om mau di masakan apa om??"ujar Mera.
"Masakan aja ayam kecap Ra, aku suka ayam kecap" ujar Devan dingin.
"Baiklah om aku pergi dulu" ujar Mera lalu menuju dapur.
Skip dapur
"Sayang kamu udah bangun??" ujar mama Sarah.
"Iya ma Mera juga udah sholat, Mera mau masak buat om Devan dia minta di masakan ayam kecap " ujar Mera tersenyum.
"Kok kamu manggil suami kamu om si sayang, aneh mama Dengarnya cari Panggilan yang romantis kalian kan pengantin baru" goda mama Sarah.
"Mera udah terbiasa panggil suami Mera dengan om ma, tapi nanti Mera akan ganti panggilannya" ujar Mera.
Lalu Mera mulai menyiapkan perlengkapan untuk masak ayam kecap, dia ingin membuat suaminya terkesan padanya.
"Aku harap om suka nanti dengan masakan aku, mama bilang masakan ku kan enak"ujar Mera tersenyum.
Mama Mera yang melihat anaknya tersenyum juga ikut senyum, dia senang kalau putrinya bahagia.
"Kamu gak keberatan dengan pernikahan ini sayang?? terbilang umur kamu sama Devan terpaut cukup jauh" ujar mama Mera hati hati.
"Sebenarnya Amera sudah lama cinta sama om Devan ma, mera juga pernah mengungkapkan cinta Mera sama om Devan" ujar Mera lalu menunduk.
"Benarkah?? terus apa jawaban suami kamu??" ujar mam Mera kepo.
"Dia nolak Mera ma ,Dia bilang dia udah punya kekasih" ujar Mera tersenyum kecut.
Melihat muka putrinya sedih mama Sarah pun gak tinggal diam, dia langsung memeluk putrinya itu.
"Dengar sayang Devan sekarang sudah jadi suami kamu, sudah jadi milik kamu. Kalau kamu mau Devan cinta sama kamu kamu harus bisa bikin dia terkesan dan dia kan orangnya dingin dia pasti orang penyayang. Kamu harus jadi istri penurut dan gak boleh melawan suami.
Terutama dalam hubungan suami istri kamu harus melayani suami kamu, kalau bisa kamu harus segera mengandung agar dia bisa menerima dan mencintai kamu" ujar mama sarah.
"Baiklah ma, tapi untuk soal anak kan Mera masih sekolah" ujar Mera.
"Tapi kan kampus kamu gak melarang mahasiswa dan mahasiswi untuk menikah dan hamil, jadi itu bukan termasuk masalah besar"ujar mama Sarah.
Mera hanya mengangguk menuruti ucapan mamanya, lalu dia mulai melanjutkan masakannya.
40 menit kemudian masakan Mera sudah matang, mera langsung menaruhnya dimeja makan.
(Buat kalian yang penasaran dimana keluarga Devan, jawabannya keluarga Devan sudah pulang).
******
"Sayang kamu panggil gih suami kamu, mama akan panggil papa kamu" ujar mama Mera.
"Baik ma"ujar Mera. Lalu Mera menuju kamarnya, disana terlihat Devan lagi memainkan hpnya.
"Om ayo sarapan dulu, mama dan papa sudah menunggu dibawah" ujar Mera lembut.
"Ayo"ujar Devan lalu berjalan keluar kamar, Mera hanya mengikuti dari belakang saja.
Skip meja makan
Devan dan Mera langsung duduk di kursi masing-masing, Mera langsung bergegas mengambil kan makanan untuk suaminya itu.
"Gimana nak Devan apa masakan putri papa enak?" tanya papa Amera.
"Enak pa, aku belum pernah mencicipi yang rasanya seenak ini" jujur Devan.
Mendengar itu hati Mera berdebar-debar, ada rasa senang disana.
"Kalau begitu om makan yang banyak" ujar Mera semangat.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Senajudifa
kutukan cinta dan mr.playboy mampir...sdh kufavoritkan y thor
2022-07-04
0
pensi
sedang bertukar cincin
2022-05-09
0
Aris Pujiono
lanjut kak
2022-04-17
0