Kemarahan papa amera

...selamat membaca...

Setelah bersih-bersih dan makan di rumah Devan, Amera pun diantar Devan pulang sekalian meminta Amera pada orang tuanya.

Diperjalanan hanya ada keheningan, baik Mera maupun Devan mereka sedang Fokus pada pikiran mereka masing-masing.

"Aku sangat takut bagaimana kalau om Devan tau semua ini adalah rencana aku sama Aiba buat menggagalkan pernikahan om sama mbak meli. Dia pasti akan sangat membenciku, memang bukan maksudku menjebak om Devan sehingga dia meniduri ku. Tapi Aiba melakukan ini juga untukku" batin Amera.

Devan diam-diam melihat wanita disebelahnya yang telah dia rusak, dia tau pasti Mera saat ini pasti takut untuk menghadapi orang tuanya.

"Kamu jangan takut Amera, aku akan bicara pada orang tuamu ini bukan salahmu tapi salahku. Seandainya aku bisa mengontrol nafsuku semalam"ujar Devan.

Mera hanya diam karena dia tidak tau mau ngomong apa pada pria yang dicintainya ini, sedangkan Devan yang melihat Mera diam merasa sangat bersalah.

"Mera pasti sangat syok dan takut padaku, Tapi ini sudah terjadi memang kamu akan menikah tanpa cinta. Tapi Amera pernah mengungkapkan padaku kalau dia mencintai ku, tapi kurasa cinta itu hanya cinta monyet dan pasti sekarang dia sudah gak cinta aku lagi"batin Devan.

**Skip rumah Amera**

Devan masuk bersama Mera menuju kedalam rumah, mereka berdua disambut hangat sama mamanya Mera.

"Sayang kamu baru pulang, ini siapa sayang?? kok gak diantar Aiba??"ujar mama Mera.

"A...Aiba sibuk ma jadi diantar Sama pamannya Aiba, kenalkan ma namanya om Devan" ujar Mera.

"Senang bertemu denganmu nak Devan, terimakasih sudah mengantar putri saya" ujar mama Mera.

"Iya Tante sama sama, oh iya Tante dimana om ?? aku ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting " ujar Devan.

"Maksudmu papanya Mera?? sebentar ya" ujar mama Mera.

Mera mulai merasa tegang, dia yakin om Devan pasti ingin mengatakan kejadian tadi malam.

Melihat Mera yang pucat dan tegang, Devan langsung menggenggam tangan Mera.

"Kamu jangan takut ada aku disini, kita akan menghadapinya bersama"ujar Devan.

Mendengar ucapan Devan seketika hati Mera menghangat, karena kata-kata Devan sangat mengena di hati.

Yang ditunggu akhirnya datang, papa Amera langsung duduk di sopa yang ada didepan Devan.

"Ada apa kau mencari ku??" tanya papa Amera.

"Sebelumnya maafkan saya om, karena saya masa depan Amera hancur" ucapan Devan dipotong oleh papa Amera.

"Apa maksudmu!!! apa yang kau lakukan pada putriku" ujar papa Mera dengan tatapan tajam miliknya.

"Saya telah memperkosa putri ada om, tapi jujur itu semalam karena pengaruh obat perangsang. Saya tidak bermaksud untuk menghancurkan masa depan putri paman"ujar Devan akhirnya.

Plak....plak (tamparan yang didapatkan oleh Devan).

"Kurang ajar berani sekali kau meniduri putriku" marah papa Amera.

Papa Mera langsung memukul Devan membabi buta, melihat itu Mera sangat sedih. Dia merasa sakit melihat orang yang dicintainya dipukul oleh papanya.

"Pa hentikan hiks...jangan pukul om Devan hiks... om Devan gak salah, ada yang memasukan sesuatu di minuman om Devan" ujar Mera lirih.

Mendengar putri kesayangannya menangis papa Mera menghentikan pukulannya, dia langsung kembali duduk dan menatap Devan dingin .

"Saya tidak mau tau, kamu harus menikahi putri saya secepatnya. Saya tidak mau putri saya hamil diluar nikah nantinya" ujar papa mera dingin.

"Baik paman saya akan menikahi Mera Minggu depan" putus Devan.

"Dan kamu Mera kembali ke kamar dan kamu tidak boleh keluar sebelum pernikahan mu digelar "ujar papa Mera.

"Tapi pa" lirih Mera.

"Tidak ada tapi-tapian, pokonya kamu harus turuti perintah papa. Papa memang tidak mengijinkan kau menginap bersama Aiba kau saja yang bandel, lihat apa yang terjadi kau sudah mencoreng muka papa" marah papa Mera.

"Mas sudah kasihan Mera, sayang kamu kembali ke kamar turuti perintah Papa" ujar mama Mera sambil menangis .

Mera langsung menuju kamarnya, sebelum ke kamar dia sempat menoleh ke Devan dengan tatapan sedih.

Setelah kepergian Mera papa Mera angkat bicara, dia tau kalau Devan akan menikah sebelumnya karena siapa yang tidak tau Devan.

"Saya tau kamu akan menikah dengan kekasihmu itu, tapi saya tidak bisa mentolerir kesalahan mu. Kesalahanmu itu sangat patal, dan saya ingin kamu mengakhiri hubungan dengan kekasihmu itu. Karena saya gak mau anak saya bersedih" ujar papa Mera.

Dengan berat hati Devan menyanggupi permintaan papa Mera, dia terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan meli.

Setelah membicarakan itu Devan pun memutuskan pulang, dia akan sekalian pergi ke apartemen meli untuk mengatakan maksudnya ini.

Skip apartemen Meli.

Devan langsung memasukan pin apartemen Meli, dan langsung memasuki apartemen.

"Sepatu siapa ini?? setahuku aku gak punya sepatu seperti ini" ujar Devan.

Saat sedang melihat sepatu itu, Devan mendengar suara aneh dikamar meli.

Saat menuju kamar Meli dia melihat Meli sedang bergumul dengan pria di atas tempat tidur, dan hal yang bikin Devan naik darah adalah Meli ingin menghancurkannya dan merebut semua kekayaannya.

Devan melihat itu marah dan juga jijik, apalagi melihat Meli sedang bersenggama dengan pria lain.

"Menjijikan cih....aku sangat menyesal sudah mencintaimu, sangat memalukan" ujar Devan Dingin.

"Sayang" ujar meli kaget langsung mendorong tubuh Candra.

"Jangan panggil aku dengan panggilan itu, sungguh menjijikan. Kita putus dan jangan harap ada pernikahan, aku gak Sudi menikah dengan ****** seperti mu" ujar Devan lalu pergi dari sana.

"Sayang tidak aku gak mau putus, bagaimana pernikahan kita sayang" ujar meli menangis.

Setelah dari apartemen Devan langsung kembali kerumahnya, dia sangat marah dan benci.

Rasanya sangat sakit Diselingkuhi dan dikhianati seperti ini, dia merasa sangat miris di satu sisi kekasih yang dicintainya mengkhianatinya dan disisi lain dia harus menikah dengan orang yang tidak dicintainya.

Skip rumah orang tua Devan.

"Bagaiman Dev, apa orang tua Mera bersedia menikahkan kamu dengan Mera" ujar mama Devan.

"Iya ma, awalnya papa Mera marah. Tapi akhirnya dia luluh dan Minggu depan kami akan menikah"ujar Devan.

"Bagaimana dengan meli?? apa kamu sudah mengakhiri hubungan kalian??" ujar mama Devan.

" Iya ma aku dan meli sudah tidak ada hubungan apapun lagi, kami sudah resmi putus. Lagian wanita itu selingkuh, dia mengkhianati aku ma"ujar Devan.

"Mama sudah tau Dev, tapi kamu terlalu mencintai wanita itu. Mama pernah memergokinya bermesraan dengan pria lain, tapi kamu gak percaya waktu itu" ujar mama Devan.

"Maafkan Devan ma, Devan sudah salah. Tapi Devan akan memperbaiki semuanya, Devan akan mencoba menerima pernikahan Devan dan Mera"ujar Devan.

"Itu memang harus Dev, karena bagaimanapun kamu yang sudah merusak Mera. Mama akan mempersiapkan pernikahan kamu, besok kamu ajak Mera memilih baju pengantin dan cincin" ujar mama Devan.

"Baiklah ma Devan akan mengajak Mera, Devan ke kamar dulu. Devan merasa sangat lelah hari ini"ujar Devan.

"Baiklah pergi lah istirahat karena sebentar lagi kamu akan menikah jadi jangan sampai sakit"ujar mama Devan.

Lalu Devan langsung menuju kamarnya dan menutup pintu kamarnya, Setelah itu Devan melempar barang barangnya.

"Brengsek kamu meli, dasar wanita murahan ****** tak berguna. Aku begitu mencintaimu tapi kamu mengkhianati ku, cuih.... menjijikkan sekali" ujar Devan frustasi.

Devan memutuskan ke kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya, rasanya kepalanya akan meledak saat ini juga.

...TBC....

Jangan lupa like dan komen ya 😊 dan juga yang belum follow akun ku silahkan difollow biar gak ketinggalan ceritanya.

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

aku ngga bs membayangkannya

2022-07-04

0

gegechan (ig:@aboutgege_)

gegechan (ig:@aboutgege_)

sabar ya ameera

2022-07-02

1

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

keren ameera

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Membujuk
2 Rencana
3 Kemarahan papa amera
4 fitting baju pengantin
5 Pernikahan
6 Pindah ke rumah baru
7 Kembali masuk kuliah.
8 -
9 -
10 Persiapan honeymoon
11 Honeymoon
12 -
13 -
14 Cemburu
15 Marah
16 -
17 Kejadian lama terulang lagi.
18 -
19 Berita aiba
20 -
21 Dipulangkan kerumah orang .
22 Memulai kehidupan baru
23 Pingsan
24 Pergi Ke rumah mantan suami
25 Bangun dari mimpi
26 Pulang
27 Ngidam
28 Masak bakwan ala Amera
29 Makan diluar
30 Sate lontong
31 Wanita Pengganggu
32 Sadar
33 Tidak percaya
34 Manja
35 Makan siang
36 Nginap di rumah mertua.
37 Kepergian Devan
38 Kekampus
39 Mencari informasi
40 Mama Devan sakit
41 Kepulangan Devan dan kejutan untuk Amera.
42 Mencurahkan rindu.
43 Libur semester
44 Bertemu calon pelakor.
45 Minta jatah
46 Rujak ala Devan
47 Pergi ke dokter kandungan
48 Musibah yang dialami Devan dan Amera
49 Luka
50 Dokter cantik
51 Pulang
52 Bermimpi
53 Masuk kuliah lagi
54 Hampir tergoda
55 Mulai ngojek
56 Mulai menyelidiki
57 Menemui Devan.
58 Kemarahan Devan.
59 Cantika ditangkap polisi.
60 Pulang ke rumah
61 Memetik buah di kebun belakang rumah
62 Hari pertama masuk sekolah
63 Peresmian butik Amera.
64 Kabar bahagia untuk Devan.
65 Mual di pagi hari
66 Mual lagi
67 Ngidam makan Sate belut
68 Pelukan obat yang manjur
69 Perkara buah jeruk
70 Minta maaf
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Membujuk
2
Rencana
3
Kemarahan papa amera
4
fitting baju pengantin
5
Pernikahan
6
Pindah ke rumah baru
7
Kembali masuk kuliah.
8
-
9
-
10
Persiapan honeymoon
11
Honeymoon
12
-
13
-
14
Cemburu
15
Marah
16
-
17
Kejadian lama terulang lagi.
18
-
19
Berita aiba
20
-
21
Dipulangkan kerumah orang .
22
Memulai kehidupan baru
23
Pingsan
24
Pergi Ke rumah mantan suami
25
Bangun dari mimpi
26
Pulang
27
Ngidam
28
Masak bakwan ala Amera
29
Makan diluar
30
Sate lontong
31
Wanita Pengganggu
32
Sadar
33
Tidak percaya
34
Manja
35
Makan siang
36
Nginap di rumah mertua.
37
Kepergian Devan
38
Kekampus
39
Mencari informasi
40
Mama Devan sakit
41
Kepulangan Devan dan kejutan untuk Amera.
42
Mencurahkan rindu.
43
Libur semester
44
Bertemu calon pelakor.
45
Minta jatah
46
Rujak ala Devan
47
Pergi ke dokter kandungan
48
Musibah yang dialami Devan dan Amera
49
Luka
50
Dokter cantik
51
Pulang
52
Bermimpi
53
Masuk kuliah lagi
54
Hampir tergoda
55
Mulai ngojek
56
Mulai menyelidiki
57
Menemui Devan.
58
Kemarahan Devan.
59
Cantika ditangkap polisi.
60
Pulang ke rumah
61
Memetik buah di kebun belakang rumah
62
Hari pertama masuk sekolah
63
Peresmian butik Amera.
64
Kabar bahagia untuk Devan.
65
Mual di pagi hari
66
Mual lagi
67
Ngidam makan Sate belut
68
Pelukan obat yang manjur
69
Perkara buah jeruk
70
Minta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!