...~SELAMAT MEMBACA~...
Seperti yang sudah dikatakan oleh mama Devan, bahwasanya hari ini adalah fitting baju pernikahan Devan dan Mera. Jadi dia menyuruh Putranya dan calon menantunya untuk pergi fitting baju pengantin dan juga memilih cincin pernikahan tentunya.
Devan sudah berjalan menuju rumah Amera, walaupun hatinya sedang hancur saat ini tapi dia juga tidak ingin melukai hati orang banyak terutama mamanya. Karena dia hanya mempunyai mamanya saja di dunia ini karena itu dia ingin selalu membahagiakan mamanya tercinta.
Karena itu dia akan mencoba menerima Mera didalam hidupnya, belajar untuk mencintai gadis itu.
Skip rumah Amera.
Tuk...tuk... (bunyi pintu diketuk)
"Assalamualaikum.....assalamualaikum" panggil Devan.
"Walaikumsalam nak Devan, ayo masuk. Silahkan duduk Tante panggilkan Mera dulu" ujar mama Mera.
"Baiklah Tante" ujar Devan.
Mama Mera langsung menuju kamar anak semata wayangnya, dia langsung mengetuk kamar putrinya.
"Sayang mama masuk ya" ujar mama Mera.
"Masuk aja ma, gak Mera kunci kok" ujar Mera.
"Sayang cepat siap-siap Devan sudah menunggu dibawah, hari ini kalian kan fitting baju pengantin" ujar mama Mera lalu mengelus Surai panjang putrinya.
"Iya ma, Mera bakal siap-siap " ujar Mera.
Mama Mera langsung keluar menuju dapur untuk membuatkan minuman untuk calon menantunya itu, Dia akan membuatkan jus lemon aja karena devan yang memintanya.
"Dilihat lihat nak Devan adalah pemuda yang baik, aku harap dia bisa membahagiakan Mera"ujar mama Mera.
10 menit kemudian jus lemon buatan mama Mera jadi, dia langsung membawanyap keruang tamu.
"Silahkan diminum nak Devan" ujar mama Mera.
"Terima kasih Tan"ujar Devan.
"Kalau Tante boleh tau kamu kerjanya apa??" tanya mama Mera.
"Saya seorang pengusaha Tante, seorang CEO tepatnya"ujar Devan tersenyum.
"Senyumnya manis sekali" batin mama Mera.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya turun juga, Mera turun dengan pakaian yang sudah rapi baju kaos pink dengan bawahan rok biru .
"Saya sudah siap om, ayo kita pergi" ajak Mera.
"Ayo, kalau begitu kami pamit Tante" ujar Devan lalu mencium tangan mama Mera.
"Hati-hati dijalan ya"ujar mama Mera.
Setelah itu Devan dan Mera beranjak menuju mobil Devan, Devan langsung membukakan pintu mobil miliknya.
"Silahkan masuk" ujar Devan dingin.
"Makasih om"ujar y/n lembut.
Skip sampai butik.
Devan langsung turun dari mobilnya dan membuka pintu untuk mera, Mera merasa sangat senang karena sudah diperlakukan dengan baik oleh Devan.
"Ayo masuk" ujar Devan mulai menggenggam tangan Mera.
Mera hanya diam dengan pipi yang memerah, dia bingung harus bersikap seperti apa saat ini.
"Om ini butik milik siapa bagus banget??" tanya Mera.
"Milik mamaku, sudah ayo masuk gak usah banyak tanya" ujar Devan ketus.
"Ih...ketus banget jadi orang!! untung sayang" ujar mera lalu menyusul Devan.
(Di dalam butik)
"Pilihkan baju pengantin yang paling bagus disini" perintah Devan.
"Baik tuan" ujar pegawai.
"Gak usah yang mahal mahal om, yang sederhana gak apa apa asal nyaman" ujar Mera.
"Tapi saya gak mau yang murah itu akan mencoreng muka saya , sebagai pengusaha sukses saya mau mereka semua memuji pernikahan ini" ujar Devan dingin.
Mera akhirnya hanya menurut dia langsung menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.
Setelah 2 jam memilih akhirnya mereka sudah dapat menemukan baju yang cocok, Mera begitu kesal karena dia sangat capek bolak balik mengganti gaun pengantin.
"Om aku capek dan lapar kita makan dulu ya, perut Mera udah berbunyi ni"manja Mera.
"Mm..."ujar Devan singkat.
"Om dengar gak mm...aja dari tadi" ujar Mera kesal.
"Iya Amera bawel, Sekarang kamu puas kan?? "ujar Devan menggerutu.
Mera yang bete langsung masuk ke mobil Devan, Devan tidak merasa terganggunya sama sekali dia langsung masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit mereka tiba disebuah restoran mewah, Mera sudah terbiasa datang ketempat begini karena dia juga dari kalangan orang kaya.
"Kamu mau pesan apa??" tanya Devan mencoba mencairkan suasana.
"Nasi rendang, spaghetti, dan pasta" ujar Mera.
"Baiklah itu saja?? minumnya??" ujar Devan.
"Minumannya es teh aja om" ujar Mera.
"Baiklah ujar Devan lalu memanggil pelayan dan memberikan daftar pesanan mereka.
"Om ..." panggil Mera.
"Mm" ujar Devan masih melihat layar hpnya.
"Apa om sudah mengakhiri hubungan dengan mbak meli??" tanya mera.
"Kenapa??" ujar Devan.
"A...aku kan cuma tanya aja kenapa om menatap aku tajam banget kayak gitu" ujar Mera.
"Aku udah putus sama meli" masih asik memainkan hpnya.
"Benarkah!!!" ujar Mera semangat.
"Kenapa kau semangat sekali ? kamu senang ya aku putus sama meli ?, apa lagi kamu bilang kamu cinta sama aku" ujar Devan memandang Mera penuh selidik.
"Tentu aku senang om karena om terbebas dari wanita ular itu yang juga tulang selingkuh" ujar Mera keceplosan.
"Apa kamu bilang??" tanya Devan.
"E...enggak ada om" ujar Mera lirih .
Lalu mereka kembali pada kegiatan mereka masing masing, Mera memandang Devan dengan tersenyum manis.
"Kenapa rasanya sangat menyenangkan saat tau om Devan sudah putus sama mbak meli, itu tandanya om Devan akan jadi milikku sendiri" batin sara.
30 menit kemudian makanan mereka sampai, mereka langsung menyantap makanan yang sudah mereka pesan.
Saat sedang asik makan tiba-tiba ada yang menghampiri mereka, siapa lagi kalau bukan Meli.
"Dev aku ingin bicara" ujar meli.
"Saya gak punya waktu" ujar Devan masih sibuk makan.
"Dev aku mohon, kamu bisa menyudahi makannya nanti lanjut lagi" ujar meli.
Tapi meli hanya dianggap angin lalu oleh Devan karena dia masih sibuk memakan makanannya.
"Dev, aku mohon maafkan aku.Tapi aku gak mau putus kita sebentar lagi menikah"nujar meli.
"Hei mbak meli!! kalau om Devan gak mau bicara jangan dipaksa, lagian kalau sudah putus ya putus aja gak usah ngemis kayak gitu memalukan" ujar Mera.
"Tutup mulutmu itu bocah ingusan, saya gak punya urusan sama kamu" ujar meli.
Devan langsung menarik tangan meli kasar membawanya keluar, Mera hanya menatap sendu kepergian Devan dan meli.
"Apa om Devan akan kembali sama mbak meli" ujar Mera sedih.
Sedangkan diluar Devan menghempaskan Tangan milik meli, karena dia benar benar jengkel pada meli.
"Cepat katakan apa urusanmu mengganggu makan siang ku" ujar Devan dingin.
"Dev aku tau aku salah, tapi aku diancam untuk melayani dia. aku sebenarnya gak mau tidur sama Candra hiks..." ujar meli.
"Sudah cukup sandiwara mu Mel, aku mendengar sendiri kamu dan selingkuhan mu itu berniat menghancurkan aku" teriak Devan.
Meli sudah mau membuka mulut lagi tapi langsung dipotong Devan.
"Aku gak Sudi kembali sama wanita kayak kamu, lagian Minggu depan aku akan menikah jadi jangan ganggu aku lagi" ujar Devan .
"Enggak Dev, kamu gak boleh nikah sama orang lain, aku gak rela"ujar meli terisak.
"Aku gak perduli" ujar Devan menghempaskan tangan meli lalu masuk kedalam restoran lagi.
"Tidak aku gak terima, akan ku buat wanita itu menderita siapa pun calon istri Devan aku akan membuatnya menderita" ujar meli dalam hati lalu pergi dari sana.
(Dalam restoran)
"Om kukira om gak akan kembali lagi" ujar Mera menunduk.
"Kenapa aku gak kembali, kau kan masih disini lagian kita belum selesai mencari cincin setelah ini kita pergi ke toko perhiasan" ujar Devan.
"Baiklah om" ujar Mera.
Lalu mereka melanjutkan makan siang mereka, setelah selesai makan mereka menuju toko perhiasan.
...TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Senajudifa
om devan🤣🤣
2022-07-04
0
Pujiati
Ujian Kesetiaan mampir lagi kk
2022-06-03
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
aku jg pgn fitting bju pngntin
2022-05-09
0