I Love U. DOCTOR!
30, Mei. 2019.
Ve mempercepat langkahnya untuk sampai di kelas, karna bell sudah akan berbunyi.
Ketika Ve melihat pintu kelas akan di tutup, Ve reflek mendorong pintu itu kedalam.
Brak!
Pintu terdorong kedalam dengan cukup keras. Semua teman-teman di kelas menatapnya.
"Ve, lu kenapa?" Tanya Indri.
Ve mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas,
"Gue gapapa." Ucapnya sambil berjalan ke arah bangku.
Sebenarnya Ve merasa malu. Namun, sebisa mungkin Ve mencoba untuk tetap tenang dan terlihat biasa saja.
Vani Veriska. Memiliki paras yang sangat cantik. Berusia 18 Tahun, dan tinggal di Bandung seorang diri.
Tinggal di sebuah kamar Kosan kecil, sedangkan untuk Keluarga nya. mereka berada di Jakarta.
Selain sekolah, Di hari sabtu dan minggu. Ve juga bekerja di sebuah restoran di Kota Bandung ini.
Brak!
Lusi menggebrak meja dengan sangat keras!
"Gila!" Ucap Lusi.
Ve dan Teman nya Indri kaget dengan tindakan yang Lusi perbuat barusan.
"kenapa sih?" Tanya Ve dengan wajah yang kesal.
Sementara itu Indri yang masih terlihat kaget dengan tindakan Lusi barusan, hanya bisa diam saja. Dengan keadaan masih memegang satu sendok di tangannya. Dan karna rasa kaget itu, bakso yang sudah ada di sendok Indri sampai kembali jatuh kedalam mangkuk.
"Pedes banget ini." lanjut Lusi sambil menatap Ve dan Indri bergantian.
"Parah sih lu asli!" Indri kali ini membuka suara.
Saat ini, Ve Indri dan Lusi sedang ada di kantin sekolah. Dan sedang menikmati jam istirahat.
Ve yang hampir saja kesiangan hari ini, makan cukup banyak. Meningat dia memang belum sempat sarapan tadi pagi.
"Ve. Liat itu.." Indri menyikut lengan Ve.
"Apa?" Tanya Ve.
"Itu loh!" Indri memberi kode kepada Ve dengan pandangan nya.
Ve mengikuti arah pandangan Indri. Terlihat disana anak kelas lain yang jadi Badboy sekaligus laki laki paling populer di sekolah ini.
"Aku tidak mengerti, kenapa temanku mempunyai selera seperti itu. Apa menurut mereka itu keren" Batin Ve.
Ve tidak mau memperdulikan orang itu, dia kembali dengan makanan nya. Dan tidak menggubris lagi kedua teman nya yang sekarang sibuk memandang si Badboy itu.
Jam istirahat selesai.
"Nanti bisa kan?" Tanya Indri.
Ve dan Lusi saling melempar tatapan, karna tidak mengerti dengan pertanyaan Indri yang secara tiba-tiba itu.
"Ni anak gajelas banget" Timpal Lusi.
"Ve pasti bisa kan?"
Indri bertanya untuk yang kedua kalinya. Dan Ve masih belum mengerti apa yang di maksud oleh Indri.
Ahirnya Ve hanya mengangguk saja. Walaupun sebenarnya dia tidak tahu apa yang sedang di bicarakan ini.
Bell pulang berbunyi.
Semua siswa dan siswi berhamburan keluar dari kelas.
"ayo.." Ucap Lusi.
"Sabar sih bentar" Timpal Ve.
"Bisa telat kita, ayo cepetan"
Mendengar kata telat, Ve langsung menatap Lusi dengan ekspresi wajah penuh kebingungan.
"Memangnya.. Ada acara apa hari ini?" Tanya Ve yang masih kebingungan.
"Kita kan mau jajan di warung depan"
Ve menarik nafas dalam, dan menghembuskan nya secara kasar. Ternyata Lusi menyuruhnya untuk cepat-cepat hanya karna akan pergi jajan saja.
Saat sampai di warung yang di maksud oleh Lusi tadi, dia langsung mengambil buku menu.
Sedangkan Ve membuka kembali tas sekolah miliknya.
"Ve, lu mau makan apa?" Tanya Indri.
"Gue minum aja" Jawab Ve singkat dan masih sibuk dengan tasnya.
Ve terlihat berfikir,
"Gue ninggalin apa sih di kelas?" Gumam Ve.
Indri dan Lusi yang mendengar itu, langsung menatap Ve secara bersamaan.
"Apa?" Tanya Lusi.
"Emang ninggalin apa?" Timpal Indri.
Mendengar pertanyaan dari kedua temannya itu, Ve memutar bola matanya dan mendengus kesal.
"Barusan kan gue bilang, rasanya gue ninggalin sesuatu di kelas. Tapi untuk barang itu apa gue juga ngga tau. Kenapa lu berdua malah nanya balik?" Jelas Ve kesal.
Ve menopang dagu dengan kepalanya, sambil terus memikirkan. Barang apa yang tertinggal di kelas itu.
Sore tiba.
Setelah di antarkan oleh Indri sampai taman, Ve berjalan pulang menuju Kosan nya.
Taman ini terlihat sangat rame. Dan ada sesuatu yang menarik perhatian Ve di taman ini.
Tidak jauh dari tempatnya berjalan sekarang, terdengar suara-suara orang sedang berteriak.
Ve yang merasa penasaran sedikit mempercepat langkahnya, dan menuju kerumunan orang yang ada di depannya sekarang.
Ternyata ada sebuah perkelahian di tengah kerumunan orang-orang ini.
Ve melihat bahwa kedua orang yang sedang berkelahi itu masih memakai seragam sekolah.
Dan setelah di perhatikan lebih lama, ternyata salah satu dari dua orang itu adalah Vino.
Si Badboy sekolah.
"Berkelahi seperti ini, apa menurut mereka ini keren?" Batin Ve.
Tidak lama, setelah mengetahui ada apa di kerumunan orang-orang itu. Ve menjauhkan dirinya dan kembali berjalan menuju Kosan nya.
"Ve.." Ada yang memanggil nya. Ve menghentikan langkahnya dan memutar badannya.
Vino. Dia yang memanggil Ve barusan.
"Hai.." Sapa Vino ramah.
Ve memperhatikan Vino. Padahal baru saja dia sedang berkelahi, dan sekarang dia sudah ada di depan Ve dengan wajah yang terdapat luka disana.
Ve kembali memutar badannya dan tidak memperdulikan Vino yang masih berhadapan dengannya.
Terdengar dari belakang saat Ve berjalan Vino berdecak karna di cuekan oleh Ve.
Sampai di kosan, Ve kembali di buat jengah pemandangan kamar Kos nya ini. Masih berantakan, karna Ve memang belum sempat beres-beres tadi pagi.
Dengan Ogah-ogahan Ve mulai membereskan kamar Kosan nya.
"Padahal gue mau tidur" Gumam Ve.
Malam Hari.
Setelah acara beres-beres selasai sore tadi, Ve langsung menjatuhkan badannya di atas tempat tidurnya. Ve terlihat sangat kelelahan hingga tanpa sadar dia tertidur.
Beberapa saat kemudian ponsel nya berdering, ada seseorang yang melakukan panggilan.
Dengan mata yang masih tertutup Ve menjawab panggilan tersebut.
Setelah panggilan berahir Ve kembali menutup matanya. Namun beberapa saat kemudian dia membuka matanya kembali, dan menyadari. Bahwa dia masih memakai seragam sekolah.
Dengan rasa malas dan masih sedikit lelah Ve beranjak dari tempat tidurnya. Dia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi Ve tidak langsung kembali tidur. Karna dari sore dia memang belum makan lagi, ahirnya Ve pergi ke taman yang berada tidak jauh dari Kosan nya itu.
Ve berjalan sambil melihat-lihat sekiranya makanan apa yang ingin dia makan malam ini.
Hingga saat di depan penjual Mie goreng, Ve menghentikan langkahnya.
Tercium wangi dari Mie yang sedang di hidangkan ini, dan Ve ahirnya masuk kedalam tenda Mie goreng tersebut.
"Bang pesen satu ya, pedes." Ucap Ve memesan satu porsi Mie goreng.
Sambil menunggu pesanan jadi, Ve melihat sekeliling. Banyak orang berlalu-lalang disini. Dan Kerlap-Kerlip lampu motor dan mobil seakan jadi penghias di taman saat ini.
"Ini mba" Ucap penjual mie goreng sambil memberikan bungkusan Kresek pada Ve.
"Oh iya. Berapa bang?" Tanya Ve sambil mengambil uang dari saku Jaket nya.
Saat akan mengambil kresek dari penjual mie goreng, Ve di buat kaget dengan tangan yang tiba-tiba saja mengambil kresek yang berisi mie yang Ve pesan itu.
"Eh?" Sontak Ve terkejut dengan kejadian itu.
Ve menatap orang yang merebut pesanan nya itu.
"Em, Itu punya saya" Ucap Ve pelan.
Orang itu tersenyum, "Kamu pesen lagi gapapa ya. Soalnya saya sedang buru-buru" Ucap orang itu sambil berjalan keluar tenda.
Walaupun Ve merasa kesal, namun tetap saja dia memesan kembali satu porsi mie goreng itu. Karna dia memang sedang lapar saat ini.
Setelah selesai, Ve langsung kembali ke kosan nya dengan bibir yang terus berdengus, "Seenaknya saja mengambil pesananku! apa dia tidak tau aku sedang lapar!" Gerutu Ve.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
papao aja
appnji
2022-03-30
1
papao aja
cantik banget
2022-03-30
1