The Rebirth Of Ice Emperor

The Rebirth Of Ice Emperor

Chapter 1 - Kelahiran Teratai Es

NOTE : (PENTING)

Halo semua, selamat datang di cerita baru saya. Ini pertama kalinya gw menulis cerita bergenre Xianxia jadi mohon dimaklumi jika banyak nama tokoh yang terdengar aneh. Disarankan untuk membaca Journey to Immortality karya Shujinkouron terlebih dahulu karena akan banyak istilah dari sana digunakan, oh iya sekedar info saya sudah meminta izin kepada Kak Ron untuk membuat cerita ini sekitar satu tahun lalu. Terima kasih Senpai! Please Enjoy!

Huawai adalah sebuah benua besar, daratannya begitu luas yang diatasnya berdiri berbagai Kerajaan dan Negara. Sedang terjadi krisis besar mengerikan melanda seluruh wilayah, hingga manusia mulai berkumpul mencari tempat berlindung.

Ada salah satu Kerajaan besar sudah berdiri selama lebih dari seribu tahun, mereka bisa dibilang merupakan kekuatan terbesar di seluruh Huawai. Suatu ketika, muncul kabar gembira kalau Sang Raja akan memiliki penerus.

Ia dikenal sebagai seorang pemimpin hebat, muda namun bijaksana. Dan tentu sangat dicintai oleh rakyatnya. Menjelang hari kelahiran, nenek peramal tua Kerajaan yang telah bekerja sejak tiga Raja terdahulu datang memberi kabar.

Wanita sepuh tersebut berkata kalau Permaisuri akan melahirkan bayi kembar, hal ini menjadi informasi paling menggembirakan kala itu. Namun euforia langsung menghilang seketika akibat ekspresi muram si peramal.

Raja pun bertanya alasan dia begitu, dengan berat hati nenek tadi bercerita jika dalam mimpinya Permaisuri menggendong matahari hitam dan bulan putih di masing – masing tangannya. Semua langsung tau kalau ini bukanlah pertanda baik.

Anak yang melambangkan matahari hitam bisa membawa bencana pada seluruh Kerajaan, sebelum pamit. Peramal tua itu berpesan, keturunan kerajaan tersebut memiliki perangai berbeda dari bayi biasa.

Semakin cemaslah Raja mendengarnya, saat hari penentuan tiba. Benarlah perkataan si peramal tua, Permaisuri melahirkan sepasang anak kembar laki – laki dan perempuan. Masing – masing memiliki warna rambut putih indah bak salju serta mata sebiru langit.

Air mata gembira Raja berubah menjadi haru waktu menyadari suatu hal, putranya tidak menangis. Ia menatap Sang Ayah penuh perhatian. Sangat berbanding terbalik dengan adik perempuannya yang terus menerus menjerit meminta susu.

Kecewa karena pada akhirnya mempunyai seorang pangeran dalam keluarga namun bersikap janggal, Raja menemui peramal itu lagi. Bertanya harus melakukan apa kepada anak laki – lakinya. Tanpa belas kasihan, si wanita tua berkata jika tak ingin Kerajaan hancur. Maka dia harus mati.

Menangislah Raja sejadi – jadinya, tidak sampai hati membunuh darah dagingnya sendiri. Permaisuri pun demikian, tetapi ia juga memikirkan kepentingan banyak orang dipundak suaminya. Sehari kemudian, pasangan orang tua ini mengucapkan selamat tinggal kepada putra pertama mereka.

Raja meminta sosok kepercayaannya untuk melakukan eksekusi, hari itu anak perempuan yang juga adalah putri kerajaan kelak terus mengeluarkan air mata sejak dipisah dari sang kakak. Ibunya memeluk erat si bayi mungil, mengerti seluruh kesedihannya. Raja lalu memeluk mereka, berjanji akan selalu melindungi kedua wanita paling berharga dalam hidupnya tersebut.

------><------

Seseorang beraura kuat bergerak begitu cepat melewati hutan gelap, melompati pepohonan seakan melawan hukum gravitasi. Sebuah buntalan cokelat kumal dipengganginya erat – erat, seperti tak ingin apapun yang terbungkus disana terkena hembusan angin.

Pria barusan berhenti ketika melihat sekilas kumpulan bunga putih indah, perlahan tapi pasti dia mendekat ke sana. Lalu sangat hati – hati membuka kain bawaanya, terlihatlah anak bayi tampan menatapnya balik penuh tanda tanya.

“Anda baik – baik saja Tuan Muda?” sapanya lembut sembari mengelus pipi anak itu.

“Gwa...haha...gwa” si bayi tertawa dan menggenggam jarinya.

Sosok tersebut menarik napas dalam – dalam, tidak tau harus berbuat apa. Ini merupakan kali pertama dirinya tak mampu menjalankan perintah Raja. Bayi laki – laki dipelukannya masih bersih tanpa dosa, bagaimana mungkin ia dapat mengambil nyawanya?.

Akhirnya karena sekujur tubuh ikut menolak, dia meletakan si bayi di antara bunga – bunga. Bukannya menangis, anak itu tersenyum tulus seolah mengerti atas tindakan yang dilakukan oleh sosok yang menggendongnya barusan.

“Yang Mulia, ampuni saya sebab gagal menjalankan tugas, Tuan Muda....beristirahatlah dengan tenang. Jika takdir berkata lain, kuharap bisa melihatmu tumbuh besar” ujarnya ketir sebelum menghilang layaknya asap.

------><------

“Hmm....pertumbuhan tanaman – tanaman di hutan kian hari makin luar biasa saja”

Laki – laki muda berambut hitam panjang tengah berjongkok di tanah hutan mencabut beberapa tanaman yang mengeluarkan aroma pekat, ketika masih berisul santai. Suara gemersik dedaunan membuatnya menolah sambil mengangkat sebelah alis.

“Kawanan Serigala? Mohon maaf kawan – kawan tapi aku tidak memiliki makan untuk dibagi dengan kalian” katanya lembut memperlihatkan keranjang berisi tanaman.

Kelompok hewan buas itu cuma menatapnya dalam diam, tidak menggeram seperti predator berusaha menyerang mangsa. Sang pria cukup terkejut, karena biasanya binatang – binatang jarang mendekatinya.

Tiba – tiba mereka berbalik dan bergerak gesit menuju kedalaman hutan, munculah kesimpulan sepertinya serigala – serigala tadi berusaha menyampaikan sesuatu. Ketika melakukan langkah pertama, ekspresi si pemuda berubah kaku.

Berbekal satu kali pijakan, dia tiba di sebuah hamparan bunga berwarna putih indah. Ada sekitar dua puluh ekor serigala berdiri di sana seolah menunggu kedatangannya, namun bukan itu yang mencuri perhatian. Melainkan sebuah buntalan kecil kumal di tengah kerumunan hewan – hewan buas ini.

Waktu dirinya berusaha mendekat, para serigala segera menyingkir memberi jalan. Buru – buru dia memungut bungkusan tadi, memeriksa apakah jantungnya masih berdetak. Matanya melebar karena merasakan tekad hidup yang begitu kuat dari anak itu.

Setelah memperbaiki posisi kain kumal, sekarang barulah dia bisa melihat wajah sang bayi. Mata biru indah balik menatapnya, sebab gemas si pemuda mulai bermain – main dengan makhluk mungil dipelukannya.

“Menagapa kau bisa berada di sini. Wahhh.....kau cantik sekali....ups!? Maaf ternyata kau seorang laki – laki rupanya hehehe” gumamnya sembari terkekeh.

Kawanan serigala tadi masih diam menatap mereka berdua, satu hal mengejutkan lainnya yang pria berambut hitam tersebut sadari adalah kalau anak dipelukannya telah berada di tempat ini sekitar satu minggu.

Tanpa ada orang lain di sekitar sana mengurusnya, tentu terdengar janggal. Tetapi ia cukup percaya diri atas penilainnya, saat sedang asyik berpikir. Suara perut keroncongan membuatnya tersadar, si anak memandangnya malu seolah merasa bersalah.

“Ohh!? Maafkan aku. Kau pasti kelaparan, aduh bagaimana ini!? Aku memberinya makan ap—”

AUUU!!!

MOOO!!!

Dari sisi lain pepohonan, keluar seekor lembu betina gemuk disusul oleh sepuluh serigala bergigi tajam. Mereka seakan sengaja menggiring hewan ternak tersebut ke sana, melihat kesempatan emas. Pria tadi cepat – cepat memerah beberapa liter cairan putih sebelum meminumkannya pada si bayi.

Begitu tugasnya selesai, entah mengapa para predator tadi membiarkan sang lembu yang ketakutan meninggalkan lokasi. Seakan memang cuma ingin membiarkan anak laki – laki berambut putih itu merasa kenyang.

“Tidak mungkin....anak ini terlahir dengan tubuh khusus dan....Spirit Root satu elemen?! Bakat praktikmu sangat mengerikan. Kau benar – benar dicintai oleh langit, apa mereka memang sengaja mengirimu untukku ya? Tetapi siapa yang tega membuangmu di sini kawan kecil?”

“Gwaa....gu...hyahaha.....”

“Ah....aku berharap apa kau bisa menjawabnya”

Disanalah baru pemuda tersebut menyadari alasan mengapa bayi itu mampu bertahan selama satu minggu tanpa bantuan siapapun, Dantiannya menyerap Qi. Hutan tempat mereka sekarang memang terkenal memiliki kandungan Qi cukup padat.

Dengan kata lain si anak berambut putih ditangannya telah menjadi Cultivator Forging Qi tingkat 1 bahkan sebelum bisa bicara dan memakai manual praktik secara tak langsung, setelah melakukan pemeriksaan sekali lagi. Ternyata seluruh titik meridian pada tubuhnya terbuka.

“Pantas saja kau mampu menyerap Qi begitu baik bahkan tanpa sadar, aduh jika begini aku semakin yakin harus membawamu. Kau tidak boleh mati di sini”

Sang pria kemudian bangkit, memberikan anggukan kecil kepada serigala – serigala tadi. Si bocah laki – laki menggeliat dalam selimutnya berusaha melihat binatang – binatang barusan, tangan mungilnya mengelus kepala mereka dan dibalas dengan jilatan lembut.

Kawanan binatang itu lalu segera pergi meninggalkan kedua pasangan manusia aneh tersebut di sana, pemuda berambut hitam menatap dalam - dalam wajah sang bayi sekali lagi. “Kau harus memiliki sebuah nama, umm....apa ya—Ah!? Aku tau! Bing Lian, sama seperti bunga – bunga ini. Yahh....walau terdengar agak feminim sih tapi tidak apa bukan?”.

“Gagagaga”

“Hehehe senang kau menyukainya, ayo kita pulang. Lian’er”

Terpopuler

Comments

"Sang Petapa"

"Sang Petapa"

Mulai

2024-06-13

1

Rin Akarui

Rin Akarui

smangats

2023-08-14

0

Anonymous

Anonymous

🎟🎫⚾️⚾️🎫

2023-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kelahiran Teratai Es
2 Chapter 2 - Langkah Awal
3 Chapter 3 - Petapa Bertopeng
4 Chapter 4 - Bertukar Cawan
5 Chapter 5 - Raja Iblis
6 Chapter 6 - Father vs Son
7 Chapter 7 - Dunia Bawah
8 Chapter 8 - Windless Heights Valley
9 Chapter 9 - Kelompok Misterius di Ruby Cloud
10 Chapter 10 - Membantu Nenek Nuan
11 Chapter 11 - BlackThunder
12 Chapter 12 - Sambutan Patriach
13 Chapter 13 - White Pillar
14 Chapter 14 - No Difference
15 Chapter 15 - Lima Puluh Anggota Baru
16 Chapter 16 - Alasan Xiulan
17 Chapter 17 - Uji Coba
18 Chapter 18 - Trouble Maker
19 Chapter 19 - Melawan Chun Lang
20 Chapter 20 - First Blood
21 Chapter 21 - Hunian Baru
22 Chapter 22 - Datang
23 Chapter 23 - Teguran
24 Chapter 24 - Sanksi
25 Chapter 25 - Bertukar Pemahaman
26 Chapter 26 - Spirit Root
27 Chapter 27 - Pelindung Rahasia Sekte
28 Chapter 28 - Menggali Informasi
29 Chapter 29 - Twenty Supreme Entities
30 Chapter 30 - Pertemuan
31 Chapter 31 - Retak
32 Chapter 32 - Kenyataan
33 Chapter 33 - Qiying
34 Chapter 34 - Misi Pengawalan Dimulai
35 Episode 35 - Swift Panther Gang
36 Chapter 36 - Buah Busuk
37 Chapter 37 - Kunjungan ke Noble Treasure Shed
38 Chapter 38 - Tallisman Lian
39 Chapter 39 - Transaksi
40 Chapter 40 - Menara Seratus Malam
41 Chapter 41 - Asgard Palm
42 Chapter 42 - On Time
43 Chapter 43 - Surat Edaran Penting
44 Chapter 44 - Keputusan Flower Empress
45 Chapter 45 - Five Years Later
46 Chapter 46 - Invitation
47 Chapter 47 - Besi Terakhir
48 Chapter 48 - Jujurlah Senior
49 Chapter 49 - Kerusuhan di Snow Feather Dormitory
50 Chapter 50 - Tian Clan
51 Chapter 51 - Giliran Yang Wei
52 Chapter 52 - Merampok ala Bing Lian
53 Chapter 53 - Persetan Nona Lu
54 Chapter 54 - Curtain Number 77
55 Chapter 55 - Suspect
56 Chapter 56 - Opening Match
57 Chapter 57 - Babak Delapan Besar
58 Chapter 58 - Yin Kiew vs Lu Xiulan
59 Chapter 59 - Isakan Kecewa
60 Chapter 60 - Dewi Pedang Kembar, Dewi Naga Perang, dan Dewi Api Reinkarnasi
61 Chapter 61 - Final
62 Chapter 62 - Teknik Pembaharuan
63 Chapter 63 - Unexpected
64 Chapter 64 - Lengser
65 Chapter 65 - Tawaran
66 Chapter 66 - Di En
67 Chapter 67 - Cara Membuat Orang Bicara
68 Chapter 68 - Sneak
69 Chapter 69 - Membangun Relasi
70 Chapter 70 - Eleven Years Night Sky
71 Chapter 71 - Jalan Masing - Masing
72 Chapter 72 - Old Matriach
73 Chapter 73 - Latihan Dimulai
74 Chapter 74 - Masa Lalu Fortune Pillar
75 Chapter 75 - Dimension Realm
76 Chapter 76 - Reaksi dan Pesan Tersirat
77 Chapter 77 - Biksu Buta Arah
78 Chapter 78 - Wu Zheng
79 Chapter 79 - Found You
80 Chapter 80 - Crestfallen
81 Chapter 81 - Masuk
82 Chapter 82 - Si Pengecut
83 Chapter 83 - Kemampuan Green Poison Lake
84 Chapter 84 - Lian Recovery Skill
85 Chapter 85 - Xie Jingyi Menyerang
86 Chapter 86 - Ruang Harta
87 Chapter 87 - Terkumpul
88 Chapter 88 - Kerja Sama
89 Chapter 89 - Crazy Robber and Golden Flame Pillar
90 Chapter 90 - Lubang
91 Chapter 91 - True Treasure Room
92 Chapter 92 - Sang Naga Putih
93 Chapter 93 - Pelahap Benua
94 Chapter 94 - Harapan Netroq
95 Chapter 95 - Koleksi Bing Lian
96 Chapter 96 - Baixian Joke
97 Chapter 97 - Duet Maut
98 Chapter 98 - Yin Nuan Request
99 Chapter 99 - Gadis Pilihan Hewan Buas
100 Chapter 100 - New Journey Begin (End)
101 EXTRA A&C (SDH LANJUT S2)
102 ANNOUNCEMENT SERTA PREVIEW SINGKAT TROIE S2!
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 1 - Kelahiran Teratai Es
2
Chapter 2 - Langkah Awal
3
Chapter 3 - Petapa Bertopeng
4
Chapter 4 - Bertukar Cawan
5
Chapter 5 - Raja Iblis
6
Chapter 6 - Father vs Son
7
Chapter 7 - Dunia Bawah
8
Chapter 8 - Windless Heights Valley
9
Chapter 9 - Kelompok Misterius di Ruby Cloud
10
Chapter 10 - Membantu Nenek Nuan
11
Chapter 11 - BlackThunder
12
Chapter 12 - Sambutan Patriach
13
Chapter 13 - White Pillar
14
Chapter 14 - No Difference
15
Chapter 15 - Lima Puluh Anggota Baru
16
Chapter 16 - Alasan Xiulan
17
Chapter 17 - Uji Coba
18
Chapter 18 - Trouble Maker
19
Chapter 19 - Melawan Chun Lang
20
Chapter 20 - First Blood
21
Chapter 21 - Hunian Baru
22
Chapter 22 - Datang
23
Chapter 23 - Teguran
24
Chapter 24 - Sanksi
25
Chapter 25 - Bertukar Pemahaman
26
Chapter 26 - Spirit Root
27
Chapter 27 - Pelindung Rahasia Sekte
28
Chapter 28 - Menggali Informasi
29
Chapter 29 - Twenty Supreme Entities
30
Chapter 30 - Pertemuan
31
Chapter 31 - Retak
32
Chapter 32 - Kenyataan
33
Chapter 33 - Qiying
34
Chapter 34 - Misi Pengawalan Dimulai
35
Episode 35 - Swift Panther Gang
36
Chapter 36 - Buah Busuk
37
Chapter 37 - Kunjungan ke Noble Treasure Shed
38
Chapter 38 - Tallisman Lian
39
Chapter 39 - Transaksi
40
Chapter 40 - Menara Seratus Malam
41
Chapter 41 - Asgard Palm
42
Chapter 42 - On Time
43
Chapter 43 - Surat Edaran Penting
44
Chapter 44 - Keputusan Flower Empress
45
Chapter 45 - Five Years Later
46
Chapter 46 - Invitation
47
Chapter 47 - Besi Terakhir
48
Chapter 48 - Jujurlah Senior
49
Chapter 49 - Kerusuhan di Snow Feather Dormitory
50
Chapter 50 - Tian Clan
51
Chapter 51 - Giliran Yang Wei
52
Chapter 52 - Merampok ala Bing Lian
53
Chapter 53 - Persetan Nona Lu
54
Chapter 54 - Curtain Number 77
55
Chapter 55 - Suspect
56
Chapter 56 - Opening Match
57
Chapter 57 - Babak Delapan Besar
58
Chapter 58 - Yin Kiew vs Lu Xiulan
59
Chapter 59 - Isakan Kecewa
60
Chapter 60 - Dewi Pedang Kembar, Dewi Naga Perang, dan Dewi Api Reinkarnasi
61
Chapter 61 - Final
62
Chapter 62 - Teknik Pembaharuan
63
Chapter 63 - Unexpected
64
Chapter 64 - Lengser
65
Chapter 65 - Tawaran
66
Chapter 66 - Di En
67
Chapter 67 - Cara Membuat Orang Bicara
68
Chapter 68 - Sneak
69
Chapter 69 - Membangun Relasi
70
Chapter 70 - Eleven Years Night Sky
71
Chapter 71 - Jalan Masing - Masing
72
Chapter 72 - Old Matriach
73
Chapter 73 - Latihan Dimulai
74
Chapter 74 - Masa Lalu Fortune Pillar
75
Chapter 75 - Dimension Realm
76
Chapter 76 - Reaksi dan Pesan Tersirat
77
Chapter 77 - Biksu Buta Arah
78
Chapter 78 - Wu Zheng
79
Chapter 79 - Found You
80
Chapter 80 - Crestfallen
81
Chapter 81 - Masuk
82
Chapter 82 - Si Pengecut
83
Chapter 83 - Kemampuan Green Poison Lake
84
Chapter 84 - Lian Recovery Skill
85
Chapter 85 - Xie Jingyi Menyerang
86
Chapter 86 - Ruang Harta
87
Chapter 87 - Terkumpul
88
Chapter 88 - Kerja Sama
89
Chapter 89 - Crazy Robber and Golden Flame Pillar
90
Chapter 90 - Lubang
91
Chapter 91 - True Treasure Room
92
Chapter 92 - Sang Naga Putih
93
Chapter 93 - Pelahap Benua
94
Chapter 94 - Harapan Netroq
95
Chapter 95 - Koleksi Bing Lian
96
Chapter 96 - Baixian Joke
97
Chapter 97 - Duet Maut
98
Chapter 98 - Yin Nuan Request
99
Chapter 99 - Gadis Pilihan Hewan Buas
100
Chapter 100 - New Journey Begin (End)
101
EXTRA A&C (SDH LANJUT S2)
102
ANNOUNCEMENT SERTA PREVIEW SINGKAT TROIE S2!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!