Bing Lian melakukan perjalanan menggunakan bermacam – macam cara, bisa berlari dengan ilmu meringankan tubuh, menumpang pada kereta kuda orang yang lewat, mengajukan diri sebagai pengawal rombongan supaya tidak dirampok, dan lain – lain.
Kebetulan Lian beruntung menjadi bagian salah satu kelompok pedagang besar ketika ingin memasuki Ibukota Kerajaan Seoris Kingdom. Sehingga dia cukup mudah mendapat izin ke dalam tanpa melewati pemeriksaan ketat seperti kebanyakan pedatang.
Melalui surat, Mao Peng mengajarkan kepadanya mengenai hal – hal administrasi merepotkan macam begitu dan memaksa Lian untuk cepat – cepat bergabung dengan sekte supaya memiliki tanda pengenal. Lagi pula berbekal kemampuan miliknya saat ini, tak sulit bagi Bing Lian diterima sebagai murid oleh sekte bintang tujuh ke atas.
Xuanrao, merupakan nama dari Ibukota Kerajaan Seoris Kingdom sekaligus markas utama Prime Holy Lantern. Suasana meriah nampak jelas memenuhi jalan – jalan Xuanrao akibat ajang bergengsi yang semakin mendekat.
Cuma sekali lirik, Lian menemukan puluhan ribu Cultivator berlalu lalang di penjuru kota. Mengenakan berbagai seragam tuk menunjukan identitas mereka sebagai murid sekte tertentu, namun jumlah paling menonjol adalah para pengguna pakaian berwarna biru berhias garis keemasan.
Ada sedikit keangkuhan terbersit pada wajah anggota – anggota Prime Holy Lantern ini, tetapi Bing Lian memakluminya. Berada di wilayah sekte sendiri tentu meningkatkan kepercayaan diri seseorang, setelah mencari serta bertanya beberapa kali. Dia akhirnya berhasil tiba dihadapan papan pengumuman besar berisi informasi Kompetisi Pertarungan Akbar.
Ternyata syarat – syarat ikut serta dalam kejuaraan satu lawan satu antar Cultivator tersebut tidaklah rumit, bahkan tergolong mudah bahkan untuk Lian. Peserta hanya perlu memiliki praktik Forging Qi tingkat 5 hingga 8 dan belum berusia diatas sepuluh tahun.
Awalnya Bing Lian agak ragu punya kesempatan berpartisipasi karena tidak tergabung dalam sekte apapun, tetapi ketentuan seperti itu tak ada. Para Rogue Cultivator juga diizinkan meramaikan ajang tersebut, terlebih hadiah yang dijanjikan sangat menggiurkan.
Untuk sepuluh juara, anak – anak muda ini mendapat kesempatan emas memperoleh bimbingan langsung atau menjadi murid dari Patriach Prime Holy Lantern. Pria berjuluk Mask Sage, Hao Ren. Cultivator paling terpandang serta kuat di seluruh Benua Huawai.
Orang yang selalu berdiri dibarisan terdepan melawan serangan bangsa Demon, juga sahabat dekat Raja Seoris Kingdom. Sudah bukan rahasia umum kalau Hao Ren berhasil menembus Deva Realm, terbukti dari pertarungan berimbangnya melawan Demon King seratus tahun lalu.
Banyak desas – desus mengabarkan Hao Ren adalah salah satu manusia tertua Benua Huawai saat ini, diperkirakan umurnya sudah sekitar 600 tahun atau bahkan lebih. Mungkin hadiah Kompetisi Pertarungan Akbar sedikit ambigu untuk beberapa orang.
Karena terlihat seperti Prime Holy Lantern ingin mencuri bakat – bakat muda berharga sekte lain, namun semua itu salah besar. Di masa krisis seperti sekarang, mengirim murid terbaik supaya mendapat bimbingan Mask Sage adalah pilihan tepat.
Disebabkan gejolak akibat serbuan bangsa Demon, Huawai benar – benar dalam bahaya. Hal ini bahkan menyatukan sekte aliran putih, hitam, dan netral untuk berjuang bersama. Suatu hal yang sebelumnya dalam mimpi sekalipun mustahil terjadi.
Kesepuluh pemenang kompetisi diharapkan bisa berperan sebagai penerus Mask Sage dan bertransformasi menjadi garda terdepan umat manusia benua Huawai demi melawan Demon, terlebih lagi sekte asal mereka akan memperoleh keuntungan besar bersekutu dengan Seoris Kingdom dan Prime Holy Lantern.
Lagi pula jika semua telah usai, para murid Hao Ren pasti kembali menuju sekte masing – masing walaupun entah membutuhkan berapa ratus tahun tuk menaklukan bangsa Demon. Lian tersenyum sebab merasa takdir memang membawanya ke tempat ini.
Ketika hendak mengirim surat kepada Mao Peng untuk menanyakan pendapatnya, seekor burung elang datang menghampiri Lian membawa selembar kertas bertuliskan ‘Lakukan!’.
------><------
“Ohh....aku jadi gugup, kalau dipikir – pikir ini pertama kalinya aku bertarung diperhatikan banyak orang”
Lian menghela nafas, arena besar nan megah telah disiapkan demi berlangsungnya kejuaraan Cultivator Akbar tersebut. Penonton pun beragam, Patriach maupun Matriach sekte – sekte tersohor memenuhi bangku. Tentu yang paling mencuri perhatian adalah lokasi di mana Hao Ren bersama anggota keluarga Kerajaan Seoris Kingdom berada.
Hanya ada sekitar dua ratus pertandingan akan berlangsung, sebab bakat muda prasyarat mengikuti turnamen itu memang tergolong amat langka. Mencapai Forging Qi tingkat 5 sebelum berusia sepuluh tahun sangatlah sulit, karena berarti bahkan diumur begitu belia. Mereka sudah mampu menggunakan Daoist Magic pertanda kontrol Qi anak – anak ini sungguh luar biasa.
Ada pertarungan alot, serta yang cuma selesai dalam satu kedipan mata. Kebanyakan begitu karena kemampuan peserta terlalu jauh, Forging Qi tingkat 5 melawan Forging Qi tingkat 8 misalnya. Bing Lian sendiri termasuk sangat cepat mengalahkan lawan – lawannya sampai para penonton mulai bertanya - tanya apakah bocah tersebut sungguh masih berada di Forging Qi tingkat 5.
Dia berhasil lolos babak penyisihan tanpa goresan sedikitpun, itu tidak terlepas karena faktor bibit – bibit muda berbakat di turnamen dijaga begitu ketat oleh sektenya sehingga memiliki pengalaman bertarung teramat minim. Beda dengan Lian yang walaupun hanya berada di Forging Qi tingkat 5 sudah menjelajahi Huawai sejak berumur lima tahun.
Tepat sebelum matahari tenggelam, semua pertandingan berakhir. Berhasil menyisakan sepuluh anak terkuat selama kompetisi berlangsung. Mereka terdiri dari lima laki – laki dan perempuan, Bing Lian termasuk dalam kelompok ini.
Usai ditutupnya kompetisi, mereka bersepuluh dibawa menuju Sekte Prime Holy Lantern untuk bertatap muka dengan Hao Ren. Selama menunggu Lian mendapat cibiran serta tatapan tidak senang, banyak di anatara pemenang lain menganggap dia bisa sampai disini akibat keberuntungan saja.
Lian tak ambil pusing soal pendapat tersebut karena memang diantara mereka bersepuluh dirinya adalah yang paling muda serta memiliki praktik terendah. Beberapa saat kemudian seorang pria bertopeng mengenakan jubah biru tiba.
Aura pekat pada sekujur tubuhnya membuat Bing Lian waspada, namun semua hilang ketika senyuman khas terlihat sewaktu ia membuka topengnya.
“Apa kabar anak – anak.....?”
Hao Ren memberitahu tujuannya kemari adalah untuk mengetes mereka secara langsung, tanpa basa – basi. Sembilan juara lain langsung menyerang, tetapi tumbang seketika. Lian mengamati semuanya hati – hati sebelum membantu salah satu gadis yang nampaknya keracunan akibat memaksakan teknik yang lebih tinggi dari kemampuannya.
“Hoo....boleh juga, kau bisa membantu untuk mengeluarkan racun rupanya”
“Guru, mohon bimbingannya” Lian memberi salam sebelum melesat.
Hao Ren terkejut bukan main ketika bocah itu mengeluarkan jurus tapak es yang seharusnya tidak mungkin bisa dikeluarkan oleh Forging Qi tingkat 5. Belum selesai, Lian mengayunkan pedang kayunya begitu cepat.
Namun dapat sangat mudah ditahan oleh Deva Realm seperti Hao Ren, saa hendak memberikan pujian. Mata Hao Ren melebar melihat Lian mengumpulkan tenaga dalam.
‘Dia membuat segel hanya menggunakan satu tangan!?’
“Daoist Magic Element Ice; Winter Breath!”
Hao Ren menepis teknik barusan sebelum melepaskan tendangan yang mendarat telak di perut Lian. Para juara lain membuka mulut tidak percaya.
‘Anak ini berhasil membuat Mask Sage bertarung menggunakan kedua tangannya?!’
“Uhuk! Uhuk! Aduduh perutku” erang Bing Lian.
“Huahahaha luar biasa, sudah jelas sekarang. Mulai hari ini kalian harus memanggil Lian sebagai Kakak Pertama” Hao Ren tersenyum senang.
“Hah? Tapi Guru....aku adalah yang termuda di sini”
“Lalu?”
Awalnya Lian mengira anak – anak lain akan mendebat keras, tapi nyatanya mereka setuju tanpa berkomentar apapun setelah melihat kemampuan bertarungnya tadi. Masing – masing mulai berpamitan untuk istirahat, waktu hendak meninggalkan ruangan. Lian dipanggil oleh Hao Ren.
Baru saja mau bertanya ada perlu apa, pria berjuluk Cultivator nomor satu tersebut memeluknya sembari meneteskan air mata. “Syukurlah....syukurlah anda bisa bertahan hidup dan tumbuh sehat...Tuan Muda”.
“Eh?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Anonymous
🥎🥎🥎🥎
2023-07-17
0
xiao'er
3rd...lets gooo
2023-06-15
1
fifid dwi ariani
trus sabar
2023-06-02
1