“Ayah! Ayah!? Lihat apa yang kubawa!”
“Lian’er? Kau sebaiknya jangan berlarian seperti—WAA!? Buang jauh – jauh kalajengking beracun itu dari tanganmu!?” pria berambut hitam berteriak panik.
“Eh? Kenapa?”
“Berhenti bertanya dan lakukan! Mengapa kau selalu membawa binatang – binatang aneh pulang ke rumah sih?”
“Tapi mereka menghampiriku” jawab si anak polos.
Mao Peng menghela napas melihat perilaku bocah dihadapannya, sudah tiga tahun berlalu sejak ia memutuskan membawa Bing Lian pulang dan merawatnya seperti putra sendiri. Dia tumbuh menjadi sosok mempesona serta menarik akibat rambut putih indah panjang miliknya.
Lian selalu diceritakan mengenai kisah dirinya ketika ditemukan oleh Mao Peng di Abyysal Forest sebelum tidur, Mao Peng memang selalu berusaha menegaskan kepadanya kalau ia bukan orang tua kandung Lian. Namun sepertinya anak tersebut tidak terlalu perduli.
Hal terpenting dalam hidupnya sekarang bisa hidup bersama Ayah angkat yang baik pada sebuah rumah kuno besar tak terlalu jauh dari lokasi dia ditemukan. Bing Lian menunjukan kecerdasan luar biasa bahkan ketika masih berumur belia.
Semua ilmu pemberian Mao Peng diserapnya dengan begitu cepat, hingga pria itu bingung harus mengajarkan apa lagi kepadanya. Untunglah Mao Peng memiliki cukup banyak koleksi buku, jadi walaupun tak memiliki teman sebaya untuk bermain. Lian menghabiskan waktu bersama kumpulan lembaran kertas ini.
Sampai suatu hari Bing Lian menemukan catatan mengenai kultivasi lalu menanyakan maksudnya kepada Mao Peng, disitulah Ayah angkatnya menceritakan tentang orang – orang hebat yang mampu meyimpan energi berama Qi di dalam Dantian mereka dan berhasil melakukan hal – hal spektakuler seperti terbang, memanggil guntur maupun hujan, serta bahkan menghancurkan gunung menggunakan satu hantaman telapak tangan.
Awalnya Lian terpukau mendengar penjelasan tersebut karena belum pernah melihat kejadian macam begitu, imajinasinya sebagai anak kecil bertambah luas. Tapi sewaktu Mao Peng memberitahukan para Cultivator mempunyai umur panjang, nampak keraguan pada wajah Lian.
“Aku tidak mengerti alasan orang mau berumur panjang”
“Hmm? Tentu supaya bisa selalu menikmati hidup bersama keluarga”
“Tapi....semua akhirnya akan mati Ayah, untuk apa memperpanjang umur jika jelas – jelas kau tak sanggup melawan kehendak langit?”
Mao Peng tertawa sembari mengusap kepala anak angkatnya, dia kagum atas dalamnya pemikiran Lian. Mao Peng memberitahu kalau dunia sangatlah luas, banyak hal unik nan menarik di luar sana yang bahkan tidak mungkin terbayang dalam benak Bing Lian.
Ada beberapa manusia biasa menganggap kalau Cultivator adalah Dewa sebab kemampuannya, tetapi mereka salah. Para jagoan tersebut tetaplah makhluk yang menerima naungan langit, setinggi apapun praktiknya ajal pasti menjemput.
“Lian’er, Cultivator juga bertarung demi melindungi banyak nyawa tak bersalah”
“Sungguh? Seperti pahlawan – pahlawan dalam cerita?!”
“Huum”
“Ahh....kalau seperti itu aku juga mau menjadi seorang Cultivator, apa menurut Ayah aku dapat melakukannya?”
“Jika aku mampu, mengapa pula kau tidak?”
Bing Lian mulai melakukan praktik kultivasi dibawah bimbingan Mao Peng saat berumur tiga setengah tahun. Karena sejak bayi telah dapat menyerap Qi, Mao Peng hanya memberikan Manual Praktik kepada Lian.
Ketika genap berumur lima tahun, anak tersebut sudah menembus Forging Qi tingkat 4. Kecepatan yang sangat luar biasa menurut Mao Peng, namun sayang latihan mereka harus berhenti. Mao Peng memberikan sebuah cincin berukiran indah dan pedang kayu pahatan sendiri.
Salah satu benda tadi bernama Spatial Ring, sebuah alat ajaib dengan kemampuan sihir ruang waktu sehingga dapat menyimpan banyak barang di dalamnya. Mao Peng menjadikannya sebagai hadiah kenaikan tingkat bagi Lian.
“Lian’er sudah tak ada yang bisa kuajarkan padamu, jika ingin terus berekembang. Kau harus berkelana sendiri tuk menjadi kuat dengan cara menemui banyak orang di luar sana”
“Seperti mereka yang sering mendatangimu? Mengapa begitu Ayah? Apa aku melakukan kesalahan?” Bing Lian balik menatap sedikit sedih karena merasa diusir.
“Bukan, kau memiliki tubuh khusus. Aku cuma boleh mengarahkan dasar – dasarnya saja, jika diteruskan menggunakan metodeku dapat berbahaya. Carilah Guru hebat atau bergabunglah dengan sekte. Jangan lupa mengirimiku surat ya? Ayah akan selalu mengawasi perkembanganmu”
Setelah berpelukan penuh haru sembari mengucapkan kalimat perpisahan, untuk pertama kalinya Lian meninggalkan kediaman Mao Peng. Lelaki itu menatap sosok putra angkatnya semakin menjauh, “Aku ingin menitipkan pedang ini tapi.....mungkin masih terlalu dini untuknya”.
------><------
Banyak cobaan juga rintangan menghadang perjalanan Lian, mulai dari bertemu Demonic Beast dan dihadang perampok. Tapi untunglah semua masih tergolong dapat diatasi berkat kemampuannya, muncul beberapa informasi baru bagi Bing Lian mengenai benua Huawai.
Diantaranya yang paling mengerikan adalah pertempuran antara Manusia melawan bangsa Demon, para makhluk kegelapan ini melakukan serangan besar – besaran dan membuat posisi orang – orang tak bersalah makin terpojok.
Salah satu korbannya adalah desa kecil tempat Lian pertama kali singgah, hampir seluruh penduduk terbantai. Menyisakan sekitar sepuluh kepala saja, tanpa menunggu Lian segera maju membantu.
“Daoist Magic Element Ice; Winter Breath”
Seketika tubuh Demon di sekitar sana membeku kemudian dihancurkan menggunakan ayunan pedang cepat oleh Lian. Beberapa yang masih tersisa melarikan diri begitu melihatnya.
“Terima kasih atas pertolongan anda Pahlawan Muda....”
Kepala desa memimpin para penduduk untuk bersujud kepada Lian tapi langsung dihentikan, dari beliau Lian mendengar sekarang ini. Sedang dilakukan evakuasi besar – besaran masyarakat Huawai terutama yang berada di Daratan Tengah menuju Seoris Kingdom.
Kerajaan pertahanan Manusia terbesar demi melawan serangan Demon, Bing Lian menekankan nama tersebut dalam kepalanya. Supaya kelak bisa berkunjung ke sana, sesudah mengawal orang – orang desa ke kota aman terdekat.
Bing Lian berpamitan tanpa menoleh, fokus melanjutkan perjalanan. Padahal penjaga – penjaga kota sangatlah khawatir melihat anak berparas cantik berumur lima tahun seorang diri berkelanana pada masa – masa sulit seperti sekarang.
------><------
Benua Huawai memiliki beragam bentuk lahan mengelilinginya, ada Thousand Southern Island di Selatan, Adamantine Peak di Utara, Endless Savana di Barat, dan Bloody Swamp di Timur. Bing Lian terus menjelajahi segala tempat berharap menemukan pencerahan agar bertambah kuat.
Mengalami bentrokan dengan bangsa Demon serta bertemu bermacam – macam orang. Mulai dari yang brengsek hingga terpuji. Sungguh melimpah pelajaran hidup ia peroleh melalui setiap langkahnya.
Dia selalu mengingat pesan Mao Peng tentang menambah pengalaman bertarung, dan memang Lian menjadikan kata – kata tersebut sebagai patokan. Pertempuran melawan Demon semakin mengasah ketajaman instingnya.
Salah satu kenalannya kemudian memberitahu soal akan dilaksanakan Kompetisi Pertarungan Akbar di Ibukota Seoris Kingdom, kabar burung mengatakan ada hadiah menarik menanti para juara.
Oleh karenanya Bing Lian memutuskan bergerak cepat kembali ke Dataran Tengah, penasaran bagaimana suasana Kerajaan hebat itu. Terlebih lagi mereka menjalin hubungan erat dengan Sekte yang digadang – gadang sebagai kekuatan nomer satu di seluruh Benua Huawai yaitu Prime Holy Lantern.
Lian sungguh ingin berkunjung melihat kondisi Mao Peng, tapi ada perasaan malu menghalanginya. Sudah dua tahun sejak terakhir kali mereka bertemu dan dia cuma menggapai Forging Qi tingkat 5. Sepertinya ketidakberadaan guru benar – benar mempengaruhi laju praktiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
akwokwok
huk
2024-12-04
0
Soetiesnha Ahmad
aku suka, cuma istilan dan penyebuan yg membuat pusing tak menjadi kan qu antusias🙏🙏 aqu suka dan paling favorit LPN , wlo sempat singgah d ID beberapa chapterkak ron tp nama2 yg membuat aq cepat lupa😁😁
2024-11-20
0
"Sang Petapa"
Next Next
2024-06-13
1