Chapter 9 : Bibit Emas

Setelah seharian aku bersantai dengan semua fasilitas pelayanan kamar vip rumah sakit itu, aku memutuskan untuk kembali ke apartemenku malamnya. Begitu aku masuk segera aku menyiapkan pot yang tidak terpakai dan mengisikannya dengan tanah, kebetulan sekali aku memang merawat tanaman hias kecil di dalam apartemen, dan masih ada banyak simpanan tanah. Kuraih kotak emas yang berada dalam tas dan langsung saja kukeluarkan bibit emas itu.

"Sekarang tinggal ditanamkan. Lihat apa yang terjadi beberapa hari lagi, semoga ini menjadi keberuntunganku." Dalam pikiran aku mulai mengkhayal, membayangkan mungkin saja bibit ini akan menghasilkan buah dengan biji emas seperti yang ada di buku dongeng anak-anak.

Setelah aku memastikan mengubur bibit itu dengan benar, aku beranjak menaruh pot itu di dekat tanaman lainnya. Selanjutnya aku pergi untuk membersihkan diri ke kamar mandi dan mengganti pakaian tidur. Derasnya air yang keluar dari shower ini sangat mendinginkan kepalaku, membuatku sangat nyaman dan rasa stress yang sebelumnya masih tertinggal kini perlahan memudar. Masa bodoh dengan wanita sialan itu, untuk apa aku terus bersedih hanya untuk wanita yang jelas-jelas telah menipuku? Lebih baik sekarang aku memikirkan nasibku kedepannya, aku tidak boleh terus melihat ke belakang. Dan yah, pekerjaanku di perusahaan itu pasti juga telah berakhir, aku harus mulai memikirkan untuk mencari pekerjaan baru.

Berjalan keluar dari kamar mandi dengan telanjang, aku mengusapkan rambutku dengan handuk, mencoba mengeringkannya seraya pergi mendekati lemari. Sejenak aku melihat penampilan diriku dalam layar kaca besar yang berada di samping lemari. Kutatapi baik-baik penampilan diriku, ternyata memang sangat pahit ketika menyadari aku memang terlihat sangatlah buruk. Tidak, tidak, maksudku hanya seorang pria dengan penampilan biasa-biasa saja. Dalam hati aku pun memutuskan untuk kedepannya lebih merawat diriku agar tidak diremehkan seperti kejadian sebelumnya. Diriku menghela napas, kemudian pergi memilih pakaian dalam lemari dan lanjut memakainya. Setelahnya kujatuhkan tubuh ini ke atas ranjang, dengan pikiran yang tentram aku menguap dan perlahan terhanyut dalam mimpi yang indah.

Keesokan harinya dinar matahari membuat penerangan dalam kamar apartemenku ini menjadi sangat terang. Perlahan aku membuka mata dengan menyipit dan menyadari bahwa tirai jendela kamarku belum kututup semalaman. Dengan demikian berakhirlah mimpi indahku pada hari pertama sebagai pengangguran. Kugerakan seluruh bagian tubuhku dan terdengar suara kretek di antara persendian. Selanjutnya aku bangkit dan berjalan menunju meja makan, meraih gelas dan mengisinya dengan air. Dengan sekali tegukan air itu mengalir ke dalam tubuhku, dan kemudian aku meneguk segelas air putih itu lagi sebelum pada akhirnya pergi menuju kamar mandi.

Setelah aku mengenakan pakaianku dan buru-buru merapihkan rambut dan menyemprotkan pardfum, tiba-tiba saja aku teringat dengan bibit emas yang kutanam tadi malam. Yah, sebenarnya aku hanya penasaran sih, apa itu benar-benar bibit ajaib atau hanya emas biasa? Aku masih tidak begitu percaya dengan informasi yang ditunjukan oleh sistem tatap muka itu. Jika itu hanya emas biasa, akan sangat membuang-buang waktu menguburnya di dalam tanah, lebih baik langsung kujual saja biar bisa dapat uang untuk modal membuat usaha.

Langsung saja kuedarkan pandangan ke arah rak di dekat pintu, dan benar saja! Syok langsung mengisi pikiranku ketika melihat batang tanaman itu telah tumbuh beberapa centimeter. Segera aku melesat ke sana dan mengamati tumbuhan itu yang tampak seperti tanaman biasa. Kuamati dengan cermat pot itu, takut-takut aku salah mengenali tempat yang didalamnya ada bibit emas itu. Sangat menakjubkan! Ini memang benar-benar bibit emas yang ajaib! Dalam semalam saja bisa tumbuh secepat ini, aku tidak sabar ingin melihat hasil apa yang bisa kudapatkan dari tanaman ini.

"Oh sial, waktunya!"

Setelah aku tersadar dan melihat jam yang sudah menunjukan waktu sembilan pagi aku buru-buru meraih tasku dan beranjak pergi meninggalkan kamar. Kali ini tujuanku adalah pergi ke perusahaan tempat kerjaku sebelumnya, yah sudah pasti untuk menerima surat pemberhentianku dan mengemasi barang-barang yang sempat kutinggalkan di loker para pegawai.

Terpopuler

Comments

Deki Marsoni

Deki Marsoni

mengganti pakaian tidur 🙄🙄🙄🙄🤔💪

2023-12-20

0

A Mi

A Mi

Hadewhhhhhh novel sampah koq bisa ada di sini..... Sma aja kaya FIZOOO

2023-11-25

1

Hadi P

Hadi P

paragrafnya panjang betul,, kyak koran
pusing jadinya,,, di bikin 4 baris atau 5 baris per paragraf

2023-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Karyawan Pembersih Terbaik Perusahaan
2 Chapter 2 : Ingatlah Baik-Baik Perkataanku
3 Chapter 3 : Mengisi Perut Dulu
4 Chapter 4 : Pengkhianatan Karen
5 Chapter 5 : Pemberitahuan Sistem
6 Chapter 6 : Layanan Kartu Premium
7 Chapter 7 : Gelar Si Pecundang
8 Chapter 8 : Pembelian Toko Sistem
9 Chapter 9 : Bibit Emas
10 Chapter 10 : Penghinaan Dari Anak Pemilik Perusahaan
11 Chapter 11 : Dasar Anak Mami
12 Chapter 12 : Dia Berpikir Aku Ini Pengemis?
13 Chapter 13 : Mencoba Menggertakku?
14 Chapter 14 : Barang Premium
15 Chapter 15 : Pengunduran Diri Masal
16 Chapter 16 : Demi Mendapatkan Poin
17 Chapter 17 : Karyawan Dan Atasan Sama Saja
18 Chapter 18 : Rencana Bisnis
19 Chapter 19 : Hadiah Dan Bencana
20 Chapter 20 : Tolong Bungkuskan Dua Pakaian ini
21 Chapter 21 : Tumpukan Emas Kecil
22 Chapter 22 : Dasar Wanita Gila
23 Chapter 23 : Pak Gunawan Pasti Bercanda
24 Chapter 24 : Melihat Sebelum Memutuskan
25 Chapter 25 : Mengambil Seorang Murid
26 Chapter 26 : Kesepakatan Yang Saling Menguntungkan
27 Chapter 27 : Latihan Memasak
28 Chapter 28 : Berniat Menyelamatkan Seorang Wanita
29 Chapter 29 : Nona Muda Dari Yoshan Group
30 Chapter 30 : Berharap Waktu Cepat Berlalu
31 Chapter 31 : Di Masa Depan, Anggap Kita Tidak Saling Mengenal
32 Chapter 32 : Teman Masa Kecil
33 Chapter 33 : Bimbingan Terakhir
34 Chapter 34 : Perubahan Gelar
35 Chapter 35 : Paket Yang Mengejutkan
36 Chapter 36 : Menjadi Lebih Kuat
37 Chapter 37 : Kemunculan Si Gendut Teman Baikku
38 Chapter 38 : Menikmati Acara Reuni
39 Chapter 39 : Jangan Harap Bisa Menjadi Temanku
40 Chapter 40 : Kesaktian Tongkat Penghukuman
41 Chapter 41 : Kompensasi Dari Paman Owen
42 Chapter 42 : Sebuah Kebetulan
43 Chapter 43 : Pemikiran Yang Tak Berdasar
44 Chapter 44 : Pertama Kalinya Meminum Segelas Anggur
45 Chapter 45 : Tuan Muda Dari Keluarga Oley
46 Chapter 46 : Ucapan Selamat Hari Ulang Tahun
47 Chapter 47 : Seorang Murid Jenius Dari Master Bela Diri
48 Chapter 48 : Pertunangan Yang Dibatalkan
49 Chapter 49 : Lingkar Relasi Dan Pertemanan Di Antara Kepala Keluarga
50 Chapter 50 : Sekumpulan Anak Panti Asuhan Yang Terlantar
51 Chapter 51 : Menjadi Seorang Idola Anak-Anak
52 Chapter 52 : Kunjungan Dari Para Tamu Terhormat
53 Chapter 53 : Dua Hati Untuk Satu Rasa
54 Chapter 54 : Awal Perjalanan Baru
55 Chapter 55 : Kembali Ke Kampung Halaman
56 Chapter 56 : Membatalkan Perjodohan
57 Chapter 57 : Merestui Hubungan
58 Chapter 58 : Mengurus Perpindahan Naomi
59 Chapter 59 : Permintaan Kecil
60 Chapter 60 : Pertaruhan Batu Giok
61 Chapter 61 : Kemunculan Pertama Kali Misi Lanjutan Tersembunyi
62 Chapter 62 : Batu Giok Berkualitas
63 Chapter 63 : Pembuktian Diri
64 Chapter 64 : Jadwal Pelelangan Terbuka
65 Chapter 65 : Berita Besar Yang Tidak Disangka-sangka
66 Chapter 66 : Kedatangan Seorang Ahli Pencicip Makanan
67 Chapter 67 : Aku Kembali
68 Chapter 68 : Klarifikasi
69 Chapter 69 : Sesuatu Terjadi Pada Ayah
70 Chapter 70 : Kata Naomi Cocok
71 Chapter 71 : Melihat Sekolah Baru
72 Chapter 72 : Janganlah Menilai Orang Dari Luarnya
73 Chapter 73 : Mengutuk Diri Sendiri
74 Chapter 74 : Membeli Mobil Baru
75 Chapter 75 : Keputusan Final
76 Chapter 76 : Mengapa Hanya Aku Yang Tidak Mengerti?
77 Chapter 77 : Rencana Perayaan Hari Ulang Tahun
78 Chapter 78 : Hari Pelelangan Terbuka
79 Chapter 79 : Kebodohan Yang Sudah Mendarah Daging
80 Chapter 80 : Mendadak Menjadi Milyader
81 Chapter 81 : Rencana Mengakuisisi Perusahaan
82 Chapter 82 : Datangnya Hari Perayaan
83 Chapter 83 : Jangan Bercanda
84 Chapter 84 : Karma
85 Chapter 85 : Mendaftarkan Emma Sekolah
86 Chapter 86 : Permainan Takdir
87 Chapter 87 : Skandal Yang Memalukan
88 Chapter 88 : Saatnya Memutuskan
89 Chapter 89 : Arogansi Yang Tidak Layak
90 Chapter 90 : Rapat Dewan Direksi
91 Chapter 91 : Keponakan Paman Owen
92 Chapter 92 : Sebelum Kejadian
93 Chapter 93 : Jihan Dan Rencananya
94 Chapter 94 : Berbagi Selimut
95 Selesai : SISTEM KEHENDAK LANGIT
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 : Karyawan Pembersih Terbaik Perusahaan
2
Chapter 2 : Ingatlah Baik-Baik Perkataanku
3
Chapter 3 : Mengisi Perut Dulu
4
Chapter 4 : Pengkhianatan Karen
5
Chapter 5 : Pemberitahuan Sistem
6
Chapter 6 : Layanan Kartu Premium
7
Chapter 7 : Gelar Si Pecundang
8
Chapter 8 : Pembelian Toko Sistem
9
Chapter 9 : Bibit Emas
10
Chapter 10 : Penghinaan Dari Anak Pemilik Perusahaan
11
Chapter 11 : Dasar Anak Mami
12
Chapter 12 : Dia Berpikir Aku Ini Pengemis?
13
Chapter 13 : Mencoba Menggertakku?
14
Chapter 14 : Barang Premium
15
Chapter 15 : Pengunduran Diri Masal
16
Chapter 16 : Demi Mendapatkan Poin
17
Chapter 17 : Karyawan Dan Atasan Sama Saja
18
Chapter 18 : Rencana Bisnis
19
Chapter 19 : Hadiah Dan Bencana
20
Chapter 20 : Tolong Bungkuskan Dua Pakaian ini
21
Chapter 21 : Tumpukan Emas Kecil
22
Chapter 22 : Dasar Wanita Gila
23
Chapter 23 : Pak Gunawan Pasti Bercanda
24
Chapter 24 : Melihat Sebelum Memutuskan
25
Chapter 25 : Mengambil Seorang Murid
26
Chapter 26 : Kesepakatan Yang Saling Menguntungkan
27
Chapter 27 : Latihan Memasak
28
Chapter 28 : Berniat Menyelamatkan Seorang Wanita
29
Chapter 29 : Nona Muda Dari Yoshan Group
30
Chapter 30 : Berharap Waktu Cepat Berlalu
31
Chapter 31 : Di Masa Depan, Anggap Kita Tidak Saling Mengenal
32
Chapter 32 : Teman Masa Kecil
33
Chapter 33 : Bimbingan Terakhir
34
Chapter 34 : Perubahan Gelar
35
Chapter 35 : Paket Yang Mengejutkan
36
Chapter 36 : Menjadi Lebih Kuat
37
Chapter 37 : Kemunculan Si Gendut Teman Baikku
38
Chapter 38 : Menikmati Acara Reuni
39
Chapter 39 : Jangan Harap Bisa Menjadi Temanku
40
Chapter 40 : Kesaktian Tongkat Penghukuman
41
Chapter 41 : Kompensasi Dari Paman Owen
42
Chapter 42 : Sebuah Kebetulan
43
Chapter 43 : Pemikiran Yang Tak Berdasar
44
Chapter 44 : Pertama Kalinya Meminum Segelas Anggur
45
Chapter 45 : Tuan Muda Dari Keluarga Oley
46
Chapter 46 : Ucapan Selamat Hari Ulang Tahun
47
Chapter 47 : Seorang Murid Jenius Dari Master Bela Diri
48
Chapter 48 : Pertunangan Yang Dibatalkan
49
Chapter 49 : Lingkar Relasi Dan Pertemanan Di Antara Kepala Keluarga
50
Chapter 50 : Sekumpulan Anak Panti Asuhan Yang Terlantar
51
Chapter 51 : Menjadi Seorang Idola Anak-Anak
52
Chapter 52 : Kunjungan Dari Para Tamu Terhormat
53
Chapter 53 : Dua Hati Untuk Satu Rasa
54
Chapter 54 : Awal Perjalanan Baru
55
Chapter 55 : Kembali Ke Kampung Halaman
56
Chapter 56 : Membatalkan Perjodohan
57
Chapter 57 : Merestui Hubungan
58
Chapter 58 : Mengurus Perpindahan Naomi
59
Chapter 59 : Permintaan Kecil
60
Chapter 60 : Pertaruhan Batu Giok
61
Chapter 61 : Kemunculan Pertama Kali Misi Lanjutan Tersembunyi
62
Chapter 62 : Batu Giok Berkualitas
63
Chapter 63 : Pembuktian Diri
64
Chapter 64 : Jadwal Pelelangan Terbuka
65
Chapter 65 : Berita Besar Yang Tidak Disangka-sangka
66
Chapter 66 : Kedatangan Seorang Ahli Pencicip Makanan
67
Chapter 67 : Aku Kembali
68
Chapter 68 : Klarifikasi
69
Chapter 69 : Sesuatu Terjadi Pada Ayah
70
Chapter 70 : Kata Naomi Cocok
71
Chapter 71 : Melihat Sekolah Baru
72
Chapter 72 : Janganlah Menilai Orang Dari Luarnya
73
Chapter 73 : Mengutuk Diri Sendiri
74
Chapter 74 : Membeli Mobil Baru
75
Chapter 75 : Keputusan Final
76
Chapter 76 : Mengapa Hanya Aku Yang Tidak Mengerti?
77
Chapter 77 : Rencana Perayaan Hari Ulang Tahun
78
Chapter 78 : Hari Pelelangan Terbuka
79
Chapter 79 : Kebodohan Yang Sudah Mendarah Daging
80
Chapter 80 : Mendadak Menjadi Milyader
81
Chapter 81 : Rencana Mengakuisisi Perusahaan
82
Chapter 82 : Datangnya Hari Perayaan
83
Chapter 83 : Jangan Bercanda
84
Chapter 84 : Karma
85
Chapter 85 : Mendaftarkan Emma Sekolah
86
Chapter 86 : Permainan Takdir
87
Chapter 87 : Skandal Yang Memalukan
88
Chapter 88 : Saatnya Memutuskan
89
Chapter 89 : Arogansi Yang Tidak Layak
90
Chapter 90 : Rapat Dewan Direksi
91
Chapter 91 : Keponakan Paman Owen
92
Chapter 92 : Sebelum Kejadian
93
Chapter 93 : Jihan Dan Rencananya
94
Chapter 94 : Berbagi Selimut
95
Selesai : SISTEM KEHENDAK LANGIT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!