FALLING IN LOVE

FALLING IN LOVE

Perjodohan

"Nak bagaimana menurut mu keluarga pak Ayub dan Bu Riana ?" tanya seorang wanita paruh baya sambil mengelus rambut putrinya yang sedang berbaring di pangkuan bundanya dengan manja .

Laura terlihat tidak langsung menjawab , matanya memperhatikan harapan yang begitu besar dari tatapan sang bunda .

Sesaat terdengar suara hembusan nafas pelan dan senyuman manis terukir di bibirnya .

"Aku akan ikut kata bunda saja . dan memenuhi permintaan terakhir Abi "ucapnya terhenti

"Abi sangat percaya menitipkan Laura kepada keluarga pak Ayub Bun , dan pasti itu sudah dalam pertimbangan yang matang sebelum Abi pergi , Laura percaya ada kebaikan dari semua ini " ucap Laura , bundanya hanya mengangguk ada rasa rindu yang tak mampu iya bendung jika berurusan dengan almarhum suaminya itu .

Laura beranjak duduk dan membenamkan wajahnya di pelukan bundanya .

Satu minggu yang lalu keluarga pak Ayub datang memang sudah membuat janji untuk membicarakan tentang wasiat terakhir sahabatnya yang meninta putri satu satunya menjadi menantunya , karena pak Hasan sangat percaya bahwa sahabatnya itu mampu menjaga putrinya setelah kepergiannya nanti .

Laura ana adalah putri tunggal dari pasangan bunda Fatimah dan Abi Hasan .

Mereka pernah di uji sulit mendapatkan keturunan, di usia pernikahan mereka yang ke 15 akhirnya usaha dan doa tidak mengkhianati hasil , akhirnya tuhan memberikan kepercayaan itu kepada keluarga harmonis itu dengan menitipkan putri cantik dan sehat di tengah kebahagiaan keluarga itu .

Namun tak lama sang Abi menemani pertumbuhan putri kecilnya itu Abi Hasan mengalami kecelakaan maut setelah menghadiri rapat perusahaan .

Laura yang baru berusia 5 tahun hanya mampu menatap semua orang di sekitar bersedia hati saat kepergian abi nya itu .

"Lau sekolah gak ? "teriak Mita di depan pagar rumah Laura

"Iya tunggu mit " jawab Laura yang baru saja menyalim bundanya untuk menghadapi ujian akhir semester di sekolah nya .

"Bun Laura berangkat ya , doain Laura semoga lancar "ucap Laura mencium telapak tangan bundanya itu

"Iya hati hati nya sayang , doa bunda selalu menyertai "

"makasih bunda , Laura langsung ke cafe ya "mendapatkan anggukan dari bundanya itu .

"Assalamualaikum "ucap Laura berjalan mendekati mobil yang bisa membawa nya untuk menuju sekolahnya . tinggal berapa bulan lagi iya akan lulus ada senyuman menyungging di bibirnya . namun mengingat acara perjodohan iya kembali menunduk .

Mita yang selalu menebeng dengan nya menatap kesal kearah sahabatnya itu .

"Ihh .. kamu tu ya lau . bisa gak sih pagi pagi itu ceria . bukan nya sedih begitu , kanyak gak ada semangat hidup "celetuk Mita

"Sebentar lagi kita akan lulus mit . kamu bisa melanjutkan mimpi mu , tapi aku harus berurusan dengan orang melihatnya saja aku tidak pernah .. bagaiman aku bisa tenang " ucap Laura dengan menatap wajah sahabatnya itu .

Mita seolah mengerti iya hanya mengelus punggung wanita itu . betapa beruntungnya Laura memiliki keluarga selalu menyayangi nya dan memiliki kehidupan yang berkecukupan , dan ilmu agama yang selalu bundanya tanamkan , sedangkan dirinya hanya seorang anak asuh di sebelah rumah Laura entah iya tidak tau siapa orang tuanya karena iya di adopsi dari panti asuhan , namun syukur nya yang paling terbesar adalah iya memiliki sahabat yang begitu baik padanya dan selalu perhatian .

"Allah tidak akan mengecewakan hambanya yang menyerahkan diri kepadanya lau , percaya rencana Allah terbaik "ucap Mita tersenyum . Laura hanya mengangguk dan tak terasa mereka sudah sampai di depan sekolah mereka. .

Ujian akhir semester pun selesai . dan malam ini , pak Ayub kembali datang dengan istrinya perihal jawaban Laura satu bulan yang lalu . mereka berharap banyak Laura akan menerima karena itu iya mampu menjalankan janjinya kepada sahabatnya itu .

Laura keluar dengan gamis berwarna tosca dan jilbab yang senada dengan baju nya dengan sedikit polesan di wajahnya membuat aura cantik nya begitu memancar .

"Wah calon mantu mama cantik sekali "puji Bu Larissa melihat Laura keluar dari dapur membawa teh hangat dan beberapa makan ringan dan menghidangkan di hadapan calon mertuanya itu .

Laura tersipu hanya mampu tersenyum lalu menunduk , sudah ada bunda dan pamannya yang menyambut Meraka namun matanya mencari seseorang yang mungkin sudah hampir satu bulan berada di pikirin nya .

"Alan baru akan pulang tiga hari lagi nak , karena pekerjaan yang padat jadi Iya tidak bisa hadir malam ini , tapi dia pasti menemui mu dalam waktu dekat ini "jelas Bu Larissa solah mengerti dengan tatapan Laura . Laura hanya mengangguk .

Acara itupun berjalan lancar dan Alhamdulillah jawaban Laura seperti yang di harapkan . dan tentu mereka tidak akan menunda niat baik ini terlalu lama , mungkin setelah mereka saling bertemu akan langsung menentukan tangan pernikahan mereka .

........

"Aku pesan americano satu "ucap seorang pria dengan kemeja putih di depan Laura .

"Baik tunggu sebentar , silahkan duduk dulu " ucap Laura dengan ramah iya pun menulis pesan itu di alat komputer nya melakukan transaksi dan pekerja yang lainya segera menyiapkan pesanan itu .

Setelah selesai Laura menghampiri meja pria itu , dan menyuguhkannya .

"Terimakasih , "tanpa menjawab pria itu berlalu namun pandangan Laura belum teralihkan ' tidak asing pikirnya . tak lama kemudian Laura melihat laki laki itu menuntun seorang nenek yang akan menyembarang membuat sedikit senyum tercipta dari bibir ranumnya . namun iya segera ber istighfar dan kembali melayani para pengunjung . sore sore bengini para pengunjung mulai ramai.. Laura pasti akan pulang aga telat siap siap untuk mendapatkan protestan dari bundanya .

.....

"Assalamualaikum "saat iya membuka pintu ruangan putih dan bau khas obat itu . ya Laura sangat panik saat pamannya mengabari jika ibunya jatuh dan harus di larikan ke rumah sakit . Laura segera menuju rumah sakit dengan isakan . ya Allah jangan ambil bunda dulu "ucapnya pelan dengan tangisan yang tertahan , pikirannya kacau sampai iya memiliki pemikiran jika bundanya akan meninggalkan dirinya .

"Wa'alaikumsallam salam "jawab dari dalam namun bukan hanya suara pamannya saja tapi ada suara lain yang menjawab salamnya itu .

"Sayang masuk " sambut calon mertuanya dan seorang dokter disan . segera memeluk wanita itu .

pandangan tertuju pada bundanya yang sedang terbaring lemah .

"Bunda kenapa ma "tanya Laura dengan tangisan yang tertahan

"Sabarnya sayang , mama kamu mengalami stroke . tapi jangan terlalu khawatir nanti bunda mu akan sembuh lagi " Laura hanya menggeleng dan langsung memeluk wanita yang sedang terbaring itu .

"Bunda .. "bisiknya dengan tangisan

Setengah jam berlalu akhirnya Laura mengekori Bu Larissa ikut ke ruangan dokter untuk membicarakan tentang kesehatan bundanya , bukankah dia pria tadi " batin Laura sedikit lama menatap hingga pria tak sengaja tatapan mereka beradu . Laura segera memutuskan itu .

" Malam laura " sapanya .

"Malam " ucap Laura sambil terisak

"Nak .. kenalkan ini dokter Ilham "ucap Bu Larissa .

"dokter Ilham akan memberi tau sesuatu . apa tidak masalah ? " cemas , takut , sedih berbaur dalam benak bersamaan . Laura hanya mengangguk .

dan mempersilahkan dokter Ilham bicara .

"Mungkin kamu tidak mengingat aku lagi ya . karena dulu saat papa ku yang menangani abi mu , kamu masih sangat kecil "ucapnya sambil berkekeh kecil melihat wajah tengang Laura . Laura mencoba tersenyum.

"Baik lah " iya memberikan beberapa lembar pada Laura dari tas kerjanya .

"Apa ini ? " tanya Laura , mama hanya menatap nanar putri nya itu .

"Bunda mu mengalami stroke berat lau dan kemungkinan besar sebangian tubuhnya benar benar tidak bisa di gerakan lagi "ucap dokter Ilham berhenti . melihat air mata wanita itu sudah membasahi pipinya . Bu Larissa langsung memeluk menantunya itu . penjelasan dokter Ilham membuat Laura merenung sejenak , selama ini bundanya jarang menunjukkan kekhawatiran di hadapannya atau keluhan , emosi yang berlebihan , lalu kenapa tiba tiba dokter Ilham mengatakan ibunya mengalami darah tinggi hingga mengakibatkan stroke , hanya hembusan nafas panjang sebelum Laura membuka pintu ruangan itu .

..

Laura duduk di kursi samping bundanya yang masih lelap dalam tidurnya . entah sudah berapa kali tangan mungil nya menyerka wajahnya yang terus di banjiri air mata.

Suara pintu terbuka membuat Laura mengarahkan pandangannya ke arah pintu itu .

"Maaf mengganggu " ucapnya sopan

"Silahkan masuk "

"Aku baru melihat mu , apa kamu mengenal bunda ku ? " tanya Laura dengan ramah

"Saya asisten tuan Alan nona "jawaban itu membuat sedikit senyum Laura memudar berganti dengan sedikit gugup . pikirannya kembali menerawang jauh bagaimana iya bisa meninggalkan bundanya nanti saat iya sudah menikah , hatinya kalut iya tidak banyak bicara setelah memberikan buah tangan dari Alan dan mengobrol sebentar dan berpamitan untuk pergi .

.......

Assalamualaikum

minta dukungan nya ya guys jangan lupa like dan komen biar nambah semangat

terimakasih 😁🙏🏻

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

saya mampir. Mampir juga yuk kakak" yang baik hati di novel saya.

"Suami, rupa madu mulut racun."

2022-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!