Drama

Setelah makan malam dan mengobrol sebentar dengan bunda Fatimah , Laura dan Alan menuju kamar Laura yang berada di lantai dua rumah itu.

"Mas tidur duluan ya " ucap Laura sambil tersenyum .

"Mau kemana ? "tanya Alan

"Ambil air minum " Alan hanya memicingkan matanya curiga jika itu hanya alasan wanita itu .

Laura pun melangkah meninggalkan kamar dengan membuang nafas panjang , gugup sekali rasanya satu ruangan dengan Alan .huuuff .

Laura sengaja berlama lama di ruang makan menunggu suaminya itu tidur terlebih dahulu .

"Non "

"aa.. astaghfirullah mbok .. ngagetin "ucap Laura

"Lagian non ngapain udah malam belum tidur ,,,

"Hayoo ,,,mbok tau non menghindar dari nak Alan kan "ucap mbok Sum sambil berkekeh

"hii .. mbok sok tahu "elak Laura

"Ya tahu lah non .. mbok juga kanyak gitu dulu "ucap mbok Sum malu malu

"Non gak usah takut , sakitnya cuman pertama aja kok .. setelah nya enak " ucap mbok Sum sambil berkekeh kecil .

"Mbok ngomong apa ? , Laura gak ngerti , dan gak usah aneh aneh ya mbok " Laura tersadar akan pembicaraan perempuan paruh baya itu .

Mengerikan sekali jika iya harus kehilangan mahkota nya di usia 19tahun , tapi apalah daya sekarang dirinya adalah seorang istri mau tidak mau , suka tidak suka jika suaminya meminta .. jangan sampai pikir Laura

"Ya udah Laura mau tidur dulu , selamat tidur ya mbok " ucap Laura sambil membawa satu gelas air putih .

"Ya non . suruh nak Alan baca doa dulu " goda mbok Sum Laura hanya memanyunkan bibirnya mendengar ledekan wanita paruh baya itu .

Perlahan tapi pasti laura membuka pintu kamar nya dengan sangat hati-hati , tanpa di sadari ternyata suaminya itu masih memangku laptop di atas kasur , Laura hanya tersenyum kecil .

"Kamu ambil minum di dapur apa beli di warung ? lama "tanya Alan melihat Laura mendekati ranjang .

Laura tidak menjawab dirinya menarik selimut sampai hanya menyisakan bagian kepalanya yang masih tertutup kerudung .

"Kamu mau tidur ? " Laura mengangguk

"Pakai kerudung ? " seketika Laura mengangguk lagi .

"Gak panas ? "Laura masih menggeleng .

"Laura sering ko mas kalo tidur pakai kerudung "ucap Laura

"Oh ..

"tapi aku berhak untuk melihat rambut mu , dan yang lainnya . aku suamimu Laura " seketika ucapan itu membuat Laura mengarahkan pandangannya ke arah Alan yang juga sedang menatapnya .

"em .

"Beri Laura waktu ya mas , em .. maksud nya . ya baik lah "Laura dengan berat hati menuju kamar mandi untuk membuka kerudung nya .

"Apa maksudnya , apa mas Alan menganggap pernikahan ini , entahlah ..

Setelah menyisir rambutnya dan memberi vitamin Laura dengan berat hati keluar dari kamar mandi , namun pandangan tertuju pada langkah demi langkah menuju tempatnya untuk berbaring .

"Selamat malam , Laura tidur ya mas " ucap Laura lalu membaringkan tubuhnya membelakangi Alan . Alan hanya tersenyum lalu menutup laptopnya mencoba memindahkan guling yang menjadi pemisah antara dirinya dengan Laura . semenit kemudian Laura merasa ada sesuatu yang sedang merengkuh tubuh nya .

"Sini biar kupeluk " ucap Alan enteng membawa wanita itu kedalam pelukannya . sedangkan Laura hanya mampu terdiam sambil mendengarkan irama di dadanya yang begitu berisik .

"*Apa aku sakit jantung ya " batin Laura , tidak ada gerakan apapun yang di lakukan Alan , Laura pun mencoba mengintip dengan membalikkan tubuhnya. ternyata suaminya sudah tertidur entah apa hanya pura pura saja .

Setelah drama* itu selesai karena kantuk sama sama membawa keduanya lelap dalam mimpinya masing masing . sampai suara merdu muadzin melantunkan salawat tarhim menggema membuat Laura mengerjab-gerjabkan matanya .

"Laura hampir saja berteriak melihat , wajah suaminya itu benar benar dekat dengan wajahnya .bahkan deruan nafasnya mengenai wajah cantik wanita itu .

"Kamu sudah bangun "suara Briton khas bangun tidur membuat Laura tersadar dan langsung beranjak bangun.

"Bentar lagi azan mas . mas mau sholat di masjid apa di rumah ? " tanya Laura dengan lembut karena kesadarannya juga belum sepenuhnya kembali .

"Di masjid "ucap Alan dan bergerak mendudukkan tubuhnya sambil mengusap wajah nya .

"Ya sudah , sana ke kamar mandi dulu biar gak telat , Laura mau ambil sarung sama Koko Abi dulu "ucap Laura . Alan mengangguk sambil tersenyum membuat jantung Laura kembali berirama tidak beraturan .

"Masih pagi jangan bengini ya "maki Laura . Laura bergegas menuju kamar bundanya untuk mengambil satu satunya baju Koko dan sarung yang masih di simpan di rumah ini , selainnya sudah di berikan kepada keluarga kerabatnya lainnya .

..........

Laura dan mbok Sum sama sama sedang di dapur , Laura dengan kesibukannya membuatkan sarapan untuk semuanya , mbok Sum menolong Laura memotong sayuran dan bawang yang akan Laura gunakan nanti .

"Em . masak apa sayang "suara Alan membuat Laura mengarahkan pandangannya sambil menatap heran kearah suaminya itu . sedangkan mbok Sum hanya tersenyum lalu mencoba mencari kesibukan lain untuk menghindari kemesraan kedua pasutri itu .

Alan memajukan tangannya agar Laura mencium nya . Laura pun menurut , setelah itu akan memberikan kecupan manis di kepala Laura .

"Mas jangan seperti ini . nanti kalo bunda lihat gimana ? "

"Memangnya kenapa ? , kita suami istri Laura , dan mana mungkin bunda marah , bahkan ini akan menjadi semangat bunda untuk segera sembuh "ucap Alan mengambil alih pisau yang sedang Laura pengang . sedangkan Laura hanya terdiam tapi pemikiran nya benar benar serba salah rasanya .

"Sekiranya kita masih punya banyak waktu untuk saling mengenal dulu mas , aku takut nanti segala sifat dan sikap ku akan mengecewakan , dan mas akan langsung membenci ku "ucap Laura dengan tatapan serius .

Di meja makan , Laura menyuapi bundanya dengan telaten dan sabar di iringi dengan candaan dari Alan yang di timbali oleh mertuanya itu . sedangkan Laura hanya tersenyum sesekali iya ikut menimpali obrolan itu .

"Barang barang yang mau dibawa sudah siap nak ? "tanya bunda Fatimah

"Sepertinya bunda benar benar mengusir ku ya ? "rajuk Laura

"Hehe . bukan seperti itu sayang , bunda tahu suami mu sibuk dengan urusan nya , mungkin akan jarang ada waktu untuk mengantarkan kamu pulang kesini "ucap bunda , Laura hanya mengangguk .dan melanjutkan sarapannya yang terasa tidak enak di lidahnya itu .

Hati ini iya akan ikut besama suaminya di Jakarta . memulai hidup baru Dangan orang baru , dan mengubur semua impiannya untuk menjadi seorang mahasiswa di universitas yang iya impikan ....

Bersambung....

Assalamualaikum

Hii guys terimakasih sudah mampir jangan lupa like komen biar nambah semangat 🙂

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!