Sudah satu bulan Laura berstatus sebagai istri namun iya belum sama sekali meninggalkan rumah bundanya , Laura masih khawatir dengan kondisi bunda Fatimah walau sekarang lebih baik . keputusan itu pun di maklumi oleh mertuanya dan suaminya .
"Tangan kanan bunda mu sudah bisa di gerakan lau walau masih terasa seperti kesemutan tapi itu adalah awal yang baik "ucap dokter Ilham menjelaskan .
"Alhamdulillah ,
"Kamu anak yang telaten merawat bunda Fatimah "pujinya kepada Laura .
"Sudah kewajiban pak dokter , dulu bunda merawat aku dengan kasih sayang nya , aku pun ingin melakukan hal yang sama "jawab Laura mendapat anggukan dari Ilham .
"Benar sekali ,, kamu masih sangat beruntung memiliki bunda "ucap nya
"Emangnya pak dokter udah gak punya bunda ?" tanya Laura Ilham menggeleng .
"Aa ..
"Mama saya meninggal saat melahirkan saya lau " Laura hanya mengangguk tanpa bicara lagi takut membuat sedih pria itu .
"Ibu pak dokter ibu yang paling mulia , iya syahid saat melahirkan pak dokter , dan sekarang anaknya sangat hebat mampu membantu orang banyak .. pasti ibu pak dokter merasa beruntung dan bangga sekali "ucap Laura dengan tersenyum
"Emm ..
"Aku sangat menunggu traktiran dari mu "
"Ha .. traktiran apa ? "
"Bukankah kamu pemilik cafetaria "ucapnya .
"Ihh . berarti waktu itu pas pak dokter beli kopi . bapak sudah kenal saya donk ? "ucap Laura menyelidik . Ilham hanya mengangguk sambil berkekeh .
"Ih jail ... suara ketukan pintu membuat Laura dan Ilham menatap kearah pintu yang terbuka itu .
"*Mas Alan ,,,
"Assalamualaikum ,
"Wa'alaikumsallam* ,
"Masuk mas " Laura berjalan mendekati Alan dengan sedikit senyum .
"Mas Alan kapan pulang dari Surabaya ? " tanya Laura
"Tadi pagi ,,
Laura melihat benda bulat di tangan nya baru jam 9 . ya karena di Surabaya ada pembangunan apartemen jadi sebagai arsitek Alan akan sering sering memantau perkembangan pembangunan itu .
"Oh .. ini kenalkan dokter Ilham dokter bunda ,, dan pak dokter ini ,,,, "
"Saya sudah tahu lau , dia suami kamu kan " ucap dokter Ilham tersenyum , namun senyuman itu mampu membuat pria yang baru saja datang menjadi datar
Laura hanya tersenyum malu ..
"Oh ya saya belum mengucapkan selamat , selamat ya semoga selalu tercurah kebahagiaan kepada kalian "
"bagaimana kondisi bunda ? " tanya Alan memotong pembicaraan Ilham dan langsung membawa Laura menuju kamar bunda Fatimah dan meninggalkan Ilham di sana .
Ilham hanya mampu menatap saja , lalu iya kembali duduk menghabiskan kopi yang di buatkan wanita cantik itu .
Melihat bunda Fatimah lebih baik , Alan merasa sangat bahagia ,
"Alhamdulillah bunda sudah lebih sehat ,,, ucap Alan
"Bunda sangat semangat karena bunda ingin anak manja ini segara memenuhi kewajiban nya sebagai istri , karena sampai saat ini iya akan menangis seperti bayi jika terpisah dari bunda "ucap bunda menggoda Laura , Laura hanya tersenyum
"Sudah kamu bacakan tadi pesan dari bunda ? " tanya bunda Fatimah
"Sudah Bun "jawab Alan
"Pesan apa ? "
"Menjadi istri yang baik untuk suami mu nak " ucap bunda Fatimah
"Maksud bunda apa ? " tanya Laura belum mengerti .
"Kamu lihat kan kondisi bunda lebih baik hanya berjalan saja yang harus di bantu orang lain , selainnya sudah bisa sendiri , Sumi saja sudah cukup untuk membantu bunda , sekarang giliran Laura yang menjalankan kewajiban untuk merawat suamimu , dan menjadi istri yang patuh "ucap bunda Fatimah , benar saja iya tak mampu membendung air matanya , Laura seketika menggeleng tidak mau .
"Heii .. tidak bisa begitu , bagaimana pun Laura saat ini memiliki suami " nasehat bunda Fatimah
"Tapi Laura gak mau ninggalin bunda " rengek Laura
"Gak papa Bun , kalau Laura masih mau disini " ucap Alan
"Tidak bisa , bunda tidak mau mendapat dosa karena menahan Laura disini , bagaimana Laura sudah menjadi istri mu , sudah sepatutnya Laura menurut "ucap bunda Fatimah tegas membuat Laura hanya terdiam dalam kesedihannya .
"Tidak papa bunda , malam ini kami masih akan menginap di sini "Laura menatap kearah suaminya itu .
"Alan pria yang baik "puji bunda Fatimah . Alan hanya tersenyum . tak berselang lama terlihat dokter Ilham di depan pintu kamar bunda Fatimah karena akan berpamitan pulang . bunda Fatimah seperti nyaman sekali mengobrol dengan Alan sedangkan Laura di dapur bersama buk sum menyiapkan makan siang .
"Bu sum , memang nya istri wajib ya ikut kerumah suaminya ? " Bu sum yang mendengar itu hanya tersenyum lalu mengangguk .
"Harus non ,, karena suami adalah pemimpin dalam rumah tangga jadi jika nak Alan meminta non ke Jakarta , non harus ikut ke sana tidak ada bantahan jika tidak memiliki alasan yang jelas , itu sebabnya non harus nurut sama nak Alan "jelas mbok Sum .
"Oh . ya sudah
"Tapi mbok .. Laura gak mau ninggalin bunda "
"Mbok Sum janji bakalan jagain ibu dengan baik non , percaya sama mbok "ucap mbok Sum menyakinkan .
"Jakarta Bandung jauh mbok gimana Kalo Laura kangen banget , kan harus lama dulu perjalanannya "ucapnya sambil berkekeh kecil .mbok Sum hanya tersenyum.
"Nak Alan terlihat laki laki bertanggung jawab "puji mbok Sum Laura hanya mengangguk .
"Non pasti akan di jadikan ratu nanti sama nak Alan "
"Aamiin mbok . doain Laura terus ya "
"pasti lah non ,, "Laura memeluk wanita paruh baya yang sudah di anggap keluarga sendiri .
Mbok Sumi dan pak iman adalah sepasang suami istri yang bekerja di rumah Laura semenjak Laura masih usia dua tahun sampai saat ini , mbok Sum membersihkan rumah , sedangkan pak iman sebagai sopir pribadi bundanya jika ada pengajian dan keperluan lainnya .
Namun karena bunda Fatimah meminta untuk pindah rumah di Bandung , rumah lama saat suaminya Abi Hasan masih ada ..
Bundanya pun beralasan agar lebih bisa merasakan kesegaran alam yang masih asri karena ini rumah pertama yang Abi Hasan bangun saat masih merintis usaha waktu itu .
Dan waktu itu hanya satu dua rumah saja yang ada di sana karena memang masih ada di kampung jadi banyak orang yang menolak membangun rumah di tempat itu . namun sekarang sejengkal tanah pun tidak ada yang kosong karena banyak nya orang yang berlomba lomba untuk membangun rumah di sana karena alam yang masih terjaga . dan rumah yang ada di Jakarta rencananya akan di jual .
Abi Hasan semasa hidupnya adalah sosok pekerja keras bahkan sering mengalami sakit sakitan .dan Alhamdulillah ikhtiar dan doa tidak mengkhianati hasil nya , Abi Hasan mampu membangun perusahaan bangunan yaitu semen , dan batu bata yang sangat terkenal di kota Bandung , setelah mendapat kepercayaan publik perusahaan itu pun merambat ke kota kota besar , seperti Jakarta , pulau Jawa dan Sumatra . jadi tak heran jika sampai saat ini usaha dan kerja keras abi nya masih bisa di nikmati sampai saat ini . apalagi saat ini kedua pamannya yang meneruskan perusahaan itu .
........
Assalamualaikum
Hi guys terimakasih sudah mampir jangan lupa like komen biar nambah semangat 🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments