Pernikahan mendadak

Keadaan bunda Fatimah semakin menurun membuat semua ikut merasakan kesedihan yang mendalam , sudah empat hari Laura sama sekali tidak meninggalkan bundanya itu . sudah ada Oma dan opa nya yang menemani Laura , mereka juga sangat sedih melihat menantu mereka mengalami semua ini .

Sang bunda sudah sadar dua hari yang lalu namun belum mengatakan sepatah katapun , hanya ada air mata yang terlihat membasahi pipinya .

"Meni-kah lah nak , bunda takut tidak bisa menghadiri nya nanti "ucap Bunda Fatimah terbata bata , semua yang ada di ruangan itu merasa khawatir .

Pak Ayub langsung mengambil keputusan untuk menghubungi putranya untuk segera datang , ya semalam alan baru saja sampai di Indonesia jadi belum sempat untuk menengok keadaan bunda Fatimah .

"Papa harap kamu cepat datang , ini sangat penting nak " ucap pak Ayub

Tak berapa lama seorang pria datang dengan langkah cepat menuju ruangan .

"Pa ,.

"Alan masuk nak " namun pandangan Alan tertuju pada gadis yang sedang menunduk di kursi samping Bunda Fatimah dan seorang kyai disana . bunda Fatimah terlihat tersenyum tipis hampir tak terlihat

"Kita lakukan sekarang "ucap pak Ayub membuat semua menatap Alan kecuali Laura dirinya masih terdiam membisu .

*Semua orang khawatir dengan kondisi bunda Fatimah , pak Ayub dan Bu Larissa berdiskusi bagaimana sebaiknya pernikahan Alan dan Laura di lakukan sekarang juga takut jika mereka akan menyesal nanti .

Semua orang menyiapkan semua keperluan termasuk memanggil kyai dan beberapa saksi , hingga akhirnya pintu terbuka memperlihatkan seorang pria yang di tunggu sudah datang . Alan terlihat bingung , namun pandangan tertuju pada Laura dan berganti menatap pak kyai disana . papanya hanya mengangguk menyakinkan* .

Walau hanya menikah siri pernikahan itu berjalan haru dan sakral , setelah semua saksi dan para satp menjawab sah . Laura dan Alan telah sah menjadi sepasang suami istri

Sang bunda terlihat bahagia sekali berapa kali iya meneteskan air mata ,ada perasaan lega karena melihat Laura sudah ada yang menjaga . walau tuhan akan mengambil nya saat ini iya kan sangat ikhlas .

Sebuah cincin permata Alan pasangkan di jari manis istrinya dan sebuah kecupan di kepala gadis yang sedang berduka itu . Laura menatap pria itu matanya sayu , dan sedikit bengkak mungkin terlalu lama menangis karena melihat bundanya semakin lemah.

Setelah selesai dan waktu pun terus berlalu . selesai sholat ashar semua berpamitan untuk pulang termasuk pak Ayub dan Bu Larissa ,Oma dan opa nya juga ikut pamit nanti setelah Maghrib mungkin mereka kembali , tinggalah Alan dan Laura disana sedangkan bunda Fatimah sedang memejamkan matanya .

Melihat Alan yang sedang duduk di sofa di ruangan itu sambil sibuk dengan laptop . Laura beranjak keluar untuk membuatkan minuman hangat untuk suami - entah terasa aneh Baginya .

Laura kembali dengan membawa teh hangat dan menaruhnya di atas meja depan Alan .

"Terimakasih " ucap alan , karena sofa lumayan panjang Laura pun mendudukkan tubuhnya tak jauh dari Alan .

"Maaf jika pernikahan ini akan membebankan mas " ucap Laura namun pandangan tertuju pada jari jarinya yang terasa kaku .

"Fokus saja pada kesehatan bunda "ucap alan

"Saya merasa bersalah , tapi tidak usah khawatir saya tidak akan menuntut apapun , atau tanggung jawab dari mas Alan "ucap Laura mencoba menatap suaminya itu .

"Maksud mu aku pria pengecut , menelantarkan istrinya tanpa tanggung jawab "jawab Alan menanggapi perkataan Laura yang masih labil .

"Maaf "

"Sudah fokus saja pada kesehatan bunda , aku akan pergi ada rapat penting di kantor nanti aku kembali " ucapnya sambil berdiri . Alan memberikan ponsel nya .

"Tulis nomor ponsel mu "Laura hanya menurut . Alan langsung menghubungi nomor itu . dan ada suara getar di atas meja tak jauh dari mereka .

"Hubungi aku jika ada apa apa " ucapnya

"Bunda akan baik baik saja , jangan terlalu cemas "ucap alan sedikit menyentuh kepala gadis itu . Laura mendongkrakan wajahnya .. ada senyuman tipis menghiasi wajah tampan pria itu . Laura hanya mengangguk .

"Aku pergi ya " Laura masih mematung sedangkan suaminya sudah tidak terlihat lagi .

Melihat bundanya terbangun , Laura bergegas mendekati bunda Fatimah .

"Bunda "

"Bunda tidur nya lama ya ? "

"Gak ko Bun , bunda lapar ? " bunda Fatimah menggeleng

"Nak Alan dimana ? sedang pergi ? "

"Hem . katanya di kantor ada rapat , tapi nanti mas Alan kembali " ucap Laura sambil mengelus tangan bundanya dengan lembut .

"Bunda bahagia karena Alan akan selalu menjagamu setelah ini "

"Kan masih ada bunda , bunda sudah cukup menjadi penjaga penyemangat bagi Laura "

"Bunda takut tidak bisa lama lagi ada di samping kamu lau " ucap bunda Fatimah tersenyum manis , namun mampu membuat wajah Laura begitu sedih .

"Jangan bicara seperti itu bunda , Laura marah sama bunda "rajuknya namun matanya seketika menghangat sepelupuk air mata ingin keluar saja dari matanya , bundanya hanya tersenyum dan mengelus kepala putri cantik nya itu .

"Bunda harus sehat lagi , Laura yang akan rawat bunda sampai sembuh , Laura janji "ucap Laura sambil terisak .

"Hemm kamu lupa sekarang seorang istri , sekarang ridho suami mu lebih utama dari pada bunda " Laura hanya terdiam melihat wajah Pucat bundanya ,

Setelah mengobrol ringan itu . tak berapa lama embok Sumi datang membawakan makanan untuk Laura , dan sekalian melihat perkembangan kesehatan majikannya itu .

Laura mengerjakan sholat Maghrib setelah menyuapi bundanya dan langsung minum obat . mungkin karena efek obat yang di minum bunda Fatimah saat ini tertidur pulas . ada ketakutan tersendiri di hati Laura takut jika bundanya pergi tanpa berpamitan kepada nya .

setelah selesai sholat , Laura melanjutkan membaca Qur'an di samping bunda Fatimah . tak berapa lama suara pintu terbuka membuat Laura mengalihkan pandangan nya . ternyata suaminya sudah datang .

"Mas . sudah pulang "

"Emm .. apa bunda sudah tidur lagi "

"Iya mungkin efek obat "ucap Laura , Laura bisa melihat wajah lelah suaminya itu .

"Mas Alan kalo mau pulang , pulang saja biar bunda Laura yang jaga "ucap Laura .. Alan hanya menarik nafas pelan

"Kamu sudah makan ? "tanya alan , Laura hanya menggeleng pelan .

"Belom pengen , mas sudah makan ? "

"Makan dulu nanti kamu sakit "ucap Alan menaruh tas kerjanya . melihat ada tas makanan di meja iya mencoba meraihnya .

"mbok sum tadi yang bawa , mas mau makan "

"Iya " Laura segera mendekati Alan dan membuka satu persatu rantang susun yang di bawa buk sum tadi .

"Kamu juga makan ya ? "

"Mas aja .. Laura belum lapar " Tanpa menghiraukan ucapan Laura Alan memberikan sendok yang iya pakai kepada Laura .

"Gapapa mas . nanti Laura makan "

"Mau saya suapi ? "Laura menggeleng dan langsung mengambil sendok itu dan langsung makan .

karena memang buk sum hanya membawakan 1 sendok jadi mereka bergantian saja , tanpa terasa semua makan mereka telah habis Laura langsung membereskan semua nya .

"Mas istirahat di rumah saja . gapapa ko nanti buk sum datang ada Mita juga "ucap Laura kasihan melihat wajah lelah pria itu .

"Tidak papa ? " Laura menggeleng

"Besok pagi aku usahakan datang , ada pekerjaan yang harus aku selesaikan di Semarang mungkin butuh tiga - empat hari disana " jelas Alan

"Oh . oke "jawab Laura .

"Baik lah .. aku pulang dulu "terdiam sejenak menatap wajah wanita itu .

"Hubungi aku apapun yang terjadi .. oke " ucap Alan beranjak berdiri di ikuti oleh Laura , semenit kemudian Alan memeluk tubuh mungil itu dengan sedikit erat . Laura terdiam terasa dadanya bergemuruh seolah sedang ada senam di dalam nya , tak lama Alan melepaskan pelukannya dan tersenyum sedangkan wajah wanita sangat gugup .

"Aku pergi dulu , jaga diri baik-baik ingat jaga pola makan , dan tidur "ucap Alan mengambil tas kerjanya dan berjalan mendekati pintu keluar Laura mengekor di belakangnya .

"Hati hati mas " ucap perpisahan dari Laura sambil tersenyum , Alan mengangguk dan berlalu pergi .

Assalamualaikum

Hi guys masih yang sudah mampir jangan lupa like komen biar semangat nulisnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!