Curiga

Mata mereka beberapa saat bertemu, tak ada sedikit suara pun yang ada nya hembusan napas mereka. Raka yang masih panik ketauan bisa saja sebentar lagi Wibowo kembali dengan amukan. Raka mencoba meminta maaf dan berlalu meninggalkan Dara yang masih terdiam dengan hadiah terakhir Raka sebelum pergi yaitu sebuah kecupan mulus mendarat di keningnya.

"Aihh. Jijik!" Dara mengusap halus keningnya yang masih terasa panas. Bukan hanya keningnya yang panas, hatinya pun juga terasa sedikit gerah.

"Dara!"Panggilan Wibowo memecah lamunan Dara. Dara menghempaskan tubuhnya ke pelukan Wibowo.

"Papa, hiks hisk Pa..." Dara menangis dipelukan papanya. Ia menceritakan segala hal yang ia lihat barusan dari karyawan papanya itu.

Dara menceritakan bahwa ia cukup sering melihat Raka mengintip Wibowo yang sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Wibowo yang semakin curiga dengan karyawan nya yang satu itu langsung menelpon sekretarisnya.

"Ani, sekarang kamu cari tahu soal karyawan baru yang bernama Kiki!"

"Saya tunggu siang ini juga!" Perintah tegas Wibowo belum sempat ani sekertarisnya membalas sambungan telepon sudah terputus.

"Papa!" Dara masih terlihat sayu , ia sebelumnya sudah biasa cipika-cipiki sama lawan jenis nya, inilah pertama kali ia merasa aneh dengan perasaannya. Entah ini perasaan yang kwatir keadaan papanya, Entah ini perasaan.

"Pa, Dara pergi duluanya. Soal nya dara ada mata kuliah siang ini!" Pamit Dara menyalami papanya dibalas anggukan Wibowo, Dara berlalu meninggalkan ruangan Wibowo.

Kantor Polisi..

"Siang ndan!" Tidak tunggu lama Raka memberikan laporan hasil penyelidikan terhadap PT Mutiara Biru. Sebuah map cukup membuktikan perbuatan curang dari PT Mutiara Biru.

"Laporan diterima, saya tidak sia sia melepaskan mu kelapangan." Komisaris menepuk nepuk bangga bahu Raka.

"Sekarang kamu boleh kembali.Tunggu misi selanjutnya!" Dengan senyum bangganya Raka kembali pulang membawa kabar gembira kepada mamanya. Ia berharap ini awal dari keberhasilannya.

"Mama, Ma?" Raka celingak celinguk menelusuri setiap sisi gedung mewahnya itu. Tak terlihat tanda tanda kehadiran mamanya.

"Ki, liat Mama ngak?" Tanya dengan gaya stayle gagahnya menaikan satu alis menatap Kiki yang asik main PS diruang tamu. Biasalah Kiki bertingkah seperti anak yang punya rumah saja.

"Oh bu Rifkana barusan pamit Kak. Katanya mau kesebelah!" Kiki menunjuk tangan ya kearah panti yang tepat berada disebelah rumahnya.

"Thanks!" Raka mencium tangan Kiki berlarian meninggalkan Kiki yang melanjutkan main PS nya .

Kiki tak heran dengan kelakuan Raka yang kebiasaan mencium tiba tiba tidak hanya tangan, jidat Kiki pun pernah di tempelin mulut manisnya Raka.

Entah sejak kapan Raka berulah sekonyol itu, sampai ia ngak memandang orang main nyosor aja.

"Mama!" Raka jatuh dipelukan Rifkana.

"Apa sih, Ka? Sesak Mama nih!" Mencoba melepaskan pelukan erat Raka.

"Anak Mama udah besarkan? Jangan seperti anak kecil gini!" Menatap tajam Raka.

"Ihh Mama, aku masih kecil..." Manja Raka menggoda mamanya itu.

"Udah deh jangan mulai, kamu mau apa kesini? Mama mau lanjut lihat kebutuhan anak anak mama yang masih kurang nih!" Mengambil kembali dokumen yang jatuh ulah Raka tadi yang memeluk tiba-tiba.

"Ahh, Mama kebiasaan. Raka, kan juga anak Mama! Raka mau diurusin juga, Ma!" Rengek Raka melepaskan pelan tangannya.

"Raka bahagia ma!"

"Raka berhasil menjalankan tugas pertama, Raka senang. Bentar lagi Raka bisa menjadi papa Ma." Panjang kali lebar Raka menceritakan isi hatinya sama Rifkana.

"Selamat ya sayang!" Rifkana mencium kening Raka. Terlihat jelas kebiasaan Raka menyosor turunan dari mamanya. Wkwk😅

Lelah Raka mengeluarkan unek-unek bahagia dalam hatinya. Hingga ia cape sendiri habis ngoceh panjang kali lebar akhirnya menyerah dan pamit pulang meninggalkan Rifkana yang masih sibuk memperhatikan anak anak yatim piatunya.

"Ternyata hasil yang didapat dari usaha sendiri, bahagia nya beda ya? Huff." Tarik napas lega Raka menghempas kan tubuhnya di kasur mengadap jendela. Mata Raka menerobos jendela entah kemana arahnya.

Akhirnyanya Raka berlalu ke alam mimpi.

"Itu Dara kan? Kenapa ada Dara dimimpi aku sih?" Raka ngomong ngelantur memegang tangan Rifkana, yang sedang berdiri di hadapannya.

Pagi hari..

"Permisi Pak! Ini hasilnya Pak!" Ana menyodorkan sebuah map putih ke meja Wibowo. Jelas Wibowo tidak sabar mengetahui hasilnya.

Dengan tergesa-gesa Wibowo membaca lembar demi lembaran dokumen yang berada di hadapannya itu.

Next kk say😊😊

Jejak kakak jangan lupa ya 🙏🙏vote dan dukungan nya jangan lupa 👍👍

#author: Desi_ hw12

Terpopuler

Comments

BELVA

BELVA

kapan2 mampir jg ka di novel
#gadis imut diantara dua raja

mksh ya ka

2021-02-02

1

clara tyara

clara tyara

kiki cowok atau cewek ??

2021-01-03

1

fadhila

fadhila

Kiki itu perempuan yaaaa ???kok Raka pakai baju Kiki aneh aja kalo Kiki perempuan

2020-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Tugas pertama
2 Dia lagi, mahkluk aneh!
3 Curiga
4 Awal yang baik
5 Ceplos Raka
6 Salah ambil keputusan
7 Sekamar?
8 Cemburu?
9 Sesal datang di akhir
10 Hanya mimpi
11 Pengumuman
12 Malam pertama ?
13 Kedatangan Kesya
14 Pisah rumah
15 Kantor Pengadilan Agama?
16 Denis lagi
17 Dara kembali
18 Rencana jahat Dara
19 Gara-gara gawai
20 Kacang
21 Usil Dara
22 Bonus Visual
23 Satu ranjang
24 Dimana harga diri Raka?
25 Kepergian Rifkana
26 Dunia baru
27 Hari yang cukup panas
28 Di remehkan karyawan sendiri
29 Canda Kiki
30 Rencana berhasil
31 Tamu
32 Gak dikasih ijin
33 Bikin masalah baru
34 Kecelakaan kerja
35 Panik
36 Penasaran
37 Pasangan aneh
38 Pisah sementara
39 Bertemu lagi
40 Penawaran yang menggiurkan
41 Akhir
42 Pengumuman
43 Gadis Mafia
44 Kemarahan Raka
45 Refika, si gadis Mafia
46 Sial, Darah Perawan
47 Datangnya Jeni
48 Aditya Marah
49 Hanya salah paham
50 Rencana perjodohan
51 Merajuk , Aditya pergi dari rumah
52 Dia?
53 Aditya dijebak
54 Sisi baik Refika
55 Siapa Mereka?
56 Rekan Kerja Raka
57 Sikap Manja Jeni
58 Pengumuman
59 Rencana Baru Refika
60 Permainan dimulai
61 Dia kenapa?
62 Siasat Deddy
63 Jangan menghina orang tuaku!
64 Bodoh? Aku atau kau?
65 Deddy yang utama
66 Ancaman Aditya
67 (Pacar) Hanya di depan Deddy
68 Pria berjas
69 Tunggu tanggal mainnya
70 Hari pertama ngantor
71 Masalah lagi
72 Korban Kecelakaan
73 Sosok wanita
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Tugas pertama
2
Dia lagi, mahkluk aneh!
3
Curiga
4
Awal yang baik
5
Ceplos Raka
6
Salah ambil keputusan
7
Sekamar?
8
Cemburu?
9
Sesal datang di akhir
10
Hanya mimpi
11
Pengumuman
12
Malam pertama ?
13
Kedatangan Kesya
14
Pisah rumah
15
Kantor Pengadilan Agama?
16
Denis lagi
17
Dara kembali
18
Rencana jahat Dara
19
Gara-gara gawai
20
Kacang
21
Usil Dara
22
Bonus Visual
23
Satu ranjang
24
Dimana harga diri Raka?
25
Kepergian Rifkana
26
Dunia baru
27
Hari yang cukup panas
28
Di remehkan karyawan sendiri
29
Canda Kiki
30
Rencana berhasil
31
Tamu
32
Gak dikasih ijin
33
Bikin masalah baru
34
Kecelakaan kerja
35
Panik
36
Penasaran
37
Pasangan aneh
38
Pisah sementara
39
Bertemu lagi
40
Penawaran yang menggiurkan
41
Akhir
42
Pengumuman
43
Gadis Mafia
44
Kemarahan Raka
45
Refika, si gadis Mafia
46
Sial, Darah Perawan
47
Datangnya Jeni
48
Aditya Marah
49
Hanya salah paham
50
Rencana perjodohan
51
Merajuk , Aditya pergi dari rumah
52
Dia?
53
Aditya dijebak
54
Sisi baik Refika
55
Siapa Mereka?
56
Rekan Kerja Raka
57
Sikap Manja Jeni
58
Pengumuman
59
Rencana Baru Refika
60
Permainan dimulai
61
Dia kenapa?
62
Siasat Deddy
63
Jangan menghina orang tuaku!
64
Bodoh? Aku atau kau?
65
Deddy yang utama
66
Ancaman Aditya
67
(Pacar) Hanya di depan Deddy
68
Pria berjas
69
Tunggu tanggal mainnya
70
Hari pertama ngantor
71
Masalah lagi
72
Korban Kecelakaan
73
Sosok wanita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!