Ceplos Raka

Raka berlalu sembari menatap licik Dara yang masih terdampar ditanah.

"Maaf," batin Raka tersenyum jahat.

Setelah beberapa hari Wibowo menginap dipenjara, akhirnya sidang pun berakhir. Wibowo diputuskan bersalah dan akan dihukum selama seumur hidup. Sekarang umur Wibowo 45 pastinya ia akan meniup udara segar 45 tahun setelah menjalankan masa tahanan.

Beberapa hari Wibowo hidup dibalik jeruji besi menjalankan masa hukumannya. Begitupun Dara yang membiasakan dirinya hidup sendiri tidak bergantung pada papanya yang entah kapan bisa keluar dari penjara.

Beberapa saat...

"Uwahhh.. " Dara menguap menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Kemudian ia merenggangkan badannya ke kiri dan ke kanan.

"Pagi Pa?" Teriak Dara kebiasaan berteriak menyapa Wibowo yang tidur dikamar sebelah.

"Iya lupa, aku kan tinggal sendiri..." Dara mulai mengingat sekarang ia hanya hidup sebatang kara. Dara mencoba ihklas namun sampai sekarang belum bisa juga.

"Ma, Dara kangen.." air mata Dara mulai menetes, butiran demi butiran jatuh meleset di pipinya.

Druttt.. druttt...

"Apa?" Suara telepon menghentikan air mata Dara. Dengan semangat Dara mengangkat teleponnya. Lagi lagi Dara dikejutkan dengan telfon dari kantor polisi.

"Papa!" Air mata Dara kembali menetes, Dara menangis sekencang kencang nya. Ia terima kalau papanya ditahan tapi ia tidak terima nyawa papanya diambil juga.

"Aku akan balas, aku benci, benciii Polisi!!" Teriak Dara meraih kembali telfon nya yang tak sengaja jatuh dilantai.

Tak butuh waktu lama jenazahnya Wibowo dibawa kerumah. Dara yang hanya hidup berdua bersama papanya ngak tau lagi harus berbuat apa. Ia hanya bisa menangis dan menangis. Sebelumnya Dara juga sudah menghubungi Paman dan Tantenya.

"Kasian Dara.." Batin Raka melihat Dara dari kejauhan , akhirnya Raka memutuskan untuk menghampiri Dara.

"Saya turut berduka cita ya mbak." Raka berlutut disamping Dara yang masih setia memeluk tubuh papanya.

"Pergi! pergi lo gua benci!"Teriak Dara menunjuk kearah pintu keluar rumahnya.

"Brengsek, gua benci Polisi, gua benci!" Batin Dara menangis terlihat tak satupun pelayat yang datang ke pemakaman Wibowo. Hanya ada Ranti dan Firman adik kandung Wibowo. Dara bersama papanya kurang bergaul dengan warga sekitar, mereka lebih sering menghabiskan waktunya diluar dibandingkan berbincang bincang kecil bersama tetangga.

"Sayang kamu yang sabar ya, biar Tante dan yang urus pemakaman Kak Wibowo!" Ranti mencoba menenangkan Dara yang jelas terlihat lemah. Ranti tahu dengan keadaan seperti ini saja tidak ada satupun warga yang melayat, bagaimana dengan kehidupan Dara kedepan nya.

Prosesi pemakaman berjalan sesuai adat, pemandangan yang sangat menyedihkan terlihat hanya ada satu Ustadz dan Ibu RT lah yang mau ikut dalam prosesi pemakaman. Prosesi pemakaman diserahkan Ranti pada petugas pemakaman ia hanya tahu siapnya saja. Mulai dari ngurus jenazah, memandikan dan sebagainya ia serahkan pada mereka.

Satu persatu mereka berlalu meninggalkan Dara yang terlihat sangat terpukul dengan kepergian Wibowo. Begitupun Ranti dan Firman ia berlalu dan meninggalkan Dara sendirian.

"Papa, Dara janji Dara akan balas orang yang telah dzolimin Papa. Dara janji Pa! " Menyenderkan kepala di nisan Wibowo.

Hari kedua setelah Wibowo meninggal, Dara dikejutkan dengan berita kantor papanya ditutup orang bank, begitupun rumah mewah yang satu satu nya peninggalan Wibowo juga ikut disita.

"Pa, Ma Dara kesepian!" Meraih ficture mereka waktu masih hidup bersama.

Dara sekarang hanya mengandalkan uang tabungannya yang cukuplah untuk membiayainya selama masih kuliah. Dara berniat untuk selesai kuliah langsung bisa kerja supaya dapat membalas perbuatan perusahaan yang bekerja sama dengan polisi sehingga membuat Dara kehilangan papanya

"Papa Dara yakin, Dara pasti bisa Pa!" Batin Dara bekerja keras menyelesaikan tugas tugas kuliah nya dengan baik supaya cepat tamat.

Brukk...

Buku buku Dara berjatuhan, hampir saja tubuh indah nya lecet terpental di tanah. Untung saja Raka dengan lihainya menangkap tubuh Dara dan mendarat ditubuhnya.

Beberapa saat posisi mereka persis seperti tak layak lah untuk dilihat orang banyak.

"Aaaakkk." Tamparan lagi lagi mendarat dipipi Dara.

"Dasar ya, orang tua ngak tau diri. Setelah lo bunuh papa gua, sekarang lo udah ngelecehin gua!" Lagi lagi tamparan hampir saja mendarat dipipi Raka.

"Gila lo ya, sakit pipi gua!" Menahan tangan Dara mencoba memperbaiki posisi mereka yang dilihat aneh orang orang.

"Ihh Dara aslinya lo gini ya, dasar lenjeh!"

"Woii kalau main jangan dikampus!"

"Urat malu putus ya ginilah jadinya!" Seperti itulah gambaran pembicaraan anak kampus yang lewat disekitar mereka.

"Lepas!" Dara berdiri dari atas tubuh Raka. Ia terlihat begitu malu dengan kejadian seperti ini.

"Santai kali." Raka berdiri dengan gaya style keren nya mendapat perhatian dari orang orang.

"Keren."

"Aku juga mau deh dipeluk seperti Dara!"

Kebisingan mulai terjadi Dara yang tidak tahan lagi menarik tangan Raka keatap kampus.

"Maksud lo apa giniin gua?"

"Sakit jiwa!" Ceplos Dara lagi lagi membuat Raka geram.

"Untung lo cantik, kalau tidak udah gua tembak lo sekarang biar musnah!" Senyum sumringah Raka berhasil membuat Dara terdiam takut.

Terlintas dipikiran Dara untuk mencoba membalaskan dendam papanya melalui roftoop kampus yang bisa dibilang cukup tinggi. Bisa bisa tubuh Raka ramuk kalau didorong dari sana.

"Gua mau bicara empat mata sama lu!" Dara menarik tangan Raka mendekat kearah sampai tembok pembatas. Kebetulan tembok pembatasnya tak cukup tinggi.

"Kenapa ngak disini aja?" Bentak Raka sedikit curiga.

Raka pasrah mengikuti kemauan Dara mana taukan bisa balas kesalahan Raka pada Dara tentang papanya.

"Aaaa." Benar saja dengan cepat Dara mendorong tubuh Raka. Namun sayang rencana Dara tidak berjalan mulus, ia tak cukup ahli dalam bidang menghabiskan nyawa orang.

Raka yang kaget langsung menarik pagar besi sehingga ia tak sempat mendarat di tanah yang bisa saja membuat nyawanya menghilang.

Raka yang mencoba naik sendiri dengan kekuatan tubuhnya yang jelas kuat. Karena kan seorang polisi harus lulus tes kekuatan sebelum bisa masuk kepolisian.

"Huff gila!" Raka mengatur nafasnya yang masuk tak beraturan. Detak jantung nya mulai bertenang.

"Ehh cewe gila sini lo"" Raka menghampiri Dara yang terlihat kesal rencananya gagal.

"Maksudnya lo apaan. Sekarang lo ikut gua kekantor. Gua akan laporin lo atas pasal percobaan pembunuhan." Menarik kasar tangan Dara melangkah menuju mobilnya.

" Hiks hiks". Sepanjang jalan dari roftoop menuju mobil Dara menangis, entah itu pura pura atau emang ia menyesal dengan perbuatannya.

"Bisa diam ngak!" Bentak Raka membuat Dara kaget dan menghapus air matanya.

"Kak, eh Om polisi jangan laporan Dara ya, plissss Dara mau ko lakuin apa aja!"

"Ya Om, pliss!" Permohonan Dara cukup mengiurkan untuk Raka.

"Ok nikah." Dua kata berhasil membuat jantung Dara copot.

Next kakak....

Jangan lupa tinggalkan jejak nya ya kk say😘😘

#author : desi_hw12

Terpopuler

Comments

Juwandi

Juwandi

Diary Kayla ninggalin jejak kak.
sukses buat kakak.
bila ada waktu jangan lupa mampir ya kak

2022-04-01

0

AME AMRIWISASA

AME AMRIWISASA

datang membawa like kk..

yukkkk mampir juga di karya ku

CINTA BERAWAL DARI KAPAL PESIAR MR.POLICE

terimakasih

2021-05-04

0

Sept September

Sept September

like

2020-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Tugas pertama
2 Dia lagi, mahkluk aneh!
3 Curiga
4 Awal yang baik
5 Ceplos Raka
6 Salah ambil keputusan
7 Sekamar?
8 Cemburu?
9 Sesal datang di akhir
10 Hanya mimpi
11 Pengumuman
12 Malam pertama ?
13 Kedatangan Kesya
14 Pisah rumah
15 Kantor Pengadilan Agama?
16 Denis lagi
17 Dara kembali
18 Rencana jahat Dara
19 Gara-gara gawai
20 Kacang
21 Usil Dara
22 Bonus Visual
23 Satu ranjang
24 Dimana harga diri Raka?
25 Kepergian Rifkana
26 Dunia baru
27 Hari yang cukup panas
28 Di remehkan karyawan sendiri
29 Canda Kiki
30 Rencana berhasil
31 Tamu
32 Gak dikasih ijin
33 Bikin masalah baru
34 Kecelakaan kerja
35 Panik
36 Penasaran
37 Pasangan aneh
38 Pisah sementara
39 Bertemu lagi
40 Penawaran yang menggiurkan
41 Akhir
42 Pengumuman
43 Gadis Mafia
44 Kemarahan Raka
45 Refika, si gadis Mafia
46 Sial, Darah Perawan
47 Datangnya Jeni
48 Aditya Marah
49 Hanya salah paham
50 Rencana perjodohan
51 Merajuk , Aditya pergi dari rumah
52 Dia?
53 Aditya dijebak
54 Sisi baik Refika
55 Siapa Mereka?
56 Rekan Kerja Raka
57 Sikap Manja Jeni
58 Pengumuman
59 Rencana Baru Refika
60 Permainan dimulai
61 Dia kenapa?
62 Siasat Deddy
63 Jangan menghina orang tuaku!
64 Bodoh? Aku atau kau?
65 Deddy yang utama
66 Ancaman Aditya
67 (Pacar) Hanya di depan Deddy
68 Pria berjas
69 Tunggu tanggal mainnya
70 Hari pertama ngantor
71 Masalah lagi
72 Korban Kecelakaan
73 Sosok wanita
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Tugas pertama
2
Dia lagi, mahkluk aneh!
3
Curiga
4
Awal yang baik
5
Ceplos Raka
6
Salah ambil keputusan
7
Sekamar?
8
Cemburu?
9
Sesal datang di akhir
10
Hanya mimpi
11
Pengumuman
12
Malam pertama ?
13
Kedatangan Kesya
14
Pisah rumah
15
Kantor Pengadilan Agama?
16
Denis lagi
17
Dara kembali
18
Rencana jahat Dara
19
Gara-gara gawai
20
Kacang
21
Usil Dara
22
Bonus Visual
23
Satu ranjang
24
Dimana harga diri Raka?
25
Kepergian Rifkana
26
Dunia baru
27
Hari yang cukup panas
28
Di remehkan karyawan sendiri
29
Canda Kiki
30
Rencana berhasil
31
Tamu
32
Gak dikasih ijin
33
Bikin masalah baru
34
Kecelakaan kerja
35
Panik
36
Penasaran
37
Pasangan aneh
38
Pisah sementara
39
Bertemu lagi
40
Penawaran yang menggiurkan
41
Akhir
42
Pengumuman
43
Gadis Mafia
44
Kemarahan Raka
45
Refika, si gadis Mafia
46
Sial, Darah Perawan
47
Datangnya Jeni
48
Aditya Marah
49
Hanya salah paham
50
Rencana perjodohan
51
Merajuk , Aditya pergi dari rumah
52
Dia?
53
Aditya dijebak
54
Sisi baik Refika
55
Siapa Mereka?
56
Rekan Kerja Raka
57
Sikap Manja Jeni
58
Pengumuman
59
Rencana Baru Refika
60
Permainan dimulai
61
Dia kenapa?
62
Siasat Deddy
63
Jangan menghina orang tuaku!
64
Bodoh? Aku atau kau?
65
Deddy yang utama
66
Ancaman Aditya
67
(Pacar) Hanya di depan Deddy
68
Pria berjas
69
Tunggu tanggal mainnya
70
Hari pertama ngantor
71
Masalah lagi
72
Korban Kecelakaan
73
Sosok wanita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!