Si Tampan Penyelamat Hidupku
Halo teman- teman semua, sebelum dibaca mohon dukungannya untuk like, favorit dan jika berkenan berikan hadiah dengan taburan bunga ya.. ini karyaku yang pertama, semoga tidak mengecewakan.
Terima kasihhh 😘😘😘
...********...
Dimalam itu, meski cuaca diluar sangatlah dingin, disaat semua orang mulai memasuki peraduan satu persatu, ditepi jembatan yang tinggi menjulang, seorang wanita muda tengah meratapi nasibnya yang terus mengalami keterpurukan dan kesialan dalam hidup, akhir-akhir ini. Wanita muda bernama Shakira Putri Prajogo.
"Tuhan aku lelah, aku sudah tidak sanggup lagi bertahan. Ampuni aku Tuhan jika jalan ini yang aku tempuh," ucap Shakira menguatkan tekad didalam hatinya meski dia tahu hal yang dia lakukan adalah salah.
Sambil menaikkan kakinya satu persatu ke pagar jembatan tertinggi di kota tersebut, air mata terus mengalir di pipinya. Saat ini segala kenangan baik dan buruk berkelebatan dikepalanya, bayangan kedua orang tuanya. Hingga tak disadari kedua kakinya telah menapaki pagar jembatan yang paling atas.
Shakira menutup matanya dan berkata dengan lantang, "Papa, mama! Tunggu Kira disana hiks hiks hiks ...."
Dengan teriakan tersebut, Shakira dengan tekad bulat melepaskan pegangan tangannya dan hendak terjun dari jembatan.
Namun saat itu juga, tak diduga, sepasang tangan menarik tubuh Shakira serta memeluknya. Tindakan orang itu telah berhasil membatalkan usahanya untuk mengakhiri hidup.
"Hei wanita! Dasar bodoh! Kamu pikir apa yang kamu lakukan?! Apakah dengan mengakhiri hidupmu semuanya akan selesai begitu saja?!" bentak suara seorang pria ditelinganya sambil mengguncangkan tubuhnya kedepan dan kebelakang.
Shakira yang masih dalam keadaan shock, terpaku melihat mahkluk ciptaan Tuhan yang paling indah didepannya.
"Oh tidak ... apakah aku sudah di surga? Kenapa malaikat ini tampan sekali ... seperti Captain America," ucap Shakira dalam hati.
"Hei sadarlah! Apakah kamu tidak apa-apa?” tanya lelaki tersebut dengan posisi masih memeluk tubuh Shakira yang gemetaran.
Bukannya menjawab pertanyaan dari laki-laki tersebut melainkan bertanya balik. "Kenapa kamu menyelamatkan ku?!" bentak Shakira setelah sadar dari kagetnya.
"Huh ... dasar wanita bodoh! Kamu pikir aku tuli sampai harus teriak ditelingaku?!" maki lelaki tersebut.
"Ayo bangun, aku akan antarkan kamu pulang," ucapnya sambil menarik Shakira berdiri yang terjatuh akibat tarikannya tadi.
"Huft sungguh merepotkan saja," batin lelaki tersebut.
Mendengar kata pulang, Shakira bingung harus kemana. Teringat kembali olehnya mengapa dia sampai berakhir di jembatan ini. Semuanya telah hilang, rumah, pekerjaan bahkan kehidupan pribadinya pun hilang tak berbekas, lepas dari genggaman tangannya.
Hiks hiks....huhuhuhu…… terdengar tangisan kecil.
"Hei ... hei ... tidak perlu menangis. Ayo, kuantarkan kamu pulang. Katakan dimana rumahmu?" tanya pria itu lagi.
"Maaf, saat ini aku sudah tidak mempunyai tempat tinggal lagi, lagipula aku sudah tidak punya siapapun," ucap Shakira pelan.
Lelaki tersebut bingung, sambil menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal.
Setelah berpikir sejenak, pria tersebut mengambil keputusan sepihak.
"Ikutlah dengan aku, dan jangan menolak! Karena ini sudah malam. Besok kita pikirkan kembali," perintahnya.
Shakira terlihat ketakutan. Terlintas pikiran yang tidak-tidak dikepalanya. Tapi entah mengapa, aura pria tersebut sungguh menenangkan. Tidak ada perasaan jelek terhadapnya.
"Kau hendak membawaku kemana?" cicit Shakira setengah ketakutan.
"Masuk kedalam mobil dan jangan banyak lagi bertanya!" tegasnya.
Meski takut dirasakan, Shakira tetap menurutinya. Karena kemana lagi dia akan pergi malam ini. Uang pun sudah menipis didalam dompet.
Aku pasrah, Tuhan. Berikan jalan untukku. Shakira.
... ********...
Keesokan harinya...
Tepat pukul 06.30 pagi, Shakira terbangun dari tidurnya. Setelah semalaman berusaha memberi kesempatan tubuhnya beristirahat, Shakira bingung dimana dia berada sekarang.
Ahhh di apartemen laki-laki yang telah menyelamatkannya atau lebih tepatnya menggagalkan usahanya untuk pergi dari dunia yang kejam ini
Syukurlah, ternyata dia gak berbuat macam-macam dengan diriku. Ya..semalam dia membawaku ke apartemennya. Shakira.
"Pria tampan namun aneh," batinnya.
Kemudian Shakira bangkit dari tidurnya dan beranjak membersihkan diri dikamar mandi. Setelah selesai, Shakira mendapati sebuah pesan kertas yang tertempel di kaca meja rias beserta dengan satu tas yang berisi 1 setelan baju kerja.
Dibacanya pesan tersebut dengan seksama.
“Yang harus kaulakukan hari ini :
1. Sarapan, 2. Pukul 09.00 tepat, pergilah ke Perusahaan Three Siblings Corp., alamat sesuai dengan kartu yang kuberikan. Sampaikan saja jika ada janji temu dengan pihak HRD. JANGAN TERLAMBAT JIKA MASIH ADA KEINGINAN UNTUK MENATA KEMBALI HIDUPMU!!” isi dari pesan tersebut yang jelas-jelas ditulis oleh pria tersebut.
Batin Shakira berkecamuk, bingung melandanya, entah apakah harus menuruti isi pesan tersebut atau pergi meninggalkan tempat ini. Dia tidak mengetahui siapa pria ini sesungguhnya, yang telah menolongnya semalam. Bahkan namanya pun tidak tahu. Namun saat ini, dirinya hanya sebatang kara. Mau tidak mau, diterimanyalah pesan tersebut.
Tak lama setelah disadarinya, sinar matahari masuk kekamar melalui celah jendela, seakan-akan memanggil Shakira untuk menikmatinya. Shakira menoleh dan berjalan kearah jendela. Sambil memandang jauh keluar, melihat manusia-manusia dibawah sana yang telah sibuk untuk memulai harinya, kendaraan yang berlalu lalang, membuat Shakira berpikir matang, langkah apa yang akan diambilnya saat ini.
Kemarin adalah titik terendah dalam hidup seorang Shakira, dimana dia dihadapkan pada kenyataan yang sangat pahit yaitu kehilangan semua miliknya yang sangat berharga, termasuk harga diri yang telah dipermalukan di depan banyak orang, hingga membuatnya mengambil jalan singkat yaitu ingin mengakhiri hidup.
Tapi siapa sangka, tanpa diduga datang pria tampan berwajah datar untuk menyelamatkannya.
“Hmm ... pasti ini rencana Mu bukan, untukku?” Shakira berkata pada dirinya sendiri, dengan mata berkaca-kaca dan memandangi langit biru yang cerah.
Kemudian tak ingin mengecewakan sang penyelamatnya, Shakira pun bersiap-siap menggunakan setelan baju yang diberikan kepadanya.
“Wah, seleranya tidak kaleng-kaleng nih orang. Sampai sepatu dan tas pun disediakan. Dengan brand terkenal pula, mimpi apa aku kemarin sampai bertemu dengan dia," ucap Shakira sambil mematut diri didepan kaca.
Tok ... tok ...tok ... terdengar ketukan pintu diluar sana.
Shakira beranjak berjalan membuka pintu kamar tersebut, berharap yang berdiri di depan pintu adalah sang malaikat tampannya.
Dan ternyata yang mengetuk pintu adalah asisten rumah tangga, memberitahukan sarapan telah siap dan 30 menit lagi jemputan akan datang untuk membawa Shakira ketempat tujuannya.
Dengan tersenyum manis serta tak lupa mengucapkan terima kasih, Shakira mengikuti Bik Ima, ART tersebut ke ruang makan.
Tak berapa lama kemudian, sambil menikmati sarapan, Shakira bertanya pada Bu Ima keberadaan sang pemilik apartemen, karena sedari tadi tidak terlihat sosoknya.
Bu Ima yang ditanya pun hanya tersenyum dan menjawab pendek.
"Tuan Muda sudah pergi dari subuh tadi."
Shakira menganggukkan kepala tanda mengerti dan menghabiskan sarapannya dengan cepat.
Hmm ... Tuan Muda ...Shakira.
Sambil menunggu jemputan, Shakira menggunakan waktunya berkeliling apartemen untuk mencari tahu siapa nama pria tersebut dan sosoknya seperti apa. Karena hingga saat ini, dirinya belum mengucapkan terima kasih.
Hendak bertanya kepada Bik Ima, ARTnya, Shakira merasa malu.
Apartemen ini didominasi oleh warna abu-abu dan hitam saja, fotopun juga tidak ada. Perabotan pun bergaya minimalis.
Menunjukkan karakter pemiliknya tidak neko-neko, sederhana dan cenderung penyendiri serta pendiam. Hanya dengan melihat sekeliling apartemen ini, Shakira sudah dapat menilai sedikit tidaknya karakter laki-laki tersebut.
Membuat Shakira menjadi penasaran akan sosoknya. Kembali terbayang wajah tampan yang mendominasi, pelukan serta suara kekhawatiran yang terdengar jelas ditelinganya, meski larut malam, kegelapan tidak menyurutkan ketampanan yang hakiki.
"Hisss apa yang kupikirkan", batin Shakira. Tak lama kemudian, jemputan pun datang.
Shakira langsung menuju ke perusahaan Three Siblings Corp. Gedung megah yang berisi 46 lantai lengkap dengan towernya yang tinggi menjulang. Sesampainya disana, receptionist tidak mempersulitnya. Dan langsung mengarahkan ke lantai 25. Ketika Shakira berjalan menuju lift, hampir semua karyawan menoleh, takjub melihatnya. Gadis muda, paras menawan dengan gaya rambut panjang berwarna coklat, sedikit berombak, tubuh bak gitar Spanyol, siapa yang tidak akan memandangnya.
...********...
Di lantai 25, suasana ruangan tersebut cukup sibuk. Banyak karyawan berlalu lalang sambil membawa berkas. Ia cukup tahu profile Three Siblings Corp. Perusahaan terbesar ketiga di negara ini, bergerak dibidang industri elektronik bahkan cabang perusahannya pun hampir menguasai seluruh Asia tenggara dan anak perusahaannya pun juga tersebar diseluruh Indonesia.
Semua informasi ini dia dapatkan dari majalah bisnis yang selalu dia baca diruang kerja alamarhum papanya dan tak lupa juga berita yang beredar di televisi dan internet.
“Kira-kira apa maksudnya dengan mengirimku ke perusahaan ini? Apakah ini punyanya atau punya temannya? Atau ... jangan-jangan aku disuruh jadi OB?!" omel Shakira dengan bibir komat-kamit, sembari menunggu manager yang harus ditemuinya sesuai dengan pesan di receptionist sebelum dia naik ke kantor bagian HR yang khusus menangani kekaryawanan.
Lima menit berlalu, datanglah seorang wanita dengan penampilan yang berpenampilan elegan dan cantik serta terlihat cekatan, menyapanya dengan ramah.
“Dengan Nona Shakira Putri Prajogo? Mari ikuti saya."
Shakira menganggukkan kepala dan tanpa banyak bertanya mengikutinya.
“Darimana mereka tahu nama lengkapku?” batinnya.
Shakira dibawa kesebuah ruangan yang sangat mewah, dari desain interiornya pun sudah terlihat bahwa ini bukan ruangan karyawan menengah ke bawah. Beberapa lukisan abstrak tergantung, sofa besar terbuat dari kulit yang pastinya mahal, menghiasi ruangan. Rasa penasaran semakin membuncah di pikirannya.
“Tuan Muda, Nona Shakira sudah hadir dan ini berkas-berkas yang dibutuhkan," ucap wanita bernama Maria ini kepada tuannya yang sedang duduk membelakangi meja menghadap ke jendela besar, terlihat jelas menampakkan hiruk pikuk pemandangan kota diluar sana.
Tanpa menunggu jawaban, Maria pergi meninggalkan ruangan.
Aura di ruangan tersebut terasa mencekam. Entah mengapa, Shakira berkeringat.
Shakira berusaha memperkenalkan dirinya dengan grogi.
"Ehm ... selamat pagi, Tuan. Perkenalkan nama saya Shakira."
Kemudian, orang yang dipanggil Tuan Muda tersebut memutar kursinya menghadap meja.
Shakira pun terpana ... kedua matanya terbelalak dan bibirnya terbuka. Setelah sadar dari rasa terkejutnya, berkatalah Shakira.
"Hah?! Tuan Muda itu kamu?!"
... ********...
Bersambung ya kaka² yang baik hati...
dukung terus agar author semangatt untuk up✌❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Baru mampir, maaf ya soalnya baru ke cek n sibuk mikirin ide. Mksh.
2022-06-19
0
🐧ig.@ρтуᴄᴀʟᴀᴍ🔥✔️
maaf kak baru sempat mampir, dan sudah aku tambah ke favorit juga🙏🏼
2022-06-18
1
Senajudifa
hai thor..salken dr kutukan cinta y mampirlah jika berkenan
2022-05-29
1