Bab 2. Kejutan tak terduga

Terdengar suara ketukkan pintu dari luar.

Maria sang asisten, masuk beriringan dengan staff OB perempuan yang membawa minuman dan diletakkan diatas meja sofa yang tak jauh dari tempat Shakira berdiri.

Masih dengan rasa terkejut yang belum sirna, semakin terkejut dengan pertanyaan dari si tuan tersebut. "Kau suka es kopi tanpa gula bukan?"

Ditatapnya si Tuan tersebut dengan penuh tanda tanya. Sedangkan yang ditatapnya hanya tersenyum kecil. Entah bagaimana laki-laki tersebut bisa mengetahui hal kecil tentang dirinya.

Tanpa disadari oleh Shakira, sang asisten dan staff OB tadi telah keluar dari ruangan tersebut.

"Siapa kamu sebenarnya? Karena, aku yakin selama ini kita tidak pernah bertemu selain semalam di jembatan dan hari ini. Ditambah, mengetahui namamu pun aku tidak tahu," ucap Shakira dengan lugas dan sengit.

Yang ditanyapun berdiri dari kursinya dan berjalan pelan menuju arah Shakira, lalu berhenti tepat didepannya.

"Siapa aku ... aku adalah penyelamat hidupmu. Mungkin, jika aku tidak melewati jembatan tersebut, bisa jadi nyawamu sudah hilang dengan sia-sia. Dan kalau kamu ingin tahu siapa namaku, kamu bisa membacanya, bukan?" telunjuk si tuan tersebut mengarahkan tatapan mata Shakira kearah meja kerja, pada papan kayu yang berukir sebuah nama.

Benjamin Abimanyu Negara - Presiden Direktur.

Mata Shakira membaca cepat nama tersebut.

Seketika badannya terasa ingin jatuh kebawah saking terkejutnya.

Dia adalah orang yang selalu diberitakan dimana-mana, bahkan almarhum papa pun sering kali membicarakannya.

"Berapa lama kamu akan berdiri disitu terus menerus? Kemarilah, duduk disini dan minum es kopimu," ujar Benjamin menyadarkan Shakira dari pikirannya.

Dengan cepat Shakira mendudukan dirinya disofa dan langsung meminum habis es kopinya.

Benjamin lagi-lagi hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Shakira.

"Haus apa doyan, Neng?" goda Benjamin dengan intonasi sedikit mengejek. Benjamin sedikit terkejut dengan dirinya sendiri. Biasanya dia tidak akan menggoda wanita meski hanya lewat kata-kata.

Shakira tersedak mendengar ejekan Benjamin tersebut.

"Uhuk uhuk ... maaf, es kopi ini enak sekali, maafkan aku," jawab Shakira seraya menepuk-nepuk dadanya. Setelah dirasa cukup tenang, Shakira menanyakan tujuan Benjamin membawanya kemari.

"Aku ingin kamu bekerja untukku. Perusahaan ini memerlukan tenaga ahli sepertimu," jawab Benjamin dengan jelas dan tanpa berbelit-belit.

Agar diketahui, Benjamin adalah sosok pebisnis yang sangat di kagumi oleh banyak orang karena sifatnya yang tegas, tidak banyak kata serta kepiawaian dalam menganalisis segala sesuatu dan cara bernegosiasinya. Tidak heran gurita bisnisnya berkembang dimana-mana.

"Tunggu! Kamu ingin aku bekerja disini membantumu? Apa kamu tahu siapa aku dan latar belakangku?" tanya Shakira bertubi-tubi.

Sebenarnya, Shakira masih bingung bagaimana Benjamin yang tampan aduhai ini bisa mengetahui segala hal tentang dirinya.

Merasa tak perlu menjawab pertanyaan yang Shakira lontarkan kepadanya, Benjamin bangkit berdiri dan berjalan kearah mejanya.

Shakira yang merasa kesal karena tidak dijawab rasa ingin tahunya, bergegas berdiri dari duduk nyamannya dan berjalan cepat kearah Benjamin.

"Tolong Tuan, jawab dulu pertanyaanku! Aku bukan wanita yang suka dengan teka-teki!!" tanpa disadari kedua tangannya menggebrakkan meja Benjamin.

Bukannya kaget dengan gebrakan dan hardikan wanita yang berdiri tepat didepan mejanya, justru hanya senyuman yang didapatkan Shakira.

"Hish menyebalkan, syukur kamu tampan, coba kalo burik, sudah kucakar-cakar mukamu itu?!" dalam hati Shakira gemas sekali.

"Kamu ingin mendapatkan hidupmu seperti sedia kala bukan?" tanya Benjamin sambil memandang penuh kearah Shakira. Beberapa saat mereka saling memandang satu sama lainnya. Ada perasaan hangat yang menjalar dihati Shakira.

Tidak! Jangan terpaku dengan ketampanannya, hentikan,otak! Shakira.

Shakira menjawab dengan tegas, buku jari tangan mengepal.

"Iya! Aku ingin kehidupanku kembali, termasuk semua harta peninggalan papa dan mamaku."

Benjamin mengganggukkan kepalanya dan tersenyum lagi. Kali ini disertai dengan tatapan yang cukup menggetarkan hati Shakira.

"Kau ahli dibidang digital dan marketing komunikasi. Aku ingin kau membantu mengembangkan perusahaanku dengan kemampuanmu tersebut dan jangan tanya lagi bagaimana aku tahu semua hal tentangmu," jelas Benjamin kepada Shakira.

Digital Marketing komunikasi adalah   adalah suatu kegiatan promosi merek yang sudah direncanakan dan disusun secara sistematis. Strategi tersebut membangun interaksi merek dengan penggunanya. Strategi pemasaran ini juga dilakukan oleh beberapa pelaku usaha besar maupun kecil.

"Dan satu lagi, camkan di kepalamu, lupakan hal yang sudah terjadi semalam, tata kembali hidupmu agar kedepannya lebih baik," ucap Benjamin dengan pelan namun sarat penuh arti.

Sekelebat Shakira menangkap sorot mata Benjamin seakan sedang bersedih.

Shakira pun mengulurkan tangan kanan untuk berjabat tangan dengan atasan barunya itu, Benjamin pun menyambut uluran tangan tersebut.

"Aku akan berjuang dan lakukan yang terbaik agar kamu tidak menyesal telah menyelamatkanku," ucap Shakira sesaat sebelum berpamitan untuk undur diri.

Benjamin memberikan kedua jempolnya.

Setelah selesai bertemu dengan Benjamin, Shakira meminta kepada sopir yang mengantarkannya tadi pagi untuk diantarkan ke mall terdekat. Dan ternyata, sopir tersebut adalah sopir atasannya, Benjamin Abimanyu Negara.

Tak pernah kusangka akan bertemu dengannya. Shakira.

Sampailah mereka di Plaza Mall. Pusat perbelanjaan yang berada dikota Surabaya. Shakira bersyukur masih mempunyai sedikit simpanan uang setidaknya hingga dia menerima gaji di tempat kerja barunya itu, sehingga dia masih bisa membeli sedikit keperluannya tanpa menggantungkan diri ke Benjamin.

...********...

Sore harinya di apartemen Benjamin, ketika matahari mulai mulai meredupkan sinarnya, Shakira berjalan kearah dapur dan bertemu dengan Bik Ima yang sedang menyiapkan makan malam.

"Eh ... Non Shakira, ada yang bisa Bik Ima bantu?" tanyanya.

"Saya haus banget Bi, mau ambil air minum."

Kemudian, sembari menemani Bik Ima memasak, Shakira pun berbincang-bincang dengannya didapur. Dengan maksud hendak mencari tahu apakah Bi Ima tahu tempat tinggal yang murah dekat dengan gedung perkantoran Benjamin.

Karena Shakira merasa tidak enak, cukup tahu diri, seorang wanita yang tidak mempunyai hubungan apapun tinggal satu atap dengan pria lain. Dan selain itu, sebagai seorang bawahan juga merasa risih ikut tinggal bersama di apartemen atasannya. Takut jika orang-orang kantor mengetahuinya, bisa bahaya.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Saking asyiknya bertukar cerita, Shakira dan Bi Ima tidak sadar jika percakapan mereka didengar oleh Benjamin yang sudah pulang lebih awal dari biasanya.

"Ekhem ... Benjamin berdehem untuk menarik perhatian mereka.

Shakira dan Bi Ima sontak kaget dan merasa tidak enak.

"Selamat malam, Tuan ...." ucap mereka berdua.

Benjamin hanya melambaikan tangan lalu langsung berjalan kearah kamar utama untuk membersihkan dirinya.

Selagi Bi Ima menyiapkan meja untuk makan malam, Shakira pun ikut membersihkan diri untuk menemani Benjamin makan malam.

Didalam kamar, Shakira teringat akan ponselnya. Sebuah ponsel berwarna merah. Dengan cepat, dirinya membongkar isi tasnya, mencari keberadaan ponsel tersebut. Maksud hati ingin mengecek apakah ada pesan atau telpon penting untuknya. Tapi entah kemana? Apa jatuh waktu semalam di jembatan?

Pikirannya pun tak tenang. Teringat banyak sekali foto-foto kenangan dengan kedua orang tuanya di ponsel tersebut.

Shakira meneteskan air mata.

"Mama..Kira kangenn huhuhuhu ... " tangisnya dengan mendekap bantal mencoba meredam suara tangisannya.

Lalu, terdengar suara Benjamin dari luar memanggilnya untuk gabung makan malam.

Shakira bergegas mencuci muka dan merapikan dirinya kembali.

Dimeja makan, Shakira mencoba membuka obrolan dengan Benjamin. Suasana hening dan kaku, membuat Shakira salah tingkah. Bik Ima yang selama ini menemani tuannya merasa heran dan senang, melihat perubahan kecil dari sang tuan kecilnya ini mau membuka diri meski kata-kata yang diucapkan terbilang cukup sedikit.

Ketika selesai menyantap makan malam.

"Shakira, aku yakin ini barang milikmu," ucap Benjamin sambil menyodorkan ponsel berwarna merah kepada Shakira.

"Aaaaa ... ponselku ketemu! Kukira hilang. Padahal semua foto yang kupunya dengan papa dan mama ada di dalam ponsel ini saja. Terima kasih Tuan, kamu memang penyelamat hidupku," jawab Shakira dengan rona bahagia.

Benjamin bereaksi dengan senyuman kecilnya.

"Jadi, karena ponsel ini kamu menangis didalam kamar?"

"Hah ... apa Tuan? Darimana Tuan mengetahui kalau aku menangisi ponsel ini?" tanya Shakira yang tidak menyangka pendengaran Benjamin sangat tajam.

"Bagaimana aku tidak mendengarnya, jika tangisanmu sangat keras ...."

Raut wajah Shakira mendadak berubah menjadi semerah tomat.

"Aduh ... malu sekali kan jadinya," sahut Shakira dengan malu-malu.

"Oh ya Tuan, hari ini kamu sudah memberikanku banyak sekali kejutan, aku ingin mengucapkan terima kasih atas kebaikanmu padaku," ucap Shakira dengan tulus.

"Hmm ... tidak ada yang gratis didunia ini, Shakira ...."

...********...

Author : kira-kira bagaimana kelanjutan Shakira dan Benjamin ya...yang tidak gratis tuh apa ya 🤔🤔🤔

Bersambung ya kaka², tunggu bab selanjutnya dan mohon dukungannya selalu untuk karya recehku ini ... uhuyy ♥️

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Sy sudah Favorit, favorite balik ya!

2022-06-19

1

#rizkyana#

#rizkyana#

aku uda fav ya. semangatt

2022-06-13

0

nisha.me🍇🤡

nisha.me🍇🤡

melipir baca kak 👏

2022-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berjumpa denganmu
2 Bab 2. Kejutan tak terduga
3 Bab 3. Melewati hari dengannya
4 Bab 4. Tamu tak diundang
5 Bab 5. Tugas keluar kota
6 Bab 6. Malam kelabu
7 Bab 7. Urusan kita belum selesai
8 Bab 8. Mama Seila
9 Bab 9. Duo Lebah
10 Bab 10. Petualangan kita
11 Bab 11. Dio
12 Bab 12. Alasan sesungguhnya
13 Bab 13. Makan Malam
14 Bab 14. Salah paham
15 Bab. 15 Salah paham jilid 2
16 Bab 16. Perasaan apa ini
17 Bab 17. Malu tapi mau
18 Bab 18. Black Klan in action
19 Bab 19. Bingung
20 Bab 20. Gosip??
21 Bab 21. Pusing melanda
22 Bab 22. Bicaralah
23 Bab 23. Cemburukah?
24 Bab 24. Kejujuran
25 Bab 25. Berita tak terduga
26 Bab 26. Curiga
27 Bab 27. Bunga Lily
28 Bab 28. Tanda tanya besar
29 Bab 29. Shakira
30 Bab 30. Abu-abu
31 Bab 31. Dag dig dug...
32 Bab 32. Mata-mata
33 Bab 33. Fakta baru
34 Bab 34. Rindu & Dendam
35 Bab 35. Dio and the gank
36 Bab 36. Misteri apa lagi??
37 Bab 37. Apa maumu?!
38 Bab 38. Juliana & Benci
39 Bab 39. Juliana & Dendam
40 Bab 40. Hilang
41 Bab 41. I have lost you..
42 Bab 42. Dimanakah dirimu..
43 Bab 43. Lepaskan!
44 Bab 44. Milikku seorang
45 Bab 45. Awal mula
46 Bab 46. Teman dalam selimut
47 Bab 47. Cerita dibalik kejadian
48 Bab 48. Tunggu aku!
49 Bab 49. Mencari jejakmu
50 Bab 50. Aku dan Kamu
51 Bab 51. I've Got You, babe
52 Bab 52. Captain America ku
53 Bab 53. Mr. X
54 Bab 54. Samuel aka Mr. X?
55 Bab 55. Hati Hello Kitty
56 Bab 56. Pesan misterius
57 Bab 57. Papa
58 Bab 58. Artinya apa sih?
59 Bab 59. Informasi
60 Bab 60. Kakakku yang hilang
61 Bab 61. Berhadapan
62 Bab 62. Arti sebuah kata
63 Bab 63. Kesalku meluap
64 Bab 64. Singa cantik
65 Bab 65. SAN Group
66 Bab 66. Malam Mingguan yuk
67 Bab 67. Utrecht, Belanda
68 Bab 68. Utrecht, Belanda II
69 Bab 69. Karma?
70 Bab 70. Indahnya kebersamaan
71 Bab 71. Utrecht ku, sayang ...
72 Bab 72. Sampai kapan pun
73 Bab 73. Jalan-jalan
74 Bab 74. Gangguan
75 Bab 75. Ngambek nih ...
76 Bab 76. I L Y ~ Kira
77 Bab 77. Kue Bolu
78 Bab 78. Menjemput "bola"
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1. Berjumpa denganmu
2
Bab 2. Kejutan tak terduga
3
Bab 3. Melewati hari dengannya
4
Bab 4. Tamu tak diundang
5
Bab 5. Tugas keluar kota
6
Bab 6. Malam kelabu
7
Bab 7. Urusan kita belum selesai
8
Bab 8. Mama Seila
9
Bab 9. Duo Lebah
10
Bab 10. Petualangan kita
11
Bab 11. Dio
12
Bab 12. Alasan sesungguhnya
13
Bab 13. Makan Malam
14
Bab 14. Salah paham
15
Bab. 15 Salah paham jilid 2
16
Bab 16. Perasaan apa ini
17
Bab 17. Malu tapi mau
18
Bab 18. Black Klan in action
19
Bab 19. Bingung
20
Bab 20. Gosip??
21
Bab 21. Pusing melanda
22
Bab 22. Bicaralah
23
Bab 23. Cemburukah?
24
Bab 24. Kejujuran
25
Bab 25. Berita tak terduga
26
Bab 26. Curiga
27
Bab 27. Bunga Lily
28
Bab 28. Tanda tanya besar
29
Bab 29. Shakira
30
Bab 30. Abu-abu
31
Bab 31. Dag dig dug...
32
Bab 32. Mata-mata
33
Bab 33. Fakta baru
34
Bab 34. Rindu & Dendam
35
Bab 35. Dio and the gank
36
Bab 36. Misteri apa lagi??
37
Bab 37. Apa maumu?!
38
Bab 38. Juliana & Benci
39
Bab 39. Juliana & Dendam
40
Bab 40. Hilang
41
Bab 41. I have lost you..
42
Bab 42. Dimanakah dirimu..
43
Bab 43. Lepaskan!
44
Bab 44. Milikku seorang
45
Bab 45. Awal mula
46
Bab 46. Teman dalam selimut
47
Bab 47. Cerita dibalik kejadian
48
Bab 48. Tunggu aku!
49
Bab 49. Mencari jejakmu
50
Bab 50. Aku dan Kamu
51
Bab 51. I've Got You, babe
52
Bab 52. Captain America ku
53
Bab 53. Mr. X
54
Bab 54. Samuel aka Mr. X?
55
Bab 55. Hati Hello Kitty
56
Bab 56. Pesan misterius
57
Bab 57. Papa
58
Bab 58. Artinya apa sih?
59
Bab 59. Informasi
60
Bab 60. Kakakku yang hilang
61
Bab 61. Berhadapan
62
Bab 62. Arti sebuah kata
63
Bab 63. Kesalku meluap
64
Bab 64. Singa cantik
65
Bab 65. SAN Group
66
Bab 66. Malam Mingguan yuk
67
Bab 67. Utrecht, Belanda
68
Bab 68. Utrecht, Belanda II
69
Bab 69. Karma?
70
Bab 70. Indahnya kebersamaan
71
Bab 71. Utrecht ku, sayang ...
72
Bab 72. Sampai kapan pun
73
Bab 73. Jalan-jalan
74
Bab 74. Gangguan
75
Bab 75. Ngambek nih ...
76
Bab 76. I L Y ~ Kira
77
Bab 77. Kue Bolu
78
Bab 78. Menjemput "bola"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!