Bab 5. Tugas keluar kota

Suara burung perkutut milik tetangga sebelah berkicau seolah-olah ingin membangunkan Shakira yang masih keasyikan tidur, padahal alarm handponenya sudah berbunyi sejak 30menit yang lalu.

"Huhhhh berisik banget sih burung Pak Ahmad", gerutu Shakira sambil mengucek matanya dan bergerak mencari handphone yang diletakkan disebelah bantal supaya dia bisa mendengar notifikasi alarmnya. Karena sudah adat Shakira, kalau semalam marathon drakor maka akan dipastikan keesokan harinya dia akan terlambat bangun. Seperti pagi ini.

Ketika handphone sudah ditangannya, "Haaaa... sudah jam 7.30 aja?? Aduhh telat deh aku sekarang". Shakira langsung lompat dari tempat tidurnya.

Dengan buru-buru menyiapkan diri dan tak sempat untuk sarapan, Shakira langsung tancap gas menuju kantor dengan menggunakan ojek langganannya yang sudah menunggu.

Kurang dari 15 menit sebelum jam kerja dimulai, Shakira melenggang di lobby Three Sibling's Corp. Meski tidak banyak waktu untuk berdandan karena terlambat bangun, tetap saja kecantikan yang dimiliki seorang Shakira selalu menarik perhatian lawan jenis dan membuat iri sesama jenisnya.

"Dia Shakira bukan dari departemen Komunikasi?" bisik seorang karyawan laki-laki yang kebetulan berada dibelakang Shakira bergosip dengan kawan disebelahnya.

"Yoi bro...cantik dan bening musti kita pepet nih. Meski dia seorang manager kan gak ada salahnya kita ajak dia bersenang-senang", jawab kawannya sambil mengedipkan sebelah mata.

"Hei... kalian lagi gosip apaan sih, kok sepertinya seru?" tanya Wina salah satu team dari departemen Komunikasi bergabung dengan kedua teman lelakinya yang asyik membicarakan Shakira.

"Ah pengen tahu aja sih, ini urusan laki ya", jawab Bimo dan Deni, kedua lelaki tersebut.

Wina hanya melengos mendengar jawaban kedua temannya itu dan berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Hati-hati kalau ada Wina, dia ratu gosip dikantor ini", bisik Bimo mengingatkan Deni.

Tak diduga..

"Ehm ehm.. Saya mempekerjakan kalian bukan untuk bergosip", ucap Benjamin dengan sangat pelan persis dibelakang telinga mereka berdua.

Bisa diduga betapa kagetnya mereka bedua mendengar suara bos besar ditelinga mereka. Seketika itu juga mereka membalikkan badannya membungkuk minta maaf kepada Benjamin dan langsung lari terbirit-birit menuju departemen mereka masing-masing.

Benjamin menggelengkan kepalanya melihat tingkah karyawannya sendiri. Shakira..Shakira batinnya.

Sesampainya didepan lift, Shakira dan Wina bertemu dengan Benjamin.

Sesaat pandangan Shakira dan Benjamin bertemu. Shakira merasa malu langsung menundukkan wajahnya.

Benjamin hanya tersenyum tipis dan langsung memencet tombol lift yang dikhususkan untuk CEO sendiri.

Sebelum lift tertutup "Nona Shakira, mohon ikut dengan saya, ada yang ingin saya diskusikan", perintah Bos besar.

Shakira pun dibuat bengong olehnya.

"Mbak, bos manggil tuh, buruan sana", sikut Wina menyadarkannya. "Oh ok ok", sahutnya langsung bergegas naik lift bersama Benjamin.

"Huhhh beruntung banget mbak Shakira diajak bareng naik sama si bos tampan", ucap Wina.

"Heh.. pagi-pagi uda ngomong aja sendiri. Masih Senin nihhh Win masih jauhhh weekend nya", goda Ryan, yang juga sedang menunggu lift.

Wina pun hanya melengos sambil mencibirkan bibirnya.

Didalam lift si Bos besar.

Suasana hening, yang terdengar hanya tarikan dan hembusan nafas mereka berdua.

"Kriuk..kriuk.", bunyi perut Shakira tanpa bisa ditahan.

Otomatis Benjamin pun menahan senyum, pura-pura tidak mendengar takut sang empunya perut tersinggung.

Terdengar lagi bunyi perut Shakira kini lebih keras. Shakira tak dapat menyembunyikan rasa malunya, sambil merutuki diri sendiri mengapa tidak berbekal roti setidaknya.

"Maafkan perut saya berbunyi, tadi tidak sempat sarapan", cicit Shakira sambil memegangi perutnya berharap cepat sampai di lantai 25 dan kabur dari hadapan Benjamin.

"Memang ada bunyi apa? Aku tidak mendengar apapun", jawab Benjamin sambil asyik berkirim pesan meski didalam hati berusaha menahan tawa.

Beberapa saat kemudian, sampailah mereka di lantai 25.

Dengan secepat kilat, Shakira melesat pergi meninggalkan Benjamin yang kaget ditinggalkan begitu saja pleh Shakira.

"Ada apa Tuan, mengapa wajah anda seperti itu?" tanya Maria sang asisten yang telah setia menunggu didepan lift.

"Apakah sudah kau siapkan yang saya sampaikan tadi?" Benjamin balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Maria.

"Sudah Tuan sesuai dengan perintah anda", jawab Maria sambil mengikuti langkah Tuannya kearah ruangan CEO.

Ketika sampai diruangan, Shakira kaget ada breakfast box diatas mejanya. Dibukanya box tersebut, berisi Tuna Sandwich dan satu kaleng jus jeruk salah satu kegemaran Shakira.

Terdengar suara panggilan telepon didalam ruangan tersebut.

"Selamat pagi, dengan Shakira", menjawab panggilan internal antar departemen.

"Kamu sudah terima paketnya ? Jangan sampai kamu jatuh sakit karena telat sarapan", jawab Benjamin di seberang telepon.

Hati Shakira menghangat mendapat perhatian dari Benjamin.

"Tunggu dulu, kalau ini dari kamu, berarti tadi di lift kamu denger dong bunyi perutku?!" tanya Shakira dengan nada curiga.

"Selesaikan sarapanmu, banyak tugas menanti", tanpa menjawab pertanyaan Shakira, Benjamin langsung memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

"Aaaaaaaa siallll dia denger dongg", teriak Shakira didalam ruangan.

Sambil memandang sarapan yang sudah tersedia dihadapannya, Shakira heran bagaimana Benjamin mengetahui semua makanan kesukaannya.

Tepat 30 menit kemudian, ketika Shakira hendak mulai mengerjakan pekerjaannya, Maria datang mengetuk pintu dan meminta ijin untuk masuk.

"Nona Shakira, anda ditunggu diruangan Tuan muda sekarang juga, ada hal yang ingin beliau sampaikan".

"Baiklah Maria, ayo kita keruangan tuanmu itu", angguk Shakira dan meletakkan kembali berkas-berkas desain yang harus dia cek dan setujui.

Mereka berdua bergegas keruangan bos besar. Sesampainya disana Maria tidak ikut masuk kedalam ruangan. Shakira dengan menahan rasa malu akibat kejadian perut bunyi, mengetuk pintu dan mohon ijin untuk masuk.

"Bapak memanggil saya?", tanya Shakira kepada Benjamin.

Benjamin diam sesaat sambil memandang Shakira membuat yang dipandang menjadi salah tingkah.

"Aku ada tugas untukmu. Kita ada acara penghargaan di kota J besok malam, aku ingin kamu hadir mewakili perusahaan kita. Kamu akan berangkat malam ini juga".

"Baik Pak, akan saya laksanakan perintahnya", jawab Shakira.

Kemudian Maria masuk kedalam ruangan dan menyerahkan semua berkas yang akan dibutuhkan oleh Shakira termasuk tiket pesawat.

Sebelum keluar dari ruangan Benjamin, Shakira bertanya "Mengapa aku?".

"Karena aku percaya padamu bahwa kamu mampu untuk ini", jawab Benjamin dengan lugas.

"Dan berhati-hatilah disana", tambah Benjamin sambil tersenyum manis bahkan Maria sang asisten pun tidak pernah melihatnya.

Shakira kembali keruangan sambil menenangkan hatinya yang berdebar tak karuan duhhh adekk meleleh bangg....

Sesuai dengan jadwal penerbangan yang tertera di tiket pesawat, Shakira telah berada diruang tunggu bandara, menunggu panggilan pesawatnya. Teringat kembali sarapan yang telah disediakan oleh Benjamin, membuat pipinya merah merona. Andai dia belum punya calon tunangan. Ahh apa yang aku pikirin sambil menepuk pipinya sendiri.

Ketika taxi menurunkannya di lobby hotel S dikawasan hotel berbintang kejora, Shakira sudah merasa cukup lelah hingga hanya ingin berada ditempat tidur.

Sesampainya di meja resepsionis, Shakira hendak melakukan proses check-in. Tetapi tidak disangka-sangka perlakuan VIP diterimanya. Tanpa melakukan registrasi apapun, Shakira langsung diantarkan menuju kamar hotel.

Shakira terkagum-kagum. Bagaimana tidak, kamar yang diperuntukkan baginya adalah kamar paling mewah di hotel tersebut. Mempunyai pemandangan kota indah yang bisa dilihat langsung dari balkon kamar serta ruang tamu yang luas.

"Ahhhh indah sekali.... terima kasih bosku yang tampannn", teriak Shakira dari balkon kamarnya.

Tringg...

Sebuah notifikasi pesan masuk di handphone.

"Nikmati waktumu, kamu berhak untuk bersenang-senang. Benji".

Shakira melompat-lompat diatas kasur seperti anak kecil mendapatkan hadiah.

"Terima kasih bosku yang super duper tampannnn!!!!" saking bahagianya Shakira pun membalasnya dengan voice note.

Dikota S, Benjamin tersenyum mendengar balasan dari Shakira. "Besok ruangan itu kosong, aku mulai kehilangan sosoknya", batin Benjamin sambil membuka galeri foto dan melihat satu foto yang memperlihatkan seorang wanita memakai kacamata minus sedang sibuk mengerjakan kerjaannya sambil menggigit pensil. Lucu sekali wanita satu ini...

jeng jeng...lah si Lena dikemanain dong Ben??

Terima kasih yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca😍 mohon dukungannya untuk tetap memberi semangattt ya readers, jempol likenya and taburan bungaa yang buanyakk serta jangan lupa komennya juga yaa 😘😘😘😘😘😘😘 makasihh

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Pikiran sy jadi ke arah burung Pak Ahmad beneran. Hahaha...

2022-06-27

0

Senajudifa

Senajudifa

aku bacax nyicil y

2022-06-05

1

shaNyue

shaNyue

kok Benjamin bisa tahu semua tentang shakira ya... Jangan jangan.... udah pernah bertemu sejak kecil 🤔🤔🤔

2022-06-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berjumpa denganmu
2 Bab 2. Kejutan tak terduga
3 Bab 3. Melewati hari dengannya
4 Bab 4. Tamu tak diundang
5 Bab 5. Tugas keluar kota
6 Bab 6. Malam kelabu
7 Bab 7. Urusan kita belum selesai
8 Bab 8. Mama Seila
9 Bab 9. Duo Lebah
10 Bab 10. Petualangan kita
11 Bab 11. Dio
12 Bab 12. Alasan sesungguhnya
13 Bab 13. Makan Malam
14 Bab 14. Salah paham
15 Bab. 15 Salah paham jilid 2
16 Bab 16. Perasaan apa ini
17 Bab 17. Malu tapi mau
18 Bab 18. Black Klan in action
19 Bab 19. Bingung
20 Bab 20. Gosip??
21 Bab 21. Pusing melanda
22 Bab 22. Bicaralah
23 Bab 23. Cemburukah?
24 Bab 24. Kejujuran
25 Bab 25. Berita tak terduga
26 Bab 26. Curiga
27 Bab 27. Bunga Lily
28 Bab 28. Tanda tanya besar
29 Bab 29. Shakira
30 Bab 30. Abu-abu
31 Bab 31. Dag dig dug...
32 Bab 32. Mata-mata
33 Bab 33. Fakta baru
34 Bab 34. Rindu & Dendam
35 Bab 35. Dio and the gank
36 Bab 36. Misteri apa lagi??
37 Bab 37. Apa maumu?!
38 Bab 38. Juliana & Benci
39 Bab 39. Juliana & Dendam
40 Bab 40. Hilang
41 Bab 41. I have lost you..
42 Bab 42. Dimanakah dirimu..
43 Bab 43. Lepaskan!
44 Bab 44. Milikku seorang
45 Bab 45. Awal mula
46 Bab 46. Teman dalam selimut
47 Bab 47. Cerita dibalik kejadian
48 Bab 48. Tunggu aku!
49 Bab 49. Mencari jejakmu
50 Bab 50. Aku dan Kamu
51 Bab 51. I've Got You, babe
52 Bab 52. Captain America ku
53 Bab 53. Mr. X
54 Bab 54. Samuel aka Mr. X?
55 Bab 55. Hati Hello Kitty
56 Bab 56. Pesan misterius
57 Bab 57. Papa
58 Bab 58. Artinya apa sih?
59 Bab 59. Informasi
60 Bab 60. Kakakku yang hilang
61 Bab 61. Berhadapan
62 Bab 62. Arti sebuah kata
63 Bab 63. Kesalku meluap
64 Bab 64. Singa cantik
65 Bab 65. SAN Group
66 Bab 66. Malam Mingguan yuk
67 Bab 67. Utrecht, Belanda
68 Bab 68. Utrecht, Belanda II
69 Bab 69. Karma?
70 Bab 70. Indahnya kebersamaan
71 Bab 71. Utrecht ku, sayang ...
72 Bab 72. Sampai kapan pun
73 Bab 73. Jalan-jalan
74 Bab 74. Gangguan
75 Bab 75. Ngambek nih ...
76 Bab 76. I L Y ~ Kira
77 Bab 77. Kue Bolu
78 Bab 78. Menjemput "bola"
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1. Berjumpa denganmu
2
Bab 2. Kejutan tak terduga
3
Bab 3. Melewati hari dengannya
4
Bab 4. Tamu tak diundang
5
Bab 5. Tugas keluar kota
6
Bab 6. Malam kelabu
7
Bab 7. Urusan kita belum selesai
8
Bab 8. Mama Seila
9
Bab 9. Duo Lebah
10
Bab 10. Petualangan kita
11
Bab 11. Dio
12
Bab 12. Alasan sesungguhnya
13
Bab 13. Makan Malam
14
Bab 14. Salah paham
15
Bab. 15 Salah paham jilid 2
16
Bab 16. Perasaan apa ini
17
Bab 17. Malu tapi mau
18
Bab 18. Black Klan in action
19
Bab 19. Bingung
20
Bab 20. Gosip??
21
Bab 21. Pusing melanda
22
Bab 22. Bicaralah
23
Bab 23. Cemburukah?
24
Bab 24. Kejujuran
25
Bab 25. Berita tak terduga
26
Bab 26. Curiga
27
Bab 27. Bunga Lily
28
Bab 28. Tanda tanya besar
29
Bab 29. Shakira
30
Bab 30. Abu-abu
31
Bab 31. Dag dig dug...
32
Bab 32. Mata-mata
33
Bab 33. Fakta baru
34
Bab 34. Rindu & Dendam
35
Bab 35. Dio and the gank
36
Bab 36. Misteri apa lagi??
37
Bab 37. Apa maumu?!
38
Bab 38. Juliana & Benci
39
Bab 39. Juliana & Dendam
40
Bab 40. Hilang
41
Bab 41. I have lost you..
42
Bab 42. Dimanakah dirimu..
43
Bab 43. Lepaskan!
44
Bab 44. Milikku seorang
45
Bab 45. Awal mula
46
Bab 46. Teman dalam selimut
47
Bab 47. Cerita dibalik kejadian
48
Bab 48. Tunggu aku!
49
Bab 49. Mencari jejakmu
50
Bab 50. Aku dan Kamu
51
Bab 51. I've Got You, babe
52
Bab 52. Captain America ku
53
Bab 53. Mr. X
54
Bab 54. Samuel aka Mr. X?
55
Bab 55. Hati Hello Kitty
56
Bab 56. Pesan misterius
57
Bab 57. Papa
58
Bab 58. Artinya apa sih?
59
Bab 59. Informasi
60
Bab 60. Kakakku yang hilang
61
Bab 61. Berhadapan
62
Bab 62. Arti sebuah kata
63
Bab 63. Kesalku meluap
64
Bab 64. Singa cantik
65
Bab 65. SAN Group
66
Bab 66. Malam Mingguan yuk
67
Bab 67. Utrecht, Belanda
68
Bab 68. Utrecht, Belanda II
69
Bab 69. Karma?
70
Bab 70. Indahnya kebersamaan
71
Bab 71. Utrecht ku, sayang ...
72
Bab 72. Sampai kapan pun
73
Bab 73. Jalan-jalan
74
Bab 74. Gangguan
75
Bab 75. Ngambek nih ...
76
Bab 76. I L Y ~ Kira
77
Bab 77. Kue Bolu
78
Bab 78. Menjemput "bola"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!