Truly Madly Love

Truly Madly Love

Bab 1. Dejavu

Lily berlari di sepanjang koridor kantornya. Tubuhnya mulai terasa panas. Keringat mulai jatuh bercucuran.

Sesekali Lily mengangkat tangan kanannya untuk melihat waktu saat ini. "What? ... 5 menit lagi!" pekik Lily pelan.

Pintu ruangan rapat itu mulai tampak. Lily memperlambat ritme kakinya. Dia merapikan pakaiannya sambil berjalan ke arah pintu itu. Dia yakin betul saat ini pakaiannya sudah berpindah posisi dari yang seharusnya. Merasa sudah yakin dengan penampilannya. Ia pun berjalan kembali menuju ruang rapat.

Tiba di depan pintu, Lily berhenti sejenak untuk mengatur napasnya. Dia melirik ke jendela disebelah kanannya. Walaupun tidak sejelas cermin, namun ia dapat melihat pantulan bayangan dirinya yang sedang berdiri. Lily ingin memastikan kembali penampilannya sebelum masuk ke ruang rapat yang mungkin sudah di hadiri oleh beberapa orang.

Lily memperhatikan pakaiannya yang sudah rapi. Ketika pandangan matanya beralih ke atas, ia langsung membelalakkan kedua matanya. Rambut yang sudah susah payah di tata nya, bahkan dia rela bangun satu jam lebih awal untuk menata rambutnya. Kini super-duper berantakan. Beberapa helai rambutnya keluar dari jalur yang seharusnya. Bukannya rapi, dia terlihat seperti orang yang baru bangun tidur. Baru saja ia hendak merapikan rambutnya. Tiba-tiba pintu di depannya terbuka.

"Miss Lily, silahkan masuk." Rafa berkata sambil membukakan pintu untuknya. Dia membulatkan kedua matanya ke Rafa. "Dasar kue semprong!" ia merutuki Rafa sambil melewatinya. Ia masih bisa melihat dengan jelas Rafa menahan tawanya.

Rafa menutup pintu dan berjalan menghampiri Lily. "Silakan duduk Miss Lily." Rafa mempersilahkannya untuk duduk dan menyodorkan kursi untuknya. Dia menatap Rafa dengan jengah. Ia sangat heran dengan perlakuan Rafa hari ini. "ish, tumben sopan sekali lu, kue semprong."

Lily duduk dan mulai memperhatikan ruangan. "What? ... Kemana orang-orang?" teriak Lily. Dia sangat terkejut mendapati hanya dirinya dan Rafa yang ada di ruangan itu.

Rafa terkekeh mendengar teriakan Lily. Lily melirik Rafa dan memicingkan kedua matanya. "ish, ternyata gue dikerjai. Tunggu aja lu, kue semprong." ucap Lily dalam hatinya.

Lily mengalihkan pandangannya ke bawah. Dia tersenyum melihat sepasang sepatu yang sangat mengkilap seolah-olah sepatu itu sedang menyapanya. Belum sempat Rafa memindahkan kedua kakinya. Brukkk ... Kaki kiri Lily mendarat dengan sempurna.

"Kau...argh!" Rafa berteriak frustasi melihat sepatunya yang kini terlihat bernoda.

Rafa mondar-mandir didepannya sambil melompat kecil. Melihat tingkah Rafa yang seperti anak kecil, Lily tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. Bahkan membuat air matanya keluar.

Dia mengambil tisu diatas meja dan mengelap sepatunya. "Lu tuh ya, sama sekali ngga bisa diajak bercanda." Rafa masih berusaha membersihkan sepatu baru yang benar-benar baru dibelinya, hanya untuk pertemuan hari ini.

"Salah elu, kenapa nelpon gue pagi-pagi, hanya untuk mengerjai gue. Seenaknya saja lu memajukan jadwal rapat hari ini ke pukul sembilan." kesal Lily. Mendengar perkataannya, Rafa berhenti sebentar dan menatapnya. Rafa kemudian menatap jam tangannya dan beralih menatapnya lagi.

"Wah ... elu mecahin rekor baru, Ly. Sejak kapan elu sadar gue ngerjain lu?" Rafa bertanya sambil menaikkan kedua alisnya.

Lily berdiri dari kursinya dan berkata sambil mengangkat kedua bahunya "Entahlah, mungkin disaat elu masuk melewati pintu itu. Udah ah, gue mau ke pantry. Gara-gara elu, gue tadi ngga sempat sarapan." Lily hendak berlalu pergi, namun langkah kakinya kalah cepat dengan gerakan tangan Rafa yang menarik blazernya.

"Eee...eeeee... enak aja maen pergi nie bocah," ucap Rafa.

Lily merasakan badannya tertarik ke belakang dan kemudian terduduk kembali di kursinya. "Apa-apaan sih, Fa? elu itu ...." Belum sempat dia meneruskan kalimatnya, Rafa memberikan kode kepadanya untuk diam dan mendengarkannya.

Rafa menarik kursi dan duduk di sebelahnya dan terdiam cukup lama. Dia tahu betul jika sahabat sekaligus atasannya itu jika ingin menyampaikan sesuatu dan diam begitu lama, itu pasti sesuatu yang sangat penting dan sensitif.

Lily yang tadinya ingin protes kini diam seribu bahasa. Dia tahu apa yang akan diucapkan oleh Rafa pasti bukanlah sesuatu yang bisa langsung diucapkan. Lima menit sudah berlalu dengan diamnya mereka.

"Jangan bilang kalo elu mau ngelamar gue." ucap Lily dengan polosnya.

Pletak ...

Rafa menjitak kening Lily sangat kuat. Lily mengelus keningnya dan meringis kesakitan.

"Eeee... bocah. Nie yaaa... elu dengerin gue. Biarpun di Jakarta stok cewek udah menipis. Ngga bakalan gue jadiin lu bini gue." Rafa tak habis pikir dengan otak sahabatnya yang satu ini. Hingga membuatnya memijat kepalanya yang mulai berdenyut.

"Oh ... No... Is it true (tidak... apakah itu benar), Rafa?" Lily membulatkan kedua matanya dan mulutnya membentuk huruf O yang sempurna.

Mendengar pertanyaan yang terlontar dari Lily, membuat Rafa bingung. "Apanya yang bener, Lily?".

Ehemmm ...Lily berdehem dan membenarkan posisi duduknya. Dia menggenggam tangan Rafa dan berkata dengan lembut "Rafa, biar bagaimanapun keadaan elu, gue akan tetap disamping lu dan selalu mendukung keputusan lu."

Rafa semakin bingung dengan penjelasan Lily.

"Maksud lu?"

"Lu ... pecinta sesama jenis kan*?"

Rafa sangat terkejut dan langsung berdiri. Wajah tampan Rafa yang putih kini berubah menjadi merah. Lily mendongak dan menatap Rafa. Dia tahu jika wajah Rafa sudah memerah, itu artinya Rafa dalam mode mengamuk.

Belum sempat Rafa berteriak, Lily sudah berlari kearah pintu dan segera menutupnya.

"LILY! argh!", Rafa teriak frustasi mendengar ocehan sahabatnya yang aneh itu.

Lily menutup kedua telinganya. Padahal percuma saja dia melakukannya. Suara teriakan Rafa pasti tidak akan terdengar karena ruangan itu kedap suara. Sadar akan kelakuan konyolnya, dia pun menurunkan kedua tangannya dan terkekeh "Emang salah gue di mana?, tau ah gelap. Mending ke pantry."

Lily melangkahkan kakinya dengan cepat dan tanpa melihat ke depan.

Brruukkk...

Lily menabrak sesuatu didepannya dan bokongnya mendarat sempurna mencium lantai. Dia berusaha berdiri sambil mengelus bokongnya yang sakit. Namun terhenti saat mendongak ke atas.

Dia sangat terkejut melihat seorang pria yang berdiri didepannya. Seorang pria dengan mata biru langit, wajah khas Eropa dan senyuman manisnya. Walaupun kini senyuman itu tak menghiasi wajahnya. Ia terdiam sesaat. Ingin rasanya dia langsung berdiri dan memeluk erat pria di hadapannya ini.

Tapi reaksi pria itu hanya biasa saja. Bahkan hampir tidak bereaksi sedikitpun. Lily dilanda kebingungan yang teramat sangat. Dia terdiam dan berpikir sangat keras. Apa yang terjadi dengan prianya?. Apa perpisahan yang lama ini membuatnya tak lagi mengenal dirinya. Monolognya dalam hati. Saat ini ia sangat sulit untuk mengungkapkan perasaannya.

Rasa cinta, sayang, dan rindu yang teramat kuat bercampur menjadi satu. Rindu menahun yang di tanggung hatinya begitu berat menyebabkan dirinya hampir tidak bisa menguasai indra nya. Hanya indra matanya yang mungkin saat ini bekerja dengan sempurna. Butiran bening mulai merangkak keluar namun masih ditahan olehnya.

Lily sempat tersenyum sekilas dan mengingat kejadian yang baru saja dialaminya sesaat seperti dejavu. Tepat seperti kejadian tujuh tahun yang lalu.

~Hai my lovely readers. Aku ada novel yang recommended banget loh! Yukss mampir ~

Terpopuler

Comments

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z

astaghfirullah.. kok pikirannya ke situ neng? 😂😂

2023-05-01

2

Ufika

Ufika

mampir kak☺

2022-05-20

0

AdindaRa

AdindaRa

Hai Kak. Akhirnya aku mampir juga. 😍😍😍

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dejavu
2 Bab 2. Kenangan
3 Bab 3. Lelah
4 Bab 4. Mencari
5 Bab 5. Terpuruk
6 Bab 6. Sahabat Terbaik
7 Bab 7. Perang Mulut
8 Bab 8. Ngantor
9 Bab. 9 Pertemuan Kedua Tapi Yang Pertama
10 Bab. 10 Amber White
11 Bab 11. Oooppsss ...
12 Bab 12. Hati Patah vs Patah Hati
13 Bab 13. I'll Never Love Again ...
14 Bab 14. Naya Bailey not Balet ...
15 Bab 15. Terkenang
16 Bab 16. Pengakuan
17 Bab 17. Merelakannya
18 Bab 18. Lily vs Amber
19 Bab 19. Salah
20 Bab 20. Emily Meet Lily
21 Bab 21. Salah Paham
22 Bab 22. I love you aunty ....
23 Bab 23. Penyesalan Zack
24 Bab 24. Where's Aunty
25 Bab 25. Where Are You, Lily ...
26 Bab 26. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
27 Bab 27. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
28 Bab 28. Emily Quin Alexander
29 Bab 29. Demi Emily
30 Bab 30. Pengakuan Rafa
31 Bab 31. Bubur Pedas
32 Bab 32. Bilin
33 Bab 33. Petak Umpet
34 Bab 34. Mengelabui Zack
35 Bab 35. Bahasa Melayu Pontianak
36 Bab 36. Atika
37 Bab 37. Back to Jakarta
38 Bab 38. Rahasia
39 Bab 39. Kost atau Apartemen
40 Bab 40. Kemarahan Zack
41 Bab 41. Urusan Cinta Lebih Repot dari ...
42 Bab 42. Penjelasan
43 Bab 43. Pertemuan Zack vs Rafa
44 Bab 44. Rahasia Amber
45 Bab 45. Rahasia Amber 2
46 Bab 46. Pencarian
47 Bab 47. Bapak dari Anak Gue (Naya)
48 Bab 48. Pindah ke Rumah Bukan Apartemen
49 Bab 49. Hari ke-1
50 Bab 50. Hari Ke-2
51 Bab 51. Final Day
52 Bab 52. Kesempatan
53 Bab 53. Awal Penyerangan
54 Bab 54. Pelarian Emily
55 Bab 55. Zack vs Brandon
56 Bab 56. Tidak Pernah Menyentuhnya
57 Bab 57. Kehilangan Emily
58 Bab 58. Kota Hujan
59 Bab 59. Tentang Perasaan
60 Bab 60. Makan malam
61 Bab 61. Ada Dia di Matamu
62 Bab 62. Ada Dia di Matamu 2
63 Bab 63. Pendamping Wanita
64 Bab 64. Siapa disana?
65 Bab 65. Pelarian Nana dan Emily
66 Bab 66. Terminal Bis
67 Bab 67. Terdampar
68 Bab 68. Persiapan
69 Bab 69. Menagih Janji
70 Bab 70. Meet You
71 Bab 71. Lily, Leon, Bram
72 Bab 72. Time
73 Bab 73. Daddy ... Daddy ...
74 Bab 74. Miss You So Much Em
75 Bab 75. Dunia Selebar Daun Kelor
76 Bab 76. Mommy not Aunty
77 Bab 77. Terkuak
78 Bab 78. Hai Daddy!
79 Bab 79. I'm Sorry ...
80 Bab 80. My Whole Life
81 Bab 81. Mau Dede Bayi
82 Bab 82. Masih Permintaan Em
83 Bab 83. Ceritakan Kembali
84 Bab 84. Dia Putriku
85 Bab 85. Will You ...
86 Bab 86. Hai Emily
87 Bab 87. Lagi-lagi yang Berkilauan
88 Bab 88. Lullaby
89 Bab 89. Memilikimu
90 Bab 90. Persiapan
91 Bab 91. Undangan
92 Bab 92. The Wedding (Make Up)
93 Bab 93. The Wedding (Leon vs Shinta)
94 Bab 94. The Wedding (Jomblo Tertampan)
95 Bab 95. The Wedding
96 Bab 96. Tak Tertahankan
97 Bab 97. Em ... Ingin Adik Bayi
98 Bab 98. Masih Segel
99 Bab 99. Em Mau Pindahan
100 Bab 100. Ingat Keinginan Emily
101 Bab 101. Nanggung
102 Bab 102. Em Pusing
103 Bab 103. Lily Kenapa?
104 Bab 104. Gagal
105 Bab 105. Rencana
106 Bab 106. Pagi yang Panas
107 Bab 107. Calon Baby
108 Bab 108. Baby Twin
109 Bab 109. Spoiler bab Rich CEO for Maid
110 Extra Madu Hitam
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Dejavu
2
Bab 2. Kenangan
3
Bab 3. Lelah
4
Bab 4. Mencari
5
Bab 5. Terpuruk
6
Bab 6. Sahabat Terbaik
7
Bab 7. Perang Mulut
8
Bab 8. Ngantor
9
Bab. 9 Pertemuan Kedua Tapi Yang Pertama
10
Bab. 10 Amber White
11
Bab 11. Oooppsss ...
12
Bab 12. Hati Patah vs Patah Hati
13
Bab 13. I'll Never Love Again ...
14
Bab 14. Naya Bailey not Balet ...
15
Bab 15. Terkenang
16
Bab 16. Pengakuan
17
Bab 17. Merelakannya
18
Bab 18. Lily vs Amber
19
Bab 19. Salah
20
Bab 20. Emily Meet Lily
21
Bab 21. Salah Paham
22
Bab 22. I love you aunty ....
23
Bab 23. Penyesalan Zack
24
Bab 24. Where's Aunty
25
Bab 25. Where Are You, Lily ...
26
Bab 26. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
27
Bab 27. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
28
Bab 28. Emily Quin Alexander
29
Bab 29. Demi Emily
30
Bab 30. Pengakuan Rafa
31
Bab 31. Bubur Pedas
32
Bab 32. Bilin
33
Bab 33. Petak Umpet
34
Bab 34. Mengelabui Zack
35
Bab 35. Bahasa Melayu Pontianak
36
Bab 36. Atika
37
Bab 37. Back to Jakarta
38
Bab 38. Rahasia
39
Bab 39. Kost atau Apartemen
40
Bab 40. Kemarahan Zack
41
Bab 41. Urusan Cinta Lebih Repot dari ...
42
Bab 42. Penjelasan
43
Bab 43. Pertemuan Zack vs Rafa
44
Bab 44. Rahasia Amber
45
Bab 45. Rahasia Amber 2
46
Bab 46. Pencarian
47
Bab 47. Bapak dari Anak Gue (Naya)
48
Bab 48. Pindah ke Rumah Bukan Apartemen
49
Bab 49. Hari ke-1
50
Bab 50. Hari Ke-2
51
Bab 51. Final Day
52
Bab 52. Kesempatan
53
Bab 53. Awal Penyerangan
54
Bab 54. Pelarian Emily
55
Bab 55. Zack vs Brandon
56
Bab 56. Tidak Pernah Menyentuhnya
57
Bab 57. Kehilangan Emily
58
Bab 58. Kota Hujan
59
Bab 59. Tentang Perasaan
60
Bab 60. Makan malam
61
Bab 61. Ada Dia di Matamu
62
Bab 62. Ada Dia di Matamu 2
63
Bab 63. Pendamping Wanita
64
Bab 64. Siapa disana?
65
Bab 65. Pelarian Nana dan Emily
66
Bab 66. Terminal Bis
67
Bab 67. Terdampar
68
Bab 68. Persiapan
69
Bab 69. Menagih Janji
70
Bab 70. Meet You
71
Bab 71. Lily, Leon, Bram
72
Bab 72. Time
73
Bab 73. Daddy ... Daddy ...
74
Bab 74. Miss You So Much Em
75
Bab 75. Dunia Selebar Daun Kelor
76
Bab 76. Mommy not Aunty
77
Bab 77. Terkuak
78
Bab 78. Hai Daddy!
79
Bab 79. I'm Sorry ...
80
Bab 80. My Whole Life
81
Bab 81. Mau Dede Bayi
82
Bab 82. Masih Permintaan Em
83
Bab 83. Ceritakan Kembali
84
Bab 84. Dia Putriku
85
Bab 85. Will You ...
86
Bab 86. Hai Emily
87
Bab 87. Lagi-lagi yang Berkilauan
88
Bab 88. Lullaby
89
Bab 89. Memilikimu
90
Bab 90. Persiapan
91
Bab 91. Undangan
92
Bab 92. The Wedding (Make Up)
93
Bab 93. The Wedding (Leon vs Shinta)
94
Bab 94. The Wedding (Jomblo Tertampan)
95
Bab 95. The Wedding
96
Bab 96. Tak Tertahankan
97
Bab 97. Em ... Ingin Adik Bayi
98
Bab 98. Masih Segel
99
Bab 99. Em Mau Pindahan
100
Bab 100. Ingat Keinginan Emily
101
Bab 101. Nanggung
102
Bab 102. Em Pusing
103
Bab 103. Lily Kenapa?
104
Bab 104. Gagal
105
Bab 105. Rencana
106
Bab 106. Pagi yang Panas
107
Bab 107. Calon Baby
108
Bab 108. Baby Twin
109
Bab 109. Spoiler bab Rich CEO for Maid
110
Extra Madu Hitam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!