Bab 2. Kenangan

Detik berikutnya, pandangan mata Lily mulai berembun. Dadanya terasa sesak. Kenangan akan tujuh tahun yang lalu mulai berlarian di kepalanya.

Flash Back On

Tujuh tahun yang lalu ...

Dari kejauhan, suara bel sekolah sudah berbunyi dua kali. Itu artinya Lily hanya punya kesempatan satu menit untuk sampai di gerbang sekolah. Sebelum pak Amat, satpam sekolah menutup gerbang sekolah dengan sempurna.

Lily mengencangkan ransel di pundaknya dengan kedua tangannya. Tanpa aba-aba, gadis berusia tujuh belas tahun itu berlari sekencang mungkin untuk tepat sampai di gerbang sekolahnya.

"Jangan sampai aku terlambat lagi. Bisa-bisa namaku di coret dari daftar sekolah." gumam nya sambil terus berlari. Padahal mana ada nama dicoret dari daftar sekolah. Hi..hi..hi..

Dari dalam gerbang sekolah, dia bisa melihat dan mendengar teriakan sahabat karibnya yang menyemangatinya untuk segera sampai di gerbang sekolah.

Bel kedua telah usai menjalankan tugasnya. Sekarang bel ketiga mulai berbunyi. Ia semakin kalang kabut mendengarnya. "Awas pak...minggir dek..." teriak Lily sambil berlari.

"Lily! Buruan, dikit lagi!" teriak Rafa sambil menangkupkan kedua tangan ke mulutnya agar Lily dapat mendengar suaranya.

"Lily! Kalo elu telat lagi, hari ini gue ngga jadi traktir lu di kantinnya Bu Kokom, loh." Naya tak mau ketinggalan meneriaki Lily.

Mendengar teriakan Naya, membuat Lily semakin bersemangat. Tepat sebelum bel ketiga berakhir, selangkah lagi dirinya bisa melewati gerbang sekolah. Namun,

Bruk...

Trreeetttt... ceklek...

Bokong Lily sukses mencium aspal bersamaan dengan berakhirnya bunyi bel ketiga, ditutupnya gerbang sekolah, dan dikunci gerbang sekolah oleh pak Amat.

Dia hanya dapat melihat pak Amat menutup gerbang dengan lemahnya. Sedangkan pak Amat memberikan senyuman terbaiknya sambil melambaikan tangan ke arahnya.

"Besok jangan lupa telat lagi ya, Non. Permisi, bapak masuk dulu kedalam." ucap pak Amat, kemudian meninggalkan Lily yang terduduk di depan gerbang.

"Alhamdulillah...selamat uang gue!" teriak Naya. Dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas. "Yuk... Fa, ke kelas!" ajak Naya. Dia menarik lengan Rafa dengan sedikit paksaan.

Rafa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak habis pikir dengan Lily. Bisa-bisanya dia begitu rajin terlambat ke sekolah.

Mendengar teriakan Naya membuat Lily ingin menampol lengan temannya itu. Tapi apa daya tangan tak sampai, dia masih berada di luar gerbang sekolah. "Dasarrrr... temen ngga ada akhlak!" teriak Lily.

Dia berusaha bangkit dari jatuhnya. Ia baru tersadar kenapa dia bisa jatuh di detik-detik terakhir mencapai pintu gerbang. Dia menabrak sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa yang ditabraknya.

Hatinya mulai memanas. Perasaan kesal mulai merasukinya. Ketika dia akan bangkit, sebuah tangan terulur dihadapannya.

Lily mendongak keatas dan menatap seorang pria tampan. Matanya sangat biru seperti langit. Seketika dia merasakan kedamaian disaat menatap mata pria tampan itu.

Pria itu melambaikan tangannya. Lily tersadar dari lamunannya yang sesaat. "Maaf, Nona." pria itu berkata dengan lembut.

Suara pria itu begitu maskulin sehingga membuatnya terbuai mendengar suara pria itu. Namun segera ditepisnya, dia tidak ingin terlihat terpesona oleh pria itu untuk yang kedua kalinya.

Lily meraih tangan itu dan berdiri dengan perlahan. "Maaf sih maaf. Tapi aku telat lagi gara-gara kamu! Mana harus nunggu di depan gerbang selama dua jam." ucap Lily dengan ketusnya.

Padahal didalam hatinya "Oh my God ... mimpi apa gue semalem. Ganteng banget nie cowok. Bule pula, *ish ... kalo tiap hari di tabrak kek gini sih, ikhlas gue*. Telat tiap hari juga rela."

Pria itu melirik Lily dan tersenyum. "Namaku Zack. Zack Alexander." pria itu kembali menyodorkan tangan kanannya untuk berkenalan dengan Lily.

Lily menerima uluran tangannya dengan muka yang dibuat sejutek mungkin. "Lily" jawab Lily sekenanya. Lily pun melerai tangannya. Zack mengangkat sebelah alisnya. " Just Lily, sir. L-I-L-Y" ucap Lily dengan ketus yang dibuat-buat.

Zack tersenyum.

Senyuman yang selalu Lily ingat dan terekam jelas di ingatannya.

Flash Back Off

Namun kejadian kali ini sedikit berbeda. Tidak ada uluran tangan yang melayang dihadapannya.

Lily menatap pria itu dengan bingung. Ada perasaan sayang, rindu, dan marah. Semuanya bercampur aduk menjadi satu. Ia sampai menangkupkan tangan kanan ke dadanya. Dia merasakan detak jantungnya yang sangat tidak normal.

Dia adalah Zack. Kekasih hatinya yang dua tahun terakhir ini menghilang. Kini berdiri tepat dihadapannya dengan sorot mata yang biasa saja. Tidak ada cinta di mata itu. dia dapat melihatnya dengan jelas. Bahkan Zack terlihat tidak mengenalinya sama sekali.

Butiran kristal perlahan turun di pipi mulusnya. Butiran kristal itu meluncur dengan mulusnya tanpa bebas hambatan.

"Maaf, Nona. Apa anda bisa berdiri?" tanya seorang pria yang berdiri di samping Zack. Pria itu adalah asisten Zack yang bernama Leon.

Bukannya Leon tidak ingin membantu Lily. Di saat wanita itu menabrak tuannya. Leon ingin segera membantunya. Tapi tuannya melarangnya. Leon bingung dengan perilaku tuannya itu. Selama ini Zack sangat hangat dengan siapapun. Tapi hari ini berbeda.

Lily tersadar dengan pertanyaan pria di samping Zack. Pikiran rasionalnya mulai kembali, Untuk apa aku menangisinya. Dia saja terlihat tidak peduli bahkan tidak mengenaliku. Ia menepis semua air matanya dan berdiri perlahan.

Lily berusaha mengatur napasnya agar stabil kembali. Dia tidak bisa berkata-kata. Dia hanya mengangguk dan setengah berlari meninggalkan Zack dan pria disampingnya.

Leon melihat kepergian Lily dengan penuh tanda tanya. "Bukankah hanya tertubruk saja. Mengapa dia sampai menangis seperti itu?." Leon bergumam pelan sambil melihat tubuh tuannya dari atas ke bawah.

Zack menaikkan sebelah alisnya. "Aku hanya heran tuan, apa tubuhmu hari ini terbuat dari batu sampai dia menangis?" ucap Leon dengan santainya.

Pletak

Zack menjitak kening Leon dengan keras. "Auw...tuan...kenapa malah menjitak keningku?". Leon mengusap keningnya dengan perlahan. Bukannya menjawab, Zack malah melangkahkan kakinya menuju ruangan yang akan ditujunya. Melihat tuannya pergi. Leon hanya bisa menyusul sambil mengelus keningnya.

...✳️✳️✳️...

Pantry

Setibanya di pantry, Lily kembali menangis sejadi-jadinya. Untung saja saat ini pantry sedang kosong sehingga ia tidak khawatir terlihat dengan yang lainnya.

Lily bingung. Perasaannya seperti menguap. Pria yang dicintainya melupakan dirinya. Bertahun-tahun dia menanggung beban rindu di hatinya. Jangankan sambutan hangat, tatapan hangat pun nihil dia dapatkan dari pria itu.

Tok ... tok ... tok ...

Suara pintu pantry yang diketuk membuat Lily tersadar. Dia berusaha mengatur napasnya dan mengelap sisa air matanya. Merasa sudah bisa menstabilkan kembali dirinya, ia berjalan ke arah pintu pantry dan membukanya.

Rafa berdiri tepat dihadapan Lily. Rafa bisa melihat dengan jelas muka sembab Lily. "Gue masuk ya?" tanya Rafa dengan pelan.

Lily tersenyum dan memberikan jalan kepada Rafa untuk masuk kedalam pantry "Kalau gue bilang engga juga, lu tetep bakalan masuk." ucap Lily. Suaranya terdengar sangat serak setelah menangis.

Rafa berdiri di sisi meja. Rafa merasa kasihan dengan keadaan sahabatnya. Rafa pun merentangkan kedua tangannya.

"Uch, tayang...tayang...sini-sini, acian," ucap Rafa yang sengaja di cadelkan seperti anak kecil.

Bukannya mendapat pelukan kembali dari Lily, yang ada Lily malah melemparnya dengan bantal kursi. "ish, ngga rela gue dipeluk sama elu." jawab Lily dengan ketusnya.

"Nah ... gitu donk. Udah bisa marah. Kan abang Rafa jadi tenang." ucap Rafa sambil tersenyum.

"What? Abang? Ngga salah ya telinga gue dengernya?" pekik Lily sambil memukul-mukul lengan Rafa.

Rafa menangkis serangan Lily dengan tangannya. Sadar akan kekonyolan yang mereka lakukan, mereka pun tertawa.

Terpopuler

Comments

Tuti Hayuningtyas

Tuti Hayuningtyas

nyimak dulu thooooorrrr

2022-07-13

1

Momy Victory 🏆👑🌹

Momy Victory 🏆👑🌹

punya sahabat cowok itu seruuu

2022-06-11

2

Nana

Nana

ngak usah nangis! jadi cewek harus kuat Lily 😭

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dejavu
2 Bab 2. Kenangan
3 Bab 3. Lelah
4 Bab 4. Mencari
5 Bab 5. Terpuruk
6 Bab 6. Sahabat Terbaik
7 Bab 7. Perang Mulut
8 Bab 8. Ngantor
9 Bab. 9 Pertemuan Kedua Tapi Yang Pertama
10 Bab. 10 Amber White
11 Bab 11. Oooppsss ...
12 Bab 12. Hati Patah vs Patah Hati
13 Bab 13. I'll Never Love Again ...
14 Bab 14. Naya Bailey not Balet ...
15 Bab 15. Terkenang
16 Bab 16. Pengakuan
17 Bab 17. Merelakannya
18 Bab 18. Lily vs Amber
19 Bab 19. Salah
20 Bab 20. Emily Meet Lily
21 Bab 21. Salah Paham
22 Bab 22. I love you aunty ....
23 Bab 23. Penyesalan Zack
24 Bab 24. Where's Aunty
25 Bab 25. Where Are You, Lily ...
26 Bab 26. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
27 Bab 27. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
28 Bab 28. Emily Quin Alexander
29 Bab 29. Demi Emily
30 Bab 30. Pengakuan Rafa
31 Bab 31. Bubur Pedas
32 Bab 32. Bilin
33 Bab 33. Petak Umpet
34 Bab 34. Mengelabui Zack
35 Bab 35. Bahasa Melayu Pontianak
36 Bab 36. Atika
37 Bab 37. Back to Jakarta
38 Bab 38. Rahasia
39 Bab 39. Kost atau Apartemen
40 Bab 40. Kemarahan Zack
41 Bab 41. Urusan Cinta Lebih Repot dari ...
42 Bab 42. Penjelasan
43 Bab 43. Pertemuan Zack vs Rafa
44 Bab 44. Rahasia Amber
45 Bab 45. Rahasia Amber 2
46 Bab 46. Pencarian
47 Bab 47. Bapak dari Anak Gue (Naya)
48 Bab 48. Pindah ke Rumah Bukan Apartemen
49 Bab 49. Hari ke-1
50 Bab 50. Hari Ke-2
51 Bab 51. Final Day
52 Bab 52. Kesempatan
53 Bab 53. Awal Penyerangan
54 Bab 54. Pelarian Emily
55 Bab 55. Zack vs Brandon
56 Bab 56. Tidak Pernah Menyentuhnya
57 Bab 57. Kehilangan Emily
58 Bab 58. Kota Hujan
59 Bab 59. Tentang Perasaan
60 Bab 60. Makan malam
61 Bab 61. Ada Dia di Matamu
62 Bab 62. Ada Dia di Matamu 2
63 Bab 63. Pendamping Wanita
64 Bab 64. Siapa disana?
65 Bab 65. Pelarian Nana dan Emily
66 Bab 66. Terminal Bis
67 Bab 67. Terdampar
68 Bab 68. Persiapan
69 Bab 69. Menagih Janji
70 Bab 70. Meet You
71 Bab 71. Lily, Leon, Bram
72 Bab 72. Time
73 Bab 73. Daddy ... Daddy ...
74 Bab 74. Miss You So Much Em
75 Bab 75. Dunia Selebar Daun Kelor
76 Bab 76. Mommy not Aunty
77 Bab 77. Terkuak
78 Bab 78. Hai Daddy!
79 Bab 79. I'm Sorry ...
80 Bab 80. My Whole Life
81 Bab 81. Mau Dede Bayi
82 Bab 82. Masih Permintaan Em
83 Bab 83. Ceritakan Kembali
84 Bab 84. Dia Putriku
85 Bab 85. Will You ...
86 Bab 86. Hai Emily
87 Bab 87. Lagi-lagi yang Berkilauan
88 Bab 88. Lullaby
89 Bab 89. Memilikimu
90 Bab 90. Persiapan
91 Bab 91. Undangan
92 Bab 92. The Wedding (Make Up)
93 Bab 93. The Wedding (Leon vs Shinta)
94 Bab 94. The Wedding (Jomblo Tertampan)
95 Bab 95. The Wedding
96 Bab 96. Tak Tertahankan
97 Bab 97. Em ... Ingin Adik Bayi
98 Bab 98. Masih Segel
99 Bab 99. Em Mau Pindahan
100 Bab 100. Ingat Keinginan Emily
101 Bab 101. Nanggung
102 Bab 102. Em Pusing
103 Bab 103. Lily Kenapa?
104 Bab 104. Gagal
105 Bab 105. Rencana
106 Bab 106. Pagi yang Panas
107 Bab 107. Calon Baby
108 Bab 108. Baby Twin
109 Bab 109. Spoiler bab Rich CEO for Maid
110 Extra Madu Hitam
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Dejavu
2
Bab 2. Kenangan
3
Bab 3. Lelah
4
Bab 4. Mencari
5
Bab 5. Terpuruk
6
Bab 6. Sahabat Terbaik
7
Bab 7. Perang Mulut
8
Bab 8. Ngantor
9
Bab. 9 Pertemuan Kedua Tapi Yang Pertama
10
Bab. 10 Amber White
11
Bab 11. Oooppsss ...
12
Bab 12. Hati Patah vs Patah Hati
13
Bab 13. I'll Never Love Again ...
14
Bab 14. Naya Bailey not Balet ...
15
Bab 15. Terkenang
16
Bab 16. Pengakuan
17
Bab 17. Merelakannya
18
Bab 18. Lily vs Amber
19
Bab 19. Salah
20
Bab 20. Emily Meet Lily
21
Bab 21. Salah Paham
22
Bab 22. I love you aunty ....
23
Bab 23. Penyesalan Zack
24
Bab 24. Where's Aunty
25
Bab 25. Where Are You, Lily ...
26
Bab 26. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
27
Bab 27. Tujuh Tahun Yang Lalu (Zack)
28
Bab 28. Emily Quin Alexander
29
Bab 29. Demi Emily
30
Bab 30. Pengakuan Rafa
31
Bab 31. Bubur Pedas
32
Bab 32. Bilin
33
Bab 33. Petak Umpet
34
Bab 34. Mengelabui Zack
35
Bab 35. Bahasa Melayu Pontianak
36
Bab 36. Atika
37
Bab 37. Back to Jakarta
38
Bab 38. Rahasia
39
Bab 39. Kost atau Apartemen
40
Bab 40. Kemarahan Zack
41
Bab 41. Urusan Cinta Lebih Repot dari ...
42
Bab 42. Penjelasan
43
Bab 43. Pertemuan Zack vs Rafa
44
Bab 44. Rahasia Amber
45
Bab 45. Rahasia Amber 2
46
Bab 46. Pencarian
47
Bab 47. Bapak dari Anak Gue (Naya)
48
Bab 48. Pindah ke Rumah Bukan Apartemen
49
Bab 49. Hari ke-1
50
Bab 50. Hari Ke-2
51
Bab 51. Final Day
52
Bab 52. Kesempatan
53
Bab 53. Awal Penyerangan
54
Bab 54. Pelarian Emily
55
Bab 55. Zack vs Brandon
56
Bab 56. Tidak Pernah Menyentuhnya
57
Bab 57. Kehilangan Emily
58
Bab 58. Kota Hujan
59
Bab 59. Tentang Perasaan
60
Bab 60. Makan malam
61
Bab 61. Ada Dia di Matamu
62
Bab 62. Ada Dia di Matamu 2
63
Bab 63. Pendamping Wanita
64
Bab 64. Siapa disana?
65
Bab 65. Pelarian Nana dan Emily
66
Bab 66. Terminal Bis
67
Bab 67. Terdampar
68
Bab 68. Persiapan
69
Bab 69. Menagih Janji
70
Bab 70. Meet You
71
Bab 71. Lily, Leon, Bram
72
Bab 72. Time
73
Bab 73. Daddy ... Daddy ...
74
Bab 74. Miss You So Much Em
75
Bab 75. Dunia Selebar Daun Kelor
76
Bab 76. Mommy not Aunty
77
Bab 77. Terkuak
78
Bab 78. Hai Daddy!
79
Bab 79. I'm Sorry ...
80
Bab 80. My Whole Life
81
Bab 81. Mau Dede Bayi
82
Bab 82. Masih Permintaan Em
83
Bab 83. Ceritakan Kembali
84
Bab 84. Dia Putriku
85
Bab 85. Will You ...
86
Bab 86. Hai Emily
87
Bab 87. Lagi-lagi yang Berkilauan
88
Bab 88. Lullaby
89
Bab 89. Memilikimu
90
Bab 90. Persiapan
91
Bab 91. Undangan
92
Bab 92. The Wedding (Make Up)
93
Bab 93. The Wedding (Leon vs Shinta)
94
Bab 94. The Wedding (Jomblo Tertampan)
95
Bab 95. The Wedding
96
Bab 96. Tak Tertahankan
97
Bab 97. Em ... Ingin Adik Bayi
98
Bab 98. Masih Segel
99
Bab 99. Em Mau Pindahan
100
Bab 100. Ingat Keinginan Emily
101
Bab 101. Nanggung
102
Bab 102. Em Pusing
103
Bab 103. Lily Kenapa?
104
Bab 104. Gagal
105
Bab 105. Rencana
106
Bab 106. Pagi yang Panas
107
Bab 107. Calon Baby
108
Bab 108. Baby Twin
109
Bab 109. Spoiler bab Rich CEO for Maid
110
Extra Madu Hitam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!