Kala Cinta Menggoda

Kala Cinta Menggoda

1. Anak Sulung

Goncangan kasar di bahu terasa. Bukan sekali tapi berkali-kali di tambah suara-suara ribut memanggilnya. Mata yang masih lengket ingin tetap terpejam dipaksa dibuka dan memicing.

"Ntar...masih ngantuk." Puput menjawab dengan suara berat.

"Teteh...Teteh harus bangun dah subuh." Lagi, suara sang adik diiringi guncangan di bahu kembali terulang. Kali ini diiringi gelitikan di pinggang.

Putri Kirana, yang akrab disapa Puput, mengerutkan badan karena geli. Dengan malas menggeliat, mengucek kedua mata diiringi menguap panjang. Perlahan bangun terduduk mengumpulkan separuh nyawa yang masih berserakan. Ah, rasanya pengen tetap bergelung di balik selimut dan bangung saat langit sudah terang. Bagi anak sulung dari 4 bersaudara itu, sungguh berat godaan waktu Subuh di setiap akhir pekan.

Keningnya mengkerut begitu mata terbuka lebar, menyaksikan orang-orang berkumpul di kamarnya yang berukuran 3x3 meter itu. Ada Ibu dan ketiga adiknya. Semuanya nampak berwajah sumringah. Baru juga membuka mulut bersiap untuk bertanya, Aulia sang adik nomer satu mengangkat balon hijau ke udara dan menusuknya.

Dorrr.

Serpihan kertas metalik berhamburan mengenai rambut Puput. Belum usai rasa kaget karena meletus balon hijau, sebuah kue tart kini tersaji di depan mata. Zaky, sang adik nomer dua memegang kue tart itu. Lilin angka 25 dinyalakan oleh Rahmi, si adik bungsu.

"Teteh...selamat ulang tahun---" Kompak ketiga adiknya bersuara. Berebut mencium tangan sang kakak dan memeluknya.

Puput menutup muka. Sungguh surprise yang membuatnya terharu. Ia bahkan lupa dengan tanggal hari ini. Yang ia ingat adalah hari ini weekend dan ingin tidur lagi setelah shalat subuh nanti. Seminggu ini ia mengambil lemburan karena butuh tambahan uang untuk biaya pendaftaran adik bungsunya masuk SMP sebentar lagi.

"Aahhh....terhura eh terharu deh." Puput menyeka sudut matanya yang berair. Sekalian menyusut belek yang teraba oleh jarinya.

"Ayo Teh, tiup lilinnya tapi harus berdoa dulu ya!" Aulia mengingatkan dengan antusias.

Puput merapihkan rambut panjangnya yang berantakan dengan sisir jari. Duduk sila dengan badan tegak dan memejamkan mata.

"Teh, dahdirna susut heula ih...geuleuh ( ilerna susut dulu ih...jijik). " Ucap Rahmi yang membuat seisi kamar tergelak. Kecuali Puput yang memberengut sembari mendelikkan mata. Haru yang memenuhi dada berubah menjadi rasa sebal dengan keisengan si bungsu. Tak urung menyeka kedua sudut bibir sampai tengah pipi dengan ujung baju. Memang terasa ada yang kaku sih.

Ya Allah, terima kasih atas nikmat umur panjang hingga masih bisa menghirup udara pagi ini. Harapan ingin menikah di usia 25 harus tertunda. Tak apa, Ya Allah. Aku ikhlas. Aku percaya Engkau akan memberikan jodoh terbaik di waktu yang tepat.

Do'a yang kupinta, berilah ibuku kesehatan dan umur panjang. Lindungi dan mudahkan setiap langkahku dalam mencari rejeki. Agar ketiga adikku bisa bersekolah sampai tinggi. Aamiin.

Puput berdo'a begitu khusyu dengan mata terpejam. Ia mengusap muka mengakhiri do'anya penuh pengharapan terkabul. Lilin dengan angka 25 ditiupnya dengan semangat.

Sorakan adik-adiknya membuat senyumnya terkembang lebar. Puput bukan gadis cengeng. Almarhum Ayah mengajarkan ilmu beladiri pencak silat. Menggembleng dengan kedisiplinan sejak usia SD. Dan terasanya sekarang setelah kepergian Ayah untuk selama-lamanya tiga tahun yang lalu. Menjadikannya anak sulung yang tegar dan dewasa. Setegar sang Ibu yang paling merasa kehilangan separuh jiwa.

"Do'a Ibu mah semoga teteh sehat, panjang umur, dan segera dapat jodoh laki-laki yang baik dan bertanggung jawab." Ibu yang paling akhir memberi ucapan. Ia peluk anak gadisnya yang paling besar itu penuh sayang dan menciumi kedua pipinya.

Aku aminkan do'a ibu. Kecuali yang terakhir. Jodohnya slow aja ya Allah.

Puput balas memeluk ibu tanpa kata. Cukup dekapan erat mewakili perasaan jika ia sangat sayang sama sang ibu. Sosok wanita lembut dan kuat, yang tak mengeluh mengurus sendiri empat orang anak. Yang tak mengeluhkan ekonomi yang merosot sejak sang kepala keluarga kembali ke yang Maha Kuasa.

"Sudah jam 5. Shalat dulu gih---" Ibu mengusap rambut Puput usai mengurai pelukan.

"Buruan Teteh...nanti potong kue!" Ujar Zaky yang dari tadi masih menyimpan kue di pangkuannya.

"Ini kado dari aku." Aulia mencolek butter cream kue ulang tahun. Mengoleskannya pada pipi sang kakak. Lalu berlari ke luar kamar sembari cekikikan. Tak disangka si bungsu Rahmi ikut-ikutan mengoleskan butter cream ke kening dan hidung. Lalu lari terbirit-birit menyusul Aulia meninggalkan kamar.

"IBUUUUU-----" Puput hanya bisa berteriak kencang melampiaskan kejengkelannya pada keusilan adiknya.

...***...

Keinginannya berleha-leha tidur setelah shalat subuh, tidak terwujud. Ibu sudah menyiapkan masakan lezat untuk dimakan bersama sebagai bentuk syukuran sang anak sulung bertambah usia. Ibu yang awalnya fokus menjadi ibu rumah tangga, sepeninggal Bapak memutuskan untuk bekerja. Kepandaian Ibu memasak, membuatnya memutuskan untuk berjualan lauk pauk. Ada orang yang akan mengambilnya setiap jam 7 pagi untuk diedarkan keliling. Bermodal uang tunjangan dari perusahaan swasta tempat Bapak bekerja, Ibu memulai usaha rumahan, berupa aneka masakan dan kue.

"Assalamu'alaikum....Bu Sekar." Ketukan diiringi teriakan memanggil nama Ibu terdengar sampai ke meja makan. Ia adalah pedagang yang akan menjajakan masakan buatan Ibu.

"Bukain pintu dek, ada Ceu Nining." Usai menjawab salam, Ibu menyuruh Rahmi. Dua keranjang dagangan sudah disiapkan untuk dibawa. Ada aneka tumis dan sayur sop dalam kemasan plastik. Ditambah ada pepes ayam dan pepes ikan nila.

"Wah...lagi pada sarapan ya." Ceu Nining yang sudah akrab dengan keluarga Ibu Sekar nyelonong masuk tanpa sungkan. Langsung menuju dua keranjang dagangan yang berada di sudut tembok ruang keluarga.

"Ning, sini gabung sarapan dulu! Puput lagi ultah jadi Ibu masak spesial." Ibu melambaikan tangan dari meja makan. Ruang makan dan ruang keluarga menyatu dalam satu ruangan berukuran 4x5 meter tanpa sekat. Dengan televisi LED berukuran 32 inc terpajang di buffet tv. Dan karpet yang terhampar tanpa sofa. Sengaja agar leluasa dan multi fungsi. Bisa dipakai ruang kerja disaat disibukkan mengemas pesanan nasi kotak.

"Owalah...neng geulis ultah." Nining mendekat dengan wajah sumringah. "Eceu doa'in moga Neng Puput segera dapat jodoh yang ganteng dan sultan kayak Rafi Ahmad," sambungnya sembari menarik satu kursi yang masih kosong. Ikut bergabung mencicipi menu spesial minggu pagi ini.

Diaminkan oleh ketiga adik Puput. Ibu tersenyum mesem. Lain halnya Puput yang merespon dengan mengerucutkan bibir.

"Ah, makasih dah kenyang. Saya gak bisa santai lama-lama keburu ibu-ibu komplek bubar senam." Ceu Nining berpamitan pada semua orang dengan tergesa. Menjinjing dua keranjang dagangan menuju komplek perumahan yang berjarak 200 meter. Minggu pagi menjadi waktu yang pas menjajakan dagangan di komplek sembari menonton kegiatan senam pagi.

"Semoga dagangannya laris manis ya, Bu. Aamiin---" Si bungsu Rahmi mengusap wajah mengaminkan do'anya sendiri. Dan tentunya diaminkan juga oleh yang lainnya.

"Teteh mau nyuci baju, Aul nyuci piring, Zaky nyapu halaman sampe bersih, Rahmi nyapu ngepel dalam rumah." Puput seperti biasa mengingatkan tugas pekerjaan rumah pada ketiga adiknya.

"Jangan leha-leha. Jam 9 kita berangkat ke Padepokan," lanjut Puput sembari memotong-motong kue tart buatan sang ibu yang spesial dibuat untuknya.

"Ke Padepokan libur dulu ya teh....males." Pinta Aul yang berencana rebahan di rumah sembari menonton drama korea di laptopnya.

"Aku juga ada janji mau main ke rumah Bayu." Zaky menimpali.

Puput melipat kedua tangan di meja. Pandangan mengedar menatap ketiga adiknya diiringi helaan nafas panjang.

"Ingat pesan Ayah. Semua anak Ayah harus berlatih pencak silat. Bukan untuk disombongkan tapi untuk perlindungan diri dari tindak kejahatan orang lain. Ibu dan Teteh tidak bisa mengawasi kalian selama 24 jam. Maka kalian harus punya perlindungan diri."

Tak ada suara yang menyanggah ucapan Puput. Kalau sudah diingatkan tentang pesan Ayah, ketiga adiknya diam sembari menunduk.

"Dan kamu Zaky." Puput menatap adik laki-laki satu-satunya itu. "Kamu udah didaftarin masuk seleksi PORDA. Kesempatan jarang datang dua kali. Jangan disia-siakan!"

"Bener tuh A Zaky. Katanya pengen seperti Iko Uwais, tapi kok males latihan." Si bungsu Rahmi mengompori dengan mulut penuh mengunyah kue.

"Okay dah. Let's do sasapu----" Zaky lebih dulu beranjak ke luar rumah dengan semangat yang tersulut. Tugasnya menyapu halaman luas dengan sampah dedaunan kering. Yang berasal dari pohon mangga dan pohon jambu merah yang berdiri rimbun di halaman dan menjadi peneduh.

...***...

Assalamu'alaikum....

Selamat datang kepada fans lama dan fans baru di karya aku yang ke 5 ini. Semoga berkenan di hati 🤗

Jangan lupa absensi dulu dilanjut komentarnya. Apalagi sajen kembang dan kopi jangan sampe terlewat juga.

Mari kita mulai berpetualang di dunianya Puput alias Putri Kirana.

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

jadi inget dulu.. doa' yg sama..aku minta jodoh slow aja .eh gak terkabul ternyata Allah memberikan jodoh dg cepat dan itu memang yg terbaik pada akhirnya

2024-04-16

0

lucky gril

lucky gril

sembari nunggu si zaky up ,mak telusuri cerita the end karya k'nia🙏

2024-04-03

1

Erna Masliana

Erna Masliana

aamiin

2024-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Anak Sulung
2 2. Idam dan Bakso
3 3. Tentang RPA
4 4. Rama Adyatama
5 5. Penuh Kenangan
6 6. Tragedi Pagi
7 7. Skorsing
8 8. Hari yang Menguras Emosi
9 9. Kesaksian
10 10. Kedatangan Tamu
11 11. Kesan Dua Wanita
12 12. Fakta Mengejutkan
13 13. Fakta Mengejutkan (2)
14 14. Dilema
15 15. Hati yang Biasa Saja
16 16. Ternyata oh Ternyata
17 17. Tulus Bukan Modus
18 18. Terkejut Berkali Lipat
19 19. Secuil Rahasia
20 20. Mingkem, Teh!
21 21. Modus
22 22. Modus (2)
23 23. Mata Indah Bola Pingpong
24 24. Menyingkap Masa Lalu
25 25. Menyingkap Masa Lalu (2)
26 26. Hadapi Masa Kini
27 27. Teleponan Sama Siapa?
28 28. Ayo Kita Mainkan
29 29. Mendadak Darah Tinggi
30 30. Beraksi
31 31. Beraksi (2)
32 32. Saatnya Tiba
33 33. Gara-Gara Emoticon
34 34. Tamu Cowok
35 35. Menyentuh Hati yang Tidak Peka
36 36. Memangnya Siapa yang Kangen Aku?!
37 37. Bisikan, I Love You!
38 38. Menjemputmu
39 39. Wajah Baru, Sikap Baru
40 40. Gelisah...Hati Gelisah
41 41. Kala Cinta Menggoda
42 42. Kala Cinta Menggoda (2)
43 43. Dilamar
44 44. Reuni
45 45. Reuni (2)
46 46. Katakan dengan Jelas!
47 47. Suara Dengarkanlah Aku
48 48. Aku Galau
49 49. Jawab Hanya Yes or No
50 50. Jam 7, On Time!
51 51. Dinner
52 52. I Love You, Neng
53 53. Tentang Kartika
54 54. Mengantar Cia
55 55. Amukan Kuda
56 56. Pulang Untuk Membuat Perhitungan
57 57. Selamat Datang Senin
58 58. Calon Istri?!
59 59. Tentang Dia...Bidadari Tak Bersayap
60 60. Koalisi Malam Minggu
61 61. Saturday Night Vibes
62 62. The Power of Love
63 63. Mau Demo?!
64 64. Galecok Sorangan
65 65. Rencana
66 66. Share Loc Pertemuan
67 67. Kalang Kabut
68 68. Kosong
69 69. Cinta, Yang Pergi Dan Datang
70 70. Awal Hidup Baru?
71 71. Mendadak Moody
72 72. Yang Datang dan Pergi
73 73. Malam Minggu Kita
74 74. Fii Amanillah
75 75. Asa Dalam Harap Cemas
76 76. Menghitung Mundur
77 77. Sakral
78 78. Celebrate Tonight
79 79. Starting, One Hundred Kisses
80 80. Namanya Juga Pengantin Baru
81 81. I Love Monday
82 82. Melayang Bersama
83 83. Selasa
84 84. Pergi Untuk Kembali?
85 85. Sehari Sebelum Pulang
86 86. Handuk Pagi
87 87. Kejutan
88 88. Kisah Seminggu LDR
89 Bab 89. Berjumpa di Banyumas
90 Bab 90. Hasil Penerawangan
91 91. Keputusan Puput
92 92. Momen Medical Check Up
93 93. Layu Sebelum Berkembang
94 94. Kabar Terbaru
95 95. Kembali ke Jakarta
96 96. Menjemputmu
97 97. Mencari Jejak
98 98. Tentang Rindu
99 99. Ujian Lagi?
100 100. Surat Kaleng
101 101. Dilema Isi Surat
102 102. Tabrak Lari
103 103. Akhirnya Ku Menemukanmu
104 104. Akhirnya Ku Menemukanmu (2)
105 105. Fatigue
106 106. Pelan-Pelan Saja
107 107. Fans Lama
108 108. Menjenguk
109 109. Obat Mujarab
110 110. Update Status
111 111. Driver Pemenang
112 112. Ayo Kita Kemon
113 113. Tenang, Ada Aku
114 114. Restu Untuk Damar
115 115. Menuju Lamaran
116 116. Bukti Cinta Rama
117 117. Selesaikan Kesalah Pahaman
118 118. Rupa-Rupa Rasa
119 119. Lamaran CiDa
120 120. Rumah Baru, Rejeki Ami
121 121. Kabar Terkini
122 122. Fly Me To The Moon
123 123. Selamat Datang Di Resepsi RamPut
124 124. Selamat Datang Di Resepsi RamPut (2)
125 125. Pesta Telah Usai
126 126. Begadang Berjama'ah
127 127. Pulang
128 128. Hampa
129 129. Latihan Memanjakan Perut
130 130. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu
131 131. Hubungan Baru
132 132. Autumn in Turkey
133 133. Asal Ibu Bahagia
134 134. Best Bro Forever
135 135. Tamu Di Rumah Mertua
136 136. Dicintai Dan Dibenci
137 137. Sekelumit Aulia
138 138. Menuju Ciamis
139 139. Merayu Ami
140 140. Ami dan Padma
141 141. Damai Itu Indah
142 142. Senja di Canggu
143 143. Kasih Putih
144 144. Bertemu Idam
145 145. Tak Seindah Ekspektasi
146 146. Tumben Aa Bau
147 147. From Umma And Baby
148 148. Posesif Mami
149 149. Sanksi Untuk Damar Dan Cia
150 150. Love of My Life
151 151. Penolakan Puput
152 152. Jangan Kepo
153 153. Menjadi Bayi Besar
154 154. Bayi Besar Menggemaskan
155 155. Perjanjian
156 156. Ada Yang Galau
157 157. Panggil Bunda
158 Bab 158. Siraman
159 159. Momen Akad
160 160. Romansa Resepsi
161 161. Mengantar Honeymoon
162 162. Keputusan Terbaik
163 163. Tak Ingin Usai
164 Pengumuman Give Away
165 Karya Baru Hadir
166 Karya Baru 2024 Sudah Rilis
Episodes

Updated 166 Episodes

1
1. Anak Sulung
2
2. Idam dan Bakso
3
3. Tentang RPA
4
4. Rama Adyatama
5
5. Penuh Kenangan
6
6. Tragedi Pagi
7
7. Skorsing
8
8. Hari yang Menguras Emosi
9
9. Kesaksian
10
10. Kedatangan Tamu
11
11. Kesan Dua Wanita
12
12. Fakta Mengejutkan
13
13. Fakta Mengejutkan (2)
14
14. Dilema
15
15. Hati yang Biasa Saja
16
16. Ternyata oh Ternyata
17
17. Tulus Bukan Modus
18
18. Terkejut Berkali Lipat
19
19. Secuil Rahasia
20
20. Mingkem, Teh!
21
21. Modus
22
22. Modus (2)
23
23. Mata Indah Bola Pingpong
24
24. Menyingkap Masa Lalu
25
25. Menyingkap Masa Lalu (2)
26
26. Hadapi Masa Kini
27
27. Teleponan Sama Siapa?
28
28. Ayo Kita Mainkan
29
29. Mendadak Darah Tinggi
30
30. Beraksi
31
31. Beraksi (2)
32
32. Saatnya Tiba
33
33. Gara-Gara Emoticon
34
34. Tamu Cowok
35
35. Menyentuh Hati yang Tidak Peka
36
36. Memangnya Siapa yang Kangen Aku?!
37
37. Bisikan, I Love You!
38
38. Menjemputmu
39
39. Wajah Baru, Sikap Baru
40
40. Gelisah...Hati Gelisah
41
41. Kala Cinta Menggoda
42
42. Kala Cinta Menggoda (2)
43
43. Dilamar
44
44. Reuni
45
45. Reuni (2)
46
46. Katakan dengan Jelas!
47
47. Suara Dengarkanlah Aku
48
48. Aku Galau
49
49. Jawab Hanya Yes or No
50
50. Jam 7, On Time!
51
51. Dinner
52
52. I Love You, Neng
53
53. Tentang Kartika
54
54. Mengantar Cia
55
55. Amukan Kuda
56
56. Pulang Untuk Membuat Perhitungan
57
57. Selamat Datang Senin
58
58. Calon Istri?!
59
59. Tentang Dia...Bidadari Tak Bersayap
60
60. Koalisi Malam Minggu
61
61. Saturday Night Vibes
62
62. The Power of Love
63
63. Mau Demo?!
64
64. Galecok Sorangan
65
65. Rencana
66
66. Share Loc Pertemuan
67
67. Kalang Kabut
68
68. Kosong
69
69. Cinta, Yang Pergi Dan Datang
70
70. Awal Hidup Baru?
71
71. Mendadak Moody
72
72. Yang Datang dan Pergi
73
73. Malam Minggu Kita
74
74. Fii Amanillah
75
75. Asa Dalam Harap Cemas
76
76. Menghitung Mundur
77
77. Sakral
78
78. Celebrate Tonight
79
79. Starting, One Hundred Kisses
80
80. Namanya Juga Pengantin Baru
81
81. I Love Monday
82
82. Melayang Bersama
83
83. Selasa
84
84. Pergi Untuk Kembali?
85
85. Sehari Sebelum Pulang
86
86. Handuk Pagi
87
87. Kejutan
88
88. Kisah Seminggu LDR
89
Bab 89. Berjumpa di Banyumas
90
Bab 90. Hasil Penerawangan
91
91. Keputusan Puput
92
92. Momen Medical Check Up
93
93. Layu Sebelum Berkembang
94
94. Kabar Terbaru
95
95. Kembali ke Jakarta
96
96. Menjemputmu
97
97. Mencari Jejak
98
98. Tentang Rindu
99
99. Ujian Lagi?
100
100. Surat Kaleng
101
101. Dilema Isi Surat
102
102. Tabrak Lari
103
103. Akhirnya Ku Menemukanmu
104
104. Akhirnya Ku Menemukanmu (2)
105
105. Fatigue
106
106. Pelan-Pelan Saja
107
107. Fans Lama
108
108. Menjenguk
109
109. Obat Mujarab
110
110. Update Status
111
111. Driver Pemenang
112
112. Ayo Kita Kemon
113
113. Tenang, Ada Aku
114
114. Restu Untuk Damar
115
115. Menuju Lamaran
116
116. Bukti Cinta Rama
117
117. Selesaikan Kesalah Pahaman
118
118. Rupa-Rupa Rasa
119
119. Lamaran CiDa
120
120. Rumah Baru, Rejeki Ami
121
121. Kabar Terkini
122
122. Fly Me To The Moon
123
123. Selamat Datang Di Resepsi RamPut
124
124. Selamat Datang Di Resepsi RamPut (2)
125
125. Pesta Telah Usai
126
126. Begadang Berjama'ah
127
127. Pulang
128
128. Hampa
129
129. Latihan Memanjakan Perut
130
130. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu
131
131. Hubungan Baru
132
132. Autumn in Turkey
133
133. Asal Ibu Bahagia
134
134. Best Bro Forever
135
135. Tamu Di Rumah Mertua
136
136. Dicintai Dan Dibenci
137
137. Sekelumit Aulia
138
138. Menuju Ciamis
139
139. Merayu Ami
140
140. Ami dan Padma
141
141. Damai Itu Indah
142
142. Senja di Canggu
143
143. Kasih Putih
144
144. Bertemu Idam
145
145. Tak Seindah Ekspektasi
146
146. Tumben Aa Bau
147
147. From Umma And Baby
148
148. Posesif Mami
149
149. Sanksi Untuk Damar Dan Cia
150
150. Love of My Life
151
151. Penolakan Puput
152
152. Jangan Kepo
153
153. Menjadi Bayi Besar
154
154. Bayi Besar Menggemaskan
155
155. Perjanjian
156
156. Ada Yang Galau
157
157. Panggil Bunda
158
Bab 158. Siraman
159
159. Momen Akad
160
160. Romansa Resepsi
161
161. Mengantar Honeymoon
162
162. Keputusan Terbaik
163
163. Tak Ingin Usai
164
Pengumuman Give Away
165
Karya Baru Hadir
166
Karya Baru 2024 Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!