As Long As I Got You

As Long As I Got You

Meet You

Pagi hari mulai menyingsing, menandakan  sebentar lagi Airene akan memulai sebuah interview di perusahaan yang amat terkenal dan cukup sangat sukses. Walaupun ia baru menyelesaikan sarjananya, bukan berarti tak punya pengalaman tentang dunia pekerjaan. Airene cukup banyak mengikuti  pekerjaan part time dibeberapa tempat demi membayar kuliah dan tentu saja hidupnya. Heii tentu saja tak murah untuk bertahan hidup di kota besar seperti ini

" Apakah ini sudah cukup? "

bertanya pada cermin didepan tentang penampilan hari ini. Tak banyak yang disiapkan, pakaian jas simple elegant menjadi pilihannya. Tak lupa rambut panjang nya ia gerai ikal menjuntang hingga pinggangnya. Wajah, memiliki wajah yang sedikit lebih kecil dari pada kebayakan orang membuatnya terlihat imut walau tak memakai apapun, tetapi tentu saja untuk kali ini ia hanya memakai riasan yang cukup tipis namun terlihat menawan, bola mata berwarna coklat kehitaman terang bulat yang lumayan besar itu mempercantik wajahnya saat ini. Bibir pink alaminya dan kulit yang seputih salju mungkin terlihat pucat bagi sebagaian orang di pusat california ini.

"oke mari kita buat hari ini menjadi hari yang baik"

Berjalan keluar dari apartemen kecilnya yang irene sewa selama bekerja part time di tiga tempat berbeda tentunya. Stasiun kereta bawah tanah seperti biasa padat oleh orang - orang yang berlalu lalang kesana kemari mencari nomor kereta yang mereka tuju. Tak terlalu lama hanya memakan waktu 20 menit jarak dari perusahaan dan tempatnya tinggal.

Callisthenes Corp

   Itulah nama perusahaan terbesar saat ini yang terpampang nyata dihadapannya kali ini. Irene cukup percaya diri dalam interviewnya kali ini, ia tak mau menghancurkan mentalnya sendiri karna itu percaya diri adalah pilihan yang terbaik. Tak peduli posisi apa yang ia akan dapatkan kali ini, jika mereka menyuruhnya pergi ke cabang perusahaan diluar negri pun ia mau. Yang harus ia lakukan adalah menjalankan pekerjaannya dengan baik.

" Airene Laura Candlle, silahkan "

Berjalan perlahan namun pasti memasuki sebuah ruangan yang ia yakini adalah ruang HRD.

" Silahkan duduk, dan ceritakan tentang tujuan anda melamar kemari "

Ucap lelaki yang lumayan muda dan tampan dihadapannya

" Perkenalkan nama saya Airena Laura Candlle, tujuan saya melamar di perusahaan ini adalah mengasah keahlian dan mempraktekan apa yang sudah saya pelajari selama ini, sir "

Lelaki itu tampak sedikit terkesan oleh ucapan Airene yang sangat lugas tanpa ada sedikitpun kegugupan didalamnya. Keberanian dan kepercayaan diri adalah nomor satu

" Kulihat disini anda lulusan terbaik dari kampus terbaik, apa menurut anda itu saja cukup? "

Ya memang tak akan semudah itu ia diterima di perusahaan besar seperti ini

" Saya bisa membuktikan dengan keahlian yang saya miliki, sir ".

Lelaki muda yang cukup tampan menatap nya tajam sangat tajam seperti menilai namun caranya yang terlihat terang terangan " Memang apa keahlian yang anda miliki ? "

Dengan senyum manisnya Airena menjelaskan apa saja keahlian yang ia miliki saat ini.

" Baik sir, saya menguasai berbagai bahasa dengan cukup baik, seperti jepang, chinese, spanyol , dan itali beberapa bahasa yang saya kuasai. Juga keahlian di bidang komputer dan sejenisnya sir. Saya juga siap ditempatkan dibagian apa saja dan dimana saja baik didalam atau diluar negri "

Dengan senyum lebar disertai dengan tepukan tengan yang lumayan keras lelaki dihadapannya menjulurkan tangan

" Baiklah Airene Laura Candlle kau diterima sebagai sekertaris CEO utama Callisthenes Corp "

Airene menerima jabatan tangan lelaki didepannya " Ahh.. Panggil aku Dave, Jhason Dave wakil CEO diperusahaan ini"

Walaupun cukup terkejut karna yang menginterview nya bukan HRD melaikan wakil CEO itu sendiri, Airene menutupi dengan senyum manisnya " Baik, sir Dave "

Dave mengibas ngibaskan tangannya tnda keberatan " Panggil aku Dave saja, dan ayo aku perlihatkan ruangan CEO, tugasmu dan beberapa hal lainnya "

" Seharusnya CEO yang meng interview hari ini. Tetapi, karna tak bisa aku yang menggantikannya. Dan Walaaa.. Hanya kau yang lulus test ini "

Ucap lelaki bernama Dave itu sembari meninggalkan ruangan HRD dan berjalan menuju lift. Tentu saja tak lupa memberitahu bahwa lowongan yang kosong sudah terisi oleh Airene yang diterima sebagai sekertaris CEO.

ting...!!!

Lift menunjukan lantai 45 yang cukup tinggi untuk ukuran sebuah gedung perusahaan. Tentu saja ini adalah lift khusus para petinggi dan staff nya. Terlihat ada sebuah meja yang lumayan besar dan panjang berhadapan dengan sebuah pintu yang tak kalah besarnya.

" Lantai ini hanya ditempati oleh ceo utama dan sekertarisnya. Ini adalah lantai khuss yang tak sembarang orang memasukinya, termasuk aku hahaha.. "

Dave menunjuk sebuah meja tak jauh darinya

" Kau akan bertugas di meja ini, berhadapan langsung dengan ruangannya " Airena mengangguk tanda mengerti

" Tugas dan segala jadwal yang sudah tersusun dan belum  tersusun ada dikomputer itu " Airena mengangguk kembali paham sembari melirik layar yang lumayan besar.

" Baik sir, terima kasih telah memberitahu dan mengantar ku. Aku mengerti "

Dave mengacukan jempolnya " Dan kau mungkin melihat beberapa orang bodyguard bekerja di ujung koridor itu ". Menunjuk ujung koridor dengan 3-4 lelaki besar membuat jarak yang lumayan jauh disana. Di ingat ingat sesaat keluar dari lift pun ada 2 orang yang berjaga dikiri dan dikanan memberi hormat pada Dave tentu saja.

" Bodyguard? " Tanya Airena dengan wajah kebingungannya. Ia sangat paham dan mengetahui kalau boss barunya bukan orang sembarangan, tetapi dari jumlah bodyguard yang ada ia memahami bahwa akan adanya ancaman bahaya yang kapanpun bisa terjadi. Dave mengedikkan bahu tanda acuh sembari membuka pintu besar yang ada dihadapan mereka berdua saat ini

" Al, aku membawa sekertaris untukmu "

Airena memasuki ruangan besar itu perlahan, ruangan dengan design modern yang sangat luas ini hanya di peruntukan ruangan khusus CEO utama. Kursi besar nan kokoh dan sebuah meja besar yang tentu saja terdapat banyak berkas penting diatasnya

Degg!!!

Seorang pria yang tentu saja sudah terlihat dewasa sedang menduduki kursi kebesaranya dengan angkuh, bahunya yang lebar, lengan kemeja yang di tarik hingga siku dan tak lupa rahang kokoh nan tegas miliknya yang ditumbuhi sedikit bulu - bulu halus.

" Bisakah kau mengetuk dulu? "

Mata itu, mata tegas berwarna abu - abu tua memandang mata kecoklatan Airene yang diam menatap dihadapannya.

Bagaimana ini, ia merasa bahwa akan ada sesuatu yang terjadi

Terpopuler

Comments

Mahya Ainun

Mahya Ainun

bagus aku baru baca ,,,ceritanya menarik👍

2022-04-22

1

Nur Fadillah

Nur Fadillah

sepi thorr 👍💪💪💪💪

2022-04-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!