Istri Butaku

Istri Butaku

Hari pernikahan

* Langit begitu mendung, bagaikan laut tanpa ombak. Suara kicauwan burung yang bersahut-sahut memanggil temannya pertanda bahwa mereka harus segera kembali keasalnya sebelum mendung mendatangkan hujan.

Tapi berbeda disisi rumah satu ini. Dimana seluruh orang tertawa bahagia. Satu pria yang memakai jas putih dan celana dasar putih sudah sangat rapi. Wajahnya penuh dengan senyum menandakan bahwa ia sedang bahagia.

“Jangan senyum-sentum terus.” Goda wanita paru bayah. Ia tak kalah rapi dari pria yang ia goda. Ia menggunakan Kebaya cream cantik, lengkap dengan make upnya menambahkan kesan ia masih sangat muda. Dia adalah Uminya.

“Iya nii. Kayaknya pengantin baru bahagia banget ni Mi.” Sahut salah satu pria yang lebih muda dari yang digoda. Ya dia adalah adiknya.

Wajah pria yang digodapun memerah malu. Ia menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya. “Apa sii umi, abi. Udah ayok kita pergi.” Ucapnya.

“Liat ni Mi. Anak kita udah nggak tahan mau nikah cepet. “Sahut abinya dari belakang. Ia merapikan sorbannya yang kurang rapi.

“Iya ni. Aduh cepetan, nanti anak kita ngembek lagi.” Jawab uminya menggoda.

Wajah pria itu tambah malu. “ Aztagfirullah umi sama abi ini. suka banget godain Habib.” Ucapnya malu. Ya, dia bernama Habib. Anak dari Kyai Abburohman yang dipanggil Kyai Abu. Pria paru baya yang berumur 55tahun.

“Liat mi. Wajah abang merah.” Tambah adik perempuannya menggoda abangnya.

“Haha. Udah-udah, liat tu wajahnya tambah merah. Ayoo kita berangkat. Nanti kita terlambat, jadi gagal nika de abang kamu.” Jawab kyai Abu Ayahnya Habib.

Habib hanya menggelengkan kepalanya melihat keluarganya kompak menggodanya saat ini. Ia melangkah menggandeng Umi dan Abinya untuk keluar rumah.

Hari ini adalah hari pernikahan Habib, lebih tepatnya Habib Haiburohman salah satu Ustadz disalah satu pesantren modern ditanah jawah, dan pesantren itu adalah milik Orang tuanya lebih tepatnya kyai Abu. Jadi ia adalah penerus pesantren tersebut. Ia lebih sering dipanggil Gus Habib. Sedangkan Uminya adalah Ustadza dipesantren tingkat MI yang bernama Ustadza Harifa Maudiyana yang dipanggil Umi Ana. Paru baya yang berumur 50tahuan.. Ia memiliki satu orang adik pria dan satu orang adik perempuan. Adik laki-lakinya bernama Fatih Haiburrohman yang dipanggil Gus Fatih, ia berumur 17tahun. Ia masih bersekolah dipesantren Ayahnya dalam tingkat MA. Sedangkan adiknya bernama Aisya Arafah yang berumur 15tahun baru mkelas 3MTS.

Habib sekarang berumur 22tahun. Ia memilih menikah muda untuk menghindari zina. Ia sudah menciantai mempelai wanitanya dalam diam. Meskipun umurnya masih dibilang muda, tapi ia sudah S2 dan Hafal 30just Al-Qur’an. Keren bukan?

Mempelai wanitanya adalah salah satu alumni santri wati yang memiliki prestasi yang cemerlang dipondok pesantren kyai Abu. Dan semenjak itu Habib menyukainnya dan berniat mengkhitbainya saat ia sudah lulus S2, tepat satu minggu yang lalu ia lakukan.

“Kamu sama umi dan abi. Biar nanti Fatih sama Aisya jemput kakek sama nenek dirumah ya.” Ucap Umi

Habib hanya menganggukkan kepalanya. “Iya Mi. Kalo gitu biar Habib saja yang nyetir mobilnya.” Ucap Habib lembut.

Umi Ana tersenyum lembut. “Fatih, Aisya Hati-hati ya. Kami tunggu disana nanti.” Ucap umi Ana lembut kepada adik-adaik Habib..

“Iya mii. Kami duluan de kalo gitu, biar nggak telat.” Jawab gus Fatih.

“Iya mi. Biar bisa liat Abang ijab kobul sama cium keningnya kak Khumairo.” Sahut Aisya jahil.

“Aisya udah bisa godain abang ya.” Ucap Gus Habib menatap adiknya.

“Hehe. Udah kami pergi dulu. Entar pengantin barunya telat lagi.” Sahut Gus Fatih. Ia mencium tangan umi dan abinya satu persatu, tidak lupa Gus Habib. Begitu juga Aisya.

“Assalamu’alaikum pengantin baru...” Ucap Aisya menggoda sebelum pergi.

“Aisyaaa....” Gus Habib pun menggeleng melihat keluarganya yang tidak ada henti-hentinya menggodanya sedari tadi.

“Yaudah. Ayooo kita pergi, nanti kita telat loo.” Ucap umi Ana.

Gus Habib pun mengangguk. Ia menaiki mobil yang sudah dihiasi bunga. Ia menyetir mobil karena memang Kyai Abu tak bisa menyetir mobil. Sedangkan supir dan asisten sudah sibuk dengan bibik, paman dan lainnya yang mereka antar pagi-pagi tadi. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Sesekali Umi dan Abinya menggoda Gus Habib lagi dan lagi.

Tapi suatu kejadian tak terduga membuat Gus Habib kaget dan tak bisa mengendalikan mobilnya.

Ada satu bus besar yang membawa penumpang dengan ugal-ugalan. Kepala mobil itu mengarah untuk menghantam mobil Gus Habib. Sontak saja Gus Habib membanting setir Mobilnya untuk menyelamatkan nyawa mereka.

"Habib....." Teriak Uminya kaget.

---

Lain tempat seorang gadis berumur 19tahun sedang berjalan menyusuri jalanan membawa pelastik berisikan garam dapur. Setiap langlahnya tak terhenti Takbir untuk Allah Swt dan sholawat untuk baginda Nabi Muhammad saw. Gadis itu menggunakan baju tunik longgar dan rok panjang yang lebar. Jilbabnya menutupi seluruh bagian atasnya menampakkan bahwa ia muslimah yang mulia.

Wajahnya selalu menunduk sampai suara dari depan rumahnya membuatnya mendongak.

“Nayya Ibu pulang...” Teriaknya.

Gadis bernama Nayya itupun tersenyum melihat paru bayah yang sangat ia cintai, ditambah pria disamping wanita itu juga ada. Tapi senyumnya langsung memudar saat melihat Mobil dari arah belakang wanita dan pria didepannya. Dengan gerak reflek ia berlari cepat. “Bunda, Ayah.... awas...!” Teriaknya.

Dengan cepat ia berlari dan mendorong Mereka yang ia sebut Bunda dan Ayah ketepi jalan. Saat ia mau menghindar, ternyata mobil itu sudah menabraknya secara brutal.

Nayya hanya mengucapkan. ‘Laillahaillallah. Allah Huakbar.” Hanya itu kalimat yang bisa keluar.

Tubuhnya terbanting 10meter dari mobil itu. Mobil yang menabrak Nayya menabrak pohon. Untunglah orang yang didalam mobil itu tak terluka parah.

Tapi saat ini Nayya yang memperihatinkan. Wajahnya bercucuran dengan darah. Sudut kepalanya terbentur kerikil yang cukup besar membuat kepalanya bolong. Matanya dan hidungnya berdarah.

“Nayya...!” Teriak Ayah Nanyya. Istrinya pingsan saat Nayya dorong. Ya mereka adalah orang tua Nayya.

Tanpa pikir panjang Ayah Nayya menghampiri Nayya yang tergeletak. Tubuh Nayya sudah sama sekali tak bergerak menandakan Nayya sudah pingsan. “Nayya bangun nak...! Kamu denger Ayahkan.” Ayahnya menepuk-nepuk wajah Nayya. Tangannya dipenuhi darah Nayya. Tapi Nayya sama seklai tak merespon.

Ayahnya sangat panik.”Tolong...! Tolong putrii saya tolong...!” Teriaknya. Ia bahkan tak sadar istrinya juga sedang pingsan. Otaknya sama sekali tak bisa berjalan dengan baik.

Sedangkan bus yang Habib hampir tabrak menabrak rumah warga. Teriakan menjerit kesakitan terdengar jelas, bus itu bahkan hancur bagian depannya.

Mobil yang menabrak Nayya adalah mobil Habib dan Keluarganya. Dan mereka sama sekali tak terluka, hanya saja kyai Abu dan umi Ana sangat shok. “Umii... kita kayaknya nabrak orang..” Ucap Habib gemetar.

Umi Ana pun menatap Ayah Nayya yang berteriak histeris. “Habib cepat kita tolong. Cepat...” Ucap Uminya panik.

.

.

.

.

**Hay semua. Salam sayng dari penulis.

boleh nggak saya minta komentar, like dan vote? soalnya saya butuh penjelasan. kalo novel ini banyk yang suka dn komen. Saya punya alasan buat lanjut, Tapi kalo nggak adakan Author jadi nggak lanjutin.

ingat ya tolong tinggalkan jejak**......

Terpopuler

Comments

dranzmayten

dranzmayten

mampir d tahun 2023

2023-07-27

0

Esti Achmad L🥰

Esti Achmad L🥰

Waah awal cerita yg seruu kak 🤗

2023-02-20

0

Esti Achmad L🥰

Esti Achmad L🥰

Hai kak thor 👋aku mampir dsini.sambil nunggu si letta 🤭

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 oprasi
3 Nayya
4 Gelap merenggut semua nya
5 Pilihan
6 Doa
7 Pernikahan dengan pria asing
8 Akad
9 Cakra
10 Amarah Cakra
11 Kesempatan untuk Habib
12 Pulang
13 Berpisah
14 Kewajiban
15 Memandikan
16 Masakan
17 Alergi
18 Alergi2
19 Sadar
20 Kenyataan
21 Pertanyaan Habib
22 Ditinggal
23 Mencari?
24 Aisya...
25 Lepaskan
26 butuh
27 Terlalu lembut
28 Masak
29 Kenapa?
30 hadia
31 Kejutan
32 Boneka
33 Kebenaran
34 Bunda
35 Mau pulang
36 madu
37 Pilihan
38 Egois
39 Pindah
40 Ulang Tahun?
41 Alasan
42 Marah
43 Menyerah kan?
44 Baybay
45 Pilihan Habib
46 Ceraikan Istrimu
47 Pilihan Habib
48 Mira
49 Tamu
50 Permintaan
51 Pisah?
52 Masa lalu Aron
53 Aron
54 Pilihan
55 Cerai
56 Rencana
57 Kemarahan ibu Nayya
58 Hilang nya Nayya
59 Bangun
60 Jual
61 Bay Dava
62 Kenapa?
63 anakku membenciku
64 tak akan menikah lagi
65 Mangga pak RT
66 Marah
67 Ulah lagi
68 Bantuan?
69 Selamat
70 Hamil?
71 akan pulang
72 pulang
73 Pergi
74 Egois
75 Marah
76 pergi atau bertahan
77 Definisi
78 Menyesal.?
79 Untuk Habib
80 Hidup
81 Rindu melahirkan..!
82 Bisa?
83 Habib
84 Genit
85 penjelasan
86 membenci
87 Melengkapi
88 Siapa?
89 Bertemu
90 Dosen baru
91 Ribut
92 Nayya
93 Puasa
94 Abi
95 buka puasa
96 Dimana?
97 bertemu lagi
98 pilihan
99 Pilihan 2
100 Pencerahan
101 Marah
102 Matahnya Acha
103 Modus
104 Sebenarnya
105 kacau
106 Bertemu
107 Alasan
108 Alasan
109 Abu
110 Cerita
111 Ajakan
112 pertemuan
113 Mau
114 Pindah
115 Pertemuan
116 Bertemu
117 Putusan Rey
118 Godaan
119 Pasar
120 Ajaran jahat
121 Tujuan
122 Kenapa
123 Abu
124 Saudara
125 Ajaran keras kadang dibutuhkan
126 Kebenaran
127 Tak takut
128 Nenek
129 Ketahuan
130 Culik
131 marah
132 Gagal
133 Kehilangan
134 Menyerah?
135 Keadaan
136 Keadaan
137 Anak kecil
138 Sadar
139 Alasan
140 Cerita
141 Cerita 2
142 Ungkapan
143 Kembali
144 genit
145 Kesempatan untuk Habib
146 Alasan
147 Acha
148 Keadaan
149 Sadar
150 Bahagia
151 Pilihan
152 Mau?
153 Nikah
154 abu
155 Wanita
156 Restu
157 pesta
158 Dava
159 Ditolak
160 Persiapan
161 pesan Rindu
162 Pesta
163 Kisah
164 Pernikahan
165 SAH
166 Tragedi
167 Keluarga
168 Sampai jumpa disyurga bunda
169 Arti dari semua itu
170 Sesungguhnya
171 Bawa pulang
172 Kampusss
173 Pulang bersama Habib
174 Izin
175 Rencana
176 Alasan abi
177 Istri
178 Uwuuu
179 balas dendam
180 Kaya raya
181 kisah sadar diri
182 es krimmm
183 Bertemu
184 Rindu
185 Sayang
186 Ketemu
187 Memulai
188 Abu
189 Kampus baru
190 Jemput
191 Ikhlas
192 Tuntutan
193 Kaget
194 sebenarnya
195 Darurat
196 12 bab terakhir
197 11
198 10
199 9
200 8
201 7. kehancuran
202 6. Akad
203 5 keluarga
204 4. dari ayah
205 3. Kehancuran
206 bonus
207 2. Percakapan
208 Tamat
209 Hmm
210 Baruuu
211 Novel Baru...
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Hari pernikahan
2
oprasi
3
Nayya
4
Gelap merenggut semua nya
5
Pilihan
6
Doa
7
Pernikahan dengan pria asing
8
Akad
9
Cakra
10
Amarah Cakra
11
Kesempatan untuk Habib
12
Pulang
13
Berpisah
14
Kewajiban
15
Memandikan
16
Masakan
17
Alergi
18
Alergi2
19
Sadar
20
Kenyataan
21
Pertanyaan Habib
22
Ditinggal
23
Mencari?
24
Aisya...
25
Lepaskan
26
butuh
27
Terlalu lembut
28
Masak
29
Kenapa?
30
hadia
31
Kejutan
32
Boneka
33
Kebenaran
34
Bunda
35
Mau pulang
36
madu
37
Pilihan
38
Egois
39
Pindah
40
Ulang Tahun?
41
Alasan
42
Marah
43
Menyerah kan?
44
Baybay
45
Pilihan Habib
46
Ceraikan Istrimu
47
Pilihan Habib
48
Mira
49
Tamu
50
Permintaan
51
Pisah?
52
Masa lalu Aron
53
Aron
54
Pilihan
55
Cerai
56
Rencana
57
Kemarahan ibu Nayya
58
Hilang nya Nayya
59
Bangun
60
Jual
61
Bay Dava
62
Kenapa?
63
anakku membenciku
64
tak akan menikah lagi
65
Mangga pak RT
66
Marah
67
Ulah lagi
68
Bantuan?
69
Selamat
70
Hamil?
71
akan pulang
72
pulang
73
Pergi
74
Egois
75
Marah
76
pergi atau bertahan
77
Definisi
78
Menyesal.?
79
Untuk Habib
80
Hidup
81
Rindu melahirkan..!
82
Bisa?
83
Habib
84
Genit
85
penjelasan
86
membenci
87
Melengkapi
88
Siapa?
89
Bertemu
90
Dosen baru
91
Ribut
92
Nayya
93
Puasa
94
Abi
95
buka puasa
96
Dimana?
97
bertemu lagi
98
pilihan
99
Pilihan 2
100
Pencerahan
101
Marah
102
Matahnya Acha
103
Modus
104
Sebenarnya
105
kacau
106
Bertemu
107
Alasan
108
Alasan
109
Abu
110
Cerita
111
Ajakan
112
pertemuan
113
Mau
114
Pindah
115
Pertemuan
116
Bertemu
117
Putusan Rey
118
Godaan
119
Pasar
120
Ajaran jahat
121
Tujuan
122
Kenapa
123
Abu
124
Saudara
125
Ajaran keras kadang dibutuhkan
126
Kebenaran
127
Tak takut
128
Nenek
129
Ketahuan
130
Culik
131
marah
132
Gagal
133
Kehilangan
134
Menyerah?
135
Keadaan
136
Keadaan
137
Anak kecil
138
Sadar
139
Alasan
140
Cerita
141
Cerita 2
142
Ungkapan
143
Kembali
144
genit
145
Kesempatan untuk Habib
146
Alasan
147
Acha
148
Keadaan
149
Sadar
150
Bahagia
151
Pilihan
152
Mau?
153
Nikah
154
abu
155
Wanita
156
Restu
157
pesta
158
Dava
159
Ditolak
160
Persiapan
161
pesan Rindu
162
Pesta
163
Kisah
164
Pernikahan
165
SAH
166
Tragedi
167
Keluarga
168
Sampai jumpa disyurga bunda
169
Arti dari semua itu
170
Sesungguhnya
171
Bawa pulang
172
Kampusss
173
Pulang bersama Habib
174
Izin
175
Rencana
176
Alasan abi
177
Istri
178
Uwuuu
179
balas dendam
180
Kaya raya
181
kisah sadar diri
182
es krimmm
183
Bertemu
184
Rindu
185
Sayang
186
Ketemu
187
Memulai
188
Abu
189
Kampus baru
190
Jemput
191
Ikhlas
192
Tuntutan
193
Kaget
194
sebenarnya
195
Darurat
196
12 bab terakhir
197
11
198
10
199
9
200
8
201
7. kehancuran
202
6. Akad
203
5 keluarga
204
4. dari ayah
205
3. Kehancuran
206
bonus
207
2. Percakapan
208
Tamat
209
Hmm
210
Baruuu
211
Novel Baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!