Gelap merenggut semua nya

“Bunda sama Ayah dimana?. Kok gelap ya?” Tanya Nayya lemah.

Ibu Nayya memeluk suaminya erat. Ini yang ia takutkan. Ia tak bisa menjelaskan kepada putrinya. Ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia mencengkram erat bahu suaminya.

Begitu juga dengan ayah Nayya. Ia membalas pelukan istrinya .

“Ayah kok gelap?. Apa mati lampu?” Tanya Nayya serak. Ia sangat takut saat ini, ia tak bisa melihat apa-apa tapi bisa mendengarkan apapun disekitarnya.

“Iyaa sayang. Sekarang mati lampu. Kamu istirahat aja dulu yaa... nanti kalo lampunya udah hidup Ayah bangunin...” Jawab Ayahnya berat. Ia menggigit bibirnya kuat takut anaknya mendengar isak tangisnya. Tapi Ibu Nayya tak bisa menahan isak tangisnya membuat Nayya sadar jika orang tuanya menangis.

“Ayahh... Bunda kok nangis... Bunda kenapa ya? Ayah sama Bunda baik-baik aja kan?” Tanya Nayya takit. Saat ini ia sudah lebih sadar dari tadi. Tapi ia merasakan kepalanya sangat sakit.

Ibu Nayya tak berani dan tak sanggup menatap Nayya. Ia menyembunyikan wajahnya didada suaminya. Ayahnya menyangga tubuh Istrinya. Ia mengangkat tangannya untuk menghapus air matanya. “Bunda nggak apa-apa kok. Kamu istirahat dulu aja ya Nay...” Jelasnya berat. Jika bisa jujur, bicara saja ia sudah sangat tidak sanggup. Tapi jika ia lemah, siapa yang menenangkan istri dan anaknya.

“Bundaa....” Ucap Nayya. Ia mengangkat tangan kirinya meraba-raba mencari Ayah dan Uminya.

Tangannya ditahan cepat oleh Ayahnya. Ia menggenggamnya erat. “Sayang, jangan bergerak biar cepat sembu.” Ucap Ayahnya lembut.

“Bunda nangis. Nayya nggak mau bunda nangis. Nayya sayang Bunda sama Ayah. Nayya nggak apa-apa kok. Ayah sama Bunda nggak ada luka kan?” Tannyanya. Ia baru ingat akan kejadian itu. Ia sangat mengkhawatirkan orang tuanya.

Andai tubuh Bunda nayya tidak ditahan Suaminya, bisa dipastikan tubuhnya sudah terduduk lemah dilantai. Ia sangat-sangat tak sanggup akan hal seperti ini..”Bunda nggak nangis. Kamu istirahat ya...” Ucap Bundanya. Ia mencoba tak bergetar untuk anaknya.

“Tapi Bunda jangan nangis lagi ya.” Ucap Nayyaa. Ia sebenarnya sangat takut akan penglihatannya, tapi ia sama sekali tak mempedulikannya. Ia hanya peduli Bundanya, ia takut Bundanya sakit dan lainnya. Ia memegang kepalanya yang terikat perban, disana terasa sangat sakit. “ Kepala Nayya sakit. Nayya istirahat dulu yaa. Nanti kalo udah sholat bangunin Nayya...” Ucapnya pelan.

Tak lama ia bicara ia terlelap lagi. Otaknya sama sekali belum setabil, bisa dikatakan masih dibawah alam sadar tapi ia sadar. Itu efek dari benturan dikepalanya dan ditambah oprasi. Itu sudah biasa dirasakan oleh pasien yang terbentur dikepalanya, sehingga membutuhkan waktu beberapa saat untuk mengembalikan kesadarannya yang sebenarnya.

Bunda Nayya mencengkram bahu suaminya. “Gimana ini Ya...” Ucapnya lemah. “Apa yang harus dijelaskan dengan Nayya. Bunda nggak kuat, nggak berani....” Lanjutnya getir.

“Kamu sabar yaa...” Suaminya mengusap kepala Bunda Nayya yang tertutup kerudung dengan lembut. Jangankan mau menenangkan istrinya, menenangkan dirinya saja ia tak mampu.

Habib dan Keluargannya terisak sedih saat melihat itu semua. Habib tak tahu jika Nayya mengalami buta. Mereka keluar dari ruangan Nayya dengan raut wajah sedih.

“Bun. Dia buta bun...” Ucap Habib menangis.

“Bunda juga nggak tau. Coba kita temui dokter yang merawat dia ya...” Ucao Uminya.

“Benar.. ayo kita cari solusinya...” Sahut Kyai Abu.

Habibpun mennurut saja. Mereka melangkah keruangan dokter yang menangani Nayya. Untunglah dokter tersebut sedang duduk disana dengan tumpukan berkas. “Assalamu’alaikum...” Ucap Kyai Abu...

“Wa’alaikum salam. Silakan masuk..” sahut dokter dari dalam.

Kyai Abu dan lainnya pun masuk.

“Mari duduk pak, bu...” Ucap dokter tersebut. Kyai Abu dan Umi Ana pun duduk didepan dokter, sedangkan Habib hanya berdiri dibelakang orang tuanya. “Ada yang bisa saya bantu pak, bu?” Tanya dokter itu lagi.

“Sebelumnya perkenalkan, nama saya Haiburrohman dan ini istri saya Ana.. kami mau bertanya masalah pasien yang berada diruang rawat kenanga nomor 14 dok.” Jawab Kyai Abu.

“Bila saya tau. Kalian siapanya ya?” Tannya dokter itu menatap mereka.

“Kami keluarga yang menabrak beliau. Kami hanya ingin bertanggung jawab dok. “ Jawab Umi Ana.

Dokterpun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia mengambil file yang berisi keadaan Nayya. Tak lama kemudian ia sudah menemukannya.

“Perkenalkan nama saya Brayyen. Kalian bisa panggil saya dokter Ray... dan ini datanya.” Ucapnya. Ia menyerahkan file kigu kehadapan kyai Abu.

“Maaf dok. Dokter bisa jelaskan saja tidak. Soalnya saya tidak terlalu mengerti masalah medis.” Ucap Kyai Abu jujur.

Dokter Raypun tersenyum lembut. Ia mengangguk dan membuka file tersebut. “ Nayya Maura Nadifa. Umur 19tahun anak dari bapak Hamdan azwarka dan Ibu Radina . benar dia ibu, pak?” tanya dokter itu.

Abi dan Umi Habib mengangguk. Sebenarnya mereka sama sekali tak tau identitas keluarga Nayya. Mereka hanya tau nama gadis itu hanya Nayya. Tidak ada selain itu.”Benar Dok.” Jawab Kyai Abu.

Saat melihat Kyai Abu dan Umi Ana mengangguk. Ia mulai membaca kembali data didepannya. “Begini pak, buk. Nona Nayya ini mengalami kecelakan 3hari yang lalu, kepalanya bocor akibat itu membuat dia kehilangan banyak darah. Dia juga melakukan oprasi pada jam 15:40 sore, karena ada pembekuan darah diotaknya. Setelah itu, setelah diperiksa kembali. Kaki kanan dan tangan kanannnya patah. Benturan dikepalanya sangat keras, akibatnya ia mengalami kebutaan. Syaraf matanya rusak karena benturan didekat kepalnya, atau bisa dikatakan benturan dikepanya itu sangat Fatal pak, buk. Untunglah dia tidak mengalami geger otak saat itu.” Jelasnya panjang lebar.

Umi Ana yang mendengar itu mendesah. Ia menangis dalam diam. sedangkan kyai Abu hannya meringis ngeri. “Lalu. Apa dia bisa sembuh dok?” Tanya Habib cepat.

“Kesembuhan hanya milik Allah pak. Tapi menurut pemeriksaan ini, Jika tangan dan kaki nona Nayya akan segerah sembuh dalam 3bulan, itupun bapak dan ibu harus menjaga dan memberi obat secara rutin. Tapi jika mata, Nona Nayya mengalami cidera yang sangat fatal dibagian syaraf matanya. Biasanya dalam kasus ini, pasien bisa oprasi donor mata. Tapi Nona Nayya kasus nya berbeda pak buk. Nona Nayya harus menyembuhkan dahulu syaraf yang rusak sehingga kemungkinan itu tergantung dengan Allah. “ Jelasnya.

“Jadi bisa sembuh dok?” Tannya Habib.

“Saya bukan Tuhan. Tapi kemungkinan itu ada meskipun membutuhkan waktu lama untuk mengobati syaraf mata itu. Jika tidak. Donor mata juga tidak akan berguna.” Jelasnya.

“Berapa lama dok?” Tanya Umi Ana.

“Mungkin sekitar 8tahun sampai seterusnya. Kita tidak bisa menjawab pasti. Atau tidak sama sekali. Karena biasanya jika Syaraf mata ini rusak. Hanya beberapa persen saja dari 100% yang bisa sembuh. Tapi bukan berarti tidak mungkin.” Jelas Dokter Ray.

Habib hanya terdiam. Ia sudah sangat kacau, ia tak tau harus berbuat apa saat ini. Begitu juga dengan orang tuanya. “Jika begitu terimakasih dok. Kami persimisi. Assalamu’laikum.” Ucap Kyai Abu .

“Iya pak. Wa’alaikum salam...” Jawab Dokter Ray lembut. Ia tersenyum miris saat melihat punggung mereka menjauh, matanya kembali menatap data Nayya.

Terpopuler

Comments

😍wike😍

😍wike😍

next

2022-08-27

0

amanda

amanda

bru awal udah sedih

2021-09-12

0

Mayra Putri

Mayra Putri

banyak like buat author... kasian bangeut nayya......

2021-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 oprasi
3 Nayya
4 Gelap merenggut semua nya
5 Pilihan
6 Doa
7 Pernikahan dengan pria asing
8 Akad
9 Cakra
10 Amarah Cakra
11 Kesempatan untuk Habib
12 Pulang
13 Berpisah
14 Kewajiban
15 Memandikan
16 Masakan
17 Alergi
18 Alergi2
19 Sadar
20 Kenyataan
21 Pertanyaan Habib
22 Ditinggal
23 Mencari?
24 Aisya...
25 Lepaskan
26 butuh
27 Terlalu lembut
28 Masak
29 Kenapa?
30 hadia
31 Kejutan
32 Boneka
33 Kebenaran
34 Bunda
35 Mau pulang
36 madu
37 Pilihan
38 Egois
39 Pindah
40 Ulang Tahun?
41 Alasan
42 Marah
43 Menyerah kan?
44 Baybay
45 Pilihan Habib
46 Ceraikan Istrimu
47 Pilihan Habib
48 Mira
49 Tamu
50 Permintaan
51 Pisah?
52 Masa lalu Aron
53 Aron
54 Pilihan
55 Cerai
56 Rencana
57 Kemarahan ibu Nayya
58 Hilang nya Nayya
59 Bangun
60 Jual
61 Bay Dava
62 Kenapa?
63 anakku membenciku
64 tak akan menikah lagi
65 Mangga pak RT
66 Marah
67 Ulah lagi
68 Bantuan?
69 Selamat
70 Hamil?
71 akan pulang
72 pulang
73 Pergi
74 Egois
75 Marah
76 pergi atau bertahan
77 Definisi
78 Menyesal.?
79 Untuk Habib
80 Hidup
81 Rindu melahirkan..!
82 Bisa?
83 Habib
84 Genit
85 penjelasan
86 membenci
87 Melengkapi
88 Siapa?
89 Bertemu
90 Dosen baru
91 Ribut
92 Nayya
93 Puasa
94 Abi
95 buka puasa
96 Dimana?
97 bertemu lagi
98 pilihan
99 Pilihan 2
100 Pencerahan
101 Marah
102 Matahnya Acha
103 Modus
104 Sebenarnya
105 kacau
106 Bertemu
107 Alasan
108 Alasan
109 Abu
110 Cerita
111 Ajakan
112 pertemuan
113 Mau
114 Pindah
115 Pertemuan
116 Bertemu
117 Putusan Rey
118 Godaan
119 Pasar
120 Ajaran jahat
121 Tujuan
122 Kenapa
123 Abu
124 Saudara
125 Ajaran keras kadang dibutuhkan
126 Kebenaran
127 Tak takut
128 Nenek
129 Ketahuan
130 Culik
131 marah
132 Gagal
133 Kehilangan
134 Menyerah?
135 Keadaan
136 Keadaan
137 Anak kecil
138 Sadar
139 Alasan
140 Cerita
141 Cerita 2
142 Ungkapan
143 Kembali
144 genit
145 Kesempatan untuk Habib
146 Alasan
147 Acha
148 Keadaan
149 Sadar
150 Bahagia
151 Pilihan
152 Mau?
153 Nikah
154 abu
155 Wanita
156 Restu
157 pesta
158 Dava
159 Ditolak
160 Persiapan
161 pesan Rindu
162 Pesta
163 Kisah
164 Pernikahan
165 SAH
166 Tragedi
167 Keluarga
168 Sampai jumpa disyurga bunda
169 Arti dari semua itu
170 Sesungguhnya
171 Bawa pulang
172 Kampusss
173 Pulang bersama Habib
174 Izin
175 Rencana
176 Alasan abi
177 Istri
178 Uwuuu
179 balas dendam
180 Kaya raya
181 kisah sadar diri
182 es krimmm
183 Bertemu
184 Rindu
185 Sayang
186 Ketemu
187 Memulai
188 Abu
189 Kampus baru
190 Jemput
191 Ikhlas
192 Tuntutan
193 Kaget
194 sebenarnya
195 Darurat
196 12 bab terakhir
197 11
198 10
199 9
200 8
201 7. kehancuran
202 6. Akad
203 5 keluarga
204 4. dari ayah
205 3. Kehancuran
206 bonus
207 2. Percakapan
208 Tamat
209 Hmm
210 Baruuu
211 Novel Baru...
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Hari pernikahan
2
oprasi
3
Nayya
4
Gelap merenggut semua nya
5
Pilihan
6
Doa
7
Pernikahan dengan pria asing
8
Akad
9
Cakra
10
Amarah Cakra
11
Kesempatan untuk Habib
12
Pulang
13
Berpisah
14
Kewajiban
15
Memandikan
16
Masakan
17
Alergi
18
Alergi2
19
Sadar
20
Kenyataan
21
Pertanyaan Habib
22
Ditinggal
23
Mencari?
24
Aisya...
25
Lepaskan
26
butuh
27
Terlalu lembut
28
Masak
29
Kenapa?
30
hadia
31
Kejutan
32
Boneka
33
Kebenaran
34
Bunda
35
Mau pulang
36
madu
37
Pilihan
38
Egois
39
Pindah
40
Ulang Tahun?
41
Alasan
42
Marah
43
Menyerah kan?
44
Baybay
45
Pilihan Habib
46
Ceraikan Istrimu
47
Pilihan Habib
48
Mira
49
Tamu
50
Permintaan
51
Pisah?
52
Masa lalu Aron
53
Aron
54
Pilihan
55
Cerai
56
Rencana
57
Kemarahan ibu Nayya
58
Hilang nya Nayya
59
Bangun
60
Jual
61
Bay Dava
62
Kenapa?
63
anakku membenciku
64
tak akan menikah lagi
65
Mangga pak RT
66
Marah
67
Ulah lagi
68
Bantuan?
69
Selamat
70
Hamil?
71
akan pulang
72
pulang
73
Pergi
74
Egois
75
Marah
76
pergi atau bertahan
77
Definisi
78
Menyesal.?
79
Untuk Habib
80
Hidup
81
Rindu melahirkan..!
82
Bisa?
83
Habib
84
Genit
85
penjelasan
86
membenci
87
Melengkapi
88
Siapa?
89
Bertemu
90
Dosen baru
91
Ribut
92
Nayya
93
Puasa
94
Abi
95
buka puasa
96
Dimana?
97
bertemu lagi
98
pilihan
99
Pilihan 2
100
Pencerahan
101
Marah
102
Matahnya Acha
103
Modus
104
Sebenarnya
105
kacau
106
Bertemu
107
Alasan
108
Alasan
109
Abu
110
Cerita
111
Ajakan
112
pertemuan
113
Mau
114
Pindah
115
Pertemuan
116
Bertemu
117
Putusan Rey
118
Godaan
119
Pasar
120
Ajaran jahat
121
Tujuan
122
Kenapa
123
Abu
124
Saudara
125
Ajaran keras kadang dibutuhkan
126
Kebenaran
127
Tak takut
128
Nenek
129
Ketahuan
130
Culik
131
marah
132
Gagal
133
Kehilangan
134
Menyerah?
135
Keadaan
136
Keadaan
137
Anak kecil
138
Sadar
139
Alasan
140
Cerita
141
Cerita 2
142
Ungkapan
143
Kembali
144
genit
145
Kesempatan untuk Habib
146
Alasan
147
Acha
148
Keadaan
149
Sadar
150
Bahagia
151
Pilihan
152
Mau?
153
Nikah
154
abu
155
Wanita
156
Restu
157
pesta
158
Dava
159
Ditolak
160
Persiapan
161
pesan Rindu
162
Pesta
163
Kisah
164
Pernikahan
165
SAH
166
Tragedi
167
Keluarga
168
Sampai jumpa disyurga bunda
169
Arti dari semua itu
170
Sesungguhnya
171
Bawa pulang
172
Kampusss
173
Pulang bersama Habib
174
Izin
175
Rencana
176
Alasan abi
177
Istri
178
Uwuuu
179
balas dendam
180
Kaya raya
181
kisah sadar diri
182
es krimmm
183
Bertemu
184
Rindu
185
Sayang
186
Ketemu
187
Memulai
188
Abu
189
Kampus baru
190
Jemput
191
Ikhlas
192
Tuntutan
193
Kaget
194
sebenarnya
195
Darurat
196
12 bab terakhir
197
11
198
10
199
9
200
8
201
7. kehancuran
202
6. Akad
203
5 keluarga
204
4. dari ayah
205
3. Kehancuran
206
bonus
207
2. Percakapan
208
Tamat
209
Hmm
210
Baruuu
211
Novel Baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!