Nayya

.......

Habib dan keluarganya sama sekali tak mendapati luka. Hanya saja, mereka hampir membunuh seorang gadis yang tak berdosa.

Gus Habib dan Keluarganya sholat berjamaah dimushola dirumah sakit itu. Seluruh dari mereka berdoa akan keselamatan Nayya, bahkan seluru dari mereka menangis akan kenyataan jika merekalah yang harus disalahkan jika Nayya pergi...

Saat seusai berdoa Gus Habib bersujud dan menangisi semuanya, Umi dan Abi Habib hanya menatap putranya sedih, mereka tau jika anaknya sangat merasa berdosa dan bersalah. Umi Habib pun meringsut untuk mendekat. “Sabar yaa nak. Semuanya udah Allah atur.” Ucapnya menenangkan Habib.

Habib masih menangis, hanya saja sekarang ia menangis dipelukan Uminya. Saat itu juga Hp Abinya bergetar. Abi Habibpun melihat benda pipi disaku celananya, terdapat disana adalah ‘Gus Fatih’. Dan disanapun terterah 70panggilan dari 4nomor. Kyai Abupun mengangkatnya. “Assalamu’alaikum nak. Ada apa?” Tanyanya.

“Wa’alaikum salam Bi. B, Abi dimana?. Mbak Khumairo pingsan karena bang Habib nggak dateng. Abi dan Umi nggak apa-apa kan?. Kalian sekarang dimana?” Tanyanya secara beruntun.

Saat itu pula Kyai Abu ingat jika Habib ingin menikah hari ini. “Asstagfirullahhal’azim. Kami lupa nak, kamu tolong bilangin sama pihak keluarga Khumairo ya jika kami mengalami kecelakaan.” Jawabnya terkejut.

Gus Fatihpun terkejut saat mendengar Orang tuanya kecelakaan. “Terus sekarang Abi dimana?. Umi sama Abi baik-baik aja kan?, Bang Habib gimana Bi?” Tanyanya panik.

“Allhamdulillah kami masih dalam lindungan Allah nak. Tapi masih ada yang harus kami urus. Abi tutup dulu ya.. assalamu’alaikum.” Ucapnya menutup panggilan. Ia tak ingin putra dan putrinya mengkhawatirkan mereka.

“Siapa Bi?” Tanya Umi Ana menatap suaminya baru selesai berbicara lewat telepon.

“Fatih Mi. Dia kasih kabar jika Khumaira pingsan karena kita nggak dateng.” Jelas Kyai Abu.

Habib mendongak menatap Kyai Abu. “Asstaghfirullah Habib lupa. Bagaimana ini Bi?” Tanya Habib gemetar.

Kyai Abu pun mendekat dan memegang pundak anaknya. “Kita selesaikan ini dulu. Nanti kita jelaskan secara baik-baik. Kamu jangan terlalu banyak fikirannya.” Ucapnya menenangkan Habib yang kehilangan arah.

Saat ini Habib hanya menangis dan meminta bantuan kepada Allah. ia tak tau harus melangkah bagaimana lagi. Apa mungkin ia pergi ketempat pernikannya dan meninggalkan gadis yang ia tabrak?. Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskan semua ini.

Untunglah ia menabrak Nayya didaerah perkampungan, karena daerah perkampungan memang tidak ada Polisi atau pengawas, sehingga kecelakaan ini tidak sampai kerana hukum.

Habib mengusab wajahnya secara kasar dan berkali-kali beristighfar untuk menenangkan kekalutan hatinya. Ia mengajak Umi dan Abinya untuk kembali menemui Nayya dan Ayyahnya.

..

“Bang diangkat ya sama Abi?. Abi dimana?” Tannya Aisya saat Fatih sudah menutup teleponnya.

“Abi dan lainnya kecelakaan. Karena itu mereka nggak bisa kesini.” Jelasnya.

“Terus gimana keadaan mereka?. Kita harus jengukin Abi, Umi sama bang Habib bang...” Ucap Aisya khawatir

Gus Fatih pun memegang tangan adiknya lembut. “Kamu tenang dulu. Abi sama yang lain baik-baik aja. Tadi saat abang mau nanya lagi Abi matiin teleponnya.”

Aisya sama sekali tak bisa mengendalikan air matanya, siapa yang tak khawatir jika mendengar keluarganya kecelakaan.”Terus mereka sekarang dimana bang?” tanyanya disela-sela menangis.

“Tadi saat abang mau nanya. Abi matiin teleponnya, katannya masih ada urusan yang harus diurus. Kita harus jelasi semuanya kepada keluarga kak Khumairah dulu.” Jawab Fatih. Ia membawa adik perempuannya itu masuk dan menjelaskan kepada pihak keluarga calon mempelai kakaknya.

....

Oprasi Nayya telah selesai dilakukan sejak 6jam yang lalu. Tapi Nayya sama sekali belum bangun, wajahnya pucat sepucat kapas. Wajahnya damai sedamai syurga. Saat ini Ibunya sudah ada dirumah sakit untuk melihat putri tercintanya. Suara tangis nya pecah saat tau keadaan putrinya yang keritis.

Keadaan Nayya saat ini keritis, saat melakukan oprasi ia kekurangan bannyak darah, untunglah salah satu dokter muda disana ingin mendonorkan darahnya. Golongan darah Nayya adalah AB- jadi memang langkah. Dokter tersebut adalah dokter yang mengambil keputusan saat Nayya harus dioprasi sesegera mungkin.

Tangan Kaki kanan dan tangan kanannya patah. Kepalanya bocor, Semuanya diperban dengan tebal. Tubuhnya penuh dengan alat medis. Siapa yang tidak hancur saat melihat putrinya seperti itu. Jika bisa meminta kepada Tuhan supaya bisa menggantikan posisi, maka seluru orang tua akan melakukan hal tersebut.

Sudah 3hari Nayya tidak sadarkan diri. Keadaannya cukup membaik, saat ini ia sudah melewati masa keritisnya, hanya saja ia belum sadar.

Ayah dan Ibu Nayya setiap saat pergi kerumah sakit untuk menjaga Nayya. Nayya juga memiliki kakak laki-laki yang bernama Cakra andrian yang berumur 23tahun. Dan ia sudah lulus s1 dan sekarang ia s2 diturki.

Begitu juga Habib dan keluargannya. Setiap hari menjenguk dan merawat Nayya, tapi keluarga Nayya sama sekali tak mau berbicara kepada Keluarga Habib. Bahkan mereka selalu hampir berkelahi.

Wanita paru bayah menggenggam tangan Nayya lemah. Ia setiap hari menangisi anaknya. “Nayy... abngun Nayy, Bunda kangen banget sama ceramah kamu.” Ucapnya getir. Ia mengusap wajah pucat Nayya dengan ibu jarinnya.

“Bunda harus sabar bun...” Ucap suaminya yang berada dibelakangnya. Ia tak kalah mengemaskan. Wajahnya merah, hidung mancungnya memerah, bahkan mata mereka ditaburi lingkaran hitam. Mereka sama sekali tak bisa tidur karena melihat putri mereka seperti ini. Tapi perhatiannya teralihkan kedepan pintu.

“Assalamu’ alikum...” Ucap Habib. Ia bersama Kyai Abu dan Umi Ana. Ditangannya ada pastel buah yang mereka beli sebelum datang kesini.

“Mau apa lagi kalian?. sudah puas liat putri saya hancur...!” Teriak Ayah Nayya getir.

Habib dan keluargannya sudah sering mendapatkan penolakan seperti ini. mereka hanya diam dan masuk. “Maaf pak...” Ucap Habib getir. Ia tak tau harus berucap apa lagi selain maaf. Dan setiap apapun ucapan dari mulutnya keluar. Keluarga Nayya tak pernah memberi repon fositif.

“Andai maaf kamu bisa buat anak saya sadar dan buat anak saya sembuh. Saya sama sekali tak butuh maaf kamu...!” Teriak Ayah Nayyaa.

Kyai Abu dan Umi Ana hanya mengelus bahu anaknya lembut. Mereka hanya diam. jika mereka berada diposisi orang tua Nayya, pasti mereka juga seperti itu...

Tak lama jari tangan Nayya bergerak, matannya mengerjab seperti ingin dibuka paksa. Ibu dan Ayah Nayya terkejut. Ibu Nayya langsung berdiri dari kursinya. “Yah, Nayya bangun... dia sadar...” Ucapnya histeria.

Ayah Nayya pun bergerak cepat kesisi ranjang untuk menatap anaknya. “Sayang...” Panggil ayahnya serak.

Nayya merasakan sakit disekujur tubuhnya, matanya begitu berat untuk dibuka, ia bagaikan bertarung kepada beratnya beban menimpa matanya. Ia berusaha membuka matanya saat ada yang memanggilnya ‘sayang’. “Bissmillah....” Adalah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya karena berusaha bangkit dari alam sadarnya.

Dan berhasil... ia berhasil bangun dari tidur panjangnya. Tapi yang pertama yang ia lihat adalah gelap, seluruhnya gelap. Ia mencoba untuk mengerjabkan matanya, tapi masih saja gelap. Ia mencoba menggerakkan tangan kanannya untuk mengucek matanya. Jujur saja saat ini ia masih setengah sadar.

“Jangaaann...” Ucap Bunda Nayya lembut memegang tangan anaknya.

“Aahkk..” Nayya mengerang sakit saat merasakan tangan kanannya sakit.

“Hati-hati. Tangan kamu masih luka sayang...” Ucap Bunda Nayya lembut. Ia membetulkan posisi Nayya.

“Bundaa....” Ucap Nayya lembut nan ringan.

“Iya sayang. Ada apa?” Tanya bundanya.

“Hauuss...” ucap Nayya serak. Tenggorokannya sangat kering saat ini.

“Bentar yaa. Bunda ambilkan minum....” Ucap Bundanya. Ia cepat-cepat mengambil minum diatas nakas disamping ranjang Nayya. Ia juga mengambil sendok dan membantu Nayya minum dari sendok. Setelah cukup Nayya menggeleng. Bunda Nayya pun meletakkan kembali gelas berisi air dan sendok itu.

“Bundaa... Ayaahhh...” ucap Nayya bergetar.

“Iya sayang... kamu mau apa lagi?”Tanya Ayah Nayya cepat. Ia mengelus kepala Nayya lembut dan mencium puncuk kepala Nayya yang terbalut jilbab.

Habib menatap Nayya bahagia. ia sangat bersyukur jika Nayya bahagia. begitu juga Kyai Abu dan Umi Ana. Mereka tersenyum bahagia. tapi tidak setelah ucapan Nayya setelahnya.

Terpopuler

Comments

Ruzita Abdulrashid

Ruzita Abdulrashid

mcm x de pegangan agama..

2023-02-01

0

😍wike😍

😍wike😍

ceritanya seru
mungkin untuk penulisannya aja lbih teliti
semanagt thor ttp berkarya💪💪

2022-08-27

1

Nunung Suwandari

Nunung Suwandari

Maaf thor masih banyak typo nya,semoga bisa lebih baik lagi ya thor.
tetap semangat 😊
ceritanya bgus ini 😉

2021-05-27

4

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 oprasi
3 Nayya
4 Gelap merenggut semua nya
5 Pilihan
6 Doa
7 Pernikahan dengan pria asing
8 Akad
9 Cakra
10 Amarah Cakra
11 Kesempatan untuk Habib
12 Pulang
13 Berpisah
14 Kewajiban
15 Memandikan
16 Masakan
17 Alergi
18 Alergi2
19 Sadar
20 Kenyataan
21 Pertanyaan Habib
22 Ditinggal
23 Mencari?
24 Aisya...
25 Lepaskan
26 butuh
27 Terlalu lembut
28 Masak
29 Kenapa?
30 hadia
31 Kejutan
32 Boneka
33 Kebenaran
34 Bunda
35 Mau pulang
36 madu
37 Pilihan
38 Egois
39 Pindah
40 Ulang Tahun?
41 Alasan
42 Marah
43 Menyerah kan?
44 Baybay
45 Pilihan Habib
46 Ceraikan Istrimu
47 Pilihan Habib
48 Mira
49 Tamu
50 Permintaan
51 Pisah?
52 Masa lalu Aron
53 Aron
54 Pilihan
55 Cerai
56 Rencana
57 Kemarahan ibu Nayya
58 Hilang nya Nayya
59 Bangun
60 Jual
61 Bay Dava
62 Kenapa?
63 anakku membenciku
64 tak akan menikah lagi
65 Mangga pak RT
66 Marah
67 Ulah lagi
68 Bantuan?
69 Selamat
70 Hamil?
71 akan pulang
72 pulang
73 Pergi
74 Egois
75 Marah
76 pergi atau bertahan
77 Definisi
78 Menyesal.?
79 Untuk Habib
80 Hidup
81 Rindu melahirkan..!
82 Bisa?
83 Habib
84 Genit
85 penjelasan
86 membenci
87 Melengkapi
88 Siapa?
89 Bertemu
90 Dosen baru
91 Ribut
92 Nayya
93 Puasa
94 Abi
95 buka puasa
96 Dimana?
97 bertemu lagi
98 pilihan
99 Pilihan 2
100 Pencerahan
101 Marah
102 Matahnya Acha
103 Modus
104 Sebenarnya
105 kacau
106 Bertemu
107 Alasan
108 Alasan
109 Abu
110 Cerita
111 Ajakan
112 pertemuan
113 Mau
114 Pindah
115 Pertemuan
116 Bertemu
117 Putusan Rey
118 Godaan
119 Pasar
120 Ajaran jahat
121 Tujuan
122 Kenapa
123 Abu
124 Saudara
125 Ajaran keras kadang dibutuhkan
126 Kebenaran
127 Tak takut
128 Nenek
129 Ketahuan
130 Culik
131 marah
132 Gagal
133 Kehilangan
134 Menyerah?
135 Keadaan
136 Keadaan
137 Anak kecil
138 Sadar
139 Alasan
140 Cerita
141 Cerita 2
142 Ungkapan
143 Kembali
144 genit
145 Kesempatan untuk Habib
146 Alasan
147 Acha
148 Keadaan
149 Sadar
150 Bahagia
151 Pilihan
152 Mau?
153 Nikah
154 abu
155 Wanita
156 Restu
157 pesta
158 Dava
159 Ditolak
160 Persiapan
161 pesan Rindu
162 Pesta
163 Kisah
164 Pernikahan
165 SAH
166 Tragedi
167 Keluarga
168 Sampai jumpa disyurga bunda
169 Arti dari semua itu
170 Sesungguhnya
171 Bawa pulang
172 Kampusss
173 Pulang bersama Habib
174 Izin
175 Rencana
176 Alasan abi
177 Istri
178 Uwuuu
179 balas dendam
180 Kaya raya
181 kisah sadar diri
182 es krimmm
183 Bertemu
184 Rindu
185 Sayang
186 Ketemu
187 Memulai
188 Abu
189 Kampus baru
190 Jemput
191 Ikhlas
192 Tuntutan
193 Kaget
194 sebenarnya
195 Darurat
196 12 bab terakhir
197 11
198 10
199 9
200 8
201 7. kehancuran
202 6. Akad
203 5 keluarga
204 4. dari ayah
205 3. Kehancuran
206 bonus
207 2. Percakapan
208 Tamat
209 Hmm
210 Baruuu
211 Novel Baru...
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Hari pernikahan
2
oprasi
3
Nayya
4
Gelap merenggut semua nya
5
Pilihan
6
Doa
7
Pernikahan dengan pria asing
8
Akad
9
Cakra
10
Amarah Cakra
11
Kesempatan untuk Habib
12
Pulang
13
Berpisah
14
Kewajiban
15
Memandikan
16
Masakan
17
Alergi
18
Alergi2
19
Sadar
20
Kenyataan
21
Pertanyaan Habib
22
Ditinggal
23
Mencari?
24
Aisya...
25
Lepaskan
26
butuh
27
Terlalu lembut
28
Masak
29
Kenapa?
30
hadia
31
Kejutan
32
Boneka
33
Kebenaran
34
Bunda
35
Mau pulang
36
madu
37
Pilihan
38
Egois
39
Pindah
40
Ulang Tahun?
41
Alasan
42
Marah
43
Menyerah kan?
44
Baybay
45
Pilihan Habib
46
Ceraikan Istrimu
47
Pilihan Habib
48
Mira
49
Tamu
50
Permintaan
51
Pisah?
52
Masa lalu Aron
53
Aron
54
Pilihan
55
Cerai
56
Rencana
57
Kemarahan ibu Nayya
58
Hilang nya Nayya
59
Bangun
60
Jual
61
Bay Dava
62
Kenapa?
63
anakku membenciku
64
tak akan menikah lagi
65
Mangga pak RT
66
Marah
67
Ulah lagi
68
Bantuan?
69
Selamat
70
Hamil?
71
akan pulang
72
pulang
73
Pergi
74
Egois
75
Marah
76
pergi atau bertahan
77
Definisi
78
Menyesal.?
79
Untuk Habib
80
Hidup
81
Rindu melahirkan..!
82
Bisa?
83
Habib
84
Genit
85
penjelasan
86
membenci
87
Melengkapi
88
Siapa?
89
Bertemu
90
Dosen baru
91
Ribut
92
Nayya
93
Puasa
94
Abi
95
buka puasa
96
Dimana?
97
bertemu lagi
98
pilihan
99
Pilihan 2
100
Pencerahan
101
Marah
102
Matahnya Acha
103
Modus
104
Sebenarnya
105
kacau
106
Bertemu
107
Alasan
108
Alasan
109
Abu
110
Cerita
111
Ajakan
112
pertemuan
113
Mau
114
Pindah
115
Pertemuan
116
Bertemu
117
Putusan Rey
118
Godaan
119
Pasar
120
Ajaran jahat
121
Tujuan
122
Kenapa
123
Abu
124
Saudara
125
Ajaran keras kadang dibutuhkan
126
Kebenaran
127
Tak takut
128
Nenek
129
Ketahuan
130
Culik
131
marah
132
Gagal
133
Kehilangan
134
Menyerah?
135
Keadaan
136
Keadaan
137
Anak kecil
138
Sadar
139
Alasan
140
Cerita
141
Cerita 2
142
Ungkapan
143
Kembali
144
genit
145
Kesempatan untuk Habib
146
Alasan
147
Acha
148
Keadaan
149
Sadar
150
Bahagia
151
Pilihan
152
Mau?
153
Nikah
154
abu
155
Wanita
156
Restu
157
pesta
158
Dava
159
Ditolak
160
Persiapan
161
pesan Rindu
162
Pesta
163
Kisah
164
Pernikahan
165
SAH
166
Tragedi
167
Keluarga
168
Sampai jumpa disyurga bunda
169
Arti dari semua itu
170
Sesungguhnya
171
Bawa pulang
172
Kampusss
173
Pulang bersama Habib
174
Izin
175
Rencana
176
Alasan abi
177
Istri
178
Uwuuu
179
balas dendam
180
Kaya raya
181
kisah sadar diri
182
es krimmm
183
Bertemu
184
Rindu
185
Sayang
186
Ketemu
187
Memulai
188
Abu
189
Kampus baru
190
Jemput
191
Ikhlas
192
Tuntutan
193
Kaget
194
sebenarnya
195
Darurat
196
12 bab terakhir
197
11
198
10
199
9
200
8
201
7. kehancuran
202
6. Akad
203
5 keluarga
204
4. dari ayah
205
3. Kehancuran
206
bonus
207
2. Percakapan
208
Tamat
209
Hmm
210
Baruuu
211
Novel Baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!