Bab 4

Mengajar adalah suatu pekerjaan febri di universitas. Febri juga sangat dekat dengan mahasiswa-mahasiswanya karena febri sebagai dosen terfavorit di Faperta. Ya biasa lah mashasiswa paling suka sama dosen yang tak pelit nilai…hahaha, bahkan mahasiswa juga banyak yang memasang muka dua terhadap febri agar mendapat nilai A, wiii ngeri.

Pagi ini febri masuk disalah satu kelas, dimana kelas tersebut mahasiswanya pada rempong semua dan isinya merupakan mahasiswa kesayangan febri antara kelas yang lain. Mereka sudah seperti anak kandung febri sendiri. Walaupun belum menikah apalagi mempunyai anak, tetapi febri merasakan apa yang dirasakan oleh ibu-ibu lainnya, Ia merasa sudah seperti mempunyai anak kandung sendiri walaupun bukan anak kandungnya. Febri menjelaskan materi kuliah untuk pagi ini, ya namanya juga sudah dosen terfavorit tentu febri tidak bisa marah terhadap mahasiswanya. Ketika febri menjelaskan ada yang benar-benar memperhatikan, ada yang mencatat penjelasan febri, ada yang asik mempercantik diri dan yang kurang ajarnya ada yang sibuk dengan mimpinya huahuahauhahua maksudnya tidur. Namanya juga mahasiswa tingkah lakunya yang unik-unik. Eh kok unik-unik, nggak cocok dibilang unik. Lebih cocoknya dibilang kurang ajar. Betulkah ?

 

“pada paham semuanya ???” Tanya febri

“paham” jawab kompak mahasiswa

“coba sebutkan lapisan-lapisan tanah hardila” sambil melirik kebangku hardila

“haaa…. Kok saya miss ?” jawab salah satu mahasiswa yang asik dengan mimpinya. Miss merupakan panggilan khusus untuk febri. Ia beken dipanggil Mis feb dikampusnya.

“kamu paham kan ?” Tanya febri sekali lagi

“paham miss” jawab Hardila. Hardila ini merupakan mahasiswa yang paling degil dikampusnya, tukang tidur saat jam kuliah paling ribut dan palinb sibuk dengan jualan olshop nya.

“apa yang kamu pahami ??’

“apa jok ? bantu aku” Tanya Hardila kesalah satu temannya yang bernama joko dengan suara yang berbisik -bisik

“jangan Tanya sama kawannya hardila, apa yang kamu pahami di matakuliah hari ini”

“saya paham miss sama matakuliah hari ini. Tapi saya lupaaa, tapii miss tenang aja, pas ujian nanti saya bisa jawab kok” jawab Hardila polos

“haahahaha” tawa kompak satu kelas menertawai jawaban hardila

“ee.. bocah, ya sudah bagi yang tidak mengerti Tanya saja dan bagi yang tak nyatat pinjam catatan kawannya” ucap febri

 

" miss dila mau tanyaa miss" ucap hardila yang mengacungkan tangan

"Apa tu dill??"

"Miss , miss nggak ambil body lation nih ? ada promo loh" jawab dila sambil menunjukan katalog olshop nya

Febri hanya menggelengkan kepala terheran heran liat tingkah mahasiswanya. Kelas pun bubar semua, febri juga langsung menuju keruangannya. Tetapi belum sampai keruangannya, perut febri sangat mules, ia ingin BAB. Febri langsung cepat-cepat menuju keruanganya untuk menaruk tas dan laptop miliknya lalu ia menuju ke toilet. Setelah sampai ketoilet, ternyata toilet di faperta sedang diperbaki karena ada yang tersumbat sehingga toilet tidak bisa digunakan. Akhirnya febri berlari menuju ke fakultas sebelah untuk menumpang toiletnya. Ia pun lari terburu-buru, tanpa ia perhatikan , ia memasuki Toilet Pria. Untung tidak ada orang di toilet tersebut. Kalau adaaa, uhhh nggak kebayang la bagaimana ekspresi febri.

Sekitar kurang lebih 20 menit ia di toilet, febri langsung keluar dan membuka pintu. Ia teriak kaget karena ada seorang cowok lagi buang air kecil. Ya walaupun beda arah, namanya juga kaget. Febri langsung membalikkan badannya dan menutup muka dengan tangannya.

“hey, lo ngapain di sini” Tanya pria tersebut

“apa? Kamu nggak salah nanya. Kamu dah selesai kan mpisnya, aku mau berbalik arah”

“uda”

“harusnya aku yang bertanya” febri pun langsung membalikan badanya kearah pria tersebut “whatttt, kamu ? mas bro judes, kamu ngapain ditoilet wanita ?? pasti kamu mau ngintip aku kan?” spontan kaget tenyata pria tersebut adalah fadly

“he mbak kepala batu. Kamu itu ngomong kayak kereta balap yaaaa, ngebutt aja ngomongnya tanpa ada di rem. Ayok sini” ucap fadly sambil menarik febri keluar toilet. “tu lo baca, ini toilet pria atau wanita ? pandai baca enggak?” Tanya fadly sambil menunjuk bacaan toilet pria

“nggak mungkin” jawab febri masih belum percaya

“nggak mungkin apanya mbak kepala batu ? tu dilihat bacannya T o i l e t P r i a” sambil mengejekan bacaan tersebut

“kenapa ya rasanya dunia tuh sempit kaliiii, kau lagi kau lagi yang ketemu. Apa nggak ada orang lain lagi sampai kau kau aja yang ketemu” ucap Febri

“uda yaa, capek ngomong sama kepala batu”jawab fadly sambil meningglakan febri. Febri pun juga langsung kembali ke faperta dengan muka yang memerah karena malu telah memasuki toilet pria.

Febri kembali ke faperta dan langsung menuju kekantin. Ia kekantin bersama rekan kerja yang sekaligus menjadi temanya yang bernama yudia. Kalau dibilang kedekatan antara yudia dan febri ibarat sendok dan garpu. Kita tetap bisa makan walau pun hanya menggunakan sendok dan tanpa garpu, tetapi lebih sempurna lagi ketika kita makan menggunakan sendok dan garpu, pahammm kan ??? kalau tak paham Tanya sama yang paham yaaaa. Susah jelasinya.

“yud, semalam aku sudah ketemu sama Rio” ucap febri sambil mengunyah bakso

“tuh kek mana ? langsung kamu putusi dia ??”

“ha, enggak lah yud. Ternyata dia itu ninggalin aku 3 bulan karena ia bekerja di luar kota. Tu dia sempat kenak todong sama perampok, jadi semua isi dompetnya, ponselnya hilang semua yud”

“astagfirullahalazim feb, gitu kamu percaya”

“percaya dong yud”

“kamu jangan begitu saja percaya sama rio, dia itu manusia masih bisa bohong juga feb. jangan mudah kali percaya sama dia. Aku aja meragukannya”

“tapi kan dia sudah membuktikan cintanya kepada ku kalau dia serius. Tuh buktinya aku sudah dilamar sama dia”

“terserah kamu yaaaa, eh btw aku ada kenalan sama cowok feb”

“cieee, siapa tuh ?? cerita laaa”

“ehm… cerita enggak yaaa”

“ihh cerita dong yud, oh iya liat dong mukanya”

“belum ada fotonya feb. yang penting yaaaa, dia itu ganteng, mukanya tampan, hatinya baik, idungnya mancung, kulitnya putih, matanya hamper-hampir warna biru gitu feb. pokoknya kalau cewek-cewek ketemu diaa yaaa hatinya meleleh la pokoknya”

“jadi penasaran aku sama dia yud”

“tu feb dia dosen juga di kampus ini , tetapi dia dosen di fakultas teknik. Nanti kalau kami sudah dekat bakal aku kenalin ya sama kamu”

“jadi kalian belom dekat Yud ? kok kau dah kecentilan gitu" kata Febri

"ihh kami uda dekat febb, bagaikan dari Indonesia ke Amerika"

"uhuuuk...uhukkk" febri yang keselak dengar jawaban Yudia. "apa kata mu Yud ? bagai Indonesia ke Amerika ? Itu nggak dekat Yud , itu malah jauh banget"

"Febriiii kalau sudah jatuh cinta sejauh apapun bisa jadi dekatt kalii tau"

"hahahahaha dasar Bucinnnnn... dah ah aku cabut duluan" kata febri yang bergegas pergi

"oii Febrii tunggu" jawab Yudia sambil mengeluarkan uang dari sakunya

Terpopuler

Comments

Devitasari

Devitasari

hallo kakak cerita nya bagus tapi dialog penulis terlalu banyak jadi membuat saya sedikit tidak nyaman baca nya. tetap semangat kakak👍

2020-10-27

0

Lenna Cristy

Lenna Cristy

ceritanya bagus...semangat ya,😊

2020-06-09

0

Aryan Lee

Aryan Lee

Sebenarnya ceritanya bgus. tpi krisan dikit ya! penulisamnya jngn di jadiin satu k. di bagi beberapa paragraf n per dialog dipisah jdi enk bacanya. Semngat ya! sdh k like n bin 5.

2020-06-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!