kehidupan diibaratkan seperti air yang mengalir dari satu tempat ketempat lain. Mengalir dari tempat yang paling tinggi menuju ketempat yang paling rendah. Walaupun terlihat sederhana, namun itu bukanlah akhir dari perjalanannya. Justru itu awal dari perjalan yang baru. Perjalanan air menguap naik keudara dan menjadi awan, kemudian turun dan kembali lagi membasahi tanah dalam hujan.
Waktu yang selama ini beku dalam ketidakpastian, kembali berdetak bahkan lebih kencang dari sebelumnya. Semuanya bukan apa yang kita rencanakan. Semuanya adalah sesuatu yang sudah Tuhan rencanakan. Kita adalah pion-pion bagian dari semesta yang bergerak dan saling menjalin karena aturannya. Menjalankan setiap adegan dalam dramanya yang agung. Setiap gerakan dan peran kita tak pernah merupakan sebuah kesia-siaan. Melainkan sebuah satu kesatuan yang membentuk kesempurnaan sesuai dengan pribadinya yang sempurna.
Cinta juga tak bisa ditebak arahnya. Cinta bisa saja berawal dari pertemuan yang tak disengaja, awalnya musuh lama kelamaan menjadi sebuah rasa yang tumbuh dan berkembang dalam perjumpaan yang terus menerus.
Sama halnya yang dirasakan Fadly, pertemuan yang awalnya dipikir sebuah kesialan ternyata awal pertemuan yang menjadi cerita cinta yang singkat. Fadly tak mengerti awal perjalanan kisah cintanya yang membuat hatinya terluka untuk kesekian kalinya. Febri seorang gadis yang dicintai fadly kini pergi menjadi bagian hidup dari pria lain.
"aku akan kembali untuk menikahi febri" kata Fadly
"terlambat !! kini aku sudah dimiliki seutuhnya dengan pria lain" jawab Febri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raja Endar Ritonga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Pantas Komentar