Pria Gila Kaya Raya
Arfan Ednan adalah pengusaha kecil menengah yang berjuang keras di tengah ketatnya persaingan bisnis di kota yang dia tempati, dia bertekad untuk terus bekerja keras demi menjadi orang yang sukses
Acuanya untuk sukses adalah demi mewujudkan sebuah pernikahan yang mewah seperti yang di inginkan Yovi endrika, wanita yang sudah setahun belakangan jadi kekasihnya
Namun hubungannya harus kandas dikala Yovi menemukan pria lain yang lebih mapan dari Arfan,
…
Di sebuah cafe terbuka terlihat seorang wanita cantik bermake-up tebal dengan tampilan modisnya, dia duduk di salah satu kursi cafe dan menunggu seseorang yang memang sudah ada janji dengannya
Sementara di luar cafe, seorang pria muda bersetelan formal baru turun dari motor klasik tua dengan suara knalpot yang bising, dia pun langsung bergegas masuk kedalam cafe dan langsung mencari sang pujaan hatinya
Setelah dia melihat gadisnya, dia langsung berjalan pelan ke arahnya untuk menghampirinya, dia juga menyembunyikan sekuntum mawar berwarna merah di belakang badanya
"Hay sayang, apa sudah lama nunggu??" tanya Arfan basa basi
"Tidak perlu basa basi, duduklah, ada yang ingin ku bicarakan padamu" ucap Yovi
"Untuk mu" ucap Arfan yang memberikan sekuntum bunga mawar merah yang di belinya di pinggir jalan tadi
"Aku tidak butuh bunga, aku hanya butuh kepastian mu, kapan kamu akan menikahiku" tanya Yovi
"Sayang,,, tabunganku masih belum cukup untuk kita menikah, bukan kah kamu ingin menikah di pulau yang indah, dan ingin berbulan madu berkeliling dunia??, aku mohon, beri aku waktu setidaknya Satu tahun lagi, aku yakin investasi ku kali ini akan berhasil dan mendapatkan untung banyak" ucap Arfan sambil mencoba meraih tangan pacarnya
Tapi sang wanita langsung menarik tangannya untuk menghindari tangan Arfan
"Selalu saja itu alasan mu, mau sampai kapan aku harus menunggu investasi mu itu berhasil,, hah???,,, kurasa kita memang tidak punya masa depan lagi" ucap Yovi, dia merogoh tas kecilnya dan mengeluarkan sebuah kartu undangan yang bertulis namanya dan pria lain,, dan dia langsung mengulurkanya ke hadapan Arfan
"Satu bulan lagi Aku akan menikah dengan pria yang sudah siap dengan segalanya, jadi, kamu tidak perlu repot-repot lagi dengan investasimu yang tidak ada hasil nya itu" ucap Yovi
"Menikah???, Dengan orang lain?? , kamu jangan bercanda sayang, kita sudah hampir 1 tahun pacaran, bagaimana bisa kamu mau menikah dengan orang lain??" tanya Arfan
"Aku beri kamu waktu 3 Minggu untuk menikahi ku, dengan catatan kamu harus bisa mempersiapkan pernikahan yang ku impikan itu, apa kamu sanggup??, hh, kurasa jawabanya tidak kan,, memang lebih baik aku menikah dengan pria yang sudah pasti" ucap Wanita itu
"Tapi Tapi, itu...."
"Sudahlah, aku memangilmu kemari hanya ingin mengatakan itu saja,, sebaiknya kau persiapkan diri saja untuk pergi ke pernikahan ku, sebagai tamu undangan" ucap wanita itu, diapun langsung beranjak dari duduknya dan kemudian pergi meninggalkan ruangan itu
Arfan langsung terdiam beberapa saat dengan menatapi kartu undangan yang ada di tangannya itu, dan setelah dia sadar sang wanita sudah pergi jauh "Yovi, yov, aku mohon jangan lakukan ini padaku yov, aku sangat mencintaimu, yov, Yovi" Arfan pun mencoba memanggilnya dan mengejar langkahnya
Namun sang wanita yang di panggilnya itu kini sudah masuk ke dalam mobilnya, dan setelah nya mobilnya pun langsung pergi dari depan kafe itu
"Yoviii" triak Arfan ke arah mobil yang sudah melaju kedepan
"Yov, kenapa kamu tega melakukan ini padaku, selama ini aku sudah berusaha jadi yang terbaik untukmu kan?, kenapa kau tega berbuat ini padaku?? kenapa kamu akan menikah dengan pria lain???" ucap Arfan yang langsung menjatuhkan lututnya ke tanah
Dia tidak menyangka, hubungan yang sudah lama dia bangun bersama kekasihnya itu harus kandas begitu saja, padahal dia sudah merencanakan pernikahan yang Indah denganya
Tidak sedikit pengorbanan yang sudah di lakukannya untuk wanita yang di cintainya itu, harta, waktu, tenaga, perhatian, semuanya sudah dia berikan padanya,
Dia selalu royal pada Yovi karena dia menaruh harapan yang dalam padanya, apapun yang dia inginkan selalu dia coba penuhi, apapun yang dia minta secepatnya selalu dia berikan, itu pun membuat saldo di rekening pribadinya sangat susah untuk bertambah
.
…
Sebulan brikutnya Arfan pun datang ke pernikahan Sang kekasih Sebagi tamu undangan,,
Dengan perasaan pilu dia memaksakan dirinya untuk tegar dan datang ke pernikahan sang kekasih hanya untuk memberinya kata selamat, Sampai ketika dia pun harus berhadapan dengan mempelai pria paruh baya yang kini sudah resmi jadi suami kekasih nya,
Saat itu emosi yang di tahannya sedari awal pun tidak bisa dia bendung lagi,
Dan diapun langsung memukul pengantin pria itu hingga dia terjerembab ke lantai, dan Arfan pun sedikit merasa puas dengan aksinya itu,
Namun akibat dari perbuatannya itu, diapun harus di pukuli beramai ramai oleh beberapa petugas jaga dan beberapa tamu yang geram dengan aksinya,, karena dia di anggap sebagai pengacau acara
Alhasil Arfan pun banyak mendapat pukulan di kepala dan badannya,, hingga membuatnya tidak sadarkan diri dan harus di larikan ke rumah sakit
Tapi Arfan bukanya membaik di umah sakit, Dari hari Kehari Arfan justru malah mengalami depresi berat akibat dari tekanan batinya, dan sering mengamuk di bangsal Rumah sakitnya, dengan keadaannya yang seperti itu Arfan pun di kirim ke Sebuah RSJ di kota itu untuk di rehabilitasi
Dan setelah beberapa hari dia di sana, Arfan pun kabur dari RSJ dan memilih berkeliaran di jalanan Kota dengan status barunya, yaitu pria gila
.
.
…
Tiga tahun berlalu,
Arfan masih belum bisa sembuh dari penyakit kejiwaannya itu, kini diapun hanya tinggal di sebuah pos keamanan tua yang tidak terpakai,
Tiba tiba saja seorang pemuda tampan bersetelan jas mahal pun turun dari mobil mewahnya, dia segera berjalan menghampiri pos yang di huni oleh Arfan
"Kak, aku mohon, kita kerumah sakit ya, aku tidak tega melihatmu terlantar di sini" bujuk Pria muda yang tidak lain adalah adik Arfan itu,
"Pergi kau, pergiiiiiiii" triak Arfan dengan mencoba melempar apapun yang ada di dekatnya pada Andreas
"Baik Baiklah, tapi kau harus makan, aku bawakan makanan untuk mu" ucap Andreas sambil menyimpan beberapa makanan yang di bawanya ke dekat Arfan
Andreas pun sejenak menatap pria gila di hadapannya itu dengan mata berkaca-kaca, dia tidak punya siapa siapa lagi di kota ini selain kakanya itu, kakak yang sudah mengurusnya sejak dia kecil, dan menyekolahkannya hingga dia memiliki gelar,
Dan Andreas juga bertanggung jawab untuk mengelola investasi yang pernah di tanamkan Arfan sebelum dia menjadi gila, yang menghasilkan keuntungan besar untuk nya, hingga Andreas pun kini di kenal sebagai pengusaha muda yang sukses di kota itu,
Tapi dia sedikit menyayangkan semuanya itu, karena kakaknya yang sudah berjuang sedari awal malah tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya sekarang
Andreas pun segera kembali ke mobilnya lagi dan segera pergi dari pos itu, dia sudah beberapa kali memaksa kakanya itu untuk di bawanya ke tempat rehabilitasi, namun hasilnya Arfan akan kembali lagi dan lagi untuk mendiami pos tua itu, karena di sanalah Arfan merasa tenang dan tidak merasa terganggu oleh dunia luar
.
Di Suatu malam yang gerimis, di sebuah kounter ponsel yang tidak jauh dari pos tua yang di diami Arfan, terlihat seorang gadis cantik berusia dua puluhan tahun sedang berberes untuk segera menutup gerainya
Namun di malam yang sepi itu tiba tiba ada seorang pria berperawakan Tinggi tegap yang mendatanginya dan langsung mengacungkan sebuah senjata tajam ke hadapan sang gadis,
Sontak sang gadis bertongkat itu pun sangat kaget dan merasa sangat ketakutan oleh kejadian yang di luar dugaannya itu
"A Anda mau apa?" tanya sang Gadis itu ketakutan
"Berikan aku semua uang yang ada di lacimu, cepat!!, atau aku akan melukaimu" ucap pria tinggi besar itu, dia menutup wajahnya dengan masker supaya sulit di kenali
"Ti, tidak ada uang di laci ini, bos ku sudah mengambilnya, aku aku sudah akan menutup konternya" ucap Sang gadis
"Kalau begitu berikan aku semua ponsel yang ada di lase itu, cepat!!" ucap Pria itu dengan nada mengancam
"Ja jangan, itu milik majikanku, aku aku tidak mau di salahkan untuk itu" ucap Sang gadis benar benar merasa ketakutan
'Brak' pria itu langsung menggebrak etalase kaca di depanya itu hingga retak, "Aku tidak perduli, cepat kemasi semuanya dan berikan padaku, atau aku akan benar benar melukaimu dulu" ucap pria yang terus mengacungkan pisau belatinya pada sang gadis
"Aku aku tidak bisa" ucap Sang gadis yang gemetaran dan berkeringat dingin melihat pisau runcing yang mengarah persis ke dadanya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
😏😏
2023-07-18
0
anak Ragil❤️💕
woah salut deh kata rapih banget
2022-12-06
0
Desrina Tobing
hi KK baruu nyimak mogaa seruuu 😊
2022-06-26
0