Pgykr 2

Setelah Nadira mengemasi bekalnya, dia pun segera berangkat ke gerai tempatnya kerja, tapi sebelum itu dia mampir dulu ke pos tua yang tidak jauh dari gerainya untuk melihat Arfan

"Hey Paman, apa kau sudah bangun" tanya Nadira pada Arfan yang masih Rebahan dengan menutup matanya dengan tangan

"Pergii" ucap Arfan tanpa melihat Nadira

"Aku bawa sedikit makanan untuk mu, di makan ya, aku taruh di sini" ucap Nadira menyimpan kantung plastik bekalanya di samping Kaki Arfan

"Pergiiii", hanya kata itu saja yang di ucapkan Arfan pada siapapun yang mendekatinya

"Iya, aku pergi sekarang, jangan lupa makan ya" ucap Nadira, diapun segera beranjak dengan kruk tongkat nya lagi untuk segera membuka gerainya seperti biasanya

Nadira memang jadi merasa berhutang Budi pada Arfan semenjak kejadian malam itu, dan mulai saat itu diapun jadi sering menengok Arfan di Posnya, dan sering membawakanya makanan atau minuman

Dari hari kehari Arfan yang tadinya tertutup pada orang lain pun kini jadi lebih terbuka pada Nadira

Dan orang yang bertugas untuk memantau kondisi Arfan pun tau kalau Nadira sering menghampiri Arfan di posnya, dan tentu saja dia memberitahukan hal itu kepada Andreas,

"Bos, ada seorang gadis lumpuh yang sering mengunjungi Tuan Arfan di tempatnya, apa yang harus aku lakukan?" tanya Udai sang pengurus Arfan itu kepada Andreas yang duduk di ruang kerja kantornya

"Begitukah??, biarkan saja, aku harap itu bisa membawa pengaruh yang baik untuk kejiwaan kakaku" ucap Andreas

"Seperti nya Begitu bos, tuan Arfan juga terlihat bisa menerima kehadirannya itu" ucap Udai

"Itu, bagus, cari tau tentang gadis itu dan latar belakang keluarga nya" ucap Andreas

"Baik bos," ucap Udai, diapun langsung beranjak dan segera pergi dari ruangan bosnya itu

"Kak, kuharap kau bisa segera sembuh, kau harus segera melihat semua hasil dari kerja kerasmu dulu" ucap Andreas sambil menatapi Ruangan mewah yang di pungsiakn sebagai ruang direktur utama di gedung perusahan yang bertingkat tinggi itu

...°°°°...

Sementara di tempat Lain, Nadira memanfaatkan waktu istirahatnya untuk menengok Arfan lagi di posnya, dia merasa jadi punya teman ngobrol sekarang, dia tidak segan lagi untuk curhat pada Arfan, karena dia memang tidak mempunyai teman untuk menampung unek uneknya

"Hai Paman, kamu sedang apa?" tanya Nadira

"Duduk hihi" ucap Arfan sambil senyum senyum gak jelas

"Aku duduk di sini ya" ucap Nadira yang mendudukan dirinya di pintu masuk pos itu

"Boleh hihi" ucap Arfan

"Sepertinya hidupmu sangat simple Paman, kamu tidak perlu ribet memikirkan beban apapun, Paman hanya berdiam saja di sini, tapi masih bisa tertawa seperti itu, apa aku harus gila juga supaya bisa lepas dari beban hidup ini" ucap Nadira

Arfan pun langsung tertawa tidak jelas "Hihihi Boleh" ucap Arfan langsung tertawa lagi

"Ya, kadang aku juga berpikir kalau hidup ini sangat tidak adil bagiku" ucap Nadira

"Iya, hihi" ucap Arfan

"Apa luka Paman sudah sembuh?" tanya Nadira yang mengingat lukanya itu

"Sudah Hihi" ucap Arfan

Nadira pun maeperhatikan keadaan Arfan sekarang, dan dia baru sadar kalau baju Arfan sudah berganti lagi "Paman, siapa yang mengganti bajumu?" tanya Nadira

"Tidak tau" ucap Arfan

"Mungkin ada orang yang baik hati ya, coba lihat lukamu" ucap Nadira

Arfan pun langsung menyingkap bajunya sedikit "Tuh, lihat" ucap Arfan memperlihatkan lukanya

Nadira pun melihat ada perban yang menempel di lukanya itu, "Ada yang mengobati mu juga ya?, siapa orang nya?, kenapa aku tidak pernah melihatnya" ucap Nadira

"Tidak tau, hihi" ucap Arfan

Saat Nadira sedang mengobrol Tiba tiba Narita sang ibu Nadira pun datang ke pos itu

"Kamu di sini rupanya, apa kamu mengobrol dengan orang gila??, tidak waras kamu, apa kamu tidak takut tertular gila juga??" ucap Narita

"Aku hanya bertanya padanya, soalnya beberapa hari lalu aku melihat dia terluka, O yah, ibu ada apa mencariku??" tanya Nadira

"Debt kolektor sudah datang ke rumah lagi, jadi cepat berikan ibu uang, atau mereka akan mengacau di rumah" ucap Narita

"Bu, aku tidak punya uang, simpanan untuk berobat kakiku juga hanya sedikit bu" ucap Nadira

"Ya sudah berikan saja itu dulu, nanti ibu carikan lagi untuk berobat mu" ucap Narita

"Tapi bu..."

"Sudah, cepat berikan" ucap Narita

"Baiklah, ini bu" ucap Nadira memberikan uang merah yang hanya tinggal 1 lembar dari dompetnya

Narita pun segera mengambilnya "Semoga saja mereka mau pergi dengan uang ini" ucap Narita sambil berbalik untuk pulang

Seperginya Narita, Nadira pun berdecak kesal dan langsung menekuk wajahnya "Selalu saja seperti ini, kenapa ibu tidak pernah peduli dengan keadaan ku,,," gerutu Nadira, dia pun menoleh pada Arfan yang hanya cengengesan saja memperhatikan Narita

"Dia ibuku, dia tadinya adalah istri dari seorang pengusaha, makanya dia boros sekali soal uang,, Aku juga tadinya kerja di perkantoran ayahku, tapi karena aku tertabrak mobil beberapa bulan lalu, kakiku jadi lumpuh dan tidak bisa di gerakan lagi, jadi aku berhenti bekerja di sana, dan mulai tinggal di sini, dan akhirnya aku tidak bisa memenuhi kebutuhan ibuku lagi, yang lebih menyakitkannya lagi, ayahku tidak pernah memperdulikan kami lagi semenjak dia menikahi wanita yang lebih muda daripada ibu" ucap Nadira menceritakan tentang keluarganya dengan mata yang sedikit berkaca kaca

"Kasian" ucap Arfan masih dengan cengengesan

"Ya,,, aku rasanya hampir putus asa menjalani hidup ku, aku seperti bukan darah daging dari mereka saja" ucap Nadira yang langsung menghela nafasnya

"O yah, aku kembali ke gerai ku dulu yah, sepertinya ada pelanggan, jangan lupa di makan Rotinya,, ya" ucap Nadira segera mengambil kruk tongkat nya lagi dan segera bergegas pedg ke gerai nya

Arfan pun hanya cungar cengir saja, dan kemudian mengambil roti yang di bawakan Nadira dan memakannya

.

Haripun dengan cepat berlalu, dan kegelapan malam mulai menyelimuti langit biru, Arfan pun masih duduk bersandar di tempatnya, namun dia tiba tiba merasakan kesakitan di kepalanya, dan tubuhnya pun mulai mengejang, "Aarrrgghhh"" rintihnya, diapun berguling kesana kemari karena menahan kesakitan nya, dan beberapa saat kemudian, diapun tidak Sadar kan diri

Nadira yang baru selesai menutup gerainya pun menengok Arfan lagi sebelum pulang "Paman, apa kamu sudah tidur???" tanya Nadira

Namun Arfan yang di tanya tidak menjawab Nadira, karena dia pingsan sekarang

"Tumben jam segini sudah tidur" ucap Nadira sedikit heran, diapun berbalik dan segera beranjak untuk pulang ke rumahnya

Setibanya di Rumah sederhananya, Nadira pun langsung membuka pintunya "Bu aku pulang" ucap Nadira

"Kamu sudah pulang sayang, sinih, ibu mau bicara sebentar" ucap Narita yang duduk di kursi ruangan itu

Nadira pun melihat kalau di ruangan itu ada orang lain selain ibunya,, ada sosok om om yang duduk di kursi ruangan itu, Nadira tanpa curiga segera duduk di dekat ibunya, dan bersebrangan langsung dengan pria itu

"Jadi ini putrimu, wajahnya memang Sangat cantik, tapi sayang dia lumpuh, kalau tidak, aku pasti berani bayar lebih untuknya" ucap Pria itu

Nadira pun tidak mengerti apa maksud dari pria itu "Maaf,, apa masud Anda,? juga Anda ini siapa,? kenapa bertamu malam malam kerumah kami??" ucap Nadira

Narita pun langsung berbisik di telinga Nadira "Dia ini orang yang akan membantu kita, dia mau memberikan sejumlah uang asalkan kamu menemaninya malam ini, dan kakimu bisa sembuh dengan uang itu" bisik Narita

"Apah?????" Nadiar cukup kget mendengar bisikan ibunya itu, dia tidak menyangka kalau dia akan di jual oleh ibunya sendiri, seketika wajah Nadira pun langsung menggelap

"Apa ibu sudah gila, apa ibu anggap putrimu ini wanita penghibur?, ibu benar benar-benar tega, aku tidak habis pikir dengan ibu" ucap Nadira langsung mencoba beranjak dari duduknya

Terpopuler

Comments

Mardiah Dhya

Mardiah Dhya

ibu sialan

2023-03-26

0

Mardiah Dhya

Mardiah Dhya

ibu sialan

2023-03-26

0

Desrina Tobing

Desrina Tobing

lebih gilaa lgii emak mu Nadira Darii Arfan dasar wanitaa tuaa lacnat 😱

2022-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pgykr 1
3 Pgykr 2
4 Pgykr 3
5 Pgykr 4
6 Pgykr 5
7 Pgykr 6
8 Pgykr 7
9 Pgykr 8
10 Pgykr 9
11 Pgykr 10
12 Pgykr 11
13 Pgykr 12
14 Pgykr13
15 Pgykr 14
16 Pgykr15
17 Pgykr16
18 Pgykr 17
19 Pgykr18
20 Pgykr19
21 Pgykr 20
22 Pgykr21
23 Pgykr 22
24 Pgykr 23
25 Pura Pura
26 Menjenguk
27 Kebingungan
28 Operasi
29 Kesal
30 Lempar
31 Pulang Lagi
32 Membual
33 Kepergok
34 Akan Datang
35 Tidak Terduga
36 Meminta Bantuan Sindi
37 So Tau
38 Kediaman Ednan Bersaudara
39 Masih Berharap
40 Miris
41 Motor Tua
42 Kebersamaan
43 Menguji
44 Tidak Kenal
45 Oma
46 Gaun
47 Panik
48 Adik Ipar
49 Menginap
50 Omong Kosong
51 Beda Jaman
52 Jujur
53 Giliran
54 Menemui
55 Tumpukan Sampah
56 Bujukan
57 Hal Buruk
58 Balasan
59 Mencuri
60 Sarapan
61 Sedikit Waktu
62 Permintaan Maaf
63 Berkunjung
64 Menghibur
65 Berlaga Amnesia
66 Kajutan
67 Kehadiran Masa Lalu
68 Normal
69 Mengundang
70 Pgkr
71 Paman
72 Pengakuan
73 .
74 Cup
75 Tidak Suka
76 Berat
77 Kacau
78 Bukan Pertama
79 Permintaan Oma
80 Darurat
81 Penghuni Baru
82 Cerita
83 Terlalu Cepat
84 Ehem
85 Ngebut
86 Menyinggung
87 Tiga Serangkai
88 Negosiasi
89 Love
90 21+
91 Tidak Enak Perasaan
92 Terseret
93 Pencarian
94 Pgkr
95 Sarapan 2
96 Bersemangat
97 Pembeli
98 keluarga Mu
99 Berbaik Hati
100 Kembali
101 Pindah
102 Penantang
103 Mengetahui
104 Mengejar
105 Di Kepung
106 Sindrom
107 Ingkar Janji
108 Tidak Ingin Mengingatnya
109 Sakit
110 Kapan Menikah?
111 Pengganggu
112 Berbahagia,
113 Extra part (MP)
114 Ekstra part (Bulan Madu)
115 Ekstra Part (Takut)
116 Promosi
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
Pgykr 1
3
Pgykr 2
4
Pgykr 3
5
Pgykr 4
6
Pgykr 5
7
Pgykr 6
8
Pgykr 7
9
Pgykr 8
10
Pgykr 9
11
Pgykr 10
12
Pgykr 11
13
Pgykr 12
14
Pgykr13
15
Pgykr 14
16
Pgykr15
17
Pgykr16
18
Pgykr 17
19
Pgykr18
20
Pgykr19
21
Pgykr 20
22
Pgykr21
23
Pgykr 22
24
Pgykr 23
25
Pura Pura
26
Menjenguk
27
Kebingungan
28
Operasi
29
Kesal
30
Lempar
31
Pulang Lagi
32
Membual
33
Kepergok
34
Akan Datang
35
Tidak Terduga
36
Meminta Bantuan Sindi
37
So Tau
38
Kediaman Ednan Bersaudara
39
Masih Berharap
40
Miris
41
Motor Tua
42
Kebersamaan
43
Menguji
44
Tidak Kenal
45
Oma
46
Gaun
47
Panik
48
Adik Ipar
49
Menginap
50
Omong Kosong
51
Beda Jaman
52
Jujur
53
Giliran
54
Menemui
55
Tumpukan Sampah
56
Bujukan
57
Hal Buruk
58
Balasan
59
Mencuri
60
Sarapan
61
Sedikit Waktu
62
Permintaan Maaf
63
Berkunjung
64
Menghibur
65
Berlaga Amnesia
66
Kajutan
67
Kehadiran Masa Lalu
68
Normal
69
Mengundang
70
Pgkr
71
Paman
72
Pengakuan
73
.
74
Cup
75
Tidak Suka
76
Berat
77
Kacau
78
Bukan Pertama
79
Permintaan Oma
80
Darurat
81
Penghuni Baru
82
Cerita
83
Terlalu Cepat
84
Ehem
85
Ngebut
86
Menyinggung
87
Tiga Serangkai
88
Negosiasi
89
Love
90
21+
91
Tidak Enak Perasaan
92
Terseret
93
Pencarian
94
Pgkr
95
Sarapan 2
96
Bersemangat
97
Pembeli
98
keluarga Mu
99
Berbaik Hati
100
Kembali
101
Pindah
102
Penantang
103
Mengetahui
104
Mengejar
105
Di Kepung
106
Sindrom
107
Ingkar Janji
108
Tidak Ingin Mengingatnya
109
Sakit
110
Kapan Menikah?
111
Pengganggu
112
Berbahagia,
113
Extra part (MP)
114
Ekstra part (Bulan Madu)
115
Ekstra Part (Takut)
116
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!