Nadira pun terus berada di pos tua itu bersama Arfan, hingga langit pun perlahan terang dan matahari mulai menyinari bumi di sekitar tempatnya berdiam
Tiba tiba Narita pun datang ke pos itu untuk mencari putrinya yang minggat dari rumah semalaman
"Ternyata kamu sembunyi di sini, jadi kamu lebih memilih bermalam dengan orang gila ini dari pada mendapatkan uang, ayo kamu pulang" ucap Narita sedikit meninggi kan nada bicaranya
"Aku tidak mau pulang, aku tidak mau punya ibu seperti mu, aku lebih baik tinggal dengan orang gila, Dari pada tinggal Dengan ibu yang tidak punya hati" ucap Nadira
"Kamu,....." Narita ingin marah, tapi dia menahannya, diapun pun menghela nafasnya dan menenangkan dirinya lagi, dia berpikir hanya Nadira satu-satunya yang masih bisa dia andalkan untuk hidup, jadi dia tidak mungkin membiarkan Nadira pergi darinya,
"Nadira, Ibu tau ibu salah, tapi ibu melakukan ini karena keadaan kita yang memaksanya, kamu tau itu kan, maafkan ibu ya, ibu janji tidak akan mengulangi hal seperti itu lagi, ayo pulang sayang" ucap Narita mebujuk
"Apa ibu bersumpah tidak akan menjualku lagi??" tanya Nadira
"Ibu bersumpah, Ayolah, kita pulang ke rumah" ucap Narita
"Baik, aku akan pulang, tapi aku masih belum bisa memaafkan ibu" ucap Nadira, diapun meraih tongkatnya yang tersandar di dinding, dan diapun perlahan berdiri dari duduknya
Arfan pun tidak mencoba menahan Nadira, meskipun dia tau ada kebohongan yang tersirat dari ucapan Narita
"Paman, aku pulang dulu ya" ucap Nadira
"Kamu ini aneh sayang, dia ini orang gila, kenapa harus pamit padanya, dia tidak akan mengerti ucapanmu" ucap Narita langsung meraih pundak Putrinya dan membopongnya berjalan
Dan mereka pun segera pergi dari hadapan Arfan
Arfan pun langsung menyunggingkan senyum di sudut bibirnya "Gadis baik yang malang, kenapa aku tidak bertemu dengan gadis seperti dia Dulu, kenapa aku harus tergila gila pada gadis seperti Yovi yang hanya mementingkan harta, bodoh sekali aku" gumam Arfan tersenyum sinis
Meskipun pikiran Arfan sudah kembali normal, tapi dia tidak tau harus kemana saat ini, dia tidak yakin adiknya masih mau menerimanya, apalagi dia tau kalau adiknya sekarang sudah sukses, dia tidak mau membuat malu adiknya jika dia menemuinya dengan keadaanya yang seperti itu, jadi Arfan pun hanya memilih untuk tetap berdiam di sana
Beberapa saat kemudian, sebuah mobil sedan berwarna hitam mengkilat pun menepi di pinggir jalan yang tidak jauh dari tempat Arfan,
Dari dalam mobil itupun keluar pemuda tampan yang bersetelan jas mahal, diapun langsung melangkahkan kakinya ke pos tua Arfan dengan di ikuti beberapa dokter RSJ, dia bertekad akan memaksa kakaknya lagi untuk di bawa ke pusat rehabilitasi, dia tidak tega jika terus membiarkan kakaknya terus menerus terlantar di tempat itu
"Kakak, apa kabar mu hari ini?" sapa Andreas
Arfan pun menoleh pada pemuda yang baru datang itu yang sekarang berdiri di depan pintu posnya
"Aku tidak pernah merasa sebaik ini" ucap Arfan sambil melempar kan senyum pada adiknya
"Syukurlah, aku mohon kak, ikut aku ke tempat rehabilitasi, aku tidak tega membiarkan kakak tidur di sini terus" ucap Andreas
"Aku sudah tidak gila Dre" ucap Arfan
"Benarkah, apa kamu benar-benar sudah sembuh kak?? Syukurlah,, ini benar-benar keajaiban,, ini pasti karena pengaruh dari gadis itu" ucap Andreas yang langsung mendekati Arfan dan berjongkok di depannya
"Ya Mungkin kehadiran gadis itu memang punya pengaruh baik untuk kesembuhan ku" ucap Arfan
"Kalau begitu, mari kita pulang sekarang kak" ucap Andreas
"Pulang kemana??, Rumah ku di sini kan?" ucap Arfan
"Kita punya ruamah yang besar kak, kita akan pulang ke sana" ucap Andreas
Arfan pun terdiam sejenak "Bisakah kau membiarkanku gila sebentar lagi, aku belum berterimakasih pada gadis itu" ucap Arfan
"Apa yang kakak katakan, kita langsung saja datangi dia untuk berterima kasih, dan berikan dia hadiah yang sepadan" ucap Andreas
"Soal itu biar aku sendiri saja yang urus, O yah, apa kamu bisa meminjamkan uang sepuluh juta padaku?" tanya Arfan
"Sepuluh juta??" tanya Andreas memasntikan
"Kalau tidak ada, seadanya saja, aku juga bingung membayarnya nanti jika aku meminjam terlalu banyak padamu" ucap Arfan
"Kak, jangankan sepuluh juta, sepuluh Miliar pun kamu bisa mendapatkan nya, dan itu bukan meminjam namanya, tapi hakmu" ucap Andreas
"Kamu memang adik yang baik dre" ucap Arfan
"Tidak, itu bukan karean aku baik, tapi ini karena semua yang aku punya sekarang adalah hasil dari investasi mu dulu kak, aku hanya menjaganya saja untuk mu" ucap Andreas
"Begitu kah??, tapi mungkin itu karena faktor keberuntungan mu juga, apa kamu bisa memberikanku uang itu sekarang?" ucap Arfan
Andreas pun mengeluarkan sebuah kartu bank spesial dari sakunya "Ini, ambilah, berapapun uang yang kamu inginkan,, tinggal tarik saja dengan ini" uap Andreas
"Tidak, aku hanya butuh uang kes saja, span dulu saja itu, apa kau ada uang kes?" ucap Arfan sedikit segan menerima kartu itu
"Baiklah, akan ku simpan ini untukmu nantk, soal uang kes aku akan ambil di mobil, sebentar" ucap Andreas, diapun kembali bergegas ke mobilnya untuk mengambil uang dengan raut wajah berseri, dia sangat senang saudara satu satunya yang dia punya kini sudah kembali normal
Setelah mengambil uang hingga beberapa gepok dari dalam mobil, Andreas pun kembali ketempat Arfan
"Ini kak, ambilah" ucap Arfan menyrahakan tas coklat ukuran sedang pada Arfan
Arfan pun mengambil nya dan melihat isinya di dalamnya, diapun hanya mengambil Dua gepok uang saja dari dalamnya dengan nominal 20jt, "Aku hanya perlu ini saja sekarang, sisanya kamu simpan lagi, dan setelah aku selesai, aku akan pulang dengan mu nanti" ucap Arfan
"Baiklah kak, aku akan menjemput mu lagi nanti, O yah guakan ponsel ini untuk menghubungiku kalau kau sudah selesai, nomorku sudah ada dia dalamnya" ucap Andreas juga memberikan sebuah ponsel pada Arfan
"Baiklah" ucap Arfan menerima ponselnya juga
Setelah cukup berbincang, Andreas dan dokter yang di bawanya itu pun segera pergi dari pos tua itu
Sementara Arfan terlihat senyum senyum sendiri melihat uang di tanganya itu "Ku rasa ini akan sedikit membantumu gadis," Gumam Arfan,
Diapun hanya menunggu gadis itu menemuinya lagi, dan hanya berdiam di pos itu sambil membaca selembaran surat kabar yang dia temui di depan pos
Dan tentunya Nadira pun menjenguknya lagi saat pas jam istirahat nya tiba
"Hay Paman, kamu sedang apa?" tanya Nadira basa basi
"Baca koran" ucap Arfan
"Apa Paman bisa baca?" tanya Nadira mulai melangkah masuk dengan tongkatnya
"Sedikit" ucap Arfan
Nadira pun mendudukkan dirinya di depan Arfan dengan membawa sebungkus gorengan yang baru di belinya, "Ini makan lah, ada gorengan, mumpung masih anget" ucap Nadira
"Benarkah?" Arfan pun langsung menyingkirkan surat kabarnya, dan beralih ke gorengan yang di bawa Nadira, diapun langsung mengambil satu dan memakannya "Enak" ucap Arfan
"Kalau gitu makan semuanya" ucap Nadira tersenyum, diapun mulai melirik surat kabar yang tergeletak di lantai dan mengambilnya
Diapun melihat ada sebuah foto pengusaha muda yang terbilang cukup sukses di koran itu "Waw, ini foto direktur Andreas dari perusahan yang besar itu kan?, tampan sekali dia" ucap Nadira
Arfan pun menoleh dan ternyata itu memang foto adiknya, dan dia belum sempat melihatnya tadi, "Apa kamu mengenalnya?" tanya Arfan
"Siapa yang tidak kenal dengan Andreas Ednan di kota ini, dia sering muncul di berbagai media sebagai pelopor pembisnis muda berbakat, itu karena dia sudah sukses di usianya yang terbilang masih sangat muda, dan tentunya dia sangat di gandrungi oleh para wanita, entah berapa banyak wanita yang bermimpi untuk jadi istrinya, karena dia memang masih singel" ucap Nadira
"Apa kamu juga memimpikannya" tanya Arfan
"Tidak, aku tidak mau bermimpi terlalu tinggi, takut sakit jatuhnya, juga rasanya mustahil gadis lumpuh sepertiku bisa bertemu dengan orang seperti dia" ucap Nadira
"Tapi aku bisa mempertemukanmu dengannya" ucap Arfan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Desrina Tobing
waooo kreen KK Nadira kaget orgil bisaa bcaa 🤭🤭🤭🤭
2022-06-26
1
Sarman Biniayu
makin penasaran
2022-04-26
1
Dartihuti
Q mampiiir...tak vote..klek..famorit...👍👍👍semangat Thour...kereen🥰
2022-04-23
2