Pgykr 1

Pria itu pun sangat marah mendengar jawaban dari Nadira, "Rupanya kamu ingin aku melukaimu dulu, baiklah jangan menyesal" ucap pria itu

Pria itu pun langsung mengayunkan pisau tajamnya itu ke arah dada Nadira, karena di posisi Nadira yang sekarang yang terhalang etalase, hanya bagian itu lah yang bisa di jangkau sang perampok

Saat pisau itu sudah menyayat bajunya, Nadira pun langsung berteriak histeris dengan memejamkan matanya "Aaaaaaaaaaaaaa" diapun langsung merasakan ujung pisau itu menggores pada kulit di bagian dadanya, tapi itu tidak terlalu menyakitkan untuknya, tidak seperti yang sudah dia perkirakan

Jadi diapun membuka matanya lagi dan malah melihat kalau si perampok itu sekarang sudah di cekik dari belakang oleh orang gila yang mendiami pos di sebrang gerainya itu

"Berengsek, lepaskan aku, atau aku akan menghabisi mu" ucap perampok yang di cekik oleh Arfan

Namun Arfan tidak takut dengan ancamannya, di terus mencekik pria itu sekuat tenaganya, namum nahas, pria yang membawa pisau itupun mencoba menghunuskan pisaunya pada perut Arfan yang di belakangnya

Dan, 'Srettt' pisau itu pun berhasil mengenai perut samping Arfan, Namun dia tetap mencengkram kuat leher pria itu hingga pria itu pun kesulitan untuk bernafas karena nya,

Arfan yang terluka pun mulai merasakan sakit di Perut sampingnya, diapun mulai kehilangan sebagian tenaganya dan mulai melemaskan cekikanya, perlahan diapun melepaskan tanganya dari si perampok itu, di mundur dan langsung meraba perutnya yang terluka, dan melihat ada Darah di tanganya "Darah??" lirih Arfan

Si pria yang di cekik pun sampai terbatuk batuk di tanah akibat dari cekikan Arfan, dia masih bisa bangkit dengan pisau di tangannya "Dasar orang gila, mengganggu saja,, lebih baik kamu mati saja" ucap si pria yang berniat untuk menusuk Arfan lagi

"Tolooooooooong, toloooooong, ada perampooook" teriak sang gadis yang berada di dalam gerai

Pria itu pun langsung memperhatikan ke sekitarnya, dan dia melihat kalau ada tiga satpam yang merespon teriakan Gadis penjaga kounter itu,, dan mereka pun segera berlarian ke arahanya, "Gawat, ada satpam,, sebaiknya aku lari" ucap pria itu, diapun sesegera mungkin melarikan diri dengan memilih masuk ke jalanan gang yang ada di sebelah kounter itu

"Heeeeeeyy, jangan Lari" triak salah satu dari satpam pertokoan itu, mereka pun langsung mengejar ke arah perginya sang perampok

Sementara Arfan kini sudah terduduk di tanah dengan bersandar ke tiang reklame karena kesakitan

Nadira pun langsung menghampiri pria gila yang sudah menyelamatkan hidupnya itu, dia berpikir entah apa jadinya jika tidak ada dia tadi, mungkin pisau itu benar-benar akan menusuknya dan melukainya lebih parah lagi

"Paman, Paman, apa kamu tidak papah??" tanya Nadira yang dengan susah payah berjalan dengan tongkat kruk nya, dia mendekat pada pria kucel yang berkumis dan berjanggut sdikit lebat itu

Nadira pun langsung melepaskan tongkatnya untuk duduk dan melihat keadaan pria gila itu "Paman, apa kamu masih sadar??" tanya Nadira memastikan

Arfan pun tidak menjawab dan malah menggerakan tanganya untuk menyentuh dada Nadira yang sedikit berdarah dengan bajunya yang sedikit robek "Darah" ucap Arfan sambil menyentuh bagian tengah dari dada Nadira

Sontak Nadira pun sangat kaget "Aaaaw, tidak sopan, dasar gila," ucap Nadira yang langsung menepis tangan Arfan,

Tapi dia mulai berpikir ulang kalau pria di hadapannya itu tidak mungkin punya niat kotor pada dirinya, karena dia tau dia adalah pria gila, dan Nadira pun mencoba memakluminya

Dan memang maksud Arfan juga hanya ingin mengatakan kalau Nadira juga berdarah sepertinya

"Iya, aku berdarah, paman juga berdarah, apa paman masih bisa berdiri,?, kita pergi ke klinik ya" ucap Nadira

"Tidak mau pergi, aku mau kesana" ucap Arfan menunjuk ke pos tua tempatnya berdiam

"Tapi Paman berdarah, nanti Paman bisa infeksi" ucap Nadira

"Aku mau kesana" ucap Arfan sedikit berteriak

"Bebaiklah Baiklah, aku tidak akan memaksa, apa Paman bisa berdiri?" tanya Nadira

"Aku bisa" ucap Arfan sambil mencoba bangkit dan berdiri, dengan langkah sedikit gontai Arfan pun bergegas menuju ke posnya itu

Nadira pun bangkit dan memakai tongkat nya lagi untuk mengikuti langkah Arfan

Arfan pun langsung merebahkan dirinya di sebuah tikar yang di gelar di ruangan sempit itu

Nadira pun sedikit keheranan melihat tempat berdiam Arfan yang terlihat bersih, tidak ada sampah sedikit pun di tempatnya itu, dia juga mulai memperhatikan pakaian arfan yang terlihat cukup bersih dan tidak lusuh seperti orang gila kebanyakan,

Hanya saja rambut Arfan memang Sangat berantakan karena tidak terurus, dengan janggut dan kumis sedikit panjang

Baru kali ini Nadira benar benar memperhatikan Arfan di tempatnya itu,, meskipun dia sudah tau kalau Arfan memang sudah lama mendiami pos tua itu, karena sebelumnya dia sangat takut untuk mendekati Arfan

Dia juga tidak pernah tau kalau ada seseorang suruhan Adiknya yang selalu membersihkan tempat itu dan memberikan Arfan makanan yang cukup, dan bahkan sesekali memandikan nya dan mengganti pakaiannya

"Paman sangat suka kebersihan ya?" tanya Nadira, dia memanggilnya Paman Karena dia menebak kalau usia dari pria itu lebih tua darinya

"Tidak" ucap Arfan

"Oh, tapi tempat mu lumayan cukup bersih, O yah, apa paman yakin tidak mau ke kelinik??" tanya Nadira yang sedikit khawatir pada Arfan

"Kamu periksa, kamu berdarah" ucap Arfan

"Aku hanya luka kecil, ini tidak sakit" ucap Nadira

"Pergi" ucap Arfan yang tidak ingin di ganggu lagi

"Oh, Baiklah, aku akan pulang, terimakasih sudah membantuku hari ini" ucap Nadira

"Pergiii" ucap Arfan

"Baiklah, aku pergi sekarang" ucap Nadira yang mulai beranjak dari sana dengan mata masih memperhatikan Arfan

Diapun segera beranjak dari tempat itu untuk pulang ke rumahnya, karena kebetulan Rumahnya juga ada di dalam gang yang tidak terlalu jauh dari tempat nya bekerja

Jadi Nadira pun hanya berjalan kaki dengan bantuan tongkat kruk nya saja untuk sampai ke rumahnya

.

Keesokan paginya, Nadira pagi pagi sekali sudah memasak telur di rumahnya, dan langsung memasukannya kedalam sebuah wadah yang sudah terisi nasi

"Tumben tumbenan kamu mau bawa makan ke tempat kerjamu, kalau kamu lapar tinggal pulang saja kan" ucap Narita Ibunda Nadira

"Iya, kadang aku sibuk kalau jam istirahat, soalnya pelanggan lagi banyak banyaknya kan, kali kali bawa bekal makan tidak papa kan bu" ucap Nadira

"Terserah lah, Dira, Apa kamu sudah punya uang untuk bayar tagihan bank?" tanya Narita

"Belum bu, aku belum dapat gajih bulan ini, kalaupun dapat gajih,, banyak juga tagihan yang harus kita bayar kab bu," ucap Nadira

"Aaaah, ibu suka pusing kalau sudah jatuh Tempo bersamaan seperti ini, makannya kamu tuh kalau nyari pacar yang kaya, biar kehidupan kita bisa berubah, jangan seperti siapa itu pemuda yang dekat dengan mu itu,?" tanya Narita

"Deon bu" ucap Nadira

"Ya itu, jangan seperti si Deon yang gak jelas itu" ucap Narita

"Bu, orang kaya mana ada yang mau dengan wanita lumpuh seperti ku, ibu jangan terlalu berharap, masih untung ada yang mau dekat dengan ku kan" ucap Nadira

"Iya, Padahal kamu kan cantik, semua ini gara gara si wanita ****** itu, kalau dia tidak merebut papahmu dari ibu, pasti kehidupan kita masih baik baik saja, dam kecelakaan yang menimpa mu itu tidak akan terjadi, Ibu bersumpah akan membuat dia menyesal seumur hidupnya," ucap Narita

"Bagaiman caranya bu, Ayah sangat membelanya, kita tidak mungkin bisa menggangunya" ucap Nadira

"Caranya kakimu harus sembuh, dan kemu harus menikahi pria kaya, baru kita bisa balas dendam pada wanita itu" ucap Narita

"Itu mustahil bu, biaya operasi kakiku itu mahal, sekarang saja aku Sulit untuk mendapatkan biaya untuk berobat" ucap Nadira

"Ibu akan coba cari pinjaman lagi, Tidak perduli berapapun biayanya, yang penting kamu bisa mendapatkan pria kaya, dan ibu peringatkan sekali lagi, jangan kamu ladeni lagi si Deon itu, kalau sampai ibu melihatmu dengannya lagi, ibu tidak akan mengakui mu lagi sebagai putriku" ucap Narita

Nadira pun hanya menundukan pandanganya tidak menjawab perkataan ibunya itu

Terpopuler

Comments

Desrina Tobing

Desrina Tobing

mirisss jugaa k adaaan mu Nadira mogaa ber jodoh smaa Arfan,, biar terkabul ktaa emak 🤗🤗🤗

2022-06-26

0

🍾⃝Zͩaᷞhͧrᷠaⷶ ℜα♡❤️‍🔥 Ꮶ͢ᮉ᳟

🍾⃝Zͩaᷞhͧrᷠaⷶ ℜα♡❤️‍🔥 Ꮶ͢ᮉ᳟

jgn bilng ayahnya danira tlah direbut mntannya si orgil

2022-06-20

0

Is Wanthi

Is Wanthi

matre banget tu emak emak anaknya suruh nyari pria kaya🤦🤦🤦🤦

2022-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pgykr 1
3 Pgykr 2
4 Pgykr 3
5 Pgykr 4
6 Pgykr 5
7 Pgykr 6
8 Pgykr 7
9 Pgykr 8
10 Pgykr 9
11 Pgykr 10
12 Pgykr 11
13 Pgykr 12
14 Pgykr13
15 Pgykr 14
16 Pgykr15
17 Pgykr16
18 Pgykr 17
19 Pgykr18
20 Pgykr19
21 Pgykr 20
22 Pgykr21
23 Pgykr 22
24 Pgykr 23
25 Pura Pura
26 Menjenguk
27 Kebingungan
28 Operasi
29 Kesal
30 Lempar
31 Pulang Lagi
32 Membual
33 Kepergok
34 Akan Datang
35 Tidak Terduga
36 Meminta Bantuan Sindi
37 So Tau
38 Kediaman Ednan Bersaudara
39 Masih Berharap
40 Miris
41 Motor Tua
42 Kebersamaan
43 Menguji
44 Tidak Kenal
45 Oma
46 Gaun
47 Panik
48 Adik Ipar
49 Menginap
50 Omong Kosong
51 Beda Jaman
52 Jujur
53 Giliran
54 Menemui
55 Tumpukan Sampah
56 Bujukan
57 Hal Buruk
58 Balasan
59 Mencuri
60 Sarapan
61 Sedikit Waktu
62 Permintaan Maaf
63 Berkunjung
64 Menghibur
65 Berlaga Amnesia
66 Kajutan
67 Kehadiran Masa Lalu
68 Normal
69 Mengundang
70 Pgkr
71 Paman
72 Pengakuan
73 .
74 Cup
75 Tidak Suka
76 Berat
77 Kacau
78 Bukan Pertama
79 Permintaan Oma
80 Darurat
81 Penghuni Baru
82 Cerita
83 Terlalu Cepat
84 Ehem
85 Ngebut
86 Menyinggung
87 Tiga Serangkai
88 Negosiasi
89 Love
90 21+
91 Tidak Enak Perasaan
92 Terseret
93 Pencarian
94 Pgkr
95 Sarapan 2
96 Bersemangat
97 Pembeli
98 keluarga Mu
99 Berbaik Hati
100 Kembali
101 Pindah
102 Penantang
103 Mengetahui
104 Mengejar
105 Di Kepung
106 Sindrom
107 Ingkar Janji
108 Tidak Ingin Mengingatnya
109 Sakit
110 Kapan Menikah?
111 Pengganggu
112 Berbahagia,
113 Extra part (MP)
114 Ekstra part (Bulan Madu)
115 Ekstra Part (Takut)
116 Promosi
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
Pgykr 1
3
Pgykr 2
4
Pgykr 3
5
Pgykr 4
6
Pgykr 5
7
Pgykr 6
8
Pgykr 7
9
Pgykr 8
10
Pgykr 9
11
Pgykr 10
12
Pgykr 11
13
Pgykr 12
14
Pgykr13
15
Pgykr 14
16
Pgykr15
17
Pgykr16
18
Pgykr 17
19
Pgykr18
20
Pgykr19
21
Pgykr 20
22
Pgykr21
23
Pgykr 22
24
Pgykr 23
25
Pura Pura
26
Menjenguk
27
Kebingungan
28
Operasi
29
Kesal
30
Lempar
31
Pulang Lagi
32
Membual
33
Kepergok
34
Akan Datang
35
Tidak Terduga
36
Meminta Bantuan Sindi
37
So Tau
38
Kediaman Ednan Bersaudara
39
Masih Berharap
40
Miris
41
Motor Tua
42
Kebersamaan
43
Menguji
44
Tidak Kenal
45
Oma
46
Gaun
47
Panik
48
Adik Ipar
49
Menginap
50
Omong Kosong
51
Beda Jaman
52
Jujur
53
Giliran
54
Menemui
55
Tumpukan Sampah
56
Bujukan
57
Hal Buruk
58
Balasan
59
Mencuri
60
Sarapan
61
Sedikit Waktu
62
Permintaan Maaf
63
Berkunjung
64
Menghibur
65
Berlaga Amnesia
66
Kajutan
67
Kehadiran Masa Lalu
68
Normal
69
Mengundang
70
Pgkr
71
Paman
72
Pengakuan
73
.
74
Cup
75
Tidak Suka
76
Berat
77
Kacau
78
Bukan Pertama
79
Permintaan Oma
80
Darurat
81
Penghuni Baru
82
Cerita
83
Terlalu Cepat
84
Ehem
85
Ngebut
86
Menyinggung
87
Tiga Serangkai
88
Negosiasi
89
Love
90
21+
91
Tidak Enak Perasaan
92
Terseret
93
Pencarian
94
Pgkr
95
Sarapan 2
96
Bersemangat
97
Pembeli
98
keluarga Mu
99
Berbaik Hati
100
Kembali
101
Pindah
102
Penantang
103
Mengetahui
104
Mengejar
105
Di Kepung
106
Sindrom
107
Ingkar Janji
108
Tidak Ingin Mengingatnya
109
Sakit
110
Kapan Menikah?
111
Pengganggu
112
Berbahagia,
113
Extra part (MP)
114
Ekstra part (Bulan Madu)
115
Ekstra Part (Takut)
116
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!