Episode 2 Pertunangan ABG Dan Om-Om

Rumah bergaya mediteranian dan memiliki 2 lantai. Tampak sedikit aktifitas di sana. Acara hanya dihadiri oleh keluarga ke dua belah pihak, dan pengacara saja. Jadi memang nggak menyedot keramaian. Acara pun diselenggarakan di dalam rumah dengan koleksi bangku seadanya si empunya rumah.

Mobil rombongan Ken tiba. Dengar suara mobil, orang yang berada di dalam langsung pada berdiri. Setelah turun dari mobil, Ken dengan muka suntuk mengikuti yang lain. Dia berjalan di belakang. Lalu mereka tiba di dalam rumah itu. Kedatangan Ken sekeluarga disambut oleh mereka.

“Hallo...,” sapa calon mertua Ken.

“Hallo...,” balas orang tua Ken.

Setelah mereka saling berjabat tangan. Orang tua Ken memperkenalkan anak mereka. Pertama yang bontot dulu dengan keluarga kecilnya, terakhir Ken.

“Oo... Ini yang namanya Mas Ken. Wah... gagah ya...,” respon calon ibu mertua Ken memuji.

“Iya, badannya tinggi dan tegap,” tambah calon bapak mertua Ken.

Ken? Hanya tersenyum tipis saja. Lalu calon mertua Ken gantian memerkenalkan anak-anak mereka. Kecuali yang bontot masih di kamar. Calon mertua Ken memiliki 3 anak. Anak pertama dan ke dua sudah menikah. Putri anak bontot. Di sana pun, Ken dan Asri beserta suami berkenalan ke pengacara. Pengacara itu sudah hadir duluan.

Bangku sofa panjang berbentuk U sudah di isi oleh keluarga ke dua belah pihak. Kecuali calon ibu mertua Ken yang sedang membujuk anak bontotnya untuk keluar dari kamar. Pengacara duduk di bangku beda sendiri alias bangku single di samping sofa. Di depan sofa ada 2 bangku kosong yang nantinya akan diisi oleh calon pasangan.

(Gambar hanya ilustrasi)

Saat ini mereka sedang mau memulai acara. Tapi lagi menunggu dulu si Bintang Wanita bergabung. Lalu nggak lama terdengar suara penolakan dari atas sana.

“Putri nggak mau... Nggak mau...”

“Jangan gitu dong, Sayang... Kamu kan sudah janji.”

“Putri nggak mau... Nggak mau...”

“Ayo lah, Nak keluar... Nanti Nenekmu sedih loh di atas sana.”

Diingatkan itu lagi, mau nggak mau anak itu keluar. Namun dia berjalan dengan langkah ogah-ogahan, dan kepala menunduk nggak mau sama sekali melihat tamunya. Semua mata mendongak ke atas saat dua orang itu turun dari tangga. Kecuali Ken.

Setelah si Tokoh Wanita bergabung bersama mereka. Dengan memegang berkas di tangan, maka pengacara memulai acara.

“Baiklah, karena semua sudah pada kumpul. Maka saya akan membacakan isi surat wasiat ini. Kutipannya sebagai berikut : Saya yang bernama Ijah menginginkan salah satu cucu laki-laki saya menikah dengan cucu Imas. Saya yang bernama Imas menginginkan salah satu cucu perempuan saya menikah dengan cucu Ijah. Demi menjaga tali silahturahmi, dan menyatukan ikatan persahabatan kami. Kami mohon kepada salah satu anak kami bersedia memenuhi surat wasiat ini, dan juga kami meminta maaf kepada cucu kami yang menerima keputusan ini. Dikarenakan ini perjodohan, yang pastinya didasari tanpa cinta. Maka dengan sadar kami menyepakati sebagai berikut : Demi mendekatkan cucu kami yang dijodohkan, maka terlebih dahulu mereka bertunangan, baru satu tahun kemudian menikah. Tapi biar begitu mereka harus menjalani masa pengenalan selama 3 bulan dulu. Dengan tinggal di rumah orang tua salah satu pasangan. Biar apa? Karena satu tahun belum tentu mereka bisa dekat. Jadi harus didekatkan dulu dari awal. Sekiranya kalian semua berbesar hati dan lapang dada mendengar semua ini. Tolong pahamilah permintaan kami. Biar kami tenang di atas sana. Demikianlah isi surat wasiat ini. Sesuai permintaan dua orang almarhumah. Surat wasiat ini dibacakan setelah ke dua almarhumah telah tiada, dan setelah dibacakan calon pasangan langsung ditunangankan. Dan seharusnya dibacakan 3 tahun lalu. Karena Nenek Ijah dan Nenek Imas kebetulan bebarengan tutup usia 3 tahun lalu. Tapi berhubung saya mengalami 2 kali musibah. Yang pertama rumah saya kerampokan, dan yang kedua rumah saya mengalami kebakaran. Maka saya butuh waktu lama mencari surat ini. Saya selaku pengacara yang ditunjuk oleh Nenek Ijah dan Nenek Imas meminta maaf." Orang itu menundukkan kepala.

Ken sepet dengarnya. Dia baru tahu, kenapa surat itu baru diungkapkan sekarang. Pantas! Dia kena getahnya karena semua sepupunya sudah pada menikah. Coba jika diungkapkan saat itu, dia nggak akan menjalani hal ini.

Memang harusnya 3 tahun lalu diungkapkan. Cuman ya, itu karena keterangan pengacara tadi di atas. Jadinya baru sekarang ini dilaksanakan. Jadi pemilik surat wasiat itu ada dua. Yaitu nenek Ken dan nenek Putri. Dan ke dua belah pihak keluarga sudah tahu isi surat wasiat itu. Karena sebelumnya sudah menerima salinannya. Karena itu jangan heran, sebelum acara mereka sudah pada paham. Dan juga jangan heran, rumah orang tua Ken dijadikan tempat masa pengenalan Ken dan Putri selama 3 bulan di sana. Karena sebelumnya sudah ada pembicaraan antar orang tua. Cuman ya, tetap saja biar terlihat sah! Pas acara surat wasiat itu harus dibacakan oleh pengacara. Karena memang selanjutnya Ken dan Putri langsung bertunangan.

Nenek Ijah adalah ibu dari ibu Ken. Yang memiliki 3 anak, dan saat ini satu-satunya cucu cowok yang belum menikah adalah Ken. Sedangkan nenek Imas adalah ibu dari calon ibu mertua Ken, dan disana saat ini satu-satunya cucu perempuan yang belum menikah adalah Putri.

“Karena cucu-cucu yang lain telah pada menikah. Dengan ini keluarga besar ke dua belah pihak telah menyepakati. Bahwa mau nggak mau yang menerima surat wasiat ini adalah anak dari Ibu Murni dan anak dari Ibu Wati. Anak yang menerimanya adalah Kenadi Kusnadi dan Putri Amelia. Dan berhubung Putri Amelia baru berusia 17 tahun. Dan kebetulan didalam wasiat ini menginginkan calon pasangan menjalani pertunangan dulu selama 1 tahun. Dan pas juga, dalam undang-undang usia Putri Amelia masih di bawah umur. Maka pernikahan akan dilangsungkan saat Putri Amelia genap berusia 18 tahun. Dan sesuai permintaan dua orang almarhumah setelah pembacaan surat wasiat ini. Maka pada hari ini tanggal xxx dengan dihadiri oleh keluarga ke dua belah pihak, dan disaksikan oleh saya sebagai pengacara. Kenadi Kusnadi dan Putri Amelia melangsungkan pertunangan,” lanjut pengacara.

Nama ibu Ken adalah Murni. Nama calon ibu mertua Ken adalah Wati.

Bapak Ken meletakkan kotak cincin di atas meja. Cincin yang telah dipersiapkan oleh orang tua Ken untuk acara hari ini. Maklum, kalau Ken mana mungkin menyiapkan.

Ken dan Putri dipanggil ke depan oleh pengacara untuk mengisi 2 bangku kosong. Mereka pada berdiri dengan muka tidak sedap dipandang. Pengacara meminta Ken memasangkan cincin ke jari manis Putri. Ken mengambil kotak, dan membukanya. Putri buang muka memberi tangan kanannya. Ken memasang cincin dengan menundukkan kepala tanpa mau melihat gadis di sisinya. Maka dengan ini pengacara menyatakan pertunangan mereka sah sesuai keinginan dua orang almarhumah. Semua yang hadir di situ pada tepuk tangan. Kecuali Ken dan Putri memasang senyum pahit.

Prok! Prok! Prok!

Selanjutnya masuk ke sesi photo. Pasangan yang baru bertunangan itu disuruh mendekat. Dengan muka masih masam mereka mendekat. Namun yang satu mukanya ke kiri, yang satunya lagi ke kanan. Alias pada nggak mau lihat kamera. Karena memahami situasi, kakak tertua Putri yang ditunjuk memotret, tetap membidik.

Jepret!

Lalu masuk ke acara santai. Hidangan lezat telah disiapkan oleh pihak keluarga Putri di meja makan dari pembuka hingga penutup. Semua pada mengantri, kecuali Ken dan Putri nggak tertarik sama sekali. Ken tetap tidak bergerak dari tempat duduk awalnya. Begitu pula Putri tetap duduk di sudut ruangan. Seusai sesi photo, mereka tadi pada bubar.

Ibu Ken datang membawa sepiring makanan dan segelas minuman. Karena tahu anaknya pasti nggak ada selera makan. Dia inisiatif sendiri menyiapkan. Di belakang, anak bontotnya menyusul. Kemudian ibu tua itu meletakkan apa yang di bawanya di depan putra pertamanya, dan duduk. Di susul oleh Asri kemudian.

“Mas... Jangan cemberut gitu dong, Mas...”

"....." Ken tidak membalas.

“Ibu kan, nggak bisa perbuat apa-apa. Masa, Ibu harus marahi nenekmu yang sudah gak ada. Kalau surat wasiat itu dibacakan pas nenekmu masih hidup, pasti Ibu dan saudara-saudara Ibu pada menentang. Tapi kan, ini masalahnya lain.”

"..... "

“Itu di makan ya. Ibu bawain untuk kamu.”

'....." Ken tetap diam.

“Ayo dong, Mas... Jangan gini dong, Mas... Ibu kan, jadi nggak enak lihat kamu begini. Ya, Ibu tahu. Kamu yang ketumpuan atas wasiat itu. Tapi sekali lagi, Ibu kan nggak bisa perbuat apa-apa.”

Ken masih dengan kebisuannya. Ibunya mendesah. Namun tak lama berkata...

“Lagian, Putri juga cakep kok Mas. Imut-imut! Pasti cocok sama Mas."

“Bu!" Asri menyenggol lengan.

Perkataan Ibunya sungguh nggak pas diucapkan ke kakaknya yang saat ini lagi senewen. Ibunya berdehem kecil untuk sekedar mengembalikan fokusnya. Maklum, saking senangnya pertunangan ini berhasil. Sesaat jadi lupa diri.

"Ehem!"

Sementara itu disudut lain, terjadi juga hal sama. Mami Putri dan kakak-kakaknya lagi merayu Putri makan.

“Putri... Jangan cemberut terus dong, Nak... Ayo, dong makan,” rayu maminya.

“Iya, Put. Lagian, Mas Ken ganteng kok dan gagah lagi,” tambah kakak pertama Putri yang bernama Bobi. Yang berjenis kelamin cowok.

“Dan berpangkat juga. Susah loh cari calon kayak gitu. Kamu beruntung Put. Kalau Kakak belum nikah. Pasti Kakak yang maju, nggak perlu kamu,” imbuh kakak ke dua Putri yang bernama Sisil. Yang bergender cewek.

"....." Putri tetap malas meladeni.

Sementara itu disudut lain lagi. Bapak-bapak, dan pengacara, lagi menyantap hidangan sambil berbisik-bisik.

“Rencana kita berhasil, Bung!" senang bapak Ken ke calon besannya.

“Iya. Wah... Nggak lama lagi kita besanan nih!”

“Kalian nggak ngucapin ke aku?” protes pengacara.

“Tentu dong...,” jawab dua orang itu bebarengan.

“Tanpamu, apalah artinya kita ini,” tambah calon bapak mertua Ken.

“Aku sebenarnya rada jantungan tadi di depan. Takutnya anakmu curiga,” ujar pengacara ke bapak Ken.

“Sama! Pas kamu baca surat wasiat itu aku pun jantungan. Maklumlah, anakku sudah matang jadi susah ditipu-tipu.”

“Tapi buktinya ketipu tuh! Haha...," kelakar calon bapak mertua Ken.

“Iya sih! Haha..." Bapak Ken jadi ikut tertawa.

“Sssttt...!" tegur pengacara, untuk tawa mereka karena jadi lepas kontrol.

"Oh iya!" Dua orang itu langsung pada mingkem.

“Eh, tapi, ingat! 1 tahun apapun bisa terjadi. Kalian harus bisa buat mereka berdua aman terkendali loh! Jangan sampai terjadi masalah di antara mereka sampai hari H."

Pengacara itu mengingatkan agar mereka jangan senang dulu. Ya! Karena perjalanan menyatukan dua orang itu sampai menikah masih panjang.

‘Iya,” angguk dua orang itu serempak.

Jadi surat wasiat itu adalah akal-akalan mereka. Mereka sudah merencanakan itu jauh hari. Pengacara itu terlibat karena teman sekolah mereka. Dalam hal ini juga diketahui oleh adik Ken dan kakak-kakak Putri. Karena itu mereka turut mengambil peran. Dengan salah satunya menghadiri acara ini. Sungguh, malangnya Ken dan Putri. Dua orang itu dijadikan tokoh utama sandiwara keroyokan mereka.

**********

“Duh... Maaf ya. Anakku kayaknya gak bisa ikut deh! Susah sekali dirayunya. Malah nggak lama kamarnya di kunci. Padahal semalam bajunya sudah disiapin, dan dari kemarin juga sudah setuju. Entah kenapa, dari pagi dia rewel. Makanya tadi susah diajak gabung pas mau pembacaan wasiat," tutur calon ibu mertua Ken, bernada tak enak.

Saat ini keluarga Ken sudah bersiap mau pulang. Mereka sudah pada di mobil, kecuali orang tua Ken di luar bersama calon mertua Ken. Memang seharusnya sehabis acara Putri ikut bersama mereka. Tapi sepertinya tidak.

"Duh... Maaf ya, jadi melanggar isi surat wasiat nih!" ucap ibu tua itu lagi.

“Ya, mau gimana lagi... Namanya anaknya masih kaget." Ibu Ken memaklumi.

“Atau nanti gini aja. Kalau Putri sudah siap, nanti kami bawa ke sana,” tukas calon bapak mertua Ken.

“Ya udah, gitu aja. Ya sudah, kami pamit ya,” ujar bapak Ken.

“Maaf nih ya,” ulang calon mertua Ken.

“Iya... Nggak apa-apa. Santai aja," balas orang tua Ken.

Setelah saling melambaikan tangan lalu mobil melaju pergi. Dalam perjalanan Ken bernafas lega. Untunglah anak itu nggak ikut. Yahhh... Memang ini hanya berlaku sebentar, nanti anak itu juga akan datang. Tetapi setidaknya untuk saat ini dia tidak dihadapkan lagi oleh hal-hal menyebalkan ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=@.@\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kalau suka novel ini. Kasih rating bintang 5, like & komen. Tinggalkan jejakmu ya...

Terpopuler

Comments

" Ira_W "

" Ira_W "

okhhh ternyata biang keroknya adalah trio Wek Wek....😆

2022-05-11

0

ARA

ARA

ternyata persekongkolan bapak2 calon pengantin😜😂😂😂

2021-10-19

0

Runa💖💓

Runa💖💓

keegoisan orangtua

2021-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Menuju Detik-Detik Pembacaan Wasiat
2 Episode 2 Pertunangan ABG Dan Om-Om
3 Episode 3 Pertemuan 5 Sekawan
4 Episode 4 Menjalankan Rencana
5 Episode 5 Pemberitahuan Dua Tokoh Utama
6 Episode 6 Putri Datang
7 Episode 7 Hari Ini Putri Tinggal
8 Episode 8 Cepat Naik!
9 Episode 9 Pesaing Muncul
10 Episode 10 Di Peluk Tangan Kecil
11 Episode 11 Ke Mall 1
12 Episode 12 Ke Mall 2
13 Episode 13 Ke Mall 3
14 Episode 14 Si Kencur Ke Markas
15 Episode 15 Ngerusuh
16 Boy Menghubungi
17 Episode 17 Dimarahi
18 Episode 18 Kedatangan Orang Tua Putri
19 Episode 19 Sosok Tersembunyi
20 Episode 20 Si Kencur Berhasil Kabur
21 Episode 21 Tangisan Si Kecil
22 Episode 22 Apa?
23 Episode 23 Didatangin Om Kendi
24 Episode 24 Sekolah Heboh
25 Episode 25 Banyak Maunya
26 Episode 26 Takdir Baby Sitter
27 Episode 27 Si Kencur Ketemu Gebetan
28 Episode 28 Demi Kata 'Maaf'
29 Episode 29 Bermesraan Dengan Gadis Kecil
30 Episode 30 Pria Gagah Bertanduk
31 Episode 31 Hari Sabtu Tiba
32 Episode 32 Si Kencur Bicara
33 Episode 33 Dua Kencur Ketemu Jenglot
34 Episode 34 Jenglot Dibuat Pusing Kencur 2
35 Episode 35 Kencur Melawan
36 Episode 36 Putri Tidak Pulang
37 Episode 37 Motor Balap? Oke!
38 Episode 38 Suatu Saat
39 Episode 39 Siapa Ini?
40 Episode 40 Sabtu Dua Orang Itu Ikut
41 Episode 41 Villa 1
42 Episode 42 Villa 2
43 Episode 43 Villa 3
44 Episode 44 Villa 4
45 Episode 45 Villa 5
46 PENGUMUMAN
47 Episode 46 Villa 6
48 Episode 47 Villa 7
49 Episode 48 Pulang
50 Episode 49 Pirang Menyusun Rencana
51 Episode 50 Pirang Masam
52 Episode 51 Kencur Dibuat Kesal
53 Episode 52 Ke Rumah Dinas
54 Episode 53 Sayang Putri
55 Episide 54 Berduan Di Halte
56 Episide 55 Pergi Ke Acara
57 Episode 56 HUT TNI AU
58 Episode 57 Ke Sana Lagi
59 Episode 58 Pergi Dari Rumah
60 Episode 59 Atas Nama Sahabat
61 Episode 60 Masa Lalu Ken
62 Episode 61 I Love You
63 Episode 62 Jadian
64 Episode 63 Menemani Pujaan
65 Episode 64 Ke Tempat Peristirahatan
66 Episode 65 Menyimpan Menjadi Kenangan
67 Episode 66 Mas?
68 Episode 67 Berciuman
69 Episode 68 Saling Lempar-Lemparan
70 Episode 69 Meminta Datang
71 Episode 70 Tetap Bersahabat
72 Episode 71 Dua Kencur Kelahi
73 Episode 72 Kencur Berangkat Sidak
74 Episode 73 Ngambek
75 Episode 74 Masih Ngambek
76 Episode 75 Bucin Ken Kambuh
77 Episode 76 Boy Murka
78 Episode 77 Boy Mulai Beraksi
79 Episode 78 Kencur 2 Ketemu Boy
80 Episode 79 Urusan Info Selesai
81 Episode 80 'Kendi'
82 Episode 81 Ngapel
83 Episode 82 Sudah Berubah
84 Episode 83 Kembali Ke Jari Manis
85 Episode 84 Kejutan Extra
86 Episode 85 Berangkat Ke Markas
87 Episode 86 Resiko Memiliki Suami Tentara
88 Episode 87 Jenglot Ketemu Musuh Bebuyutan
89 Episode 88 Kencur 2 Menjambu
90 Episode 89 Bersiap Menuju Pelaminan
91 Episode 90 Pedang Pora
92 Episode 91 Oh... Mona...
93 Episode 92 Honeymoon 1
94 Episode 93 Honeymoon 2
95 Episode 94 Honeymoon 3
96 Episode 95 Geng Tipu-Tipu Is Back!
97 Episode 96 Jenglot Diantara Dua Wanita
98 Episode 97 Digerek Ke Galeri
99 Episode 98 Dua Belia & Dua Om-Om part 1
100 Episode 99 Dua Belia & Dua Om-Om part 2
101 Episode 100 "MIMIII...!!!"
102 Episode 101 Orang Tua Ken Mulai Beraksi
103 Episode 102 Bantu Bapak
104 Episode 103 Akhirnya...
105 Episode 104 Memang Kenapa?
106 Episode 105 Geng Motor
107 Episode 106 Belajar Mengerti
108 Episode 107 Bisa Kamu Ulangi Lagi?
109 Episode 108 Geng Motor Ketemu Duo Itik
110 Episode 109 Curhatan Masih Kencur
111 Episide 110 Perjanjian
112 Episode 111 Quality Time
113 Episode 112 Ya! Lebih Baik Dicintai
114 Episode 113 Elo Sayang Gue Nggak?
115 Episode 114 Kemana Anak Ini?
116 Episode 115 Terkejut Bukan Kepalang
117 Episode 116 Tetap Akan Keputusan
118 Episode 117 Asri Datang
119 Episode 118 Belajar Mengurus Anak?
120 Episode 119 Misi Terifikasi
121 Episode 220 Kenapa Nih Mimi?
122 Episode 221 Mengulang MP
123 Episode 122 Kabar Baik Kabar Buruk
124 Episode 123 Mimi Menyukai Mas Awang
125 Episode 124 Positif
126 Episode 125 Hari Baik Akan Berbuah Malapetaka
127 Episode 126 Bubar Semua Acara
128 Episode 127 Berhasil Memerangkap Target Utama
129 Episode 128 Menemukan Lokasi
130 Episode 129 Penyelamatan Berakhir Nelangsa
131 Episode 130 Kandas
132 Episode 131 Dibalik Petaka, Ada Yang Berbunga
133 Episode 132 Surat Cinta
134 Episode 133 Hero
135 PRAKATA DARI AUTHOR
136 Episode 134 Gadis Ken Sudah Besar
137 Bonus Part 1/3
138 Bonus Part 2/3
139 Bonus Part 3/3
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1 Menuju Detik-Detik Pembacaan Wasiat
2
Episode 2 Pertunangan ABG Dan Om-Om
3
Episode 3 Pertemuan 5 Sekawan
4
Episode 4 Menjalankan Rencana
5
Episode 5 Pemberitahuan Dua Tokoh Utama
6
Episode 6 Putri Datang
7
Episode 7 Hari Ini Putri Tinggal
8
Episode 8 Cepat Naik!
9
Episode 9 Pesaing Muncul
10
Episode 10 Di Peluk Tangan Kecil
11
Episode 11 Ke Mall 1
12
Episode 12 Ke Mall 2
13
Episode 13 Ke Mall 3
14
Episode 14 Si Kencur Ke Markas
15
Episode 15 Ngerusuh
16
Boy Menghubungi
17
Episode 17 Dimarahi
18
Episode 18 Kedatangan Orang Tua Putri
19
Episode 19 Sosok Tersembunyi
20
Episode 20 Si Kencur Berhasil Kabur
21
Episode 21 Tangisan Si Kecil
22
Episode 22 Apa?
23
Episode 23 Didatangin Om Kendi
24
Episode 24 Sekolah Heboh
25
Episode 25 Banyak Maunya
26
Episode 26 Takdir Baby Sitter
27
Episode 27 Si Kencur Ketemu Gebetan
28
Episode 28 Demi Kata 'Maaf'
29
Episode 29 Bermesraan Dengan Gadis Kecil
30
Episode 30 Pria Gagah Bertanduk
31
Episode 31 Hari Sabtu Tiba
32
Episode 32 Si Kencur Bicara
33
Episode 33 Dua Kencur Ketemu Jenglot
34
Episode 34 Jenglot Dibuat Pusing Kencur 2
35
Episode 35 Kencur Melawan
36
Episode 36 Putri Tidak Pulang
37
Episode 37 Motor Balap? Oke!
38
Episode 38 Suatu Saat
39
Episode 39 Siapa Ini?
40
Episode 40 Sabtu Dua Orang Itu Ikut
41
Episode 41 Villa 1
42
Episode 42 Villa 2
43
Episode 43 Villa 3
44
Episode 44 Villa 4
45
Episode 45 Villa 5
46
PENGUMUMAN
47
Episode 46 Villa 6
48
Episode 47 Villa 7
49
Episode 48 Pulang
50
Episode 49 Pirang Menyusun Rencana
51
Episode 50 Pirang Masam
52
Episode 51 Kencur Dibuat Kesal
53
Episode 52 Ke Rumah Dinas
54
Episode 53 Sayang Putri
55
Episide 54 Berduan Di Halte
56
Episide 55 Pergi Ke Acara
57
Episode 56 HUT TNI AU
58
Episode 57 Ke Sana Lagi
59
Episode 58 Pergi Dari Rumah
60
Episode 59 Atas Nama Sahabat
61
Episode 60 Masa Lalu Ken
62
Episode 61 I Love You
63
Episode 62 Jadian
64
Episode 63 Menemani Pujaan
65
Episode 64 Ke Tempat Peristirahatan
66
Episode 65 Menyimpan Menjadi Kenangan
67
Episode 66 Mas?
68
Episode 67 Berciuman
69
Episode 68 Saling Lempar-Lemparan
70
Episode 69 Meminta Datang
71
Episode 70 Tetap Bersahabat
72
Episode 71 Dua Kencur Kelahi
73
Episode 72 Kencur Berangkat Sidak
74
Episode 73 Ngambek
75
Episode 74 Masih Ngambek
76
Episode 75 Bucin Ken Kambuh
77
Episode 76 Boy Murka
78
Episode 77 Boy Mulai Beraksi
79
Episode 78 Kencur 2 Ketemu Boy
80
Episode 79 Urusan Info Selesai
81
Episode 80 'Kendi'
82
Episode 81 Ngapel
83
Episode 82 Sudah Berubah
84
Episode 83 Kembali Ke Jari Manis
85
Episode 84 Kejutan Extra
86
Episode 85 Berangkat Ke Markas
87
Episode 86 Resiko Memiliki Suami Tentara
88
Episode 87 Jenglot Ketemu Musuh Bebuyutan
89
Episode 88 Kencur 2 Menjambu
90
Episode 89 Bersiap Menuju Pelaminan
91
Episode 90 Pedang Pora
92
Episode 91 Oh... Mona...
93
Episode 92 Honeymoon 1
94
Episode 93 Honeymoon 2
95
Episode 94 Honeymoon 3
96
Episode 95 Geng Tipu-Tipu Is Back!
97
Episode 96 Jenglot Diantara Dua Wanita
98
Episode 97 Digerek Ke Galeri
99
Episode 98 Dua Belia & Dua Om-Om part 1
100
Episode 99 Dua Belia & Dua Om-Om part 2
101
Episode 100 "MIMIII...!!!"
102
Episode 101 Orang Tua Ken Mulai Beraksi
103
Episode 102 Bantu Bapak
104
Episode 103 Akhirnya...
105
Episode 104 Memang Kenapa?
106
Episode 105 Geng Motor
107
Episode 106 Belajar Mengerti
108
Episode 107 Bisa Kamu Ulangi Lagi?
109
Episode 108 Geng Motor Ketemu Duo Itik
110
Episode 109 Curhatan Masih Kencur
111
Episide 110 Perjanjian
112
Episode 111 Quality Time
113
Episode 112 Ya! Lebih Baik Dicintai
114
Episode 113 Elo Sayang Gue Nggak?
115
Episode 114 Kemana Anak Ini?
116
Episode 115 Terkejut Bukan Kepalang
117
Episode 116 Tetap Akan Keputusan
118
Episode 117 Asri Datang
119
Episode 118 Belajar Mengurus Anak?
120
Episode 119 Misi Terifikasi
121
Episode 220 Kenapa Nih Mimi?
122
Episode 221 Mengulang MP
123
Episode 122 Kabar Baik Kabar Buruk
124
Episode 123 Mimi Menyukai Mas Awang
125
Episode 124 Positif
126
Episode 125 Hari Baik Akan Berbuah Malapetaka
127
Episode 126 Bubar Semua Acara
128
Episode 127 Berhasil Memerangkap Target Utama
129
Episode 128 Menemukan Lokasi
130
Episode 129 Penyelamatan Berakhir Nelangsa
131
Episode 130 Kandas
132
Episode 131 Dibalik Petaka, Ada Yang Berbunga
133
Episode 132 Surat Cinta
134
Episode 133 Hero
135
PRAKATA DARI AUTHOR
136
Episode 134 Gadis Ken Sudah Besar
137
Bonus Part 1/3
138
Bonus Part 2/3
139
Bonus Part 3/3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!