Episode 3 Pertemuan 5 Sekawan

lni adalah cerita sebelum terjadinya pertunangan antara Ken dan Putri. Jadi kita mundur ke belakang sebentar dulu ya, Gengs... Soalnya biar kalian nanti paham jalan cerita keseluruhannya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

1 BULAN SEBELUM PEMBACAAN WASIAT

Disuatu gedung nan megah yang diperuntukkan untuk pertemuan. Beberapa saat lagi akan diselenggarakan acara. Kain, balon, bunga, pernak-pernik warna-warni bertebaran menghiasi sana-sini. Gak luput buffet, gubukan, bangku-bangku, sound system, alat band, serta spanduk yang bertemakan temu kangen alumni xxx terpajang megah di atas panggung.

Wajah-wajah keriput, ada juga yang bisa merawat diri alias tante-tante dan om-om necis. Sudah mulai berdatangan memenuhi acara. Mayoritas dari mereka pada menjerit histeris. Maklum, karena sudah lama gak ketemu kawan lama. Namun juga ada yang bereaksi kalem.

Ibu dan bapak Ken salah satu di antara tamu yang hadir. Sesudah berheboh-heboh ria, saat ini dua orang itu lagi mencari dua sahabat mereka yang puluhan tahun lepas kontak. Dulu mereka kalau pacaran selalu berempat. Sejak lulus SMA karena alasan yang satu pindah rumah, yang satu lagi kuliah di luar kota. Akhirnya mereka jadi berpisah. Dengar-dengar, 2 orang itu menikah.

Dari semua batang hidung yang dilihat tidak ada wajah si Wati dan si Bimo. Ibu dan bapak Ken mulai lemas. Menduga, sepetinya mereka nggak datang. Padahal mereka kangen sekali. Selain itu, ada yang ingin mereka bicarakan. Namun tiba-tiba ada yang menepuk pundak mereka. Membuat mereka jadi pada menoleh.

“Loh!” kaget bapak Ken.

“Hallo....,” sapa Wati dan Bimo. Rupanya yang menepuk orang yang dicari mereka.

“Hai...,” riang ibu Ken.

“Astaga.... Kirain nggak datang,” ujar bapak Ken.

“Hadir dong...,” balas Bimo.

“Gila! Akhirnya kita pada jodoh ya.”

“Iya, gak nyangka ya. Padahal dulu kita pacaran masih cinta-cintaan monyet.”

“Haha...,” tawa mereka.

“Ya ampun... Kangen banget deh!" Wati memajukan mukanya.

“Sama! Akhirnya kita ketemu ya Wat, setelah puluhan tahun."

Ibu Ken turut memajukan mukanya demi membalas ciuman pipi dari sahabatnya. Kemudian mereka lanjut cipika cipiki ke yang lain. Lalu orang tua Ken memperhatikan wanita muda di belakang dua orang itu. Nah, ini nih! Yang mereka mau tahu. Nggak nyangka, belum juga mereka bicara malah sudah dikasih lihat duluan.

“Wah... Siapa ini?” tanya ibu Ken.

“Kenalkan...” Wati menarik tangan anaknya. “Ini anakku, Sisil.”

“Hallo... Om... Tante..." Sisil mengulurkan tangan.

“Hallo..." Orang tua Ken menjabat tangan, sembari mengamati dari ujung kaki sampai kepala.

“Wah... Cantik ya,” puji ibu Ken.

“Iya, anggun lagi,” tambah bapak Ken.

“Siapa dulu dong, ibunya..." Wati memuji diri sendiri.

“Haha...,” tawa mereka.

“Eh, anakku nggak bisa lama nih! Dia cuman nganterin aja." Bimo memberi tahu.

“Oh! Iya, iya,” ucap orang tua Ken.

“Sisil pamit ya, Om... Tante..." Sisil pamitan.

“Iya, iya, Nak,” balas orang tua Ken bebarengan lagi.

“Bentar ya, kita antar anak kita dulu ke depan,” ujar Bimo.

“Oke! Oke!” angguk dua orang itu lagi.

Lalu sepeningggal mereka, orang tua Ken saling lihat-lihatan. Akhirnya apa yang mereka harap jadi nyata. Nanti tinggal bicara saja dengan Wati dan Bimo.

Jadi mereka itu ingin menjodohkan anak mereka. Mereka sudah merencanakan beberapa bulan lalu. Tapi gak dapat yang cocok. Pencarian mereka malah terjawab saat menerima kartu undangan acara ini.

Setelah menunggu, rupanya orang tua Ken tidak bisa bicara. Ya, namanya lagi ada acara begitu pastinya nggak bisa leluasa. Karena itu untuk membicarakan hal itu. Keesokan harinya orang tua Ken menghubungi lewat sambungan telepon. Mereka berbicara dengan mode loud speaker biar semua bisa bicara. Namun setelah orang tua Ken bicara mengenai niat mereka. Rupanya tak berbuah manis.

“Hah! Anakmu si Sisil sudah menikah?!” Ibu Ken terpana.

“Iya, Mur. Adanya yang bontot tapi masih kelas 3 SMU. Gimana, kalian mau nggak? Aku sih nggak masalah. Suamiku juga pasti nggak masalah. Iya kan, Pi?” Wati ditengah bicara melempar pertanyaan ke suaminya.

"Iya,” angguk Bimo.

“Malah kami senang anak kita dijodohkan. Tapi ya itu, adanya yang kecil,” lanjut Wati.

“Mm... Gimana ya." Ibu Ken bingung, lalu melihat suaminya minta pendapat.

“Ya sudah, gak apa-apa. Nanti lusa kita ketemu di restoran ya. Nanti kukirim alamatnya. Nanti di sana juga kita ketemu Arya," tandas bapak Ken.

“Arya? Siapa tuh?” Wati mengeryitkan alis.

"Oo... Si Arya anak ketua yayasan itu?" sahut Bimo.

“Iya," balas bapak Ken.

“Wah... Apa kabar dia?”

“Baik. Sekarang dia jadi pengacara.”

“Wow... Hebat tuh anak! Tapi mau ngapain dia ikut?”

Tentu heran ya, karena pertemuan mereka seharusnya berempat. Jadi apa kepentingan Arya ikut? Arya adalah kakak kelas mereka. Istri-istri mereka kurang akrab. Jadi wajar, mami Putri tadi begitu mungkin karena dia lupa. Ibu Ken juga saat suaminya mengajukan ingin melibatkan Arya dalam rencana mereka awalnya sempat bingung. Tapi setelah dijelaskan ciri-ciri Arya baru ingat.

“Nanti akan dijelaskan semuanya di sana,” ucap bapak Ken.

“Oo... Gitu. Oke deh! Ya udah, kita tunggu alamatnya.”

“Iya, nanti kukirim.”

Klik!

Setelah telepon mati, Ibu Ken angkat bicara atas keputusan suaminya. Tentang anak Wati dan Bimo yang bontot.

"Tapi Pak, anak itu masih kecil loh!”

“Nggak apa-apa. Wong anaknya juga dikit lagi mau lulus sekolah kok!"

“Oh iya ya. Ibu tadi nggak kepikiran anaknya kelas 3 SMU.” Ibu Ken tersadar.

Memang seharusnya nggak masalah. Karena dalam rencana mereka ingin menunangkan dulu 1 tahun baru dinikahkan.

“Lagian, dari pada kita cari orang lain lagi. Kan tahu sendiri gimana susahnya.”

Biar mereka ingin anak mereka cepat nikah. Bukan berarti mengobral anak mereka ke sembarang orang. Yang tidak tahu bobot, bibit, dan bebetnya. Jadi sebelum mereka dapat undangan temu kangen itu. Mereka berdua pada sibuk mencari calon untuk Ken.

Singkat cerita, disebuah restoran di tengah kota mereka semua bertemu. Wati akhirnya ingat siapa Arya setelah ketemu. Lalu usai mereka basa-basi sebentar, orang tua Ken bicara mengenai asal muasal kenapa mau menjodohkan anak mereka ke mereka.

Jadi sejak ditinggal kekasihnya 5 tahun silam, anak mereka nggak ada pacaran lagi. Sejak saat itu juga anak mereka jadi dingin. Seperti menyalahkan diri sendiri atas kematian pacarnya. Sebagai orang tua tentu mereka sangat khawatir. Wati dan Bimo turut prihatin. Sebagai orang tua mereka pun memahami kegelisahan yang dirasakan sahabat mereka.

“Kita sih nggak masalah. Apa lagi kita ini sudah bersahabat sejak lama. Lagi pula, anak kalian sudah matang, dan berpangkat lagi. Orang tua mana sih yang gak mau dapat calon mantu kayak anak kalian. Kita rela deh anak kita masih muda sudah dinikahkan. Toh, belum tentu juga anak kita nanti dewasa dapat calon bagus. Tapi masalahnya anak kita itu pemalas, manja dan ceriwis loh! Takutnya anak kalian nanti nggak suka," respon Wati.

“Iya, maklumlah anak bontot. Ini salah kita sih sebagai orang tua terlalu memanjakan,” tambah Bimo.

“Santai saja, anakku juga sifatnya rada nggak beres. Tadi kan kalian dengar, anak kita berubah dingin sejak ditinggal kekasihnya. Malah menurutku bagus loh! Dingin ketemu ceriwis. Klop! Haha...,” ujar bapak Ken diiringi tawa.

“Iya ya. Haha...,” tawa yang lain.

“Eh, tapi ngomong-ngomong hebat juga ya kalian. Anak kalian ada yang jadi tentara. Perwira lagi." Bimo memuji.

“Siapa dulu dong, Bapaknya..." Bapak Ken menyombongkan diri.

“Ibunya nggak, Pak?” protes ibu Ken ke suaminya.

“Iya dong, Ibunya juga.”

“Haha...,” tawa mereka lagi.

“Eh, udah, udah! Kita berhenti dulu ketawanya. Karena kalian sudah pada bicara. Sekarang waktunya aku bicara,” ucap Arya.

“Oh ya! Gimana? Gimana? Gimana?” tanya Wati dan Bimo.

Arya menjelaskan rencana orang tua Ken yang bentuknya berupa wasiat, dan dia ikut andil didalamnya dengan menyumbang beberapa ide.

“Wah... Kebetulan banget Ibuku sudah nggak ada 3 tahun lalu loh!" respon Wati.

“Masa?” Ibu Ken mendelik.

“Iya!"

“Loh! Kok bisa kebetulan gini ya."

“Berarti mereka jodoh!” seloroh Arya.

“Haha..." Mereka tertawa lagi.

“Berarti aku harus bilang hal ini ke saudara-saudaraku dong. Sama sepupu-sepupu anakku. Takutnya nanti anakku nanya lagi ke mereka,” ucap Wati.

“Iya, kamu bilang aja. Kalau aku sih udah bilang,” ucap Ibu Ken.

Untuk diluar dari mereka hanya sekedar diberi tahu untuk menguatkan rencana. Karena nanti yang mengambil peran sampai hari H, Ibu dan Bapak Ken dengan adik Ken. Wati dan Bimo dengan kakak-kakak Putri.

"Tapi kebetulan juga sepupu-sepupu anakku yang cewek sudah pada nikah semua loh!" ujar Wati, memberi tahu lagi.

"Hah?! Masa?" Ibu Ken kaget lagi, dan kali ini dibarengin suaminya.

"Iya!" angguk Wati.

"Berarti mereka benar-benar jodoh!" seloroh Arya mengingatkan itu lagi, sambil tertawa.

"Haha..." Mereka tertawa lagi.

“Kalau kita memang buat rencana gitu, Wat. Karena kita tahu sepupu-sepupu anakku sudah pada nikah semua. Jadi biar anakku gak ada celah buat nolak wasiat itu. Biar habis perkara," ucap ibu Ken.

“Wah... Benar-benar hebat kalian! Udah direncanakan dengan matang," geleng Bimo.

"Ya, maklumlah! Kalau gak gitu, anak kita nggak nikah,” balas bapak Ken.

"Iya sih!"

“Ibumu namanya siapa, Wat?” tanya Arya.

“Imas.”

“Terus nama anakmu? Dan umurnya?”

“Putri Amelia. Umurnya 17 tahun.”

“Wah, pas banget ini. Sesuai rencana kita, mereka harus tunangan dulu kan. Dan kebetulan juga, pas dinikahkan Putri sudah lepas dari anak dibawah umur."

"Kok, bisa gitu ya?" Empat orang itu heran lagi, karena dari tadi pas melulu.

"Ya, berarti mereka benar-benar jodoh lah! Haha..." Arya mengingatkan tentang itu lagi, sambil tertawa.

"Haha..." Mereka langsung pada tertawa.

“Tadi malam sebenarnya aku dan Wati sudah bicara. Rencananya mau bilang ke Adit dan Murni. Maunya anak kita dinikahin pas lulus sekolah aja. Tahunya pas ke sini ada wasiat," ucap Bimo. Adit adalah nama Bapak Ken.

"He..." Orang tua Ken cengengesan.

“Oke! Nanti semua aku masukin ke berkas." Arya berbicara untuk semua jawaban Wati tadi.

“Oh ya, Wat. Nama Ibuku Ijah, dan nama anakku Kenadi Kusnadi panggilannya Ken. Biar kalian tahu,” ujar Ibu Ken, dan juga melempar pandangan ke Bimo.

“Oke!" jawab mereka.

“Wah... Nanti kita besanan nih!" senang Bimo.

“Makanya, ini harus berhasil!" tukas bapak Ken.

“Nanti kalau ditengah jalan ketahuan mereka gimana?” cemas Bimo.

“Asal mereka sudah saling jatuh cinta. Ketahuan juga gak apa-apa kali... Haha...,” seloroh Arya.

“Iya, benar, benar,” sependapat yang lain.

“Haha...” Mereka jadi tertawa bersama lagi.

Terpopuler

Comments

ibune Aldo

ibune Aldo

wkwkwk, adanya yang kecil.. ngerasa kayak beli barang ya, emak bacanya 😂😂😂

2021-08-13

0

cella_cuteee

cella_cuteee

ahahahha.... kocak nih para bapak n emak2 nya 🤣😂😂😂😂😂

2021-03-04

0

Naoki Miki

Naoki Miki

haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tonggalkan jejaak🤗
tkn prfil q ajaa yaa😍
vielen danke😘

2020-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Menuju Detik-Detik Pembacaan Wasiat
2 Episode 2 Pertunangan ABG Dan Om-Om
3 Episode 3 Pertemuan 5 Sekawan
4 Episode 4 Menjalankan Rencana
5 Episode 5 Pemberitahuan Dua Tokoh Utama
6 Episode 6 Putri Datang
7 Episode 7 Hari Ini Putri Tinggal
8 Episode 8 Cepat Naik!
9 Episode 9 Pesaing Muncul
10 Episode 10 Di Peluk Tangan Kecil
11 Episode 11 Ke Mall 1
12 Episode 12 Ke Mall 2
13 Episode 13 Ke Mall 3
14 Episode 14 Si Kencur Ke Markas
15 Episode 15 Ngerusuh
16 Boy Menghubungi
17 Episode 17 Dimarahi
18 Episode 18 Kedatangan Orang Tua Putri
19 Episode 19 Sosok Tersembunyi
20 Episode 20 Si Kencur Berhasil Kabur
21 Episode 21 Tangisan Si Kecil
22 Episode 22 Apa?
23 Episode 23 Didatangin Om Kendi
24 Episode 24 Sekolah Heboh
25 Episode 25 Banyak Maunya
26 Episode 26 Takdir Baby Sitter
27 Episode 27 Si Kencur Ketemu Gebetan
28 Episode 28 Demi Kata 'Maaf'
29 Episode 29 Bermesraan Dengan Gadis Kecil
30 Episode 30 Pria Gagah Bertanduk
31 Episode 31 Hari Sabtu Tiba
32 Episode 32 Si Kencur Bicara
33 Episode 33 Dua Kencur Ketemu Jenglot
34 Episode 34 Jenglot Dibuat Pusing Kencur 2
35 Episode 35 Kencur Melawan
36 Episode 36 Putri Tidak Pulang
37 Episode 37 Motor Balap? Oke!
38 Episode 38 Suatu Saat
39 Episode 39 Siapa Ini?
40 Episode 40 Sabtu Dua Orang Itu Ikut
41 Episode 41 Villa 1
42 Episode 42 Villa 2
43 Episode 43 Villa 3
44 Episode 44 Villa 4
45 Episode 45 Villa 5
46 PENGUMUMAN
47 Episode 46 Villa 6
48 Episode 47 Villa 7
49 Episode 48 Pulang
50 Episode 49 Pirang Menyusun Rencana
51 Episode 50 Pirang Masam
52 Episode 51 Kencur Dibuat Kesal
53 Episode 52 Ke Rumah Dinas
54 Episode 53 Sayang Putri
55 Episide 54 Berduan Di Halte
56 Episide 55 Pergi Ke Acara
57 Episode 56 HUT TNI AU
58 Episode 57 Ke Sana Lagi
59 Episode 58 Pergi Dari Rumah
60 Episode 59 Atas Nama Sahabat
61 Episode 60 Masa Lalu Ken
62 Episode 61 I Love You
63 Episode 62 Jadian
64 Episode 63 Menemani Pujaan
65 Episode 64 Ke Tempat Peristirahatan
66 Episode 65 Menyimpan Menjadi Kenangan
67 Episode 66 Mas?
68 Episode 67 Berciuman
69 Episode 68 Saling Lempar-Lemparan
70 Episode 69 Meminta Datang
71 Episode 70 Tetap Bersahabat
72 Episode 71 Dua Kencur Kelahi
73 Episode 72 Kencur Berangkat Sidak
74 Episode 73 Ngambek
75 Episode 74 Masih Ngambek
76 Episode 75 Bucin Ken Kambuh
77 Episode 76 Boy Murka
78 Episode 77 Boy Mulai Beraksi
79 Episode 78 Kencur 2 Ketemu Boy
80 Episode 79 Urusan Info Selesai
81 Episode 80 'Kendi'
82 Episode 81 Ngapel
83 Episode 82 Sudah Berubah
84 Episode 83 Kembali Ke Jari Manis
85 Episode 84 Kejutan Extra
86 Episode 85 Berangkat Ke Markas
87 Episode 86 Resiko Memiliki Suami Tentara
88 Episode 87 Jenglot Ketemu Musuh Bebuyutan
89 Episode 88 Kencur 2 Menjambu
90 Episode 89 Bersiap Menuju Pelaminan
91 Episode 90 Pedang Pora
92 Episode 91 Oh... Mona...
93 Episode 92 Honeymoon 1
94 Episode 93 Honeymoon 2
95 Episode 94 Honeymoon 3
96 Episode 95 Geng Tipu-Tipu Is Back!
97 Episode 96 Jenglot Diantara Dua Wanita
98 Episode 97 Digerek Ke Galeri
99 Episode 98 Dua Belia & Dua Om-Om part 1
100 Episode 99 Dua Belia & Dua Om-Om part 2
101 Episode 100 "MIMIII...!!!"
102 Episode 101 Orang Tua Ken Mulai Beraksi
103 Episode 102 Bantu Bapak
104 Episode 103 Akhirnya...
105 Episode 104 Memang Kenapa?
106 Episode 105 Geng Motor
107 Episode 106 Belajar Mengerti
108 Episode 107 Bisa Kamu Ulangi Lagi?
109 Episode 108 Geng Motor Ketemu Duo Itik
110 Episode 109 Curhatan Masih Kencur
111 Episide 110 Perjanjian
112 Episode 111 Quality Time
113 Episode 112 Ya! Lebih Baik Dicintai
114 Episode 113 Elo Sayang Gue Nggak?
115 Episode 114 Kemana Anak Ini?
116 Episode 115 Terkejut Bukan Kepalang
117 Episode 116 Tetap Akan Keputusan
118 Episode 117 Asri Datang
119 Episode 118 Belajar Mengurus Anak?
120 Episode 119 Misi Terifikasi
121 Episode 220 Kenapa Nih Mimi?
122 Episode 221 Mengulang MP
123 Episode 122 Kabar Baik Kabar Buruk
124 Episode 123 Mimi Menyukai Mas Awang
125 Episode 124 Positif
126 Episode 125 Hari Baik Akan Berbuah Malapetaka
127 Episode 126 Bubar Semua Acara
128 Episode 127 Berhasil Memerangkap Target Utama
129 Episode 128 Menemukan Lokasi
130 Episode 129 Penyelamatan Berakhir Nelangsa
131 Episode 130 Kandas
132 Episode 131 Dibalik Petaka, Ada Yang Berbunga
133 Episode 132 Surat Cinta
134 Episode 133 Hero
135 PRAKATA DARI AUTHOR
136 Episode 134 Gadis Ken Sudah Besar
137 Bonus Part 1/3
138 Bonus Part 2/3
139 Bonus Part 3/3
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1 Menuju Detik-Detik Pembacaan Wasiat
2
Episode 2 Pertunangan ABG Dan Om-Om
3
Episode 3 Pertemuan 5 Sekawan
4
Episode 4 Menjalankan Rencana
5
Episode 5 Pemberitahuan Dua Tokoh Utama
6
Episode 6 Putri Datang
7
Episode 7 Hari Ini Putri Tinggal
8
Episode 8 Cepat Naik!
9
Episode 9 Pesaing Muncul
10
Episode 10 Di Peluk Tangan Kecil
11
Episode 11 Ke Mall 1
12
Episode 12 Ke Mall 2
13
Episode 13 Ke Mall 3
14
Episode 14 Si Kencur Ke Markas
15
Episode 15 Ngerusuh
16
Boy Menghubungi
17
Episode 17 Dimarahi
18
Episode 18 Kedatangan Orang Tua Putri
19
Episode 19 Sosok Tersembunyi
20
Episode 20 Si Kencur Berhasil Kabur
21
Episode 21 Tangisan Si Kecil
22
Episode 22 Apa?
23
Episode 23 Didatangin Om Kendi
24
Episode 24 Sekolah Heboh
25
Episode 25 Banyak Maunya
26
Episode 26 Takdir Baby Sitter
27
Episode 27 Si Kencur Ketemu Gebetan
28
Episode 28 Demi Kata 'Maaf'
29
Episode 29 Bermesraan Dengan Gadis Kecil
30
Episode 30 Pria Gagah Bertanduk
31
Episode 31 Hari Sabtu Tiba
32
Episode 32 Si Kencur Bicara
33
Episode 33 Dua Kencur Ketemu Jenglot
34
Episode 34 Jenglot Dibuat Pusing Kencur 2
35
Episode 35 Kencur Melawan
36
Episode 36 Putri Tidak Pulang
37
Episode 37 Motor Balap? Oke!
38
Episode 38 Suatu Saat
39
Episode 39 Siapa Ini?
40
Episode 40 Sabtu Dua Orang Itu Ikut
41
Episode 41 Villa 1
42
Episode 42 Villa 2
43
Episode 43 Villa 3
44
Episode 44 Villa 4
45
Episode 45 Villa 5
46
PENGUMUMAN
47
Episode 46 Villa 6
48
Episode 47 Villa 7
49
Episode 48 Pulang
50
Episode 49 Pirang Menyusun Rencana
51
Episode 50 Pirang Masam
52
Episode 51 Kencur Dibuat Kesal
53
Episode 52 Ke Rumah Dinas
54
Episode 53 Sayang Putri
55
Episide 54 Berduan Di Halte
56
Episide 55 Pergi Ke Acara
57
Episode 56 HUT TNI AU
58
Episode 57 Ke Sana Lagi
59
Episode 58 Pergi Dari Rumah
60
Episode 59 Atas Nama Sahabat
61
Episode 60 Masa Lalu Ken
62
Episode 61 I Love You
63
Episode 62 Jadian
64
Episode 63 Menemani Pujaan
65
Episode 64 Ke Tempat Peristirahatan
66
Episode 65 Menyimpan Menjadi Kenangan
67
Episode 66 Mas?
68
Episode 67 Berciuman
69
Episode 68 Saling Lempar-Lemparan
70
Episode 69 Meminta Datang
71
Episode 70 Tetap Bersahabat
72
Episode 71 Dua Kencur Kelahi
73
Episode 72 Kencur Berangkat Sidak
74
Episode 73 Ngambek
75
Episode 74 Masih Ngambek
76
Episode 75 Bucin Ken Kambuh
77
Episode 76 Boy Murka
78
Episode 77 Boy Mulai Beraksi
79
Episode 78 Kencur 2 Ketemu Boy
80
Episode 79 Urusan Info Selesai
81
Episode 80 'Kendi'
82
Episode 81 Ngapel
83
Episode 82 Sudah Berubah
84
Episode 83 Kembali Ke Jari Manis
85
Episode 84 Kejutan Extra
86
Episode 85 Berangkat Ke Markas
87
Episode 86 Resiko Memiliki Suami Tentara
88
Episode 87 Jenglot Ketemu Musuh Bebuyutan
89
Episode 88 Kencur 2 Menjambu
90
Episode 89 Bersiap Menuju Pelaminan
91
Episode 90 Pedang Pora
92
Episode 91 Oh... Mona...
93
Episode 92 Honeymoon 1
94
Episode 93 Honeymoon 2
95
Episode 94 Honeymoon 3
96
Episode 95 Geng Tipu-Tipu Is Back!
97
Episode 96 Jenglot Diantara Dua Wanita
98
Episode 97 Digerek Ke Galeri
99
Episode 98 Dua Belia & Dua Om-Om part 1
100
Episode 99 Dua Belia & Dua Om-Om part 2
101
Episode 100 "MIMIII...!!!"
102
Episode 101 Orang Tua Ken Mulai Beraksi
103
Episode 102 Bantu Bapak
104
Episode 103 Akhirnya...
105
Episode 104 Memang Kenapa?
106
Episode 105 Geng Motor
107
Episode 106 Belajar Mengerti
108
Episode 107 Bisa Kamu Ulangi Lagi?
109
Episode 108 Geng Motor Ketemu Duo Itik
110
Episode 109 Curhatan Masih Kencur
111
Episide 110 Perjanjian
112
Episode 111 Quality Time
113
Episode 112 Ya! Lebih Baik Dicintai
114
Episode 113 Elo Sayang Gue Nggak?
115
Episode 114 Kemana Anak Ini?
116
Episode 115 Terkejut Bukan Kepalang
117
Episode 116 Tetap Akan Keputusan
118
Episode 117 Asri Datang
119
Episode 118 Belajar Mengurus Anak?
120
Episode 119 Misi Terifikasi
121
Episode 220 Kenapa Nih Mimi?
122
Episode 221 Mengulang MP
123
Episode 122 Kabar Baik Kabar Buruk
124
Episode 123 Mimi Menyukai Mas Awang
125
Episode 124 Positif
126
Episode 125 Hari Baik Akan Berbuah Malapetaka
127
Episode 126 Bubar Semua Acara
128
Episode 127 Berhasil Memerangkap Target Utama
129
Episode 128 Menemukan Lokasi
130
Episode 129 Penyelamatan Berakhir Nelangsa
131
Episode 130 Kandas
132
Episode 131 Dibalik Petaka, Ada Yang Berbunga
133
Episode 132 Surat Cinta
134
Episode 133 Hero
135
PRAKATA DARI AUTHOR
136
Episode 134 Gadis Ken Sudah Besar
137
Bonus Part 1/3
138
Bonus Part 2/3
139
Bonus Part 3/3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!