Ameera

Ameera

Bertemu

Pagi menunjukan pukul 05.00 Wib Ameera segera bangun untuk melaksanakan kewajibannya sebagai Umat Islam, Ameera melaksanakan sholat subuhnya

Setelah sholat subuh Ameera segera mandi dan bersiap2 untuk bekerja, Ameera bekerja disebuah perusahaan yang cukup tenama dikotanya, Ameera merupakan anak tunggal dari seorang guru yang bernama Pak Rahman dan Ibunya bernama Nurhayati yang merupakan seorang ibu rumah tangga

Setelah bersiap dengan celana panjang dan kemeja panjang serta rambut dikuncir rapi dengan makeup tipis Ameera menyapa Ibu dan Ayahnya

"Selamat pagi Ibu, Ayah" Ameera berjalan sambil mencium pipi kiri Ibunya lalu duduk dikursi

"Pagi sayang, Ayok kita sarapan dulu" Ayah Rahman mengecup kepala sang putri

"Hari ini pulang jam berapa? mau Ibu bawakan bekal?"

"Tidak usah bu, Meera makan dikantin aja sama Dinda, Meera juga pulang telat ya mau ngemall bentar"

Ya, Ameera mempunyai teman sekantor bernama Dinda, mereka cukup dekat terkadang juga hangout bersama diluar jam kerja

Waktu menunjukkn pukul 06.00 Wib, Ameera segera pamit kepada orang tua nya karena akan segera berangkat kekantor dengan sepeda motor maticnya

"Ayah Ibu, Ameera berangkat dulu ya, Ayah hati-hati kesekolahnya ya yah" pamit Meera sambil mencium tangan dan pipi kedua orang tuanya

"Hati-hati ya nak"

Ameera pun bergegas keluar rumah dan mengemudi sepeda motornya, Ameera hidup sederhana dan bahagia bersama Ayah dan Ibunya

*****

Sesampainya Ameera diparkiran motor dikantornya, Dinda langsung menyapanya karena Dinda juga baru sampai dikantor belum lama sebelum Ameera sampai

"Hai Meer, yuk bareng keruangan" Dinda nyelonong hendak meninggalkan Meera

"Heh Din, sabar dikit napa, baru juga negakin motor, bentar gue rapiin rambut gue dulu" teriak Ameera "ngajakin bareng tau nya nyelonong duluan"

"Udaaa uda rapiiii, pake helm juga kan g terbangkan rambur lo" ledek Dinda

"Justru pake helm makanya gue rapiin rambut gue, kuncirnya uda letoy tsay" Ameera mengibaskan rambutnya kearah Dinda

Dinda hanya cekikikan melihat tingkah Ameera, ya mereka berdua adalah gadis yang humoris, walaupun berteman belum cukup lama, mereka mengerti isi kepala satu sama lain, kata anak jaman sekarang satu frekuensi

Setelah merapikan rambut Ameera dan Dinda berjalan menuju keruangan mereka yang berada dilantai 5, ditengah perjalanan tepatnya di dalam lift Ameera dan Dinda bertemu dengan seseorang yang tampan

Ameera hanya diam2 memperhatikan seseorang itu, setelah sampai di lantai 5 Ameera terkejut ternyata seseorang itu punya tujuan yang sama yaitu juga ke lantai 5 dimana ruang Ameera berada

"apakah dia karyawan baru, kenapa aku baru melihatnya" kata Ameera dalam hati

Ameera memberi kode lirikan mata ke Dinda yang mengarahkan ke seseorang yg lewat didepan mereka berdua

Saat mereka menuju ruangan mereka, lagi lagi mereka dikejutkan dengan pria tampan yang sama yang telah berada dimeja ruangan mereka tepatnya besebelahan dengan meja Dinda

Ibu Geni Atasan dari Ameera dan yang lainnya masuk keruangan dengan anggun tapi tegas

"Baiklah teman2 kita kedatangan karyawan baru, sebenarnya bukan baru sih ya, dia uda lama bekerja diperusahaan kita tetapi yang dikota Surabaya, jadi bisa dibilang anak pindahan ya Bagas"

"Baiklah Bagas silahkan kamu perkenalkan diri kamu ke teman2 kita ya"

"Terimakasih Bu Geni, baiklah perkenalkan nama saya Bagas Purwadinata saya baru pindah dari kantor cabang yang di Surabaya, semoga kita bisa bekerja sama"

Bagas pun menyalami satu per satu temannya untuk saling berkenalan, dan sampailah Bagas yang akan menyalami Ameera, Bagas pun menyalami Ameera dengan senyuman yang sangat manis menurut Ameera

"Baikla cukup sekian perkenalanny, sekarang mari kita mulai bekerja, selamat berkerja semuanya, semangat" Bu Geni memberi semangat kepada karyawannya lalu meninggalakan ruangan

"Semangat Bu" seisi ruangan Ameera membalas semangat dari Bu Geni dan mereka pun memulai pekerjaan mereka masing2

*****

Setelah jam istrihat makan siang Ameera dan Dinda pergi menuju kantin untuk mengisi lambung mereka, setelah mereka memesan makan dan duduk dimeja makan, tiba-tiba ada seseorang yang duduk didepan mereka teoatnya di depan Ameera

"Hai, boleh aku gabung? aku tidak mengenal siapa-siapa kecuali kalian berdua" Bagas tiba dikantin dan bergabung dengan Ameera dan Dinda

Ameera dan Dinda saling melempar pandangan

"Ooh oke baikla kalau begitu silahkan" Ameera dan Dinda pun tersenyum mengiyakan

"Huh syukurlah, aku pikir kalian tidak menerimaku untuk makan bersama,, Oya kenapa yang lain diruangan kita tidak ikut turun? apakah mereka tidak makan?" Bagas sedikit heran dari banyaknya karyawan diruangannya hanya Ameera dan Dinda yang pergi kekantin

"Persisnya g tau sih, palingan mereka beli makanan dari aplikasi atau bawa makanan dari rumah mungkin" Ameera menjawab sambil menyeruput air minumnya

"Oya Pak Bagas kenapa bisa pindah ke Jakarta??" tanya Dinda

" Ntahla, mungkin karena aku memenangkan sebuah proyek sebulan yang lalu, makanya aku dipindahkan kekantor pusat, panggil Bagas aja g usah pake embel pak"

"Waah saingan lo meer" ledek Dinda

"Apaan sih lo" ketus Meera

Mereka bertiga hanya tersenyum menanggapi candaan Dinda, setelah makan mereka datang mereka makan dengan tenang sambil sesekali bercanda

Setelah mereka selesai makan siang, mereka kembali ke ruangan mereka, walaupun cuma baru bertemu sehari tetapi mereka sudah terlihat akrab satu sama lain

Tidak terasa waktu bekerja pun akan berakhir, Ameera pun segera membersihkan mejanya untuk pulang

"Din jadi ngemall g?pake taxi aj yuk motor tinggal kantor bentar g apa2la titip sama kang asep (satpam kantor)"

"Gue sih oke, gue g bawa motor" jawab Dinda sambil tersenyum ngeledek

"Ya uda ayok, aman la pasti sama kang asep , gue percaya ama kang asep" jawab Ameera meyakinkan dirinya

Bagas tersenyum mendengar obrolan Ameera dan Dinda, ntah kenapa Bagas merasa ingin sekali berdekatan dengan Ameera dan Dinda, menurutnya mereka gadis periang, Bagas pun mendekati Ameera dan Dinda

"Kalian mau langsung pulang?" tanya Bagas seakan tidak mendengarkan pembicaraan mereka tadi

"G sih kita mau ngemall, kenapa mau ikut?" jawab Dinda

"Eh kamu bawa mobil Gas?" tanya Ameera tho the point

"Bawa, kenapa?" jawab Bagas sambil tersenyum

"Ya uda kamu ikut kita aja, kita nebeng mau ngemall nanti pulang kita naik taxi aja, ya g Din?" cecar Ameera dengan PD nya

" Lo ya emang g tau malu, heran gue" kata Dinda sedikit kesal

Ameera membuat senyum semanis mungkin menghilangkan rasa gugupnya di depan Bagas

"Ya uda deh iya aku ikut kalian, tapi g aneh2 ya dan aku juga g bisa lama, aku mesti ngurusin rumah dulu soalnya kan baru pindahan"

"Oke sip lah g aneh2 kita juga cuma mau makan dan nyari beberapa buku, makasih ya gas mayan ngirit ongkos" jawab Ameera sambil tersenyum

Dinda hanya geleng kepala melihat kelakuan temannya Ameera dan Bagas sedikit terpesona dengan senyum tulus Ameera

Sesampainya mereka diparkiran Ameera menitipkan motornya ke kang Asep dan lalu pergi bersama dengan Dinda dan Bagas, Dinda duduk disebelah Bagas dan Ameera duduk dibangku belakang

Sesampainya di pusat berpelanjaan Ameera, Dinda dan Bagas pergi ke toko buku dan mencari beberapa buku sambil bertukar pendapat dan mengobrol ringan

Setelah mereka menemukan apa yang mereka cari, sekarang mereka sudah berada di tempat makan

"Kalian mau pesan ap?aku traktir deh anggap aja salam perkenalan" kata Bagas sambil melihat menu makanan

"Mmm aku salad aja deh" jawab Ameera

Dinda mengerutkan keningngya mendengar Ameera hanya memakan salad " Lo kenapa?sehat lo? tumben makan salad, dibayarin looh ini, biasanya lo yang paling gercep kalau ditraktir"

"Gue lagi g nafsu"

Bagas hanya tersenyum melihat kekonyolan 2 gadis didepannya, setelah makanan mereka datang mereka makan sambil sesekali ngobrol ringan

Lagi asik menikmati makanan telefon Dinda berbunyi, Dinda pun izin keluar sebentar untuk menjawab panggilan telefon miliknya

"Ya Mas ada apa?"

Sementara Bagas Ameera masih menikmati makannya dalam kecanggungan, sampai Dinda muncul kembali

"Ameera gue tinggal g apa-apa ya? mas Doni lagi butuh gue sekarang, ada masalah dikit"

"Gas aku titip Meera ya, anterin sampe rumah uda mau gelap soalnya, eh makasi makanannya juga, daa semua"

Dinda pun memeluk Meera sebentar dan berlalu meninggalkan Aya meera dan Bagas

"Hati-hati lo" Ameera sedikit khawatir dengan temannya dan dibales dengan kedipan mata oleh Dinda

Sepeninggalan Dinda, Bagas dan Ameera mnyelesaikan makanannya dan akan segera pulang

"Gas kalau kamu mau pulang duluan ya pulang aja g apa-apa tadi katanya mau beres-beres kan, keburu malem ntar, nanti aku pulang naik taxi aj"

"Ya g mungkin donk aku ninggalin kamu sendirian pulang naik taxi uda mau malam ini, aku anterin pulang aja"

"Ya uda kalau kamu nya maksa"

Bagas hanya tersenyum menanggapi ucapan Ameera

.

.

.

.

.

.

Bersambung..........

.

.

Assalamualaikum pecinta Novel

salam kenal dari aku yang baru terjun ke dunia pernovelan..suport aku terus yaaa..

Mohon maaf jika typo bertembaran

juga mohon koreksi tinggalakan keitik dan saran yang membangun jika salh dalam penulisan

agar author bisa lebih baik lagi

semoga ceritaku menyenangkan..

salam halu 🥰

cerita ini tidak meniru siapapun murni dari aku yaa

terimakasih 🙏👋

Terpopuler

Comments

MEMEY

MEMEY

salam kenal kak dari terbayang kenangan mantan kalau ada waktu silahkan mampir ya

2022-05-03

2

Shasa

Shasa

Lanjut

2022-03-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!