Dekat

Bagas dan Ameera sedang diperjalanan menuju kerumah Ameera setelah Ameera memberikan alamat rumahnya, diperjalan Ameera teringat akan motornya yang dititipkannya ke kang Asep

"Astagfirullah motor gue, Gas motor gue Gas di kantor, muter balik yuk"

"G apa-apa dikantor kan ada kang Asep, aman lah"

"Aman sih aman tapi aku yang g aman pergi kerja"

"Ya uda besok aku jemput ya, no debat" lirik Bagas sambil tersenyum

"Kok dia keliatan cute gitu sih, aku kan jadi grogi" ucap Ameera dalam hati

Sesampainya dirumah, Ameera berpamitan dan mngucapakan terimakasih ke Bagas

"Makasi ya Gas, hati-hati dijalan, maaf ya kemaleman jadi g bisa beres-beres kamunya"

" Santai aja, ya uda besok aku jemput jam 7 yah, daa Ameera" Bagas berlalu meninggalkan Ameera, tanpa sepengetahuan Ameera, Bagas senyum-senyum sendiri memperhatikannya dari kaca spion sampai Ameera masuk ke dalam rumah

"Dasar bar-bar"

*****

"Assalamualaikum Ayah Ibu, Ameera pulaaang"

Tidak menunggu jawaban dari Ayah dan Ibunya Ameera berlalu pergi kekamarnya untuk bersih-bersih

Setelah selesai bersih-bersih Ameera kembali keluar kamar, dia bergabung dengan Ayahnya yang lagi menonton TV

"Ayah dari mana? Ibu kemana kok g keliatan?"

"Ibu ada, kamu yang dari mana, Ibu kira kamu belum pulang soalnya motor kamu g ada" jawab Ibu Nur sambil membaea kopi untuk suaminya

Ameera hanya diam saja bingung mau jawab apa dan takut dimarahi ayahnya karena meninggalkan motor

"Motor Meera tinggal dikantor bu, tadi kemaleman jadi dianter teman"..

"Laki-laki atau perempuan?" tanya Ayah tanpa melihat Ameera tetapi membuat perasaan Ameera deg degan

"Laki-laki Ayah namanya Bagas, dia teman sekantor Ameera, tadinya kami bertiga bersama Dinda juga, tapi Dinda ada keperluan jadi dia pamit duluan"

"Ya uda sih Ayah kan cuma bertanya, kenapa kamu gugup??asal jangan macam-macam dengan anak Ayah, lain kali kalau diantar laki-laki ajak mampir biar Ayah tau"

Ameera merasa lega Ayahnya tidak memarahinya,

"Siap bos, Ayah Ibu Ameera istrihat dulu ya besok mau kerja lagi, selamat malam" Ameera pamit dengan mencium pipi Ibunya

*****

Keesokan harinya. . .

Ameera sedang sarapan bersama Ayah dan Ibunya

lagi asik sarapan mereka kedatangan tamu yang tak lain adalah Bagas Purwadinata

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam, siapa pagi-pagi begini sudah bertamu?" jawab Ayah sambil melihat kedepan pintu

Ibu memperhatikan Ameera yang gelisah, Ibu mengernyitkan dahinya merasa curiga

"Kenapa nak? apalah itu laki-laki yang mengantar kamu pulang semalam?"

Ameera semakin gelisah dan hanya bisa cengar cengir

"Sepertinya begitu Bu, semalam dia berjanji akan menjemput Ameera Bu hehehe"

"Ya sudah, kalau sudah selesai sarapanny temuin sana, kasian menunggu lama"

"Baik Ibu Ameera pergi dulu ya, muach"

Ameera dan Ibu pun pergi menyusul Ayah untuk melihat tamu yang datang.

Sementara didepan . . .

Ayah lagi ngobrol santai bersama Bagas, Ayah mengajukan pertanyaan-pertanyaan aneh yang seolah-olah Bagas adalah pacar Ameera anaknya

"Berapa tahun usiamu nak Bagas? jangan lama-lama nak Bagas tidak baik terus berdua-duaan kemana-mana, tidak enak juga dengan tetangga"

Bagas yang tidak habis pikir, bingung mau jawab apa, mau menolak g enak, mau diiyain nanti malah salah paham, akhirnya Bagas hanya cengar cengir sambil menganggukan kepala

Mendengar Bagas hanya diam saja, Ayah menepuk bahu Bagas pelan, dan Bagas pun menoleh

"Berapa umur mu naaak?"

"Eh maaf pak, umur saya 30th pak" jawab Bagas gugup

"Bapak rasa sudah pantas untuk membina rumah tangga, Ameera juga sudah pantas dengan umurnya 26th"

Bagas hanya tersenyum canggung mendengar penuturan Ayah Rahman, sampai Ameera dan Ibu datang tanpa disadari keduanya, Ibu pun menyapa keduanya

"Ayah kenapa g manggil Ameera sih, kan kasian teman Ameera menunggu lama"

Bagas merasa lega dengan kedatangan Ibu dan Ameera

"Tidak apa-apa Bu, kami hanya mengobrol dan belum telambat juga" Bagas tersenyum kepada Ibu dan Ameera

"Ya sudah Ayah Ibu Ameera berangkat dulu ya, yuk Gas"

Ameera dan Bagas menyalami Ibu Nur dan Ayah Rahman, namun tangan Ameera tidak dilepaskan oleh Ayah, Ayah tetap menggenggam tangan Ameera dan berkata

"Ameera yang sopan donk, masak gas gus gas gus aja, pake Mas donk, Mas Bagas gitu"

Ameera heran dan mngerutkan keningnya, tetapi karena tidak mau berlama-lama lagi Ameera hanya tersenyum lalu pergi bersama Bagas untuk kekantor

Di mobil Bagas senyum-senyum sendiri mengingat Ayah Ameera yang salah paham dengan hubungan mereka

" Ameera kamu tidak punya pacar atau teman dekat pria?"

"Belum ketemu yang cocok aj Gas, kenapa memangnya?"

Bagas tersenyum smirk, ia ingin mengerjai Ameera

"Eeiits no Bagas tapi Mas Bagas,, kamu g denger yang Ayah bilang tadi? Mas Bagas, ayo coba Mas Bagas" bagas tersenyum sesekali melirik Ameera

Ameera menoleh kaget dengan kening yang berkerut

"Apa?? Mas?? Ayah??"

" Ya donk Mas Bagas, secara umur mu itu 26th dan aku 30th wajar donk panggil Mas, uda cepetan coba Mas Bagas, no debat" Bagas tersenyum geli melihat ekspresi Ameera

"Enggeh Mas Bagas Purwadinata" Ameera mengucapkan sambil menundukkan kepalanya ala-ala orang jawa

Bagas pun tertawa melihat tingkah Ameera, semenjak hari itu hubungan mereka semakin dekat dan Bagas sering berkunjung kerumah Ameera dan mereka sering keluar bersama

*****

2 minggu berlalu. . .

Bagas hampir setiap hari menjemput Ameera untuk pergi kekantor bersama, tidak jarang pula Bagas sarapan bersama dirumah Ameera, Ayah dan Ibu Ameera makin salah paham pastinya, tidak jarang Ayah menasehati Ameera dan Bagas ketika sarapan bersama, keduanya hanya saling melirik dan tersenyum, seolah mereka membenarkan hubungan mereka didepan kedua orang tua Ameera

Diperjalanan menuju kantor Bagas hanya terdiam ntah apa yang dipikirkan Bagas dan hal itu menarik perhatian Ameera yang merasa aneh dengan sikap Bagas

"Mas kenapa? lagi mikirin ap? emang habis ngomongin ap sama Ayah??"

Bagas tidak mendengar apa yang dikatakan Ameera, peekataan Ayah seakan terngiang ditelinganya

Flashback

"Kalian sebaiknya melanjutkan hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius lagi, Ayah sudah tua dan Ibu juga sudah tua, kami hanya ingin melihat Ameera bahagia nak Bagas, ada yang menjaga Ameera nanti disaat kami sudah tidak ada"

"Ayah melihat keseriusan dan kebaikan hati kamu untuk Ameera, tolong jaga dia dan buatlah dia bahagia, Ayah melihat Ameera berbeda dari biasanya setelah dia mengenal dirimu nak"

"Ayah berharap kalian tidak berlama-lama, Ameera memang anak yang periang tetapi setelah bertemu denganmu keceriannya makin bertambah, kalian juga sering bersama pasti sudah mengenal satu sam lain dengan baik, Ayah percayakan anak Ayah padamu gas"

Ayah mengucapkan segala isi hatinya dan kekhawatirannya dengan serius, Bagas pun menggenggam tangan Ayah dengan erat layaknya dia setuju dengan apa yang ayah bicarakan tadi

"InsyaAllah Ayah doakan Bagas Ayah semoga segalanya dipermudah, terimakasih Ayah telah mempercayakan anak Ayah kepada saya, saya akan menjaganya"

Flasback off

"Mas" Ameera sedikit meneriaki Bagas dan menyentuh tangan Bagas, Bagas pun menoleh

"Iya ada ap Meer?"

Ameera mengernyit heran

"Mas kenapa?dari tadi diem aja ditanyain g dijawab" tanya Ameera lembut

"G ada apa-apa Meer, cuma fokus nyetir aja" elak Bagas

"G usah bogong Mas, itu bukan fokus namanya tapi ngelamun...Ayah habis ngomongin apa??ngomong yang aneh-aneh ya??g usah dipikirin ya Mas, Ayah biasa emang suka gitu, suka marah-marah g jelas"

Bagas masih tetap diam sambil melirik Ameera sesekali,

tetapi tiba-tiba Bagas menepikan mobilnya dan berhenti dipinggir jalan, setelahnya Bagas masih tetap diam

Ameera melihat Bagas seperti ingin mengatakan sesuatu yang sulit, Ameera menghadao Bagas dan menggenggam tangan Bagas

"Mas, ada yang mau diomongin?? G enak lo berhenti dipinggir jalan"

Bagas menatap manik milik Ameera

"Ameera" ...........

Bagas kembali diam tetapi tangan mereka masih bertaut

sekali lagi Bagas berusaha mengungkapnya

"Ameera" ..........

Ameera tidak menjawab tetapi hanya menunggu kata selanjutnha, ntah itu berita baik atau berita buruk Ameera siap mendengatkannya, Ameera menunggu dengan menatap kedua bola mata Mas Bagas

"Ameera, maukah kau menikah dengan ku??"...

.

.

.

.

.

Bersambung....................

.

.

Hai reader,,

terima kasih sudah mau membaca hasil karyaku

semoga suka dan menantinya, suport aku terus ya

maaf kan yang typo bertebaran

.

.

jangan lupa like dan komen

terimakasih 🥰🙏

Terpopuler

Comments

Shasa

Shasa

mau ya ameera

2022-03-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!