Semuanya jadi berantakan.
Adara kira permasalahan mereka tidak akan jadi serumit ini, Adara tidak menyangka ia justru hamil dan membuat persahabatan nya semakin retak.
Rome dan Hans bahkan menjauh dari Adara, kedua laki laki itu bersikap seperti orang asing setiap melihat Adara.
Adara benar benar merasa tersiksa, ini bukan kesalahan nya sendiri lalu kenapa harus ia yang menerima semua akibatnya sendirian?
Adara mengetuk pintu rumah Geovan, ini sudah seminggu sejak pertengkaran itu. Adara tidak bisa lagi menyembunyikan perihal kehamilannya, ia harus mengatakan nya kepada orangtua nya namun Adara tidak berani mengatakannya sendiri maka dari itu ia kemari, ia ingin meminta bantuan Geovan.
“Adara?” Geovan membuka lebar pintu rumahnya, “Ada apa kemari?”
“Tolong aku Geo, aku tidak berani mengatakan nya kepada orangtua ku. Bisa kah kau bantu aku? Bantu aku bicarakan masalah ini kepada orangtua ku.” Adara menggenggam tangan Geovan, berharap banyak kepada laki laki tersebut. Adara terlalu pengecut untuk menghadapi reaksi orang tuanya sendirian.
Namun reaksi Geovan justru membuat air mata Adara berlinang, Geovan menepis pelan tangan Adara. Laki laki itu menatap Adara dengan tatapan penuh penyesalan. “Maaf Ra, aku tidak bisa. Masa depan ku bisa hancur, aku tahu Ayah ku itu orang yang seperti apa. Aku mohon jangan persulit hidup ku.”
“Aku mempersulit hidup mu? Kau pikir aku ini sedang bahagia? Aku juga kesulitan, aku juga tidak ingin seperti ini!”
Geovan mengusap wajahnya kasar, “Kenapa kita tidak ikuti saran Rome saja, gugurkan janin itu sebelum terlambat. Tidak ada satupun diantara kita yang siap menerima resiko nya.”
“Apa? Jadi sekarang kau juga menyarankan aku untuk membunuh anak ini, ingat Geo, anak ini bisa saja anak mu! Kau tega melakukan hal itu kepada anak mu sendiri?!” Adara emosi, ia tidak menyangka bahwa Geovan akan bicara seperti itu, kenapa sahabat sahabatnya yang sebelumnya selalu ada untuk dirinya, selalu membuatnya bahagia justru berbalik menjadi penyebab hati Adara terluka.
Geovan berdecak kesal, laki laki itu juga emosi. “Anak ku? Aku saja ragu kalau kalau malam itu kami selakukan sesuatu pada mu, jangan jangan semua ini hanya jebakan mu. Kau sebenarnya hamil dengan laki laki lain tapi laki laki lain itu tidak mau bertanggung jawab sehingga kau melimpahkan semuanya kepada kami!”
Adara terkejut, perkataan Geovan itu benar benar menyakiti perasaannya. “Serendah itu kah aku di mata mu Geo? Bukan kah kita sudah lama bersahabat, kau tahu dengan jelas aku ini orang seperti apa, aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu!”
“Tidak ada yang tahu bukan, manusia bisa saja berubah.” jawab Geovan.
Adara menganggukkan kepalanya, “Ya.. kau benar, manusia bisa saja berubah. Dan kau lah yang berubah disini, kau, Rome, dan Hans. Kalian lah yang berubah, aku benci kalian!”
Adara meninggalkan rumah Geovan, ia bahkan pergi tanpa sempat masuk ke dalam rumah tersebut. Adara benar benar sakit hati.
Ia merasa seperti di khianati.
***
“Adara boleh aku pinjam catatan mu?”
Adara menoleh melihat salah satu teman satu mata kelas nya itu, Adara mengangguk lemah dan membuka tas nya.
Sialnya saat Adara mengeluarkan buku catatan tersebut testpack yang semalam ia gunakan ikut tertarik keluar hingga jatuh ke lantai.
Adara benar benar terkejut, ia tidak sempat mengambil testpack tersebut dan menyembunyikannya. Testpack tersebut sudah lebih dulu di ambil oleh teman nya yang hendak meminjam buku catatannya itu.
“TESTPACK?! INI MILIK MU?!”
Dan saat itu pula semua orang yang berada di kelas itu menoleh ke arah Adara.
Adara menyesali kebodohannya yang menaruh testpack tersebut di dalam tas.
Semalam sepulang dari rumah Geovan, Adara benar benar kacau. Ia masih sulit mempercayai bahwa ia hamil sehingga ia kembali mengetesnya dengan testpack. Tapi malam itu tiba tiba saja Ayah nya mengetuk pintu kamarnya membuat Adara panik dan menaruh testpack itu secara sembarang ke dalam tas nya.
Hancur sudah.
Rahasia nya sudah terbongkar.
***
Semua nya benar benar jadi berantakan.
Karna testpack tersebut, orangtua Adara di panggil. Adara ingin mengelak bahwa testpack itu bukan miliknya pun tidak bisa, ia tidak bisa terus berbohong.
Karna bagaimana pun ia memang benar benar hamil, lambat laun perutnya akan membesar, dan mereka semua pasti akan tahu kebenarannya juga nanti.
Orangtua Adara marah besar, dan berita tentang dirinya begitu sangat cepat tersebar sehingga seluruh mahasiswa dan mahasiswi di kampus menggunjingkan dirinya.
“Dia itu Adara kan? Wanita yang hamil di luar nikah itu? Benar benar memalukan.”
Hanya dalam hitungan jam berita tersebut tersebar luas dan semua orang menghina nya, mendadak semua mahasiswa dan mahasiswi disini merasa suci dan merendahkan Adara.
Mereka semua menghina Adara seolah olah mereka tidak pernah melakukan kesalahan, jangan kan mereka.
Ke empat sahabat Adara pun tidak ada yang berusaha untuk menolong Adara, mereka semua bungkam. Tidak ingin terseret dalam permasalahan ini.
Adara ingat jawaban yang Hans katakan saat seorang dosen bertanya kepada Hans tentang masalah ini karna dosen tersebut menganggap bahwa Hans adalah sahabat Adara jadi sudah seharusnya Hans tahu tentang masalah ini.
Tapi Hans justru menjawab, “Kami memang berteman dengan nya tapi bukan berarti kami tahu semua hal, jika dia menjajakan tubuhnya di luar sana itu bukan urusan kami.”
Jawaban yang benar benar menyakitkan, namun Adara menyadari satu hal bahwa ia telah benar benar kehilangan sahabatnya.
Dan sahabatnya itu sudah menunjukkan sifat asli mereka yang sebenarnya.
Seharusnya Adara tidak pernah percaya kepada mereka.
***
Markus tersenyum sembari bicara dengan seseorang dari telepon.
“Baiklah, kerja bagus.” ucap Markus sembari menutup panggilan tersebut.
Markus mengintip ke luar melalui jendela kamar nya, ia bisa melihat tetangga sebelahnya yang pulang ke rumah dengan wajah tidak bersahabat.
Senyum Markus melebar melihat itu semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Öžôŕã
salah pergaulan ya gitu lah,,,, ortu dilawan
2021-04-18
0
Elly Susanti
makanya kalau di bilangin orangtua itu dengerin,nurut,kalau sudah begini kapokkan Adara...
2021-02-12
0
Yuliana Dewi in
sifat markis dri dulu jahat.ikut sapa sih
2021-02-06
0