Ayah Anak ku

Ayah Anak ku

SATU

Adara melarikan diri keluar dari rumah di saat Damian, Ayahnya mengoceh panjang lebar mengenai pergaulan Adara dengan para teman teman lelaki nya.

Adara keluar dari rumah mengabaikan teriakan sang Ayah, mata Adara sempat bertemu pandang dengan Markus, anak laki laki yang tinggal tepat di sebelah rumah nya.

Adara membuang pandangannya begitu saja, dahulu saat masih kecil mereka memang dekat namun karna suatu hal hubungan Adara dan Markus merenggang, Adara dan Markus sudah tidak sedekat dahulu atau terkesan saling memusuhi.

Adara kembali melanjutkan langkahnya, ia harus segera pergi sebelum Ayah nya berhasil menyusulnya dan kembali mengoceh panjang lebar.

***

“Anak itu benar benar susah di beri tahu, aku melakukan semua ini demi kebaikannya.” Damian mengusap wajahnya kasar, Damian tidak menyangka bahwa mengurus anak perempuan jauh lebih sulit dari mengurus segala pekerjaannya di kantor.

“Tapi apa kau tidak terlalu berlebihan Dam? Dulu kau melarang Adara berteman dengan Mark sehingga sampai sekarang mereka tidak pernah lagi bertegur sapa, kau juga selalu mengusir teman laki laki Dara yang datang kemari untuk mengerjakan tugas kelompok. Dan sekarang kau memaksa Adara untuk tidak bergaul dengan teman temannya, jangan terlalu menekan putri kita itu Dam, tekanan mu itu lah yang bisa membawa petaka nantinya. Kita harus menjaga dia dengan baik dan menasehati dia pelan pelan, jangan selalu gunakan emosi mu.”

Damian mengerutkan alisnya tidak senang, “Tapi aku melakukan semua ini demi dia!”

Clara menghela nafas berat, ia menepuk bahu Damian lembut. “Kau tidak ingin hubungan mu dengan Adara semakin merenggang bukan? Tolong melunak lah sedikit, kesampingkan emosi mu dan bicara lah baik baik dengan Adara.”

***

“Kau tidak ingin pulang Ra?” Geovan melirik jam yang tergantung di dinding kamar nya, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Ponsel Adara juga sudah berdering terus menerus sejak jam 9, dan Adara tidak menjawab panggilan tersebut sedikitpun.

“Pulang lah Ra, aku tidak ingin orangtua mu datang kemari untuk mencari mu, orangtua ku bisa marah kepada ku nanti, jadi pulanglah.”

Adara mendesah malas, dengan gerakan malas ia bangkit dari ranjang Geovan, ia melihat ponselnya yang terdapat banyak sekali panggilan tidak terjawab.

“Antar aku pulang ya, aku malas naik taxi.”

Geovan berdecak kesal, “Kau ini selalu saja merepotkan, yasudah kalau begitu ayo!”

***

“Kau tidak tahu sekarang sudah jam berapa Adara?!”

Baru saja masuk ke rumah Adara sudah di mendapatkan amukan dari Damian, bukan hanya Damian namun kali ini ibu nya, Clara tidak sedikitpun mencoba untuk membela Adara di depan Damian.

“Aku ketiduran di rumah teman tadi, maafkan aku.. Pa.. Ma..”

“Teman mu itu laki laki kan?!” Damian nampaknya masih belum puas dengan jawaban Adara, “Kau pikir Papa tidak melihat kau diantar oleh laki laki tadi?”

Adara mulai kesal, ia jenuh dengan segala omelan omelan Damian. “Iya dia laki laki tapi kami hanya teman Pa, Papa tidak perlu takut. Dia tidak akan pernah melakukan hal buruk pada ku.”

Damian masih ingin mengeluarkan kekesalannya namun Clara kembali menghentikannya, “Sudah kita bicarakan lagi besok, ini sudah larut malam. Besok Adara harus berangkat kuliah pagi dan kau juga harus berangkat ke kantor, kalian butuh istirahat.” Clara mengalihkan pandangannya kepada putri sulungnya itu, “Dara, pergilah ke kamar mu.”

Adara mengangguk, ia melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Adara memang sudah sangat ingin tidur, ia lelah dengan pertengkarannya dengan Damian.

***

“Wajah mu kusut sekali.” Hans Ezalian, teman sebangku Adara itu mengacak acak rambut Adara. “Kau bertengkar lagi dengan Papa tersayang mu itu?”

Adara menghela nafas berat sebelum akhirnya mengangguk.

Aaron yang duduk di barisan depan Adara berbalik menghadap Adara, “Papa mu begitu karna dia sayang padamu, jadi jangan terlalu di pusingkan.”

Adara hanya menganggukkan kepalanya, ia memperhatikan Geovan yang melangkah mendekat kearah mereka.

“Nanti malam jadi kan?” tanya Geovan kepada Hans, Aaron dan Rome. Yang di jawab dengan anggukan kompak.

Adara mengerutkan alisnya bingung, “Memangnya kalian mau kemana?”

Rome menoleh kearah Adara dan berdecak, “Ya tentu saja bersenang senang.”

Adara menganggukkan kepalanya mengerti, namun tiba tiba saja terbesit ide gila di kepalanya. “Kalian akan berkumpul dimana, aku ingin ikut juga.”

“Jangan gila kau Ra, kami semua masih mau hidup. Kami tidak ingin mati di tangan Ayah mu.”

Adara berdecak kesal, lagi lagi perihal Ayahnya.

Adara sudah berusia 21 tahun tapi ia masih saja di atur ini itu oleh Ayahnya, padahal banyak wanita seusia dirinya yang sudah memiliki kekasih, tunangan ataupun menikah.

“Kalian tidak perlu takut, masalah orangtua ku biar aku yang menangani nya sendiri.”

***

Damian kembali melirik jam, sudah larut malam namun putri sulungnya masih belum juga pulang.

“Apa Dara masih tidak mau mengangkat telepon nya?” tanya Damian pada Clara yang masih berusaha untuk menghubungi Adara.

Clara menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

“Kau sudah coba untuk menghubungi teman teman nya?” tanya Damian lagi.

“Sudah tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengangkat.”

Damian semakin gelisah, sebelumnya Adara pulang jam 12 malam dan sekarang sampai jam 1 malam Adara masih belum juga pulang ke rumah.

“Seharusnya aku meminta salah satu anak buah ku untuk mengawasi Adara, dia semakin hari semakin menjadi saja. Kita tidak bisa terus membiarkannya begini.”

Clara mengangguk setuju, memang Clara tidak suka sikap posesif Damian terhadap Adara tapi jika Adara terus saja berulah seperti ini, itu sangat mengkhawatirkan.

***

“Ra, sekarang sudah jam 1 malam, kau tidak mau pulang?” Aaron berteriak ke arah Adara, suara musik yang berdentum kencang membuatnya harus berteriak agar bisa di dengar oleh Adara.

Adara menggelengkan kepalanya, ia masih tidak ingin pulang. “Sebentar lagi, nanti aku akan menelepon Lucas untuk menjemput ku.”

Aaron hanya mengangguk dan tersenyum girang saat melihat Rome datang membawa sebotol minuman yang sudah Aaron ketahui bukan minuman biasa.

“Bukan kah minuman ini terbatas? Hanya anggota VIP yang bisa mendapatkannya kan?” Hans dengan semangat mengambil alih botol tersebut dari Rome, ia terlalu senang dan langsung menenggak minuman tersebut dari botolnya.

“Hei tuang ke dalam gelas! Kami juga mau mencicipi nya!” Aaron mengoper gelasnya.

“Itu minuman apa? Apa aku boleh mencoba nya?”

“Kau bisa mabuk jika meminum itu, lebih baik jangan.” Rome yang telah mengambil alih kembali botol itu dari Hans menuangkannya ke gelas milik Aaron.

Aaron menenggak minuman tersebut dengan ekspresi puas, “Jangan habiskan minuman nya, kita bisa meminumnya lagi nanti. Sekarang mari kita ke lantai dansa!!”

Aaron dan yang lainnya melangkah sempoyongan ke arah lantai dansa, Adara hanya memperhatikan tingkah konyol ke empat sahabatnya itu.

Namun perhatian Adara teralihkan kepada botol minuman yang ada di meja, isi botol tersebut masih cukup banyak.

Adara menelan ludah karna merasa sangat penasaran dengan rasa dari minuman tersebut, Adara melirik kembali teman teman nya masih bergoyang di lantai dansa, mungkin mencicipi sedikit tidak akan ada masalah.

Adara menuangkan minuman tersebut ke gelas yang sebelumnya di pakai oleh Aaron.

Alis Adara berkerut ketika ia mencicipi menimang tersebut dalam sekali tenggak. Rasa nya aneh, namun di saat yang bersamaan juga minuman tersebut membuat Adara ingin mencicipinya lagi lagi dan lagi.

Hingga Adara tidak sadar ia telah menghabiskan minuman tersebut, ia mulai sulit membuka matanya. Pandangan nya buram dan ia pun tidak bisa seimbang.

Adara mencoba untuk melihat teman teman nya di lantai dansa, bermaksud meminta tolong namun ke empat sahabatnya itu sudah tidak ada di lantai dansa. Mereka menghilang.

Sesaat Adara berusaha bangkit dari posisi duduknya ia terhuyung, namun beruntung sebelum kepalanya terbentur meja seorang lelaki berhasil menahan tubuh Adara.

Adara mengedip ngedipkan matanya, berusaha melihat wajah dari laki laki yang menolongnya itu.

“Mark?”

Terpopuler

Comments

Rima Agustina

Rima Agustina

awal nyimak
ternyata teman si dara laki semua

2021-03-11

1

A.0122

A.0122

nyimak dl kli aja Mark bapak anak dara nanti

2021-01-20

1

Dedydedot

Dedydedot

jangan jangan buntingnya ama mark kali ya

2021-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA : MARKUS
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA PULUH SATU
22 DUA PULUH DUA
23 DUA PULUH TIGA
24 DUA PULUH EMPAT
25 DUA PULUH LIMA
26 DUA PULUH ENAM
27 DUA PULUH TUJUH
28 DUA PULUH DELAPAN
29 DUA PULUH SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA PULUH SATU
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 TIGA PULUH ENAM
37 TIGA PULUH TUJUH
38 TIGA PULUH DELAPAN
39 TIGA PULUH SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT PULUH SATU
42 EMPAT PULUH DUA
43 EMPAT PULUH TIGA
44 EMPAT PULUH EMPAT
45 EMPAT PULUH LIMA
46 EMPAT PULUH ENAM
47 EMPAT PULUH TUJUH
48 EMPAT PULUH DELAPAN
49 EMPAT PULUH SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA PULUH SATU
52 EXTRA PART
53 SIDE STORY : CHERRYL I
54 SIDE STORY : CHERRYL
55 SIDE STORY : CHERRYL
56 SIDE STORY : CHERRYL
57 SIDE STORY : CHERRYL
58 SIDE STORY : CHERRYL
59 SIDE STORY : CHERRYL
60 SIDE STORY : CHERRYL
61 SIDE STORY : CHERRYL
62 SIDE STORY : CHERRYL
63 SIDE STORY : CHERRY
64 SIDE STORY : CHERRYL
65 SIDE STORY : CHERRYL
66 Dalt
67 息子
68 ミラは
69 S
70 S
71 \Ʀ{[
72 \Ʀ{[
73 \Ʀ{[
74 π ^√
75 ¶{[
76 ¶{[
77 SIDE STORY : BIAN IV
78 SIDE STORY : BIAN V
79 UCAPAN TERIMA KASIH
80 NEW STORY
81 UNFORGETTABLE PREGNANCY
Episodes

Updated 81 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA : MARKUS
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA PULUH SATU
22
DUA PULUH DUA
23
DUA PULUH TIGA
24
DUA PULUH EMPAT
25
DUA PULUH LIMA
26
DUA PULUH ENAM
27
DUA PULUH TUJUH
28
DUA PULUH DELAPAN
29
DUA PULUH SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA PULUH SATU
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
TIGA PULUH ENAM
37
TIGA PULUH TUJUH
38
TIGA PULUH DELAPAN
39
TIGA PULUH SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT PULUH SATU
42
EMPAT PULUH DUA
43
EMPAT PULUH TIGA
44
EMPAT PULUH EMPAT
45
EMPAT PULUH LIMA
46
EMPAT PULUH ENAM
47
EMPAT PULUH TUJUH
48
EMPAT PULUH DELAPAN
49
EMPAT PULUH SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA PULUH SATU
52
EXTRA PART
53
SIDE STORY : CHERRYL I
54
SIDE STORY : CHERRYL
55
SIDE STORY : CHERRYL
56
SIDE STORY : CHERRYL
57
SIDE STORY : CHERRYL
58
SIDE STORY : CHERRYL
59
SIDE STORY : CHERRYL
60
SIDE STORY : CHERRYL
61
SIDE STORY : CHERRYL
62
SIDE STORY : CHERRYL
63
SIDE STORY : CHERRY
64
SIDE STORY : CHERRYL
65
SIDE STORY : CHERRYL
66
Dalt
67
息子
68
ミラは
69
S
70
S
71
\Ʀ{[
72
\Ʀ{[
73
\Ʀ{[
74
π ^√
75
¶{[
76
¶{[
77
SIDE STORY : BIAN IV
78
SIDE STORY : BIAN V
79
UCAPAN TERIMA KASIH
80
NEW STORY
81
UNFORGETTABLE PREGNANCY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!