Terpaksa Menjadi Istri Kedua

Terpaksa Menjadi Istri Kedua

Bab 1

SELAMAT MEMBACA

Niko saputra seorang laki laki tampan gagah berbadan atletis idaman para wanita, Niko orang yang sangat arogan, cuek, dingin dan selalu berwajah datar dulu niko orang yang ramah, hangat dan murah senyum tapi setelah ibunya meninggal Niko jadi berubah pendiam dan dingin, usianya 29 tahun dan ibunya sudah meninggal 11 tahun yang lalu saat usianya 18 tahun.

Satu tahun setelah kepergian ibunya Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu, Niko bener bener tidak terima bila sang ayah menikah lagi baginya itu sama saja menghianati mendiang ibunda tercinta yang bernama Nela saputra, sedangkan ayahnya bernama mahendra saputra.

Niko tak mau menganggap ibu tirinya yang bernama Fani itu sebagai ibunya hingga sekarang Niko masih memanggilnya tante, ibu tirinya membawa seorang anak laki laki dari pernikahan sebelumya, anaknya bernama Deon, hubungan Niko dengan saudara tirinya itu sedari dulu memang tak pernah akur.

Deon berumur 27 tahun lebih muda dua tahun dengan Niko, Niko sudah mulai belajar di perusahaan saat usianya menginjak 25 tahun pada saat itu dia harus mengantikan ayahnya yang sudah semakin tua, sehingga perusahaan itu menjadi berkembang pesat dan menjadi sebesar sekarang itu semua bekat kerja kerasnya, ya karena Niko orang yang sangat jenius makannya perusahaan itu bisa besar seperti sekarang di tangannya.

Sengaja Niko ingin mengelola perusahaan itu karena dia tak ingin nantinya perusahan itu akan jatuh di tangan adik tirinya, karena dia yang lebih berhak atas itu semua karena dia adalah anak kandung keturunan keluarga saputra satu satunya.

Kehidupan Niko terbilang mononton yang di lakukan hanya bekerja dan bekerja, Niko tak begitu tertarik dengan urusan perempuan baginya perempuan itu hanya merepotkan, dulu Niko pernah punya kekasih waktu masih kuliah tapi kekasihnya itu tiba tiba pergi meninggalkannya tanpa jejak dan sejak saat itu Niko jadi enggan menjalin hubungan dengan seorang wanita, berbeda halnya dengan adik tirinya yang bernama Deon itu, Deon memang tak punya kekasih tapi suka celup sana sini, Deon lebih suka foya foya menghamburkan uang dan bersenang senang dengan wanita, Deon memang ikut bekerja diperusahaan yang di pimpin oleh Niko tapi Deon hanya di tempatkan sebagai staf kantor karena dulu pernah di kasih posisi sebagai meneger keuangan tapi Deon membuat ulah dengan korupsi dan kelakuanya itu segera tercium oleh Niko makanya Niko langsung melemparnya menjadi staf kantor biasa, itu pun kalau Deon mau kalau gak Deon gak akan di perbolehkan oleh Niko bekerja di perusahaan keluarga saputra.

Pada saat itu Fani ibu tirinya tidak terima jika deon hanya di jadikan staf kantor biasa di perusahaan suaminya tapi karena Deon terbukti bersalah jadi Fani terpaksa membiarkan anaknya bekerja di sana walau sebagai staf kantor dari pada nanti Deon lontang lantung tak bekerja dan di nilai pemalas oleh suaminya lalu pada akhirnya tidak dapat sepeserpun warisan dari keluarga saputra jadi lebih baik Fani mengalah lebih dulu dan Fani akan berusaha merayu suaminya supaya anaknya bisa mendapat posisi yang tinggi di perusahaan saputra.

Malam Ini Niko pulang larut karena lembur sedangkan ayahnya sudah menunggunya di rumah sejak tadi.

" Niko baru pulang kamu?" tanya mahendra setelah Niko pulang.

" Iya ayah, ada apa? tumben ayah belum tidur?" ujar Niko balik bertanya.

" Ada yang ingi ayah bicarakan sama kamu" kata ayahnya menyampaikan.

" Besok ajalah ayah aku capek" tolak Niko yang memang sudah capek dan ingin segera beristirahat.

" Besok pasti kamu sudah berangkat pagi sekali jadi kapan ayah bisa ada waktu untuk bicara sama kamu" ujar ayahnya lagi.

" Besok janji Niko bakalan luangin waktu buat ayah sekarang Niko capek mau istirahat" kata Niko memberi penawaran sama ayahnya.

" Ya sudah ayah tunggu besok pagi" jawab ayahnya yang melihat Niko kelelahan.

Akhirnya Niko langsung naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.

Keesokan paginya Niko sudah siap untuk berangkat ke kantor, Niko keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, terlihat di meja makan sudah ada ibu beserta adik tirinya dan juga ayahnya, itu pemandangan yang Niko tidak suka kalau Niko ikut sarapan bersama pasti nanti akan ada perdebatan makanya Niko selama ini lebih memilih menghindarinya dengan cara berangkat pagi pagi lalu pulang malam untuk mengindari ibu dan adik tirinya yang nyebalkan.

" Niko ayo sarapan dulu" ujar ayahnya yang melihat Niko berjalan menuruni tangga.

" Baik yah" jawab Niko terpaksa karena sudah berjanji tadi malam untuk meluangkan waktu untuk ayahnya yang katanya ayahnya ada hal penting yang akan di bicarakan.

Niko mulai mengambil makanan lalu menyuapkan ke mulutnya.

" Niko kapan kamu akan membawa kekasihmu untuk di perkenalkan ke kami, umur kamu sudah semakin tua kapan kamu akan menikah, ayah kan sudah pensiun saatnya beristirahat di rumah dan bermain dengan cucu" ujar ayahnya yang membuat nafsu makan Niko hilang, Niko sudah menebak pasti masalah itu yang akan ayahnya bicarakan Niko bener bener malas menanggapinya.

" Maaf ayah Niko harus berangkat sekarang" balas Niko yang mulai beranjak dari duduknya.

" Niko mau ke mana kamu ayah belum selesai bicara, kembali duduk" perintah ayahnya dengan suara agak meninggi karena kesal dengan anaknya.

" Aku kan sudah bilang aku belum ingin menikah, kenapa ayah tak menyuruh dia saja yang menikah" jawab Niko dengan melihat adik tirinya yang asik dengan makanannya pura pura cuek padahal dalam hatinya seneng jika sang kakak tiri terkena amarah dari ayah tirinya.

"Deon maksud kamu? dia kan adik kamu jadi kamu duluan yang seharusnya menikah" ujar papahnya lagi.

" Kan Niko sudah bilang Niko tak punya pacar untuk di kenalkan dan gak ada waktu buat pacaran, ayah suruh dia aja buat nikah duluan yang wanitanya banyak jadi tinggal pilih" kata Niko dengan menyindir adiknya karena sering gonta ganti perempuan.

" udahlah gak usah cari gara gara dengan adikmu yang menikah itu harus kamu dulu karena kamu kakaknya" ujar ayahnya sedangkan Deon hanya tersenyum mengejek ke arah Niko, sedangakan Niko menatap adiknya dengan tajam, dan Fani ibu tirinya itu memilih diam dan berharap Niko tak mau di suruh menikah dengan begitu warisan akan jatuh ke tangan Deon, jadi untuk apa dia susah susah ikut bertengkar menguras energi aja cukup melihat ayah dan anak yang bertengkar aja itu sudah membuatnya senang. " kalau kamu tidak punya pacar baiklah ayah akan menjodohkanmu dengan anak dari teman ayah bagainmana?" tawar ayahnya.

" Apa? di jodohkan? Niko gak mau, Niko bisa cari sendiri ngapain harus di jodohin" ujar Niko yang tak mau di jodohkan.

" Cari sendiri mau sampai kapan? keburu ayah gak ada kalau nungguin kamu cari sendiri, kamu itu normal kan? selama ini ayah tak pernah melihatmu menggandeng seorang wanita atau jangan jangan kamu" kata ayah nya mengantung.

" Stop yah aku normal gak belok" ujar Niko yang tak terima di sebut tak normal alias belok.

" Ya sudah kalau begitu ayah akan menjodohkanmu titik" kata ayahnya tak bisa di bantah.

" Niko tidak mau" ujar Niko kekeh tak mau di jodohkan.

" Ya sudah kalau tidak mau, mulai hari ini tidak usah masuk kantor lagi biar Deon yang akan memegang kendali di perusahaan" kata Ayahnya mengamcam anaknya supaya anaknya itu mau di jodohkan dan segera menikah.

Mata Niko terblalak mendengar perkataan ayahnya. " Ya gak bisa gitu dong yah, aku selama ini bekerja keras sehingga perusahaan bisa sebesar sekarang dan setelah maju seperti ini ayah akan menyerahkan perusahaan itu begitu saja ke tangan bocah tengil itu" ujar Niko sambil menunjuk adik tirinya tak terima.

"Enak aja ngatain gue bocah tengil" balas Deon yang tak terima juga.

" Udah udah jadi intinya kalau kamu menolak untuk di jodohkan perusahaan itu ayah serahkan sama Deon" kata mahendra telak, sedangakan Fani tersenyum miring berharap Niko menolaknya dengan begitu dia bisa menguasai perusahaan itu.

Sedangkan Niko menjadi pusing dengan permintaan ayahnya di satu sisi dia tidak mau di jodohkan dan menikah dengan orang yang tidak dia cintai dan di sisi lain Niko juga gak mau kalau perusahaan itu berada di tangan Deon, mau jadi apa perusahaan itu nantinya di pimpin olehnya yang taunya cuma bersenang senang, sedangkan dia yang bersusah payah membuat perusahaan itu menjadi sebesar sekarang, Niko membesarkan perusahaan itu tidaklah mudah Niko harus bekerja ekstra, tapi Niko sekarang punya Asisten yang sangat dia percaya namanya Albert, selain itu Niko tak bisa percaya sembarang orang soalnya Albert sudah teruji kepercayaannya, Albert sampai rela berkorban nyawa demi Niko sang tuan mudanya, pasalnya Albert memang pernah berhutang budi padanya maka dari itu Albert selalu setia dengannya.

" Nanti Niko pikirkan" jawabnya.

" Okey ayah tunggu jawaban kamu nanti malam" ujar ayahnya yang sudah selesai makan dan langsung melengang pergi meninggalkan meja makan, sedangkan Niko menghembuskan nafasnya kasar karena Niko harus ngasih keputusan secepat itu.

Niko memilih tidak jadi sarapan, Niko lebih memilih langsung pergi ke kantor dari pada meneruskan sarapan satu meja dengan ibu dan adik tirinya itu lagian juga Niko sudah tidak nafsu makan.

sesampainya di luar rumah ternyata sudah ada Albert asistennya yang sudah menunggunya.

"Silahkan tuan" ujar Albert yang sudah membukakan pintu mobil untuk tuannya, dengan wajah datarnya Niko langsung masuk dan setelah masuk Alber langsung menutup pintunya.

BERSAMBUNG

Akan kah Niko menerima perjodohan itu simak di episode selanjutnya.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR DENGAN CARA

LIKE

KOMEN

VOTE

TERIMAKASIH

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus Sukses

2023-07-23

0

Idafaridah

Idafaridah

ky nya seru.... semoga aja...baru nengok soalnya

2022-10-29

0

Tathy Taba

Tathy Taba

mampir tingalkan jejak

2022-05-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!