Betari
Betari Indira Agistya
Suasana di Balai Irung sebuah kampus negeri di Jakarta tampak dipenuhi wisudawan dan wisudawati beserta orang tua yang kini akan mengantarkan putra-putri diwisuda.
Seorang ibu dengan pakaian sederhana mengantarkan putri tercintanya yang akan diwisuda hari ini dengan perasaan haru dan bahagia.
Rona kebanggaan terpancar jelas dari sorot mata wanita yang kini tidak lagi muda terhadap putrinya Betari.
Betapa tidak wanita sederhana yang sudah tampak tua dengan raut wajah menampilkan kerasnya kehidupan yang mereka lalu. Namun hari ini senyumnya selalu mengembang diwajahnya melihat Tari disematkan pita Toga dan berhasil menjadi seorang Sarjana.
Tanpa sadar air matanya tak berhenti mengalir. Teringat bahwa ayah dari putrinya tersebut sudah tiada. Betapa bangganya jika suaminya masih hidup melihat pencapaian Tari hari ini.
Bu Fatma begitu bersyukur anaknya bisa kuliah dan kini wisuda dengan beasiswa yang diterima putrinya. Karena tanpa beasiswa tentu Tari tidak akan bisa merasakan pendidikan tinggi
...Betari Indira Agistya. Sarjana Manajemen. IPK 3.75....
...Lulus dengan Predikat Suma Cumlaude."...
Dialah Betari yang biasa dipanggil Tari, putri dari ibu Fatma. Ayahnya meninggal karena kecelakan sewaktu pulang dari pabrik tempatnya bekerja.
Kepergian ayahnya membuat Tari dan Bu Fatma harus berjuang untuk melanjutkan hidup mereka dengan segala cara.
Tari dan Ibunya tinggal di sebuah rumah petakan kecil dalam gang sempit.
Bu Fatma yang mencari rezeki dengan berjualan kue dan menerima pesanan nasi kotak. Begitupun Tari yang sejak kecil sudah mulai membantu ibunya mencari uang dengan bekerja apapun semampu Tari bisa.
Ketika Tari lulus SMA sebenarnya Tari tidak ingin kuliah, karena ingin segera bekerja dan membantu ibunya.
Namun, Ibu berpesan bahwa almarhum ayah pernah mengatakan ingin agar Tari mengenyam pendidikan yang tinggi.
Tari adalah siswa yang cerdas. Tari selalu menjadi rangking 1 di sekolahnya. Oleh karena itu ketika mendapat tawaran beasiswa Tari tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
"Ayah, Tari akan wujudkan cita-cita ayah. Doakan Tari Ayah." batin Tari saat dirinya mendapat kesempatan beasiswa kuliah S1.
Teringat Ayahnya membuat Tari bersedih. Namun Tari yakin Ayah akan bangga padanya.
Kini Tari sudah lulus dan menjadi Sarjana. Tari pun akan mencoba melamar pekerjaan.
Selama ini, Tari kuliah sambil bekerja. Tari menjadi pelayan di cafe milik orang tua sahabatnya.
"Ibu Alhamdulillah, Tari sudah Lulus. Terima kasih ibu selama ini sudah mendoakan Tari." Tari memeluk ibunya dengan perasaan haru dan penuh rasa syukur.
"Sama-sama Tari, Ibu bangga sama Tari, Begitupun Ayah disana pasti senang Tari sudah mewujudkan keinginan Ayah.
Pagi ini, sebelum berangkat kerja di cafe, Tari diminta ibunya mengantarkan kue pesanan bu Lurah untuk acara PKK.
Kue-kue pesanan tersebut kini sudah berada di jok motor Tari dan siap diantar.
"Sudah lengkap semua bu pesanannya?" Tari mengikat pesanan kue tersebut ke motor butut miliknya yang ia beli dari hasil kerja di cafe menabung sedikit demi sedikit.
"Sudah Ri, antarkan ke rumah bu Lurah. Sampaikan terima kasih ibu kepada Bu Lurah." Bu Fatma mengantar tari sampai pintu.
"Tari berangkat ya bu, Assalamualaikum." Tari berlalu dengan motor untuk membawa pesanan.
"Waalaikumsalam, Hati-hati Nak!" Bu Fatma melihat kepergian Tari.
"Setelah dari rumah bu Lurah masih ada waktu untuk mengirim surat lamaran ke kantor pos." batin Tari.
"Assalamualaikum." Tari mengucapkan salam saat sampai di rumah Bu Lurah dan memarkir motornya untuk membuka box kue yang diikatnya.
"Bu Lurah ini, pesanannya, 100 box."Tari menyerah langsung.
"Terima kasih Tari." Jawab Bu Lurah.
"Iya Bu, Ada salam dari Ibu untuk Bu Lurah katanya Terima kasih." Tari menyampaikan salam ibunya.
"Kalau begitu Tari permisi, Assalamualaikum." Tari pamit.
"Waalaikumsalam."Jawab Bu Lurah
"Tari mau kemana?" Agus memanggil Tari.
"Mau berangkat kerja Gus. Duluan ya." Tari segera undur diri.
Agus menatap kepergian Tari.
Tari tahu selama ini Agus memiliki perasaan padanya, Namun orang tua Agus sangat amat melarang Agus dekat apalagi menyukai Tari.
Agus adalah anak juragan sayur dimana Tari tinggal. Tari tidak pernah menanggapi perasaan Agus. Lagipula Tari belum memikirkan untuk menikah. Saat ini Tari hanya ingin mendapatkan pekerjaan yang layak agar bisa membantu kehidupan ibunya dan mewujudkan keinginan ibunya memiliki Toko Kue.
Keinginan terbesar Tari adalah membahagiakan ibunya.
Ibunya yang sudah tak lagi muda, dan sering sakit membuat Tari merasakan kasihan dan sedih dengan kondisi tersebut.
"Jika aku dapat kerja dan gajiku cukup, aku akan meminta ibu untuk istirahat menerima pesanan. Semoga aku segera diterima kerja." Tari berdoa dalam hati saat iya mengirimkan surat lamaran.
Tari menyalakan motornya menuju cafe tempat dimana ia bekerja.
Sebuah mobil melaju cepat membuat Tari oleng dan menghindari tabrakan membuat Tari terjatuh hingga mental dari motor yang ia kendarai.
Tari yang kini tersungkur diaspal dengan motornya yang rusak. Sementara Tari sendiri lecet-lecet.
Tari berusaha bangun namun penggelangan kakinya nampak keseleo sehingga Tari sulit berjalan.
Brukkkkk!
"Maaf Tuan, Saya tidak melihat ada motor." Pria berkacamata itu meminta maaf pada Bos ya yang duduk di belakang mobil.
"Hati-hati kalo bawa mobil Rif! kepala saya sakit nih." Tn. Arya mengusap dahinya yang terbentur, untung tidak terjadi apa-apa dengan dirinya.
Arya melihat perempuan pemilik motor yang tersungkur dijalan. "Kamu tolong dia." Arya memerintah Arif asistennya untung menolong perempuan yang tertabrak.
Arif keluar untuk mengecek korban yang tertabrak olehnya, dan membantu mengangkat sepeda motor milik Tari yang terlihat rusak.
Arif membantu Tari berdiri. "Nona tidak apa-apa?"Arif jelas lihat Tari terkilir dan motornya rusak.
"Mas, kalo nyetir hati-hati dong!" Tari kesal dan mengangkat motor nya yang kini tidak bisa dipakai.
"Kalau begitu Nona bisa ikut saya kita ke RS untuk mengobati luka Nona dan memperbaiki motor Nona.
Tari ikut di dalam mobil dan duduk di kursi depan bersebelahan dengan Arif, Tari melihat melalui kaca spion seorang pria tampak duduk mengenakan kacamata hitam tanpa bersuara yang acuh dengan keberadaan Tari dimobilnya.
"Mentang-mentang orang kaya udah nabrak boro-boro minta maaf basa basi aja enggak. Ga punya rasa empati! "batin Tari tahu pria itu pasti pemilik mobil.
"Rif kamu antar dia ke RS, saya sudah meminta supir kantor menjemput saya, karena hari ini saya ada meeting penting dengan klien." Arya berbicara seolah tidak ada orang lain dimobilnya padahal Tari sangat kesal mendengar ucapan Arya.
Tari menggerutukan giginya, kesel dengan sikap pria arogan itu.
"Dasar pria sombong!" Umpat Tari dalam hatinya.
Kini Tari di RS untuk mengobati lukanya diantar oleh Arif, Asisten Arya. Motor Tari sudah dibawa ke bengkel untuk diperbaiki.
Setelah selesai Arif mengantar Tari ke tempat tujuan Tari yaitu cafe tempat Tari bekerja. Tari tetap harus masuk ia merasa badannya tidak apa-apa hanya luka-luka di lutut dan siku tangannya.
"Pak Arif, tadi yang duduk di belakang siapa sih? Arogan banget sikapnya. Ada tapi seperti ga ada orangnya." Tari mendengus kesal.
"Itu tadi Tuan Arya Nona, pemilik mobil ini. Memang kenapa Nona?"Tanya Arif.
"Bilang ya ke Bos kamu, jadi orang jangan sombong, hartanya ga dibawa mati!" Tari kesel plus emosi.
"Nona, motor nona besok jika selesai diperbaiki akan dikirim. Boleh saya minta alamat dan No HP nona?" Arif tidak menanggapi umpatan Tari terhadap Bosnya dan hanya meminta alamat untuk mengirim motor yang kini tengah berada dibengkel apabila sudah selesai diperbaiki.
Tari menuliskan alamat nya dan No HP nya kemudian diserahkan kepada Arif.
"Baik, terima kasih nona, saya permisi." Arif bergegas pergi menuju perusahaan tempatnya bekerja yang merupakan milik Arya yang di kenal Tari sebagai Pria Arogan dan Sombong.
.
.
.
.
Wah Tari hati-hati nanti kalau berjumpa dengan si Pria Arogan itu bagaimana?
.
.
.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Afternoon Honey
nyimak membaca...
2023-05-29
2
sasip
keren kisahnya, penuturan kalimat juga jelas & tertata rapi.. mau terus baca neh tapi ninggalin jejak dulu.. semangat berkarya & saling dukung ya thor.. 👍🏻🙏🏻
2022-11-03
3
Sriza Juniarti
baguss kok likenya sikit ya😭😭🥰🥰
2022-08-29
2