Pagi ini Tari sudah bersiap akan berangkat interview.
"Bu, Tari pamit ya, doain Tari." Tari salim kepada Bu Fatma.
"Iya, ibu doakan semoga Tari diterima kerja." Bu Fatma mendoakan Tari putrinya.
"Assalamualaikum." Tari pamit mengucap salam.
"Waalaikumsalam."Bu Fatma menjawab salam Tari.
Tari memutuskan tidak membawa motor ia naik kendaraan umum.
Tari melihat calon kantornya begitu megah. terdapat papa nama besar PT.Takeda Indonesia.
"Bismillah."Tari sedikit gugup.
Tari masuk ke dalam perusahaan tersebut dan menemui reseptionis dan bertanya dimana ruang interview.
Reseptionis memberikan arahan kemana Tari harus berjalan.
Ternyata Ruang Tes ada dilantai 10.
Tari menekan lift tombol 10 pintu lift segera tertutup namun terbuka lagi seseorang hendak masuk.
"Nona Tari!" Arif terkejut dengan keberadaan Tari di kantor Arya.
"Pak Arif. Bapak kerja disini?"Tari senang karena ada orang yang dikenalnya.
Arif mengangguk. "Nona Tari sendiri sedang apa disini" Arif menanyakan perihal keberadaan Tari dikantor Arya.
"Saya mau interview Pak Arif."Tari menjelaskan.
"Semoga suksesnya dan diterima."Arif memberikan semangat.
"Terima kasih Pak Arif." kata Tari semangat.
Pintu lift terbuka dan Tari menuju ruang Interview.
Kini Tari tengah menunggu panggilan interview. Namun tiba-tiba saja perut Tari terasa sakit.
Segera Tari menuju toilet dan terburu-buru hingga ia pun menabrak seseorang hingga ia terjatuh.
Brukkkkk!
Saat akan terjatuh Tari mencoba berpegangan pada orang yang ia tabrak namun sialnya, bukan tangan yang berhasil diraih Tari, tetapi Tari menarik dasi pria itu, alhasil keduanya jatuh dalam posisi yang kurang sedap dipandang mata.
Sejenak Tari melihat seorang pria, Tari kini ingat. Siapa pria yang menabrak Tari barusaja, Pria yang sama menabrak Tari dengan mobilnya beberapa waktu yang lalu.
"Untuk apa perempuan ini ada dikantorku." Arya bangkit, hendak berlalu namun Tari menghadangnya.
"Dasar cowok muka tembok, gunung es, minta maaf dulu." Teriak Tari membuat orang disekelilingnya bingung siapa perempuan muda berani berteriak dengan Tuan Arya CEO mereka.
Arya berbalik mendekat "Rupanya benar gadis kemarin yang tertabrak mobilnya. Mau apa disini.?"batin Arya.
Tari merasa tidak ditanggapi Arya berlalu. menginggalkan Arya yang masih mengamati Tari.
"Buset, berani amat tuh cewek, cantik sih tapi galak bener. Lo kenal sama tuh cewek Ya?" Soni adalah sahabat Arya sekaligus wakil CEO.
"Itu cewek yang ga sengaja ketabrak mobil gw." jawab Arya singkat.
"Wowww punya nyali dia. Kayaknya bakal seru tuh!" Soni meledek Arya.
Kini Tari tampak menunggu giliran dipanggil. Kaki Tari mengetuk-ngetuk antara deg-degan dan ga sabar ingin segera dipanggil.
"Betari Indira Agastya."panggil suara yang berasal dari ruang interview.
Tari masuk ke dalam ruangan itu dan betapa terkejutnya Tari ternyata orang yang tadi sempat tabrakan dengan dia sekaligus si pria sombong itu kini ada diruang itu dan Tari sekilas melihat papan nama Arya Kusuma Atmaja CEO PT. Takeda Indonesia.
"Gawat! mati gue alamat ga diterima deh." Tari menepuk dahinya dan duduk dikursi yang disediakan.
"Silahkan perkenalkan nama anda?" ucap si cowok arogan.
"Perkenalkan saya Betari Indira Agistya, panggil saya Tari, saya Fresh Graduate, saya melamar posisi staf HRD di perusahaan ini." Tari selesai memperkenalkan diri.
"Yo, nih cewek mending jadi sekretaris gw aja ya, pasti bakal seru nih." Soni menyenggol dan berbisik kepada Arya.
Arya yang cuek dengan apa yang dikatakan Soni kembali bertanya kepada Tari.
"Anda fresh graduate belum punya pengalaman apapun, lalu adakah hal menarik dari diri anda yang menjadi alasan saya menerima anda bekerja disini." Arya bertanya kepada Tari.
"Saya memang fresh gradute Pak, memang belum punya pengalaman apa-apa. Tapi saya punya banyak kelebihan." Tari jawab dengan asal karena Tari sudah pesimis akan diterima.
"Sombong sekali kamu. Memang apa kelebihan kamu?" Arya tidak menyangka dijawab seperti itu oleh Tari.
"Saya masih muda, saya mudah beradaptasi, lalu selain sesuai dengan pendidikan saya, saya juga cantik Pak!" Tari sungguh asal -asalan.
"Wahhhh, cewek gokil Ya, kalo gw sih oke. Lumayan buat hiburan jadi rame sepet mata gw lihat muka tembok lo terus Ya." Soni tertawa senang menggunakan istilah Tari kepada Arya.
"Kamu terlalu pede. Lalu motivasi kamu kerja disini apa?" Arya bertanya.
"Saya jawabnya jujur dari diri saya atau enggak Pak?" Tari kembali membuat Arya kesal namun tertarik akan dirinya.
"Ya jujurlah masa bohong!" Arya emosi geregetan.
"Duh Bapak kayak kuli bangunan belum di kasih upacah oleh mandornya, marah-marah aja. Saya ingin bekerja adalah untuk mendapatkan uang. Karena saya ingin sekali bisa menabung dan mengumpulkan uang agar ibu saya bisa membuka toko kue. Saya juga mau membelikan rumah untuk ibu saya." Tari menjawab sesuai dengan kondisi dirinya.
Arya tertegun mendengar jawaban Tari. Sepertinya anaknya baik. Lagi pula saat ini Arya perlu seorang sekretaris. Walaupun ada Arif yang mengurus keperluannya namun tetap harus ada yang bisa mengikutinya kemana saja ketika iya bertemu klien.
"Beuhhhh Arya cari sekrataris atau cari istri nih?" Soni tertawa melihat Arya.
Arya akhirnya mengambil keputusan menerima Tari sebagai pegawai dikantornya.
Tari yang menunggu pengumuman, tampak sudah tidak terlalu bersemangat. Tari yakin pria arogan itu dendam padanya apalagi tadi Tari berteriak di depan orang banyak.
"Jadi gimana Ya, lo terima ga cewek unik tapi cantik itu?"Soni berusaha mengetahui keputusan Arya.
"Gw bakal jadiin dia sekretaris gw!" Arya menjawab.
"Ah, kok gitu kan gw yang minta, lgian oo udah ada Arif Ya, mau lo kolak sekretaris sampe 2?" Soni kesal selalu saja Arya putuskan.
Memang Arya CEO dia berhak memutuskan apapun di perusahaan ini.
Tari kembali dipanggil kedalam ruangan itu.
Arya berdehem kemudian mulai berbicara.
"Kamu saya terima di perusahaan saya sebagai sekretaris pribadi Saya?" Arya memberikan pejelasan.
Bukannya langsung berterima kasih Tari membuat Arya marah dengan pertanyaannya.
"Sekretaris Pak? Saya kan melamar sebagai staf HRD?" Tari bingung dengan posisi pekerjaannya yang tidak sesuai dengan yang ia lamar.
"Kalau kamu tidak bersedia ga masalah, Silahkan meninggalkan kantor ini!" Arya dengan nada tinggi.
Tari berpikir sejenak kalau ia tidak menerima pekerjaan ini kapan lagi waktu iya bisa segera mewujudkan cita-cita ibunya.
"Bagaimana?" Arya memastikan jawaban Tari.
"Saya menerima Pak. Lalu kapan saya mulai bekerja?" Tari bertanya.
"Hari ini. Nanti kamu tanya tugas dan apa saja yang harus kamu kerjakan sebagai sekretaris saya dengan Arif." Arya menjelaskan.
Arif masuk karena Arya menyebut nama dirinya.
"Loh Pak Arif!"ternyata Arif yang disebut Arya adalah Arif yang dia kenal.
"Tolong ajari dan kasih tahu apa saja tugas dan hal yang harus dia tahu sebagai sekretaris saya." Arya mengintruksikan Arif membimbing Tari.
"Oke saya rasa cukup." Arya meninggalkan ruangan.
"Rif, kenal dimana lo sama tuh sekretaris baru?" Soni menyelisik.
"Waktu kejadian tabrakan beberapa hari lalu yang saya ceritakan pada Pak Soni." Arif menjelaskan.
"Hai Tari, semoga kamu kerasan ya dikantor ini, dan sabar menghadapi Arya. Tenang, aslinya Arya baik kok." Soni tertawa melewati Tari dan Arif.
Tari mengikuti Arif untuk dibimbing mulai hari ini.
.
.
.
.
Cie Tari jadi Sekretaris yah,,,
Siap-siap emosi ketemu Boss Arya setiap hari
.
.
.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Afternoon Honey
Tari selamat bekerja di Takeda
2023-05-29
2
Erlinda
aneh aja ,tari melamar kerjaan tapi seperti nya dia yg ngatur dimana dia diposisikan .jd kurang suka dgn sikap tari .sorry Thor aq stop sampai disini
2022-10-24
2