Tari akhirnya merasakan gaji pertamanya. Iya memberikan ibu gajinya, namun ibu mengatakan Tari untuk menyimpannya dan ditabung.
Rasanya Tari begitu menikmati hari liburnya. Seperti hari ini Tari sedang membantu ibu menyiapkan kue-kue pesanan yang akan diantar kepada pelanggang.
"Bu Tari, antar kue dulu ya." Tari pamit dan salim pada ibunya.
"iya Ri, hati-hati ya." Bu fatma mengingatkan putrinya.
Tari menyalakan motor setianya dan bergegas mengantar kue.
"Assalamualaikum." Tari mengucap salam.
"Waalaikumsalam."jawab Bu Fatma.
.
"Assalamualaikum." Tari mengucap salam.
"Walaikumsalam, eh, Tari. Masuk sini. Kuenya sudah siap ya?"Bu Rt rumah Tari yang memesan kue.
"Iya bu ini 120 box." Tari menyerahkannya kepada Bu Rt.
"Makasi ya Tari, salam untuk ibu." Bu Rt titip salam.
"Sama-sama bu Rt terima kasih kembali." Tari pamit."
Tari mengendarai motornya, diperjalan menuju rumah namun berhentu karena suara telponnya berdering.
Kringggggg,,,,
Dilihat Nindy yang menelpon ke HP Tari.
"Halo Ri, lo lagi apa?"Nindy bertanya.
"Gw habis anter kue pesenan. Kenapa Nin?"tnya Tari.
"Ri, temenin gw ke mall yuk mau cari dress buat ke undangan." Nindy minta Tari menemani dirinya mencari dress.
"Kapan Nin?"tanya Tari lagi.
"Ya siangan aja,mau ya?" Nindy berharap Tari tidak menolaknya.
"Oke deh. Kabarin ya Nin kalo jadi dan jam berapanya." Tari mengiyakan ajakan Nindy.
"Makasi Tari, nanti gw chat ya." Nindy menutup telponnya.
.
Tampak di sebuah rumah layaknya istana Arya sedang berenang di kolam renang rumahnya.
"Weitsss, berenang Bro?" Soni mendekati kolam renang menghampiri Arya.
"Ngapain lo kesini, bosen setiap hari gw ngeliat lo Son!" Arya melanjutkan aktivitas berenangnya.
"Bosen apa kangen?"ledek Soni.
"Ya, jalan yuk, dirumah aja lo, weekend cari kecengan lah, udah tua jomblo aja lo, ga boseb emang? bisa karatan tuh!" Soni meledek Arya dengan menunjuk Pedang Satria Baja Hitam RX di balik celana renang Arya.
"Ogah gw jalan sama lo!"Arya menanggapi asal ajakan Soni.
"Oh ywd, kalo gitu gw ajak Tari aja nonton, lumayankan kalo di bioskop bisa silahturahmi?" Soni sambil mengangkat alisnya dengan memasang wajah mesum.
Arya menghentikan kegiatan berenangnya dan melihat Soni sedang menelpon agak jauh dari kolam renang.
"Telpon siapa soni? beneran Soni mau ajak Tari nonton? gawat ga bisa dibiarin nih! bisa dimacem-macemin Tari sama Soni yang Omes." batin Arya.
Arya yang sudah keluar dari kolam renangnya mendekati Soni.
"Ywd gw pulang Ya, lo ga mau diajak gw ngajak yang lain. "kembali Soni menyiratkan Tari dalam kode alisnya yang naik.
"Sialan si Soni, ga boleh dibiarkan, gw harus ikut dia."Arya dalam hati.
"Son!gw siap-siap dulu!tunggu disini awas lo jalan duluan!"Arya berlalu meninggalkan Soni untuk mandi dan bersiap-siap.
"Kena lo ya pancingan gw!"batin Soni.
"Gw tahu ya oo suka sama Tari tapi lo nyangkal hati lo sendiri, gw sebenernya suka sama Tari tapi Tari ga respon. Beda kalau Tari ke Arya begitupun sebaliknya. Cuma kalian ga peka atau kegedean gengsi. Arya, lo temen gw lama gw tahu betul lo gimana ke cewek. Cuma Tari yang gw liat bikin lo nyaman. Gw akan nyatuin mereka berdua." Batin Soni dan tersenyum.
"Lama banget lo Ya, pake dandan dulu lagi. Cemburu lo ya Kalo gw nonton beduaan sama Tari?" Soni mau tahu reaksi Arya.
"Siapa? gw? cemburu?suka sama Tari? udah gila lo, kerja bareng dia aja gw setengah mati mau gila!" Arya dengan gengsi segede gunung Slamet tinggal nunggu meletus.
"Bener ga nie lo ga suka sama Tari?"Soni memastikan.
"Kenapa! lo mau?ambil sono!"Arya ga mau kalah. padahal dalam hati getir kalo jadi kenyataan.
"Oke!kalo gitu gw ijin ya ke lo buat deketin Tari, gw pingin jadiin Tari pacar gw." Soni tersenyum menyiratkan sesuatu.
"Mampus Arya gw panas-panasin. Arya, Arya, kalo ga suka ngapain lo mau gw ajak jalan. Bukan lo banget Ya. Masih aja gengsi hari gini. Emang harus dijebak nih anak, biar jujur sama perasannya sendiri. ga ngeles terus kayak anglot." batin Soni dalam hati.
Sebenarnya 2 minggu lalu ibu Arya yang memang sudah menganggap Soni layaknya anaknya sendiri karena Soni adalah teman dekat Arya, menanyakan apakah Arya sedang dekat dengan perempuan.
#Flashback On
"Halo Bun, Pa kabar? tumben nie telpon Soni. Ada apa Bun?"Soni menerima panggilan telpon dari bunda dewi nyokap Arya.
"Bunda mau ngomong soal Arya sama kamu, tapi jangan dikantor, nanti bunda kasih alamatnya.?"bunda Dewi mengajak Soni bertemu.
"Siap Bun."Soni paham pasti urusan perjodohan Arya.
Disebuh restoran Soni dan bunda Dewi kini membahas Arya.
"Jadi sekretaris baru Arya itu namanya Tari?" bunda Dewi sambil menyeruput tehnya.
Soni memgangguk. "Arya tuh suka bun sama Tari cuma Arya gengsian bun, "Soni menjelaskan.
Bunda Dewi penasaran Tari seperti apa, bagaimana kepribadiannya dan keluarganya.
"Kamu bawa yang bunda minta Son?"Bunda mengingatkan.
"Pasti dong bunda, tenang Soni pasti bisa diandalkan." Soni memberikan semua hal yang berkaitan dengan Tari, lengkap semua profil tentang Tari dan foto Tari juga.
Cantik juga yang namanya Tari batin bunda Dewi.
"Emang Son, kamu anak bunda sahabat sejati Arya yang bisa bunda andalkan," Bunda Dewi begitu senang mendapatkan fakta-fakta soal Tari.
"Pasti dong bun, pokoknya Soni janji akan bantuin bunda supaya Arya bisa menemukan jodohnya. Biar cepet cepet kawin. Biar bunda cepet punya cucu." Soni yang begitu semangat.
"Gaya kamu Son, kamu sendiri sudah punya pacar belum?" ledek Bunda Dewi.
Soni cuma nyengir-nyengir kuda.
Soni ikhlasin cewek yang Soni suka untuk Arya bun batin Soni
Soni memang memiliki perasaan dengan Tari namun Soni memilih mundur karena ia tahu Arya, sesungguhnya memiliki perasaan terhadap Tari namun gengsi Aryz kegedeean yang membuat Soni mesti turun tangan.
Sebenernya selama ini Soni menyadari ada 1 wanita yang menyukainya. Nindy, sahabat Tari.
Soni mengetahui kalau Nindy menyukainya, namun Soni tidak memiliki perasaan apa-apa pada gadis itu.
Karena Soni terlanjur kepincut Tari.
.
Tari dan Nindy sore itu sudah sampai di Mall.
Nindy Celingak Celinguk melihat sekitar mencari keberadaan seseorang.
Sebaliknya, Tari bingung kenapa Nindy celingak celinguk seperti mencari sesuatu.
"Nind, Kamu ngapain celingak celinguk cari apa sih?"tanya Tari heran.
"Aku lagi lihat-lihat kira-kira aku mau beli dress nya dimana dan yang sesuai kantong aku." Nindy berbohong padahal matanya mencari keberadaan Soni.
"Oh gitu."Tari sedikit memberikan tanggapan.
Sebuah pesan di terima Nindy, Nindy tersenyum.
"Ri, kita beli kopi Starb*** yuk aku tiba-tiba ngantuk nih, biar seger kita ngemallnya." Nindy menggandeng Tari menuju gerai kopi terkenal itu.
Mereka masuk dan Nindy sudah menangkap kode dari sisi pojok meja paling belakang.
"Ri, kamu mau kopi apa?" Nindya bertanya kepada Tari.
"Samain aja kayak kamu Nin." Tari yang emang tidak pernah membeli kopi tersebut.
Tari memang tidak segaul Nindy, dari segi berpenampilan Tari sederhana sekali, namun kecantikannya memang terpancar. Berbeda dengan Tari, meski tidak seberkilau Tari namun Nindy tidak jelek, Nindy memilliki postur tubuh lebih berisi dan penampilannya jauh lebih modern.
"Mbak kita pesen Carammel Macciato 2 yang Tall ya?" Nindy kemudian membayar pesanannya.
Sambil menunggu kopi mereka siap, Nindy mengajak Tari duduk dengan posisi sesuai kode yang diterima.
"Eh Tari, Nindy. Lagi pada ngopi ya?" Soni begitu ceria seperti biasa." masuk pak eko.
"Pak soni dan,"Tari ga melanjutkan karena ada Pak Arya.
"Pak Soni, Pak Arya, lagi ngopi juga?" Sapa Nindy membawa pesanan kopi mereka.
"Iya nih, nemenin si bos nyari cewek. Kalian bareng kita aja disini," Soni menarik kursi untuk keduanya.
Soni melihat kearah Nindy. Nindy mengangguk perlahan. Sedangkan Arya dan Tari tak terlibat percakapan.
"Nin kamu jadi ga mau cari baju? Kalau ga jadi aku pulang aja ya?" Tari sebetulnya ga nyaman karena ada Pak Arya.
Karena Tari tidak suka dengan wajah bosnya yang selalu melihat dengan wajah jutek padanya layaknya sun go kong yang digenjet gunung 15 jari.
Berarti Sin Go Kong nya pak Arya dong?
"Kenapa Tari mau balik, ga suka dia sama gw. Huh emang sekretaris ga tahu diperhatiin."batin Arya.
"Jangan pulang dulu donk Ri," Nindy menahan Tari.
Melihat gelagat Ambyar Makpyar balik kanan bubar jalan, haduh maaf author kenapa inget lagu band nbarboy ya.
"Kalian suka nonton film horor ga?"Soni langsung ambil inisiatif.
"Enggak! Arya dan Tari kompak menjawab.
"Cie bos sama kekretaris kompak bener, biasanya kalo kompak jodoh sih." Soni mendapat angin untuk membuat provokasi Arya dan Tari biar ga jadi ambyar rencananya.
"Amit-amit!" Tari menjawab.
"Soryyy, makasi deh!" Arya menjawab.
Kini giliran Nindy melakukan manuver.
"Jangan-jangan Pak Arya atau kamu Ri, takut ya nonton film horor?" goda Nindy.
"Wah ga percuma gw ajak Nindy buat jadi partner. Luwes banget actingnya." Soni mengagumi cara Nindy menjalankan rencana yang disusunnya.
"Ga takut!" Kembali kompak jawaban Arya dan Tari.
Tentu saja menjadi bahan tertawaan Soni dan Nindy dengan reaksi keduanya.
.
.
.
Tari dan Arya emang ya
Gengsinya segede gunung.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments