Ku Rebut Istrimu]

Ku Rebut Istrimu]

Awal mula.

Di sebuah Cafe, dentuman musik terdengar.

"Baby! Kau milikku malam ini." Bisik manja seorang wanita cantik bernama Cesilia ke telinga Nathan.

Pria itu bergidik, mendorong sang wanita.

"Enyahlah dari hadapanku, aku sungguh muak melihatmu!" Seru Nathan.

Beberapa teman prianya tertawa melihat kelakuan Nathan.

"Brengsek!" Umpat Nathan meraih kunci mobil miliknya.

"Sabar Nath! Anggap ini hiburan agar otakmu tidak selalu tegang. Bukankah Cesilia sangat menawan?" Ucap Ricard salah satu teman baiknya, sambil menciumi wajah Kayla kekasihnya.

"Tidak harus seperti ini. Aku pulang duluan!" Jawab Nathan segera berlalu meninggalkan teman temannya di cafe itu.

"Nathan!" Panggil Cesilia menyusul langkah Nathan.

"Jangan mengikuti!" Matanya sudah hampir keluar. Membuat langkah Cesilia mendadak berhenti. Nyalinya untuk mendekati pria itu menciut seketika saat melihat mata mengerikan milik Nathan.

Cesilia hanya bisa mengumpat sambil memandangi langkah kaki Nathan yang menjauh itu.

"Sabar Ces, Nathan memang pria dingin yang belum pernah merasakan wanita. Saat kau berhasil membuatnya menyentuhmu, maka dia akan bertekuk lutut padamu!" Kayla menepuk bahu Cesilia.

"Tapi sampai kapan?"

"Aku ada rencana bagus untukmu!" Ucap Richard mendekati Cesilia.

"Apa itu? Aku tidak mau jika harus melakukan hal konyol. Dia pria berpengaruh yang bisa menggantungku kapanpun jika aku berbuat nekat." Ucap Cesilia.

"Kau tenang saja. Tunggu hari ulang tahun kekasihku. Aku yang akan melakukannya untukmu. Aku hanya ingin tau, sampai dimana Nathan mampu mempertahankan keperjakaannya." Sahut Ricard.

Mereka tertawa terbahak mendengar ucapan Ricard.

"Kau benar! Sampai kapan dia dingin dan bertahan dari wanita!" Sambung seseorang lainnya.

"Aku tidak ikutan!" Ucap seorang pria berdiri dan melangkah.

"Hei kau!" Tegur Ricard.

Pria itu menoleh, "Hati hati! Nathan bukan orang sembarangan. Meskipun ia selalu keluar sendirian. Kalian tidak tau orang orang yang mengelilinginya seperti apa. Sebaiknya kalian berpikir ulang dulu jika ingin mengerjainya, atau kalian akan menyesal." Pesan pria itu kemudian melangkah kembali.

Ricard hanya menyeringai licik.

'Aku akan menghancurkannya!'

***

"Tuan.. Tuan! Anda kenapa?" Jerit wanita yang bernama Mira. Menepuk nepuk pipi seorang pria yang tiba tiba ambruk di hadapannya itu.

"Aduh! Kenapa orang ini? Kenapa tiba tiba pingsan begini?"

Mira celingukan, takut ada yang melihat kejadian itu. Di situ bukanlah tempat yang aman bagi Seorang pria seperti pria yang sedang pingsan di hadapannya itu, apalagi dengan dompet yang terlihat begitu tebal isinya terserak begitu saja ditanah.

Mira cepat mengambil dompet pria itu setelah meletakkan dagangan asongan dari pinggangnya. Kemudian menarik tubuh pria itu dengan sekuat tenaganya, membawanya ke sebuah bangku Taman.

Mira mengambil minyak angin dari tasnya. Mengusapkan pada pelipis dan hidung pria itu. Namun tidak ada reaksi. Mira semakin bingung, menggaruk kepalanya sendiri.

"Bagaimana ini? Mana sudah malam. Masa iya aku harus tinggalkan dia disini? Pasti para preman akan menjarah barang dan mobilnya." Mia melirik mobil mewah milik Pria itu yang terparkir di pinggir Taman.

Mira berpikir untuk meminta bantuan, tapi untuk meninggalkan pria itu Mira khawatir.

Untuk menghubungi polisi Mira tidak memiliki Hp.

"Huh! Mana tidak ada manusia satupun!" Keluh Mira, entah kenapa malam itu Taman sangat sepi tidak seperti biasanya.

Mira terdiam menatap wajah pria itu sambil memikirkan sesuatu.

Tiba tiba ia menemukan ide untuk menyadarkan pria itu.

"Tidak ada cara lain." Mira membuka mulut pria itu dengan kedua tangannya lalu mendekatkan wajahnya.

"Tapi!" Mira menjauhkan wajahnya kembali.

"Apa aku harus memberinya nafas buatan? Secara tidak sengaja aku sudah mencium seorang pria."

"Ah!!" Mira menimbang.

Mira menarik nafas dalam dalam kemudian mengambil keputusan.

Ia benar benar memberikan nafas buatan untuk pria asing yang belum pernah ia kenal itu.

Sekali. Tidak ada reaksi. Mira mengulanginya. Tiba tiba pria itu membuka matanya dan reflek mendorong tubuh Mira hingga Mira jatuh ketanah.

"Apa yang kau lakukan ******??" Tatapan mematikan milik Nathan sang pria tadi.

"Tuan! Anda sudah sadar? Syukurlah."

"Brengsek! Kau menciumku? Beraninya kau!" Mencengkram dagu Mira.

Mira ketakutan.

"Tuan. Maafkan saya. Saya hanya ingin memberi nafas buatan untuk anda. Anda pingsan dari tadi. Saya sudah melakukan apapun tapi Tuan tidak sadar juga. Saya.. saya bingung harus melakukan apa. Jika saya tinggal anda disini sendirian dengan keadaan pingsan, itu akan berbahaya. Disini banyak orang jahat!" Jelas Mira melirik Nathan yang terus mengusap bibirnya.

Nathan tidak peduli dengan penjelasan wanita itu. Ia langsung berdiri dan melangkah. Namun baru beberapa langkah tubuhnya oleng. Beruntung Mira segera menopangnya.

"Jangan menyentuhku ******!" Nathan mendorong tubuh Mira dengan kasar dan kembali melangkah sempoyongan.

"Tuan, anda belum pulih. Sebaiknya duduk dulu sebentar."

Merasa tubuhnya memang lemas, kali ini Nathan menurut. Ia akhirnya duduk di bangku Taman itu sambil memijat kepalanya yang masih terasa berat.

"Minum dulu Tuan!" Mira mengulurkan air mineral. Nathan mendongak menatap wajah Mira dan menerima air itu lalu meneguknya.

"Siapa namamu?"

"Mira Tuan."

"Kenapa berdagang hingga malam begini. Kau tidak takut dirampok? Katanya disini berbahaya."

Mira tersenyum.

"Saya sudah terbiasa Tuan. Lagian siapa yang akan merampok saya. Saya kan hanya pedagang asongan. Mana punya barang yang diinginkan perampok. Hari ini juga sepi pembeli. Tadinya mau cari tambahan. Tapi Tuan tiba tiba pingsan saat hendak membeli air mineral saya tadi." Jawab Mira.

Ucapan Mira membuat hati Nathan terharu. Wanita muda seperti Mira harus membanting tulang sampai malam hanya untuk mendapatkan uang.

"Ah, iya. Terimakasih kamu sudah menolongku." Ucap Nathan. Ia mengingat bagaimana tadi sepulang ia dari cafe , mendadak merasa sangat pusing. Nathan memutuskan untuk menepikan mobilnya di pinggir Taman dan berniat untuk beristirahat sebentar.

Nathan memanggil seorang wanita pedagang asongan untuk membeli air mineral. Baru saja ia mengeluarkan dompetnya dan mengulurkan selembar uang, Nathan jatuh tak sadarkan diri.

"Ini dompet Anda. Dan ini uang Tuan tadi yang belum sempat saya terima sudah jatuh duluan ke tanah." Mira mengulurkan selembar uang kertas ratusan ribu dan dompet milik Nathan.

Nathan menerimanya, kemudian mengulurkan kembali uang itu kepada Mira.

"Untuk air mineral mu."

"Tidak ada kembaliannya Tuan. Tidak apa apa , tidak usah dibayar kalau begitu."

Nathan tergelak.

"Ambil saja kembaliannya."

"Benar Tuan?" Mira sumringah.

Nathan mengangguk.

"Ah, terimakasih Tuan. Terimakasih. Dari pagi tadi saya belum mendapatkan uang. Saya akan membeli nasi goreng." Ucap Mira sangat senang.

"Kau belum makan?"

"Eh, iya. Belum Tuan."

"Sejak pagi?"

Mira tidak menjawab, hanya menunduk saja.

Seperti sudah mengerti jawaban wanita itu, Nathan membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Ini untukmu. Belilah makanan yang banyak."

"Tidak perlu Tuan. Tidak perlu. Ini sudah cukup." Jawab Mira cepat.

"Untuk besok besok lagi. Terimalah! Ini tidak sebanding dengan waktumu yang sudah terbuang untuk menolongku tadi."

"Saya membantu Tuan ikhlas kok. Tidak Tuan, saya tidak bisa menerimanya, maaf. Ini sudah sangat cukup." Jawab Mira , sekali lagi menolak pemberian Nathan.

Nathan hanya mendengus. Menyimpan kembali uangnya.

"Apa Tuan sudah mendingan?" Tanya Mira.

"Ya. Sepertinya begitu."

"Kalau begitu saya harus pulang sekarang. Ini sudah malam. Sebaiknya Tuan juga cepat pulang."

Nathan mengangguk. "Aku bisa mengantarmu dulu, sekalian aku pulang."

"Jangan Tuan!" Mira sontak mencegah.

"Kenapa?"

"Tidak apa apa. Tapi.. tidak perlu. Saya bisa sendiri."

"Ini sudah malam. Tidak baik seorang gadis malam malam berjalan sendirian."

"Saya bisa naik angkot. Masih ada angkot jam segini. Saya permisi Tuan." Mira buru buru melangkah pergi meninggalkan Nathan.

Nathan hanya bisa menatap punggung Mira yang terus menjauh itu.

Nathan menghela nafas. Setelah memastikan jika kepalanya tidak pusing lagi, Nathan kembali ke mobilnya dan melaju.

Nathan yang masih melaju dengan mobilnya, tiba tiba memelankan laju mobilnya ketika melihat seorang gadis menuruni sebuah angkot.

"Bukankah itu Mira, gadis tadi?"

Nathan melihat Mira dan memutuskan untuk mengikuti Mira jauh dari belakang.

Nathan tercengang ketika melihat Mira masuk ke sebuah rumah besar yang mewah.

"Dia tinggal disini? Apa itu Rumah orang tuanya?"

_______________

Terpopuler

Comments

Siti Sri Wahyuni

Siti Sri Wahyuni

Mampir thor 😊

2022-12-20

0

bunga Seroja

bunga Seroja

nyimak

2022-11-10

0

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

mampir dulu sejauh ini tulisan rapi kak

2022-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula.
2 Memikirkan istri orang.
3 Menginap?
4 Di usir.
5 Ingin merebutnya.
6 Ukuran Bra yang membingungkan.
7 Mira harus membayar hutang Ricard
8 Menyelamatkan Mira.
9 Cerita Mira
10 Aku jatuh cinta.
11 Ken brengsek tapi pintar.
12 Selingkuh yuk...
13 Undangan Ke Ulang tahun.
14 Satu tamparan satu menit ciuman.
15 Sudah berjanji, jangan mengingkari.
16 Jebakan Ricard!
17 Ini Mira!
18 Anggap saja kita khilaf!
19 Sebagai penyemangatku.
20 Mempercayakan hidupku sepenuhnya padamu.
21 Kecelakaan yang membawa Berkah.
22 Huh! Nathan gerah.
23 Pebinor Sejati!
24 Mana mungkin.. Mana mungkin?
25 Tenyata Nathan!
26 Kacau semua.
27 Gadis Gila
28 Sudah dekil,jelek, banyak hutang lagi.
29 Nathan mengingkari janji.
30 Tidak akan ku ulangi lagi.
31 Ada bayiku disini!
32 Sumpah Rimbun ternyata manjur!
33 Jelek, tapi Manis!
34 Licik tapi Bodoh!
35 Harta tidaklah penting.
36 Luruskan rambutmu!
37 Akan menikah!
38 Nathan berlutut.
39 Berangsur Menghangat.
40 Saya Suami Mira.
41 Tinggal putus!
42 Sang Fackboy bercerita.
43 Kenapa Hutangmu begitu banyak?
44 Ken mah beda!
45 Suami muda.
46 Mira berdarah
47 Aku ingin membunuhnya.
48 Yang lebat, hutangnya.
49 Rimbun salah pemikiran.
50 Jangan jadi pembunuh!
51 Plak... Plak...Plak...!
52 Nikah Yuk!
53 Tidak mau bersaing.
54 Al'Rea Fiandi.
55 I Love You, Jelek!
56 Tubuh Rimbun Penuh Setrum.
57 Otong terusik.
58 Mira pelit!
59 Ken Gila.
60 Membawa Pulang Ke Rumah.
61 Menjelang Pernikahan
62 Kegugupan.
63 Sah!
64 Gedoran pintu di malam pertama.
65 Dua Bidadari.
66 Yang Salah Harus Tetap Di Hukum!
67 Pagi Yang Indah.
68 Rimbun milik kami.
69 99,99 % Positif!
70 Harus berjauhan.
71 Malu sendiri.
72 Pelan namun pasti.
73 Cerita yang hampir sama.
74 Playboy Cap Curut!
75 Bila perlu, Besok!
76 Berjalan tanpa Pesta.
77 Kita Lomba.
78 Spesial Episode [ Remuk!]
79 Hari Pertama Pernikahan
80 Bagaimana ini?
81 Zat Cair Beracun!
82 Hari hari berat, kedua pria hebat!
83 Para Pejantan Tangguh!
84 Para Pejantan Tangguh Milik Tuan Putri!
85 Ucapan Terimakasih/ Sinopsis Karya baru
86 Promosi karya baru.
87 Promosi Karya Time Travel. Dokter Jenius Istri Dewa Perang!
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal mula.
2
Memikirkan istri orang.
3
Menginap?
4
Di usir.
5
Ingin merebutnya.
6
Ukuran Bra yang membingungkan.
7
Mira harus membayar hutang Ricard
8
Menyelamatkan Mira.
9
Cerita Mira
10
Aku jatuh cinta.
11
Ken brengsek tapi pintar.
12
Selingkuh yuk...
13
Undangan Ke Ulang tahun.
14
Satu tamparan satu menit ciuman.
15
Sudah berjanji, jangan mengingkari.
16
Jebakan Ricard!
17
Ini Mira!
18
Anggap saja kita khilaf!
19
Sebagai penyemangatku.
20
Mempercayakan hidupku sepenuhnya padamu.
21
Kecelakaan yang membawa Berkah.
22
Huh! Nathan gerah.
23
Pebinor Sejati!
24
Mana mungkin.. Mana mungkin?
25
Tenyata Nathan!
26
Kacau semua.
27
Gadis Gila
28
Sudah dekil,jelek, banyak hutang lagi.
29
Nathan mengingkari janji.
30
Tidak akan ku ulangi lagi.
31
Ada bayiku disini!
32
Sumpah Rimbun ternyata manjur!
33
Jelek, tapi Manis!
34
Licik tapi Bodoh!
35
Harta tidaklah penting.
36
Luruskan rambutmu!
37
Akan menikah!
38
Nathan berlutut.
39
Berangsur Menghangat.
40
Saya Suami Mira.
41
Tinggal putus!
42
Sang Fackboy bercerita.
43
Kenapa Hutangmu begitu banyak?
44
Ken mah beda!
45
Suami muda.
46
Mira berdarah
47
Aku ingin membunuhnya.
48
Yang lebat, hutangnya.
49
Rimbun salah pemikiran.
50
Jangan jadi pembunuh!
51
Plak... Plak...Plak...!
52
Nikah Yuk!
53
Tidak mau bersaing.
54
Al'Rea Fiandi.
55
I Love You, Jelek!
56
Tubuh Rimbun Penuh Setrum.
57
Otong terusik.
58
Mira pelit!
59
Ken Gila.
60
Membawa Pulang Ke Rumah.
61
Menjelang Pernikahan
62
Kegugupan.
63
Sah!
64
Gedoran pintu di malam pertama.
65
Dua Bidadari.
66
Yang Salah Harus Tetap Di Hukum!
67
Pagi Yang Indah.
68
Rimbun milik kami.
69
99,99 % Positif!
70
Harus berjauhan.
71
Malu sendiri.
72
Pelan namun pasti.
73
Cerita yang hampir sama.
74
Playboy Cap Curut!
75
Bila perlu, Besok!
76
Berjalan tanpa Pesta.
77
Kita Lomba.
78
Spesial Episode [ Remuk!]
79
Hari Pertama Pernikahan
80
Bagaimana ini?
81
Zat Cair Beracun!
82
Hari hari berat, kedua pria hebat!
83
Para Pejantan Tangguh!
84
Para Pejantan Tangguh Milik Tuan Putri!
85
Ucapan Terimakasih/ Sinopsis Karya baru
86
Promosi karya baru.
87
Promosi Karya Time Travel. Dokter Jenius Istri Dewa Perang!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!