Ingin merebutnya.

Mendung semakin tebal, rintik hujan juga sudah mulai turun dengan ringan.

Mira kebingungan mau kemana.

Saat ini dia sudah menuruni angkot. Karena tak tau mau kemana, Mira turun di taman tempat biasa dia berdagang asongan, berharap ada satu temannya yang bisa ia mintai pertolongan.

Menoleh ke kiri dan ke kanan, tidak ada satu pun orang yang nampak di sana.

Sementara petir mulai saling menyambar.

Mira terisak, mengusap air matanya yang masih saja jatuh.

"Aku harus kemana?" mengingat jika ini sudah sangat malam.

"Ayah , Aku takut." merintih.

Terlihat tubuh itu menggigil menahan dingin, karena angin mulai kencang.

Mira mendekapkan kedua tangannya. Memeluk tubuhnya sendiri sekedar untuk mengurangi rasa dingin.

Rintik hujan semakin tebal dan mulai deras. Mira semakin kebingungan. Ia sedikit tergesa ke arah jalan.

Mira berdiri di pinggir jalan. Berharap masih ada angkot yang lewat, meski sebenarnya Mira tidak tau mau kemana lagi.

Sekujur tubuhnya sudah basah. Menggigil.

"Apa salahku. Kenapa dia begitu kejam padaku?"

"Aku tidak bersalah."

Tiba tiba sebuah jaket kulit yang cukup tebal menutupi kepalanya. Sesaat sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya dan membawa tubuhnya ke dalam pelukan hangat. Mira terkejut, segera menoleh ke arah wajah orang yang berusaha melindunginya dari derasnya hujan itu.

"Tu, Tuan Nath!"

Pria itu tersenyum, menarik cepat tubuh Mira. Menggendong tubuh itu, segera berlari cepat ke arah mobilnya.

Lalu Nathan memasukan Mira ke dalam. Menyandarkannya di jok depan.

"Pakai jaket itu untuk selimut. Kau pasti sangat kedinginan."

Mira hanya sanggup mengangguk.

Nathan kemudian menjalankan mobilnya. Tanpa ada obrolan sepatah kata pun dari keduanya.

Nathan melirik wajah Mira. Wanita itu menutup matanya perlahan.

"Mira!"

"Mira!" dengan tangan kirinya Nathan menepuk nepuk pipi Mira.

"Mira! Ya Tuhan. Dia pingsan." seketika Nathan panik. Segera mengemudi dengan cepat.

Berhenti di depan Rumahnya. Nathan terburu turun, meraih tubuh Mira dan masih dengan cara menggendongnya melangkah membawanya masuk ke kamarnya.

Nathan membaringkan tubuh Mira yang basah itu di atas ranjang miliknya.

Kembali menepuk nepuk pipinya.

"Apa yang harus kulakukan?"

Nathan nampak bingung kemudian meraih Hpnya. Menghubungi Ken yang kebetulan sedang menginap dirumahnya.

Ken terlihat berlari ke kamar Nathan.

"Tuan Nath."

"Ken. Bisakah kau menolongku?"

"Apa yang terjadi padanya Tuan?" melihat Mira sudah berbaring di sana.

"Aku juga tidak tau."

"Hubungi dokter Tuan!"

"Kepalamu. Ini jam berapa Hah!"

Ken melirik jam. Pukul dua.

"Aku akan mengambil air hangat untuk mengompresnya. Anda bisa mengganti bajunya Tuan. Itu basah dan harus di ganti."

"Apa? Mana mungkin. Dia istri orang Ken. Aku tidak mungkin membuka bajunya!"

"Dalam keadaan darurat seperti ini, istri orang pun tidak masalah Tuan. Dia akan semakin sakit jika harus basah seperti itu terus." tegas Ken.

Nathan nampak berpikir.

"Tuan. Jika anda tidak bisa biar aku saja. Aku sudah biasa melihat tubuh wanita." Ken mendekat.

"Eh, Jidatmu itu! Aku saja. Cepat kau ambil air hangat saja."

Ken tergelak kecil lalu segera melangkah keluar.

Nathan kembali kebingungan.

"Ckk, masa iya kau harus melepas pakaiannya. Ini tindakan pelecehan namanya."

"Mau bagaimana lagi."

"AH.. Sungguh ini pengalaman pertamaku."masih dengan sedikit ragu Nathan mendekati Mira.

Lalu mau tidak mau Nathan membuka baju Mira dengan cara dilakukannya di bawah selimut.

Sampai pada penutup dada dan bagian bawah Mira, Nathan nampak ragu. Menarik tangannya.

"Benar benar situasi yang menyulitkan ku!" mengeluh.

Nathan kembali memasukkan tangannya kedalam selimut. Kali ini dia memejamkan matanya. Lalu menarik pelan pengait dada Mira.

Nathan sempat memperhatikan benda yang sudah ditangannya itu. Ia sempat berpikir kenapa bentuknya seperti itu.

"Haha.. benar benar gila pengalaman ini. Jika bukan karena kau sudah pernah menolongku mana aku mau melakukan ini. Setelah ini kau berhutang banyak padaku!"

"Pertama, kau sudah mencuri ciuman pertamaku. Kedua , kau sudah membuat tangan dan otak ku kotor!"

Nathan segera menguatkan kembali hatinya untuk menggerakkan tangannya ke bagian bawah. Menarik cepat cepat yang disana.

"Ya Tuhan! Aku tak sengaja menyentuhnya!" jerit Nathan dalam hati. Tangannya seperti terkena setrum. Gemetaran, wajahnya memerah entah kenapa sebabnya.

Nathan segera menarik tubuhnya. Masih dengan dada yang bergemuruh hebat dia meraih baju basah milik Mira dan melemparnya ke ujung ruangan. Segera mengambil baju miliknya dan secepatnya mengenakannya pada Mira.

"Huh! Akhirnya. Selesai juga pekerjaan berat ini." menghela nafas lega.

Dibalik pintu Ken yang baru masuk terkekeh.

"Kenapa kau tertawa?"

"Wajah anda begitu tegang. Apa ada sesuatu yang baru anda lihat?"

"Brengsek Kau!" melempar Ken dengan bantal.

"Anda bisa mengompresnya sekarang Tuan. Ini akan membuatnya siuman. Atau aku yang akan melakukannya?" meletakan sebuah baskom di atas meja.

"Pergi!"

Ken kembali terkekeh.

"Selamat menikmati malam yang panjang Tuan. Anda harus melakukan dengan ikhlas seperti Nona Mira saat menolong mu!"

"Bringsik!" Nathan segera mendorong tubuh Ken dan menutup pintu.

Nathan kembali mendekati Mira yang belum sadar juga dengan baskom di tangannya.

Nathan duduk di samping Mira dan mulai mengompres kening Mira dengan handuk kecil.

Kemudian meniti wajah Mira. Menyentuh bekas merah yang masih terlihat disana.

"Kenapa kau bisa tahan dengan pernikahan yang tidak baik itu? Pasti ada sesuatu dibalik pernikahanmu."

"Kenapa pria itu begitu bodoh menyia-nyiakan wanita baik dan cantik seperti mu?"

"Padahal aku saja.."

Terdengar eluhan kecil dari mulut Mira.

"Kau sudah sadar?"

Mira membuka matanya perlahan. Menatap sekeliling dan berakhir di wajah tampan yang tersenyum hangat padanya.

"Tuan. Anda sudah menolongku. Terimakasih."

"Tidak apa apa. Aku hanya kebetulan lewat dan melihatmu ditaman itu. Apa yang terjadi? Kau di usir suamimu?"

Mira tidak menjawab. Dia bangun perlahan dan duduk.

"Tuan!" wajah Mira seketika histeris melihat bajunya yang sudah berganti baju pria itu.

"Baju saya! Anda yang menggantinya?" menatap Nathan dengan wajah yang memerah.

"Aku.. aku. Eh, aku sudah usahakan untuk tidak melihat dan menyentuh tubuh mu. Sungguh. Aku melakukannya dengan sangat hati hati. Percayalah. Percayalah! Tidak ada orang lain lagi disini. Jadi aku.. aku harus melakukannya sendiri. Jika tidak kau akan semakin sakit." Nathan menjelaskan dengan nada penuh kekhawatiran.

"Tuan..! Itu kurang ajar namanya! Seharusnya jangan melakukannya sampai aku terbangun sendiri. Tuan Anda!" Mira menangis.

"Eh, aku terpaksa melakukannya. Aku tidak mungkin membiarkanmu pingsan dalam keadaan basah!"

"Tapi ini melampaui batasan Tuan. Tidak ada yang pernah melakukan ini padaku seumur hidup ku selain Ibuku!" jerit Mira.

"Kau juga pernah melakukan hal sama padaku, kau juga terpaksa melakukannya bukan? Nah, sama aku juga. Terpaksa melakukannya."

"Tapi.. tapi..!"

"Sudahlah Mira. Tidak ada orang lain yang melihatnya. Jadi anggap saja ini tidak terjadi. Sudah. Yang penting kau jauh lebih baik." Nathan pergi begitu saja meninggalkan Mira yang masih penuh penyesalan.

Nathan berjalan ke dapur, membuat susu hangat untuk Mira sambil terus mengutuk dirinya.

"Seharusnya aku memang tidak melakukannya. Mira pasti sangat membenciku. Merasa jika aku sudah lancang padanya. Ah.. tapi aku kan hanya ingin menolongnya."

Nathan kembali melangkah ke kamarnya.

Mendekati Mira yang masih menunduk di ujung ranjang.

"Maafkan aku! Minumlah. Ini akan menghangatkan tubuhmu."

Mira menoleh, wajahnya masih memerah. Sungguh Mira merasa sangat malu membayangkan pria itu sudah mengganti pakaiannya.

"Apa perlu aku memelukmu agar kau hangat?"

Mira gelagapan, segera meraih susu hangat dari tangan Nathan dan meneguknya.

"Nah. Begitu kan lebih baik. Seperti tidak biasa saja." ucap Nathan duduk di samping Mira.

"Anda mungkin terbiasa. Tapi saya tidak!"

"Apa kau bilang? Biasa? Enak saja. Kau itu wanita pertama yang menyentuhku dan pernah ku sentuh setelah Ibuku. Mana bisa kau mengatakan aku biasa?"

"Saya tidak percaya! Saya tidak percaya! Semua pria itu sama saja!"

" Kau menyamakan aku dengan suamimu? Tentu saja Tidak! Aku tidak sama dengan pria manapun. Kau tetap tidak percaya?"

"Tidak!"

"Baiklah. Suatu saat nanti kau akan percaya. Sekarang tidurlah. Ini sudah subuh. Apa kau mau ku antar pulang?"

Mira langsung terdiam. Kemudian menggeleng.

"Ijinkan saya menginap disini semalam ini saja Tuan." Mira mengiba.

"Haha.. sudah ku bilang. Menginap saja disini. Tapi kau ngeyel. Jadi kau kena masalah kan?"

"Tapi ini semua karena Anda!"

"Aku? Kenapa bisa aku?"

"Karena anda membiarkan saya pulang terlambat."

"Jadi kau di usir suamimu karena itu?" Nathan menatap Mira.

Mira mengangguk.

"Dasar Suami tidak berperasaan. Sudah membiarkan istri bekerja masih menyia nyiakan pula. Kau tidak perlu pulang ke sana lagi. Tetaplah disini saja." ucap Nathan.

"Tidak bisa begitu Tuan!"

"Kenapa? Sepertinya kau sangat patuh pada suami kejam mu itu. Kau sangat mencintainya? Dia itu sudah jahat padamu!"

"Masalahnya saya ini istrinya. Biar bagaimana pun juga saya harus patuh pada suami." bantah Mira.

"Terserah kau saja!" sahut Nathan, segera beranjak. Membanting dirinya di sofa. Entah kenapa hatinya merasa nyeri ketika menyadari jika Mira itu istri orang. Yang lebih nyeri lagi ketika sadar jika wanita itu tidak lah bahagia dengan pernikahannya.

"Aku seperti ingin merebut Mira dari suaminya."

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

silakan .. silakan ... 😁

2022-11-10

0

Tian

Tian

memang benar seorang istri hrs patuh suami,dgn catatan suami ngk boleh ngelantarin istrinya...lhah..ini...bearti si suami dgn sengaja membukan pintu untuk si pembinor.....sejati..😉secara tdk langsung .....

2022-05-27

0

Widya Dya

Widya Dya

Rebut sajalah Nath, banyak yg mendukungmu jd pebinor 🤭

2022-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula.
2 Memikirkan istri orang.
3 Menginap?
4 Di usir.
5 Ingin merebutnya.
6 Ukuran Bra yang membingungkan.
7 Mira harus membayar hutang Ricard
8 Menyelamatkan Mira.
9 Cerita Mira
10 Aku jatuh cinta.
11 Ken brengsek tapi pintar.
12 Selingkuh yuk...
13 Undangan Ke Ulang tahun.
14 Satu tamparan satu menit ciuman.
15 Sudah berjanji, jangan mengingkari.
16 Jebakan Ricard!
17 Ini Mira!
18 Anggap saja kita khilaf!
19 Sebagai penyemangatku.
20 Mempercayakan hidupku sepenuhnya padamu.
21 Kecelakaan yang membawa Berkah.
22 Huh! Nathan gerah.
23 Pebinor Sejati!
24 Mana mungkin.. Mana mungkin?
25 Tenyata Nathan!
26 Kacau semua.
27 Gadis Gila
28 Sudah dekil,jelek, banyak hutang lagi.
29 Nathan mengingkari janji.
30 Tidak akan ku ulangi lagi.
31 Ada bayiku disini!
32 Sumpah Rimbun ternyata manjur!
33 Jelek, tapi Manis!
34 Licik tapi Bodoh!
35 Harta tidaklah penting.
36 Luruskan rambutmu!
37 Akan menikah!
38 Nathan berlutut.
39 Berangsur Menghangat.
40 Saya Suami Mira.
41 Tinggal putus!
42 Sang Fackboy bercerita.
43 Kenapa Hutangmu begitu banyak?
44 Ken mah beda!
45 Suami muda.
46 Mira berdarah
47 Aku ingin membunuhnya.
48 Yang lebat, hutangnya.
49 Rimbun salah pemikiran.
50 Jangan jadi pembunuh!
51 Plak... Plak...Plak...!
52 Nikah Yuk!
53 Tidak mau bersaing.
54 Al'Rea Fiandi.
55 I Love You, Jelek!
56 Tubuh Rimbun Penuh Setrum.
57 Otong terusik.
58 Mira pelit!
59 Ken Gila.
60 Membawa Pulang Ke Rumah.
61 Menjelang Pernikahan
62 Kegugupan.
63 Sah!
64 Gedoran pintu di malam pertama.
65 Dua Bidadari.
66 Yang Salah Harus Tetap Di Hukum!
67 Pagi Yang Indah.
68 Rimbun milik kami.
69 99,99 % Positif!
70 Harus berjauhan.
71 Malu sendiri.
72 Pelan namun pasti.
73 Cerita yang hampir sama.
74 Playboy Cap Curut!
75 Bila perlu, Besok!
76 Berjalan tanpa Pesta.
77 Kita Lomba.
78 Spesial Episode [ Remuk!]
79 Hari Pertama Pernikahan
80 Bagaimana ini?
81 Zat Cair Beracun!
82 Hari hari berat, kedua pria hebat!
83 Para Pejantan Tangguh!
84 Para Pejantan Tangguh Milik Tuan Putri!
85 Ucapan Terimakasih/ Sinopsis Karya baru
86 Promosi karya baru.
87 Promosi Karya Time Travel. Dokter Jenius Istri Dewa Perang!
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal mula.
2
Memikirkan istri orang.
3
Menginap?
4
Di usir.
5
Ingin merebutnya.
6
Ukuran Bra yang membingungkan.
7
Mira harus membayar hutang Ricard
8
Menyelamatkan Mira.
9
Cerita Mira
10
Aku jatuh cinta.
11
Ken brengsek tapi pintar.
12
Selingkuh yuk...
13
Undangan Ke Ulang tahun.
14
Satu tamparan satu menit ciuman.
15
Sudah berjanji, jangan mengingkari.
16
Jebakan Ricard!
17
Ini Mira!
18
Anggap saja kita khilaf!
19
Sebagai penyemangatku.
20
Mempercayakan hidupku sepenuhnya padamu.
21
Kecelakaan yang membawa Berkah.
22
Huh! Nathan gerah.
23
Pebinor Sejati!
24
Mana mungkin.. Mana mungkin?
25
Tenyata Nathan!
26
Kacau semua.
27
Gadis Gila
28
Sudah dekil,jelek, banyak hutang lagi.
29
Nathan mengingkari janji.
30
Tidak akan ku ulangi lagi.
31
Ada bayiku disini!
32
Sumpah Rimbun ternyata manjur!
33
Jelek, tapi Manis!
34
Licik tapi Bodoh!
35
Harta tidaklah penting.
36
Luruskan rambutmu!
37
Akan menikah!
38
Nathan berlutut.
39
Berangsur Menghangat.
40
Saya Suami Mira.
41
Tinggal putus!
42
Sang Fackboy bercerita.
43
Kenapa Hutangmu begitu banyak?
44
Ken mah beda!
45
Suami muda.
46
Mira berdarah
47
Aku ingin membunuhnya.
48
Yang lebat, hutangnya.
49
Rimbun salah pemikiran.
50
Jangan jadi pembunuh!
51
Plak... Plak...Plak...!
52
Nikah Yuk!
53
Tidak mau bersaing.
54
Al'Rea Fiandi.
55
I Love You, Jelek!
56
Tubuh Rimbun Penuh Setrum.
57
Otong terusik.
58
Mira pelit!
59
Ken Gila.
60
Membawa Pulang Ke Rumah.
61
Menjelang Pernikahan
62
Kegugupan.
63
Sah!
64
Gedoran pintu di malam pertama.
65
Dua Bidadari.
66
Yang Salah Harus Tetap Di Hukum!
67
Pagi Yang Indah.
68
Rimbun milik kami.
69
99,99 % Positif!
70
Harus berjauhan.
71
Malu sendiri.
72
Pelan namun pasti.
73
Cerita yang hampir sama.
74
Playboy Cap Curut!
75
Bila perlu, Besok!
76
Berjalan tanpa Pesta.
77
Kita Lomba.
78
Spesial Episode [ Remuk!]
79
Hari Pertama Pernikahan
80
Bagaimana ini?
81
Zat Cair Beracun!
82
Hari hari berat, kedua pria hebat!
83
Para Pejantan Tangguh!
84
Para Pejantan Tangguh Milik Tuan Putri!
85
Ucapan Terimakasih/ Sinopsis Karya baru
86
Promosi karya baru.
87
Promosi Karya Time Travel. Dokter Jenius Istri Dewa Perang!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!