Menginap?

Hidup harus terus berlanjut sesuai dengan takdir yang sudah digariskan. Mau atau tidak , siap ataupun tidak siap. Karena di dalam hidup hanya ada dua pilihan saja, BERTAHAN atau MELAWAN.

Kata kata itulah yang pantas untuk kehidupan seorang gadis desa yang akrab disapa dengan panggilan Mira itu.

PLAK…….!!!

Sebuah tamparan tangan yang cukup keras mendarat di pipi Mira, meninggalkan bekas lima jari disana. Wanita muda itu jatuh tersungkur di lantai. Mengusap pipinya yang terasa perih. Tidak terisak,namun air matanya jatuh tak terasa.

"Sudah ku peringatkan! Jangan pernah mencampuri urusanku! Sudah untung aku mau menikahimu dan menampungmu di sini. Tau diri kamu Mira!!! Dasar pembawa sial!" Umpat laki laki bernama Ricard itu.

"Maaf mas. Aku hanya ingin mengingatkan." Suara serak milik Mira tanpa berani menatap wajah garang milik pria yang sudah menikahinya tiga bulan terakhir ini.

"Tak perlu kau mengingatkan aku. Dengar Mira, kau sudah menghancurkan hidupku. Dan aku pun mau hidupmu juga hancur sepertiku." Bentak Ricard tangannya terangkat lagi.

"Sudah Ric, sudah!" Kayla yang menyaksikan itu mencegah perbuatan Ricard.

Kayla menarik tangan Ricard. " Sudah sayang.. sudah. Kasian, dia juga kan wanita. Masa iya kamu berlaku kasar padanya. Jangan mengotori tanganmu terus!" Kayla berusaha menenangkan hati Ricard. 

Memeluknya dan membawanya melangkah ke kamar.

"Entah kenapa aku sangat membencinya. Jika melihat wajahnya, aku ingin sekali membunuhnya." Gerutu Ricard.

"Kau tidak boleh seperti itu sayang? Nanti kau bisa masuk penjara. Dan aku tidak mau itu terjadi." Membelai Ricard.

"Kayla! Kenapa kau malah membelanya. Dia yang sudah membuat kita tidak bisa bersatu. Dia yang sudah menghancurkan impian kita?"

"Aku tau itu, aku tau. Tapi belum waktunya untuk menyingkirkan dia. Harus sabar Ric, jika tidak malah kau yang akan masuk penjara. Kau mau? Bukankah kau menikahinya dan membawanya kesini agar kau lepas dari jerat hukum?"

"Kau benar Kayla. Maafkan aku. Seharusnya ini tidak terjadi. Seharusnya kita yang menikah dan sudah bahagia. Keluarga wanita itu yang sudah menghancurkan kita." Memeluk erat wanitanya.

"Kau tidak salah Ric, kau tidak salah. Itu kecelakaan, mereka saja yang tidak mau mengerti. Sudahlah. Yang penting aku masih setia menunggumu. Setia menemanimu, apapun yang terjadi."

"Tapi orang tuamu Kayla. Mereka tidak merestui kita karena wanita kampung itu."

"Tenangkan dirimu Ric, pelan pelan orang tuaku pasti akan mengerti keadaanmu. Dan akan merestui kita." Kayla menciumi kening Ricard dan memeluknya. Pria itu akhirnya mulai tenang.

Sementara di dapur, Mira masih mengusap pipinya. Menyeka air matanya.

Dia duduk di kursi meja makan.

Malam itu Mira hanya mencoba mengingatkan agar Ricard jangan terus membawa Kayla pulang dengan keadaan mabuk. Tapi bukannya didengar Mira malah mendapatkan pukulan dari Ricard.

Mira melangkah dengan lemas ke kamarnya,

hanya bisa sesenggukan. Meratapi nasib buruknya.

Belum lagi saat ia memikirkan Ayahnya yang baru saja menghubungi dan meminta uang untuk berobat.

Mira merogoh sakunya, menghitung jumlah uang pemberian Nathan siang tadi. "Masih belum cukup. Aku harus mencari tambahannya besok."

Mira merebahkan dirinya di ranjang. Di kamar sempit yang sebenarnya bekas gudang itu. Matanya menatap langit langit kamar. Pikirannya melayang.

"Bagaimana aku harus memenuhi biaya pengobatan Ayah jika hanya berjualan Asongan?" Pikiran Mira buntu memikirkan itu. Untuk meminta uang pada Ricard? Mira pernah melakukannya,tapi bukannya mendapatkannya, justru pukulan dan hinaan yang didapat Mira.

Mira akhirnya tertidur.

______

Seperti biasa, 

Pagi itu Mira sudah bersiap di pinggir Taman dengan membawa Dagangannya dengan beberapa temannya, salah satunya adalah Ibu Susi kenalannya yang membawanya bekerja sebagai penjual Asongan.

"Mira!" Panggil Bu Susi menghampirinya bersama seorang wanita separuh baya.

"Ada apa Bu?"

"Kamu mau tidak bekerja sebagai Pelayan menggantikan Bu Darsih ini? Gajinya lumayan lho?"

"Pelayan?"

"Iya. Pembantu rumah tangga maksudnya. Di rumah seorang pengusaha kaya. Sebenarnya ibu juga mau. Tapi Minggu ini kan kamu tau ibu harus pulang ke kampung."

Mira berpikir sejenak. "Iya Bu saya mau." Jawab Mira dengan senang. Ia berpikir jika bekerja dengan gaji bulanan setidaknya ia akan cepat bisa mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan Ayahnya.

Wanita paruh baya yang bernama Bu Dasih itu akhirnya membawa Mira.

"Nak Mira. Jika nanti nak Mira ditolak jangan kecewa ya?"

"Kenapa Bu? Apa majikan Bu Darsih pilih pilih?" Tanya Mira.

"Sebenarnya ibu hanya satu satunya pelayan di rumah itu. Ibu sudah mengatakan jika akan pulang ke kampung dan oleh anak ibu tidak boleh ke kota lagi. Tuan Nath mengijinkannya dan meminta ibu mencarikan pengganti. Tapi dia tidak suka dengan pelayan wanita yang masih muda. Tapi nanti kita coba."

"Tuan Nath?"

"Ah iya. Dia majikan ibu. Dia hidup sendirian hanya dengan beberapa orang kepercayaannya saja." 

Tak lama kemudian mereka pun sampai dirumah yang cukup besar dan mewah.

Mira menatap rumah itu dengan penuh kekaguman.

Bu Darsih membawa Mira menemui seseorang.

"Tuan Ken." Bu Darsih segera mendekati dua oia yang sedang duduk di ruangan tengah itu.

"Kau sudah mendapatkan penggantimu Bu?" Tanya orang yang bernama Ken itu.

"Sudah Tuan. Tapi, apa Tuan Nath mau menerimanya?" 

Ken menoleh pada Mira yang berdiri di sampingnya.

"Kenapa membawa wanita muda kemari? Bawa dia pergi. Tuan Nath tidak mungkin menerimanya. Cari yang lain!" Perintah Ken pada Bu Darsih.

Bu Darsih hanya bisa mengangguk.

"Baik Tuan. Mira, Ayo!" Bu Darsih mengajak Mira keluar kembali.

Mendengar nama Mira di sebut Bu Darsih, Tuan Nath yang dari tadi diam saja di ujung sofa langsung mengangkat wajahnya. Segera berdiri dan memanggil Bu Darsih.

"Tunggu Bu!" 

Bu Darsih menghentikan langkahnya dan menoleh. Begitu juga dengan Mira.

Nathan tersenyum saat mengenali wanita muda yang dibawa Bu Darsih itu. Lalu melangkah mendekati mereka.

Mira terkejut.

"Tuan.. Anda?" 

"Apa kau sudah bercerai dari suamimu?" Tiba tiba Nathan bertanya seperti itu membuat Mira menunduk.

Nathan cekikikan.

"Kau benar benar ingin bekerja disini?"

"Ah iya Tuan. Anda bersedia menerima saya? Saya butuh pekerjaan ini Tuan. Saya butuh uang untuk biaya pengobatan Ayah saya di kampung. Terima saya ya Tuan. Anda kan orang baik." Mira merengek, memegang sisi lengan Nathan dan mengguncang guncangnya.

Membuat Bu Darsih dan Ken terkejut dengan tingkah Mira.

"Nona! Lepaskan tanganmu!" Bentak Ken.

"Mira! Berlaku yang sopan. Kau tidak tau siapa Tuan Nath. Kau bisa dihukum!" Bisik Bu Darsih langsung ketakutan.

Mira yang sadar atas kelakuannya langsung melepaskan tangannya.

"Maaf Tuan, maaf!"

Nathan malah tergelak.

"Biarkan saja, biarkan saja. Mungkin dia sedang bahagia karena bertemu dengan pria tertampan di kota ini." Nathan malah meledek Mira membuat dua orang itu keheranan. Tidak biasanya Nathan berlaku manis pada siapapun juga.

Nathan kembali menatap Mira.

"Kau mau bekerja disini?"

Mira mengangguk yakin.

"Ada syaratnya."

Mira mendongak.

"Kau tidak boleh pulang dan pergi sesuka hatimu. Jadi kau harus menginap disini." 

"Menginap?"

____________

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

modus mu bang nath 😂

2022-11-10

1

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

oh si Ricard suami nya Mira

2022-11-10

0

Tian

Tian

si nathan mulai beraksi...

2022-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula.
2 Memikirkan istri orang.
3 Menginap?
4 Di usir.
5 Ingin merebutnya.
6 Ukuran Bra yang membingungkan.
7 Mira harus membayar hutang Ricard
8 Menyelamatkan Mira.
9 Cerita Mira
10 Aku jatuh cinta.
11 Ken brengsek tapi pintar.
12 Selingkuh yuk...
13 Undangan Ke Ulang tahun.
14 Satu tamparan satu menit ciuman.
15 Sudah berjanji, jangan mengingkari.
16 Jebakan Ricard!
17 Ini Mira!
18 Anggap saja kita khilaf!
19 Sebagai penyemangatku.
20 Mempercayakan hidupku sepenuhnya padamu.
21 Kecelakaan yang membawa Berkah.
22 Huh! Nathan gerah.
23 Pebinor Sejati!
24 Mana mungkin.. Mana mungkin?
25 Tenyata Nathan!
26 Kacau semua.
27 Gadis Gila
28 Sudah dekil,jelek, banyak hutang lagi.
29 Nathan mengingkari janji.
30 Tidak akan ku ulangi lagi.
31 Ada bayiku disini!
32 Sumpah Rimbun ternyata manjur!
33 Jelek, tapi Manis!
34 Licik tapi Bodoh!
35 Harta tidaklah penting.
36 Luruskan rambutmu!
37 Akan menikah!
38 Nathan berlutut.
39 Berangsur Menghangat.
40 Saya Suami Mira.
41 Tinggal putus!
42 Sang Fackboy bercerita.
43 Kenapa Hutangmu begitu banyak?
44 Ken mah beda!
45 Suami muda.
46 Mira berdarah
47 Aku ingin membunuhnya.
48 Yang lebat, hutangnya.
49 Rimbun salah pemikiran.
50 Jangan jadi pembunuh!
51 Plak... Plak...Plak...!
52 Nikah Yuk!
53 Tidak mau bersaing.
54 Al'Rea Fiandi.
55 I Love You, Jelek!
56 Tubuh Rimbun Penuh Setrum.
57 Otong terusik.
58 Mira pelit!
59 Ken Gila.
60 Membawa Pulang Ke Rumah.
61 Menjelang Pernikahan
62 Kegugupan.
63 Sah!
64 Gedoran pintu di malam pertama.
65 Dua Bidadari.
66 Yang Salah Harus Tetap Di Hukum!
67 Pagi Yang Indah.
68 Rimbun milik kami.
69 99,99 % Positif!
70 Harus berjauhan.
71 Malu sendiri.
72 Pelan namun pasti.
73 Cerita yang hampir sama.
74 Playboy Cap Curut!
75 Bila perlu, Besok!
76 Berjalan tanpa Pesta.
77 Kita Lomba.
78 Spesial Episode [ Remuk!]
79 Hari Pertama Pernikahan
80 Bagaimana ini?
81 Zat Cair Beracun!
82 Hari hari berat, kedua pria hebat!
83 Para Pejantan Tangguh!
84 Para Pejantan Tangguh Milik Tuan Putri!
85 Ucapan Terimakasih/ Sinopsis Karya baru
86 Promosi karya baru.
87 Promosi Karya Time Travel. Dokter Jenius Istri Dewa Perang!
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal mula.
2
Memikirkan istri orang.
3
Menginap?
4
Di usir.
5
Ingin merebutnya.
6
Ukuran Bra yang membingungkan.
7
Mira harus membayar hutang Ricard
8
Menyelamatkan Mira.
9
Cerita Mira
10
Aku jatuh cinta.
11
Ken brengsek tapi pintar.
12
Selingkuh yuk...
13
Undangan Ke Ulang tahun.
14
Satu tamparan satu menit ciuman.
15
Sudah berjanji, jangan mengingkari.
16
Jebakan Ricard!
17
Ini Mira!
18
Anggap saja kita khilaf!
19
Sebagai penyemangatku.
20
Mempercayakan hidupku sepenuhnya padamu.
21
Kecelakaan yang membawa Berkah.
22
Huh! Nathan gerah.
23
Pebinor Sejati!
24
Mana mungkin.. Mana mungkin?
25
Tenyata Nathan!
26
Kacau semua.
27
Gadis Gila
28
Sudah dekil,jelek, banyak hutang lagi.
29
Nathan mengingkari janji.
30
Tidak akan ku ulangi lagi.
31
Ada bayiku disini!
32
Sumpah Rimbun ternyata manjur!
33
Jelek, tapi Manis!
34
Licik tapi Bodoh!
35
Harta tidaklah penting.
36
Luruskan rambutmu!
37
Akan menikah!
38
Nathan berlutut.
39
Berangsur Menghangat.
40
Saya Suami Mira.
41
Tinggal putus!
42
Sang Fackboy bercerita.
43
Kenapa Hutangmu begitu banyak?
44
Ken mah beda!
45
Suami muda.
46
Mira berdarah
47
Aku ingin membunuhnya.
48
Yang lebat, hutangnya.
49
Rimbun salah pemikiran.
50
Jangan jadi pembunuh!
51
Plak... Plak...Plak...!
52
Nikah Yuk!
53
Tidak mau bersaing.
54
Al'Rea Fiandi.
55
I Love You, Jelek!
56
Tubuh Rimbun Penuh Setrum.
57
Otong terusik.
58
Mira pelit!
59
Ken Gila.
60
Membawa Pulang Ke Rumah.
61
Menjelang Pernikahan
62
Kegugupan.
63
Sah!
64
Gedoran pintu di malam pertama.
65
Dua Bidadari.
66
Yang Salah Harus Tetap Di Hukum!
67
Pagi Yang Indah.
68
Rimbun milik kami.
69
99,99 % Positif!
70
Harus berjauhan.
71
Malu sendiri.
72
Pelan namun pasti.
73
Cerita yang hampir sama.
74
Playboy Cap Curut!
75
Bila perlu, Besok!
76
Berjalan tanpa Pesta.
77
Kita Lomba.
78
Spesial Episode [ Remuk!]
79
Hari Pertama Pernikahan
80
Bagaimana ini?
81
Zat Cair Beracun!
82
Hari hari berat, kedua pria hebat!
83
Para Pejantan Tangguh!
84
Para Pejantan Tangguh Milik Tuan Putri!
85
Ucapan Terimakasih/ Sinopsis Karya baru
86
Promosi karya baru.
87
Promosi Karya Time Travel. Dokter Jenius Istri Dewa Perang!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!