Takdir Cinta Gadis Cupu

Takdir Cinta Gadis Cupu

Part 1. Tragedi Na'as.

Aluna pangastuti, gadis berkacamata tebal, berkulit bersih dan rambut di kepang dua. Dia berlari tergopoh keluar perusahaan, ketika mendengar kabar bapaknya mengalami kecelakaan.

Airmatanya sudah tidak bisa dibendung lagi sejak keluar dari perusahaan, yang baru satu hari ini menjadi tempatnya menaruh harapan. Perusahaan satu-satunya yang sudi menerima dirinya setelah dua belas perusahaan dia datangi.

Kebanyakan mereka menolak tanpa serangkaian test atau wawancara terlebih dulu.

Aluna tak patah semangat, dia yakin ijasah yang ada di pelukannya pasti akan laku, pasti akan ada perusahaan yang bisa menerima dirinya apa adanya.

Do'a Aluna di dengar oleh Tuhan. Aluna diterima disebuah perusahaan yang lumayan besar di tengah kota. Sayangnya dihari pertama bekerja, Aluna mendapat kabar duka.

Gadis berkacamata keluar perusahaan, berlari menyusuri trotoar menepis panasnya terik matahari mengabaikan mata yang melihatnya dengan tatapan aneh.

Lima belas menit Aluna telah sampai di rumah sakit tempat bapaknya di rawat, Dia menangis di samping brankar Sang Bapak setelah tahu kondisinya yang mengenaskan, sedetikpun tak beranjak dari tempat duduknya. "Aluna nggak mau Bapak pergi, Aluna mau Bapak sehat kembali. Jika sudah sehat, Bapak tinggal di rumah saja, biar Aluna yang akan bekerja."

Isak tangis Aluna terdengar menggema di telinga Alex. Sebagai orang tua dia merasa kasihan dengan gadis lemah nan malang di depannya.

Alex makin bingung, kecerobohannya membuat penderitaan banyak orang, belum lagi dua polisi yang tengah berdiri di sebelahnya siap untuk memborgol dirinya jika usai membayar biaya administrasi untuk Yusuf. Kecuali jika Yusuf memaafkannya.

Aluna menoleh ke arah pria bertubuh tinggi, atletis, memakai jas hitam dengan tatapan penuh kebencian, sedangkan Alex juga menatapnya dengan rasa iba.

Aluna berdiri dan menghampiri Alex. Mendorong tubuh kekarnya hingga mundur beberapa langkah, entah darimana dia memiliki keberanian itu, yang jelas, tidak sopan pada orang tua bukanlah sifat aslinya.

"Bapak saya sekarang tak sadarkan diri karena Anda? Saya mau Bapak saya kembali seperti sedia kala, apa Anda bisa? Apa dengan uang Anda yang banyak, bisa mengembalikan Bapak saya seperti sedia kala." Lelehan air mata terus mengalir dari kedua netra Aluna.

"Saya tidak sengaja Nak, Saya minta maaf."

"Apa dengan sebuah maaf saja Bapak bisa kembali, Tuan?" Aluna menjawab dengan cepat, sambil sesekali membenarkan kacamatanya, bendungan air mata tetap saja menetes meski sekuat apapun menahan.

Rasa gundah dihati Alek seketika sirna ketika melihat Yusuf membuka matanya perlahan dan memanggil dirinya lirih. "Alex … Aluna. Jangan bertengkar."

"Iya Pak, syukur Bapak sudah siuman." Aluna tersenyum melihat orang tua tunggalnya telah membuka mata. Gadis itu segera menghampiri Yusuf dan duduk di sampingnya.

"Yusuf, syukur sudah siuman. Apa yang anda rasakan sekarang?" Alek berjalan mendekat, menatap pria di depannya dengan rasa iba.

"Saya sudah tak kuat lagi Al, Arggg...." Yusuf memekik kesakitan, Dia terus memegangi bagian kepalanya. Nafasnya tersengal sengal. Setiap tarikannya terasa begitu menyiksa.

"Jangan terlalu dipaksa, Yusuf bicara nanti saja, setelah kondisi anda lebih baik lagi," ujar Alex menatap Yusuf dengan iba.

"Saya sudah tak kuat lagi, Al. Sepertinya hidup saya sudah tak lama lagi. Kepala saya rasanya mau pecah," eluh Yusuf.

"Bapak jangan ngomong begitu, Bapak pasti akan sembuh. Bapak harus sembuh, Bapak sudah berjanji akan menemani Aluna, kita akan selalu bersama kan?" Gadis bernama Aluna itu terus menangis sambil sesekali mengecup telapak tangan Yusuf.

Yusuf kini menatap ke arah Alex seakan dia ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Dan dia ingin Aluna memberi waktu untuk mereka berdua sebentar.

"Aku perlu bicara sebentar saja, Al," ujar Yusuf berusaha menguatkan diri. Walau sesungguhnya tarikan nafasnya sudah sangat berat.

"Aluna kamu keluar sebentar, Nak." Pinta Yusuf dengan nada lemah. Tanpa ingin membantah Luna segera keluar dan menutup pintu. Walau hatinya diliputi tanda tanya dengan apa yang ingin dibicarakan oleh dua pria yang hampir seumuran itu.

Aluna mengintai dari kaca pengintai. Sedangkan di kursi yang ada di dekatnya ada dua polisi yang bertugas menjaga Alex.

Alex duduk di kursi bekas duduk Aluna, Pria itu siap untuk mendengarkan perihal apa yang ingin dikatakan oleh korbannya.

"Al, bolehkah saya meminta sesuatu pada Anda? Mungkin ini permintaan terakhir saya. tubuh saya sudah tak kuat lagi."

"Yusuf, anda harus kuat, anda tidak mungkin akan pergi secepat ini." Alex makin panik dengan pengakuan Yusuf. Kalau sampai meninggal dia pasti akan merasa bersalah seumur hidupnya

Yusuf menggelengkan kepalanya lemah. "Firasatku ajal ini sudah sangat dekat, Al. Aku minta kamu menebus kesalahan dengan menikahkan Aluna dengan putramu."

"Menikah dengan Adrian?!" Alex terkejut dengan keinginan Yusuf. Bagaimana pria itu tau kalau dirinya memiliki putra yang sudah pantas menikah. Tapi bukan mustahil Yusuf tau semua hal tentang dirinya. Bahkan seluruh orang di kota ini juga tau siapa keluarga Alexander.

"Iya, menikahkan Aluna dengan Adrian. Karena Aluna tidak memiliki siapapun lagi selain aku, ibunya juga telah lama meninggalkan kami. Jika Alex setuju, aku akan meminta polisi supaya kasus ini tidak diperpanjang, dan kamu setidaknya membiarkan aku pergi dengan tenang," mohon lelaki yang menjadi teman sekolahnya waktu SMA itu.

Setelah lama berfikir, Alex mengangguk, dia setuju dengan permintaan yang menurutnya sangat berat. "Baik, saya setuju menikahkan Adrian dan Aluna."

Yusuf terlihat lega, bibirnya yang putih pucat terukir segaris senyum tipis. Matanya terpejam menahan sakit yang luar biasa. "Terima kasih" ujarnya lirih.

***

Keesokan harinya Yusuf meminta dibuatkan sebuah surat perjanjian yang dibubuhi materai. Alex tinggal tanda tangan diatasnya. Yusuf khawatir dia akan berpulang sebelum Alex menunaikan janjinya, mengingat kondisinya yang semakin lemah.

Aluna terlihat murung, seharian ini memilih diam, dia tidak bahagia dengan keputusan yang diambil orang tua tunggalnya. Aluna tak yakin calon suaminya akan menerima dirinya apa adanya.

Apalagi melihat Alex yang terlihat begitu tampan serta fashion yang melekat ditubuhnya bukanlah barang murah, semuanya serba branded, arloji mewah yang dikenakan saja tak mungkin bisa ia beli walau dengan menabung satu tahun.

Aluna tak pernah sekalipun memoleskan bedak di wajahnya, apalagi berpakaian modis seperti cewek seusianya. Hanya kacamata tebal dan rambut dikuncir ekor kuda atau kadang di kepang, serta kaos longgar dan celana gombrong yang menjadi penampilan favoritnya.

Ketakutkan Yusuf benar terjadi, satu hari setelah pembuatan surat itu kondisinya drop, menurut pemeriksaan Dokter, aliran darah ke otaknya mengalami penyumbatan oleh gumpalan darah yang membeku.

Dokter sudah mengupayakan operasi serta pengobatan terbaik, tapi Tuhan berkehendak lain. Pak Yusuf akhirnya berpulang sehari setelah pembuatan surat wasiat.

****

Adrian Alexander yang diminta menjadi menantu oleh Yusuf adalah putra sulung Yohan Alexander. Sejak kecil dia sudah digadang akan menjadi orang pertama di perusahaan Fashion. Selain cerdas dia juga memiliki keahlian berbisnis yang luar biasa.

Bakat yang dia miliki sudah terlihat nyata dalam beberapa bulan ini. Adrian berhasil menstabilkan kondisi keuangan perusahaan yang sempat goyah.

Dia memiliki hubungan asmara dengan seorang gadis cantik, bernama Angeline yang kebetulan bekerja sebagai foto model.

Alexa Fashion di Jawa hanyalah sebuah anak cabang yang berdiri dua tahun lalu, sedangkan induk perusahaan berada di Paris yang masih dikendalikan oleh Alex sendiri.

Pagi hari Adrian sudah rapi dengan seragam kantor. Lelaki berperawakan tinggi dempal, pemilik tatapan yang tajam, kulit putih bersih, serta irit senyum itu segera turun ke lantai satu melalui lift yang ada di rumahnya.

Pelayan wanita sudah menunggu dengan menyuguhkan aneka menu sarapan favorit. Kedua orang tuanya sudah menunggu dengan tak sabar.

"Pagi Mah, Pah?" Sapanya pada dua orang yang tersenyum padanya bagai mentari.

"Pagi tampan." Selena mencium pipi putranya kanan dan kiri. "Duduklah, Papa ingin bicara hal penting sekali."

Selena menatap suaminya yang tengah menarik nafas  berulang kali. Wajahnya terlihat muram sejak kemarin sore. Apa yang menjadi  penyebabnya pun tak ada yang tahu, karena Alex memilih bungkam pada sang istri.

"Papa serius amat, apakah ada kesalahan yang besar dengan kinerja Adrian di perusahaan?" Adrian mencoba menerka pokok bahasan yang akan dibicarakan oleh Sang Papa. Sambil menyesap teh yang mulai menghangat di depannya.

"Adrian, Papa ingin kamu putuskan hubungan cinta dengan gadis manapun, karena Papa sudah menentukan gadis pilihan untukmu," ujar Johan sambil memangku sebelah kakinya.

"What! Apa apaan, Pah!" Pekik Adrian, sambil menggelengkan kepalanya pelan berkali kali. Adrian tak pernah menyangka sebelumnya kalau topik pembicaraan pagi ini berurusan dengan urusan asmaranya.

"Papa pasti bercanda, sudahlah Pa, jangan bercanda, ini masih pagi." Adrian berusaha menganggap ini lelucon. Walaupun hati kecilnya yakin kalau Sang Papa tak sedang bercanda.

Alex berusaha tenang, menyandarkan punggungnya sejenak. Setelah hembusan nafas kasar yang sejak tadi membuat sesak paru parunya keluar, Alex baru mulai berbicara lagi." Papa sedang tidak bercanda, Papa bicara serius Adrian." ujarnya lirih. Tatapannya fokus pada sang putra.

"Adrian sudah punya pacar dan Papa sendiri tahu itu, kemarin Papa nggak ada masalah, dan kenapa sekarang harus ada perjodohan? Aku lelaki Pa, diluar sana para wanita mengantri untuk bisa bersamaku, kenapa nasibku harus dijodohkan?"

Adrian tak puas dengan kata kata Alex dia berulang kali membuang pandangannya ke samping dan menarik nafasnya, dadanya sesak seolah ada oksigen yang tersumbat di paru parunya.

"Ya, memang tak seharusnya Papa melakukan ini Adrian. Tapi nama baik keluarga, nama baik perusahaan, dan paling penting membebaskan diri Papa dari jeratan hukum karena menghilangkan nyawa seseorang yang tak bersalah. Kamu harus melakukan keinginan Papa," ujar Alek penuh penekanan di tiap kalimatnya.

"Memangnya apa yang telah Papa lakukan, Papa membunuh?!" Tanyanya dengan wajah terkejut.

"Siapa yang Papa bunuh?" Mama Selena tak kalah terkejut hingga teh yang sedang dia minum terguncang hingga memercik di rok span warna putih tulang yang melekat anggun di tubuhnya.

Alex meletakkan cangkir kopi dan berdehem beberapa kali, membersihkan tenggorokannya. "Papa tak sengaja telah menabrak seorang pria, dan tak lama dari kejadian naas itu dia meninggal," ujar Alex sendu. Pria itu tak pernah terlihat rapuh seperti hari ini

Alex mulai teringat kembali kejadian satu minggu yang lalu, bagaimana saat itu dia mengemudikan mobil dalam kondisi setengah mabuk hingga mobil yang dikemudikan tak sepenuhnya ia kuasai. Tiba-tiba seorang pedagang sayur melintas di Zebra cross ketika lampu sudah berubah warna merah. Namun Alex tak mengurangi kecepatannya sama sekali, hingga kejadian naas itu tak dapat terelakkan lagi.

Semua yang ada di lokasi kejadian mengutuk dirinya, ada yang memaki dan menatapnya sinis, hingga dia tak bisa berkata apa apa selain hanya minta maaf, tapi maaf waktu itu sama sekali tak dibutuhkan oleh siapapun. Alex segera membawa Yusuf ke rumah sakit terdekat dan segera menghubungi keluarganya.

Yang datang saat itu adalah seorang gadis berkulit bersih yang berpenampilan culun.

Terpopuler

Comments

Dear Situmorang

Dear Situmorang

Keren banget...uuu

2023-05-18

0

Dear Situmorang

Dear Situmorang

Seru banget ceritanya coi ....

2023-04-29

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Bpanya Aluna trllu bodoh
mau mti aja jngn menyusahkn ankmu

2022-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Tragedi Na'as.
2 Part 2. Pernikahan Rahasia.
3 Part 3. Lelaki mesum.
4 Part 4. Mabuk.
5 Part 5. Office Girl Cupu.
6 Part 6. "Rahasiakan dari siapapun"
7 Part7. Cantik hanya casing.
8 Part 8. Memiliki tapi tak dicintai.
9 Part 9. Antara dua wanita
10 Part 10. OG di rumah Adrian
11 Part 11. Diam diam cerdik juga.
12 Part 12. Kata-kata menyakitkan
13 Part 13. Perhatian Tito
14 Part 14. Salah sebut nama.
15 Part 15. Cemburu yang tak diakui.
16 Part 16. Tito malaikat penolong.
17 Part 17. Sepasang Kelinci.
18 Part 18. Selalu salah
19 Bab 19. Masih ada orang baik.
20 Part 20. Kecelakaan
21 Part 21. Tak dihargai
22 Part 22. Bertemu lagi.
23 Part 23. Gara-Gara Ponsel.
24 Part 24. Belajar Kuat.
25 Part 25. Penyelidikan Angel.
26 Part 26. Dipertemukan lagi.
27 Part 27. Belajar makan kepiting.
28 Part 28. Amarah Adrian.
29 Part 29. Pindah kamar.
30 Part 30. Aluna bersedih.
31 Part 31. Telepon Dari Dion.
32 Part 32. Main ke rumah Dion.
33 Part 33. Adrian yang gelisah.
34 Part 34. Dia Cantik
35 Part 35. Hasrat
36 Part 36. Aluna malang.
37 Part 37. Dua Lelaki Tampan.
38 Part 38. Jatuh cinta
39 Part 39. Kemarahan Angel.
40 Part 40. Pelarian.
41 part 41. Melawan.
42 Part 42. Bersama Dion.
43 Part 43. Liburan Hari pertama.
44 Part 44. Konyol.
45 Part 45. Membuatmu nyaman
46 Part 46. Tempat bersandar.
47 Part 47. Pengakuan Adrian.
48 Part 48. Keputusan Luna.
49 Part 49. Antara dua hati.
50 Part 50. Harapan
51 Part 51. Usaha
52 Part 52. Hati yang patah.
53 Part 53. Intrik Licik.
54 Part 54. Rencana Adrian.
55 Part 55. Merindukan Luna.
56 Part 56. Karakter membingungkan.
57 Part 57. Melewati malam berdua.
58 Part 58. Prahara.
59 Part 59. Terlepas dari belenggu.
60 Part 60. Ada dua cinta.
61 Part 61. Wanita pilihan.
62 Part 62. Pembalasan.
63 Part 63. Surprize.
64 Part 64. Hari pertama masuk kerja.
65 Part 65. Meeting.
66 Part 66. Berjuang untuk cinta.
67 Part 67. Pencarian dimulai.
68 Part 68. Suka iseng.
69 Part 69. Keras kepala.
70 Part 70. Pergolakan batin
71 Part 71. Tidak ada kesetiaan.
72 Part 72. Tunangan
73 Part 73. Aluna ditemukan.
74 Part 74. Bersyukur dicintai lelaki sepertimu.
75 Part 75. Curhatan Dion.
76 Part 76. Rasa Hambar.
77 Part 77. Langkah awal pembalasan.
78 Part 78. Malu
79 Part 79. Keluarga Dion.
80 Part 80. Minggu pagi.
81 Part 81. Aluna hilang.
82 Part 82. Menjadi tawanan.
83 Part 83. Kerja sama.
84 Part 84. Kesalahan fatal.
85 Part 85. Perjuangan Aluna
86 Part 86. Berkuda.
87 Part 87. Benih Cinta mulai tumbuh.
88 Part 88. Akibat
89 Part 89. Aluna kembali.
90 Part 90. Wanita lain yang mencintaimu.
91 Part 91. Tak semudah yang dibayangkan.
92 Part 92. Bibir Perawan.
93 Part 93. Teruslah berdebat.
94 Part 94. Cobaan untuk Aluna.
95 Part 95. Kedatangan Angeline.
96 Part 96. "Kurang ku apa Luna?"
97 Part 97. Lamaran dari keluarga Dion.
98 Part 98. Pesta.
99 Part 99. Ingin memilikimu secepatnya
100 Part 100. Sudah tak sabar.
101 Part 101. Penampilan Luna.
102 Part 102. pertengkaran.
103 Part 103. Berusaha move-on.
104 Part 104. Perlakuan yang sangat berbeda.
105 Part 105. Bertemu di restaurant.
106 Part 106. Cinta bisa berubah.
107 Part 107. Adrian yang berubah.
108 Part 108. Pertemuan dengan Nenek
109 Part 109. Penilaian Nenek terhadap Aluna.
110 Part 110. Menyadari adanya Cinta, tapi terlambat.
111 Part 111. Hari yang berat.
112 Part 112. Aluna tinggal dengan Nenek.
113 113. Nenek mulai menyukai.
114 114. Menyesal
115 Part 115. Tipu daya.
116 Part 116. Restu Nenek.
117 Part 117. Bertemu di rumah Nenek.
118 Part 118. Separuh rahasia terkuak.
119 Part 119. Aluna menuju kemenangan.
120 Part 120. Aluna dan Dion
121 Part 121. Kejujuran Luna.
122 Part 122. Api cinta mulai menyala.
123 Part 123. Dion yang mesum.
124 Part 124 Kepergok Camer.
125 Part 125. Memilih gaun.
126 Part 126. Hari pernikahan.
127 Part 127. Sudah Gila.
128 Part 128. Melarikan diri.
129 Part 129. Kondisi Aluna.
130 Part 130. Dion tak bisa dibohongi.
131 Part 131. Menyesal tiada akhir.
132 Part 132. Akhirnya Sah.
133 Part 133. Aluna pemalu.
134 Part 134 . Suasana bahagia pengantin baru.
135 Part 135. Pulang ke rumah Dion.
136 Part 136. Awal yang indah.
137 Part 137. Kenyal dan Besar.
138 Part 138. Adrian lemah tanpa Aluna.
139 Part 139. Ada yang lagi kepanasan
140 Part 140. Grogi menghadapi serangan Tiger
141 Part 141. Tahap Awal.
142 Part 142. Buah peach.
143 Part 143. Menjebol gawang.
144 Part 144. Gol yang kedua.
145 Part 145. Sepiring berdua.
146 Part 146. Adrian yang malang.
147 Part 147. Aluna menjenguk Adrian
148 Part 148. Aluna dan Nabila
149 Part 149. Kehangatan pengantin baru.
150 Part 150. Salahkah aku?
151 Part 151. Cinta membuat gila.
152 Part 152. Ruang kerja hangat.
153 Part 153. Pertengkaran Nabila dan Adrian.
154 Part 154. Mulai Curiga.
155 Part 155. Tinggal bersama.
156 Part 156. Nyaris kepergok.
157 Part 157. Teror.
158 Part 158. Siapa pelakunya?
159 Part 159. Makan malam
160 Part 160. Dokter untuk Adrian.
161 Part 161. Nasi goreng
162 Part 162. kembalinya ingatan yang hilang.
163 Part. 163 Luka
164 Part 164. Hamil.
165 Part 165. Kebersamaan yang begitu indah.
166 Part 166. Kehangatan keluarga suami.
167 Part 167. Pengacau datang.
168 Part 168. Kucing Persia bawel.
169 Part 169. Nafas buatan.
170 Part 170. Kehilangan.
171 Part 171. Talak tiga
172 Part 172. Cinta yang sempurna.
173 Part 173. Cinta jarak jauh.
174 Part 174. Bertemu lagi.
175 Part 175. Kerinduan.
176 Part 176. Cinta selalu terlihat indah.
177 Part 177. Salah paham.
178 Part 178. Puncak kesedihan Aluna.
179 Part 179. Sendiri. Menenangkan hati.
180 Part 180. Biang kerok sesungguhnya.
181 Part 181. Aku pergi.
182 Part 182. Pasti ada jalan.
183 Part 183. Paling bersinar diantara berlian.
184 Part 184. Aluna menarik bagi Enzo.
185 Part 185. Penyesalan Dion.
186 Part186. Enzo diam-diam suka.
187 Part 187. "Apakah dia bidadari?"
188 Part 188. Nenek Sihir Datang Lagi
189 Part 189. Satu Apartement.
190 Part 190. Wanita Murahan.
191 Part 191. Pesona Aluna.
192 Part 192. Karena wanita.
193 Part 193.Pergi ke luar negeri
194 Part 194. Lelaki Ambisius.
195 Part 195. Pesta
196 Part 196. Cara licik
197 Part 197. Belum terlambat.
198 Part 198. Seperti remuk.
199 Part 199. "Seberapa besar kau berjuang untukku."
200 Part 200. Kembali pulang.
201 Part 201. Goyah
202 Part 202. Kembali berulah.
203 Part 203. Menghadiri undangan Adrian.
204 Part 204. Perangkap Dion.
205 Part 205. Kehancuran wanita angkuh.
206 Part 206. Malam hangat.
207 Part 207. Semakin hangat.
208 Part 208. Tak tahu malu.
209 Part 209. Cinta Adrian.
210 Part 210. Melamar Nabila.
211 Part 211. Berlahan cinta akan hadir.
212 Part 212. Bertemu ibu di Mall.
213 Part 213. Mencari Aluna.
214 Part 214. Pencarian Lasmi.
215 Part 215. Mungkinkah Hamil lagi.
216 Part 216. Karma untuk Dion.
217 Part 217. Adrian dan Nabila.
218 Part 218. Cinta mulai bersemi.
219 Part 219. Akad nikah.
220 Part 220. Tipu muslihat.
221 Part 221. Semoga cinta kita abadi
222 Part 222. Air mata.
223 Part 223. Candu.
224 Part 224. Kehamilan Luna.
225 Part 225. Terlalu manja
226 Part 226. My Honey.
227 Part 227. Ulat bulu
228 Part 228. Jangan keras-keras.
229 Part 229. Semoga saja, kabar gembira.
230 Part 230. Melahirkan.
231 Part 231. Bayi mungil sudah launching.
232 Part 232. Wanita ini datang lagi.
233 Part 233. Harus kerja keras.
234 Part 234. Surprise
235 Part 235. Gadis menyebalkan.
236 Part 236. Jayden dan Jessica
237 Part 237. Chela dan Jayden.
238 Part 238. Benci awal cinta.
239 Part 239. Perasaan aneh.
240 Part 240. Ada kerinduan.
241 Part 241. Mulai bersemi.
242 Part 242. Amarah Chela.
243 Part 243. Sisi buruk Chela.
244 Part 244. (Promo novel baru)
245 Part 245. Karena cemburu buta.
246 Part 246. Bangunlah, aku mohon.
247 Part 247. Gangguan kejiwaan.
248 Part 248. Lampu hijau
249 Part 249. Bertemu Chela.
250 Part 250. Cinta Jayden tanpa ujung.
251 Part 251. Menuju halal.
252 Past 252 Akhirnya
253 Part 253. Menuju puncak gunung
254 Part 254. Cinta pasti akan datang.
255 Part 255. Ternyata bisa cemburu juga.
256 Part 256. Aset masa depan.
257 Part 257. Enzo jatuh cinta lagi.
258 Part 258. Awas! benci jadi cinta.
259 Part 259. Salah paham.
260 Part 260. Salah paham lagi
261 Part 261. Dipaksa menikah.
262 Part 262. Lamaran
263 Part 263. Malam pesta.
264 Part 264. Pria yang sama.
265 Part 265. Enzo yang Agresif
266 Part 266. Campur tangan Mama.
267 Part 267. Keluarga Harmonis.
268 Part 268. Masih ada musuh yang terlupakan
269 Part 269. Ide gila.
270 Part 270. Luna dan bayinya.
271 Part 271. Cinta untuk keluarga.
Episodes

Updated 271 Episodes

1
Part 1. Tragedi Na'as.
2
Part 2. Pernikahan Rahasia.
3
Part 3. Lelaki mesum.
4
Part 4. Mabuk.
5
Part 5. Office Girl Cupu.
6
Part 6. "Rahasiakan dari siapapun"
7
Part7. Cantik hanya casing.
8
Part 8. Memiliki tapi tak dicintai.
9
Part 9. Antara dua wanita
10
Part 10. OG di rumah Adrian
11
Part 11. Diam diam cerdik juga.
12
Part 12. Kata-kata menyakitkan
13
Part 13. Perhatian Tito
14
Part 14. Salah sebut nama.
15
Part 15. Cemburu yang tak diakui.
16
Part 16. Tito malaikat penolong.
17
Part 17. Sepasang Kelinci.
18
Part 18. Selalu salah
19
Bab 19. Masih ada orang baik.
20
Part 20. Kecelakaan
21
Part 21. Tak dihargai
22
Part 22. Bertemu lagi.
23
Part 23. Gara-Gara Ponsel.
24
Part 24. Belajar Kuat.
25
Part 25. Penyelidikan Angel.
26
Part 26. Dipertemukan lagi.
27
Part 27. Belajar makan kepiting.
28
Part 28. Amarah Adrian.
29
Part 29. Pindah kamar.
30
Part 30. Aluna bersedih.
31
Part 31. Telepon Dari Dion.
32
Part 32. Main ke rumah Dion.
33
Part 33. Adrian yang gelisah.
34
Part 34. Dia Cantik
35
Part 35. Hasrat
36
Part 36. Aluna malang.
37
Part 37. Dua Lelaki Tampan.
38
Part 38. Jatuh cinta
39
Part 39. Kemarahan Angel.
40
Part 40. Pelarian.
41
part 41. Melawan.
42
Part 42. Bersama Dion.
43
Part 43. Liburan Hari pertama.
44
Part 44. Konyol.
45
Part 45. Membuatmu nyaman
46
Part 46. Tempat bersandar.
47
Part 47. Pengakuan Adrian.
48
Part 48. Keputusan Luna.
49
Part 49. Antara dua hati.
50
Part 50. Harapan
51
Part 51. Usaha
52
Part 52. Hati yang patah.
53
Part 53. Intrik Licik.
54
Part 54. Rencana Adrian.
55
Part 55. Merindukan Luna.
56
Part 56. Karakter membingungkan.
57
Part 57. Melewati malam berdua.
58
Part 58. Prahara.
59
Part 59. Terlepas dari belenggu.
60
Part 60. Ada dua cinta.
61
Part 61. Wanita pilihan.
62
Part 62. Pembalasan.
63
Part 63. Surprize.
64
Part 64. Hari pertama masuk kerja.
65
Part 65. Meeting.
66
Part 66. Berjuang untuk cinta.
67
Part 67. Pencarian dimulai.
68
Part 68. Suka iseng.
69
Part 69. Keras kepala.
70
Part 70. Pergolakan batin
71
Part 71. Tidak ada kesetiaan.
72
Part 72. Tunangan
73
Part 73. Aluna ditemukan.
74
Part 74. Bersyukur dicintai lelaki sepertimu.
75
Part 75. Curhatan Dion.
76
Part 76. Rasa Hambar.
77
Part 77. Langkah awal pembalasan.
78
Part 78. Malu
79
Part 79. Keluarga Dion.
80
Part 80. Minggu pagi.
81
Part 81. Aluna hilang.
82
Part 82. Menjadi tawanan.
83
Part 83. Kerja sama.
84
Part 84. Kesalahan fatal.
85
Part 85. Perjuangan Aluna
86
Part 86. Berkuda.
87
Part 87. Benih Cinta mulai tumbuh.
88
Part 88. Akibat
89
Part 89. Aluna kembali.
90
Part 90. Wanita lain yang mencintaimu.
91
Part 91. Tak semudah yang dibayangkan.
92
Part 92. Bibir Perawan.
93
Part 93. Teruslah berdebat.
94
Part 94. Cobaan untuk Aluna.
95
Part 95. Kedatangan Angeline.
96
Part 96. "Kurang ku apa Luna?"
97
Part 97. Lamaran dari keluarga Dion.
98
Part 98. Pesta.
99
Part 99. Ingin memilikimu secepatnya
100
Part 100. Sudah tak sabar.
101
Part 101. Penampilan Luna.
102
Part 102. pertengkaran.
103
Part 103. Berusaha move-on.
104
Part 104. Perlakuan yang sangat berbeda.
105
Part 105. Bertemu di restaurant.
106
Part 106. Cinta bisa berubah.
107
Part 107. Adrian yang berubah.
108
Part 108. Pertemuan dengan Nenek
109
Part 109. Penilaian Nenek terhadap Aluna.
110
Part 110. Menyadari adanya Cinta, tapi terlambat.
111
Part 111. Hari yang berat.
112
Part 112. Aluna tinggal dengan Nenek.
113
113. Nenek mulai menyukai.
114
114. Menyesal
115
Part 115. Tipu daya.
116
Part 116. Restu Nenek.
117
Part 117. Bertemu di rumah Nenek.
118
Part 118. Separuh rahasia terkuak.
119
Part 119. Aluna menuju kemenangan.
120
Part 120. Aluna dan Dion
121
Part 121. Kejujuran Luna.
122
Part 122. Api cinta mulai menyala.
123
Part 123. Dion yang mesum.
124
Part 124 Kepergok Camer.
125
Part 125. Memilih gaun.
126
Part 126. Hari pernikahan.
127
Part 127. Sudah Gila.
128
Part 128. Melarikan diri.
129
Part 129. Kondisi Aluna.
130
Part 130. Dion tak bisa dibohongi.
131
Part 131. Menyesal tiada akhir.
132
Part 132. Akhirnya Sah.
133
Part 133. Aluna pemalu.
134
Part 134 . Suasana bahagia pengantin baru.
135
Part 135. Pulang ke rumah Dion.
136
Part 136. Awal yang indah.
137
Part 137. Kenyal dan Besar.
138
Part 138. Adrian lemah tanpa Aluna.
139
Part 139. Ada yang lagi kepanasan
140
Part 140. Grogi menghadapi serangan Tiger
141
Part 141. Tahap Awal.
142
Part 142. Buah peach.
143
Part 143. Menjebol gawang.
144
Part 144. Gol yang kedua.
145
Part 145. Sepiring berdua.
146
Part 146. Adrian yang malang.
147
Part 147. Aluna menjenguk Adrian
148
Part 148. Aluna dan Nabila
149
Part 149. Kehangatan pengantin baru.
150
Part 150. Salahkah aku?
151
Part 151. Cinta membuat gila.
152
Part 152. Ruang kerja hangat.
153
Part 153. Pertengkaran Nabila dan Adrian.
154
Part 154. Mulai Curiga.
155
Part 155. Tinggal bersama.
156
Part 156. Nyaris kepergok.
157
Part 157. Teror.
158
Part 158. Siapa pelakunya?
159
Part 159. Makan malam
160
Part 160. Dokter untuk Adrian.
161
Part 161. Nasi goreng
162
Part 162. kembalinya ingatan yang hilang.
163
Part. 163 Luka
164
Part 164. Hamil.
165
Part 165. Kebersamaan yang begitu indah.
166
Part 166. Kehangatan keluarga suami.
167
Part 167. Pengacau datang.
168
Part 168. Kucing Persia bawel.
169
Part 169. Nafas buatan.
170
Part 170. Kehilangan.
171
Part 171. Talak tiga
172
Part 172. Cinta yang sempurna.
173
Part 173. Cinta jarak jauh.
174
Part 174. Bertemu lagi.
175
Part 175. Kerinduan.
176
Part 176. Cinta selalu terlihat indah.
177
Part 177. Salah paham.
178
Part 178. Puncak kesedihan Aluna.
179
Part 179. Sendiri. Menenangkan hati.
180
Part 180. Biang kerok sesungguhnya.
181
Part 181. Aku pergi.
182
Part 182. Pasti ada jalan.
183
Part 183. Paling bersinar diantara berlian.
184
Part 184. Aluna menarik bagi Enzo.
185
Part 185. Penyesalan Dion.
186
Part186. Enzo diam-diam suka.
187
Part 187. "Apakah dia bidadari?"
188
Part 188. Nenek Sihir Datang Lagi
189
Part 189. Satu Apartement.
190
Part 190. Wanita Murahan.
191
Part 191. Pesona Aluna.
192
Part 192. Karena wanita.
193
Part 193.Pergi ke luar negeri
194
Part 194. Lelaki Ambisius.
195
Part 195. Pesta
196
Part 196. Cara licik
197
Part 197. Belum terlambat.
198
Part 198. Seperti remuk.
199
Part 199. "Seberapa besar kau berjuang untukku."
200
Part 200. Kembali pulang.
201
Part 201. Goyah
202
Part 202. Kembali berulah.
203
Part 203. Menghadiri undangan Adrian.
204
Part 204. Perangkap Dion.
205
Part 205. Kehancuran wanita angkuh.
206
Part 206. Malam hangat.
207
Part 207. Semakin hangat.
208
Part 208. Tak tahu malu.
209
Part 209. Cinta Adrian.
210
Part 210. Melamar Nabila.
211
Part 211. Berlahan cinta akan hadir.
212
Part 212. Bertemu ibu di Mall.
213
Part 213. Mencari Aluna.
214
Part 214. Pencarian Lasmi.
215
Part 215. Mungkinkah Hamil lagi.
216
Part 216. Karma untuk Dion.
217
Part 217. Adrian dan Nabila.
218
Part 218. Cinta mulai bersemi.
219
Part 219. Akad nikah.
220
Part 220. Tipu muslihat.
221
Part 221. Semoga cinta kita abadi
222
Part 222. Air mata.
223
Part 223. Candu.
224
Part 224. Kehamilan Luna.
225
Part 225. Terlalu manja
226
Part 226. My Honey.
227
Part 227. Ulat bulu
228
Part 228. Jangan keras-keras.
229
Part 229. Semoga saja, kabar gembira.
230
Part 230. Melahirkan.
231
Part 231. Bayi mungil sudah launching.
232
Part 232. Wanita ini datang lagi.
233
Part 233. Harus kerja keras.
234
Part 234. Surprise
235
Part 235. Gadis menyebalkan.
236
Part 236. Jayden dan Jessica
237
Part 237. Chela dan Jayden.
238
Part 238. Benci awal cinta.
239
Part 239. Perasaan aneh.
240
Part 240. Ada kerinduan.
241
Part 241. Mulai bersemi.
242
Part 242. Amarah Chela.
243
Part 243. Sisi buruk Chela.
244
Part 244. (Promo novel baru)
245
Part 245. Karena cemburu buta.
246
Part 246. Bangunlah, aku mohon.
247
Part 247. Gangguan kejiwaan.
248
Part 248. Lampu hijau
249
Part 249. Bertemu Chela.
250
Part 250. Cinta Jayden tanpa ujung.
251
Part 251. Menuju halal.
252
Past 252 Akhirnya
253
Part 253. Menuju puncak gunung
254
Part 254. Cinta pasti akan datang.
255
Part 255. Ternyata bisa cemburu juga.
256
Part 256. Aset masa depan.
257
Part 257. Enzo jatuh cinta lagi.
258
Part 258. Awas! benci jadi cinta.
259
Part 259. Salah paham.
260
Part 260. Salah paham lagi
261
Part 261. Dipaksa menikah.
262
Part 262. Lamaran
263
Part 263. Malam pesta.
264
Part 264. Pria yang sama.
265
Part 265. Enzo yang Agresif
266
Part 266. Campur tangan Mama.
267
Part 267. Keluarga Harmonis.
268
Part 268. Masih ada musuh yang terlupakan
269
Part 269. Ide gila.
270
Part 270. Luna dan bayinya.
271
Part 271. Cinta untuk keluarga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!